Anda di halaman 1dari 27

2

Pekerjaan Plambing.

2.3 Umum
ATAkeseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan,
peralatan- peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian,
sehingga diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan Spesifikasi,
Gambar dan Bill Of Quantity.
2.4 Uraian Pekerjaan
Lingkup pekerjaan secara garis besar sebagai berikut :
1. Pekerjaan Pemipaan Air Bersih
2. Pekerjaan Pemadam Kebakaran / Hydrant
2.5 Gambar Kerja
Sebelum kontraktor melaksanakan suatu bagian pekerjaan lapangan, akan
menyerahkan gambar kerja antara lain sebagai berikut:
-

Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama,


perlengkapan dan fixtures.

Detail denah pemipaan

Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok


dll.

Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.

2.6 Gambar Instalasi Terpasang


Setiap tahapan penyelesaian pekerjaan, kontraktor akan memberi tanda sesuai
jalur terpasang pada Re-Kalkir gambar tender maupun gambar kerja, sehingga
pada akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang
mendekati keadaan sebenarnya.

Sistem Pemipaan.

3.3
3.3.1

Spesifikasi Pemipaan
Umum
Lingkup pekerjaan sistem pemipaan meliputi :
1. Pipa
2. Sambungan
3. Katup
4. Strainer
5. Sambungan fleksibel
6. Penggantung dan penumpu
7. Sleeve
8. Lubang pembersihan
9. Galian
10. Pengecatan
11. Pengakhiran
12. Pengujian
13. Peralatan Bantu

3.4 Spesifikasi Bahan Pemipaan


Tabel 4.1 Daftar Spesifikasi Bahan Pemipaan
Sistem
Air Bersih
Hydrant

Kode
Sistem
AB
IH/ OH

Tekanan
Kerja
10
10

Tekanan Std
Bahan
10
15

Tekanan
Uji
15
20

Spesifikasi
Pipa
GIP
BSP Sch.40

Tekanan uji tidak terbatas pada table ini namun juga harus mengacu pada tekanan
actual pompa.

3.4.1 Spesifikasi BSP ( Black Steel Pipe )


Penggunaan : Pemipaan
Tekanan standard 10 Bar
Pipa : Galvanized Steel pipe BS 1387/1967 class medium.
Fitting dan sambungan :

Diameter 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16,3 class 150 lb,


screwed end.

Diameter 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9,


Sch 40

Flange :

Diameter 40 mm kebawah Galvanized Malleable Cast Iron RF class


150 lb. Screwed

Diameter 50 mm keatas forged steel RF class 150 lb. Welding joint.


Valve& Strainer :

Diameter 40 mm ke bawah, bronze atau A-metal body class 150 lb


dengan sambungan ulir BS 21/ANSI B 2.1.

Diameter 50 mm keatas, cast iron body class 150 lb dengan


sambungan flanges.

3.4.2

Skedule Katup
Tabel 4.2 Schedule katup

PEMAKAIAN

Katup Isolasi
Dia.
50mm
<
ke atas
40mm
Gate
Butterfly

Katup pengatur
Dia.
50 mm
ke atas
<
40mm
Globe
Butterfly

Gate

Butterfly

Globe

Butterfly

Hidrant

Gate

Butterfly

Globe

Butterfly

Drain

Gate

Butterfly

Globe

Butterfly

Air bersih

Air panas
gedung

3.4.3

di

dalam

Katup Searah
Dia.
50mm
<
ke atas
40mm
Swing
Guide
membra
n
Swing
Guide
membra
n
Swing
Guide
membra
n
Swing
Double
disc

Persyaratan Jenis Peralatan


Jenis peralatan yang boleh dipergunakan di sini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Persyaratan Jenis Peralatan

Fungsi peralatan

Ukuran & Joint

s/d 40mm screwed


Katup penutup
(stop valve)

50mm ke atas flanged

s/d 40mm screwed


Katup pengatur
(Regulating Valve)

50mm ke atas flanged

W.O & G
Ball
Butterfly
Gate
diaphargm
Butterfly
Gate
Globe
Butterfly
Diaphragm
Butterfly
Globe

s/d 40mm screwed


Non return valve
Strainer
Pressure Reducer
Pressure Indicator Dial
dia. 100mm

50mm ke atas

Steam

Globe

Globe
Globe

Globe
Swing check
Globe check

Double swing check disk


check
Y tipe
Bucket tipe
Die and flow tipe
Dial tipe

Note :W = Water, O = oil, G = Gas


3.5 Persyaratan Pemasangan Pipa
3.5.1

Umum
1. Pemipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar minimum 250 mm dari
lantai, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak
kurang dari 50 mm di antara pipa-pipa atau dengan bangunan &
peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti
sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda
tajam/ runcing serta penghalang lainnya.
4. Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup
yang diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan
sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan
dalam gambar.
5. Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus
dilengkapi dengan watermur atau flens.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungansambungan cabang pada pekerjaan pemipaan harus mempergunakan
fitting buatan pabrik.
7. Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan air limbah harus seperti
berikut, kecuali seperti diperlihatkan dalam gambar.
a. Di bagian dalam toilet
Garis tengah 50 mm2 - 100 mm2 atau lebih kecil :
1%-2%
b. Di bagian dalam bangunan

Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %


c. Di bagian luar bangunan
Garis tengah 150 mm atau lebih kecil : 1 %
Garis tengah 200 mm atau lebih besar : 1 %
8. Semua pekerjaan pemipaan harus dipasang secara menurun ke
arah titik buangan. Pipa pembuangan dan ven harus disediakan
guna

mempermudah

pengisian

maupun

pengurasan.

Untuk

pembuatan vent pembuangan hendaknya dicari titik terendah dan


dibuat cekung.
9. Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk
pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup (valve handled)
tidak boleh menukik.
10. Sambungan-sambungan fleksibel pada sistem pemipaan harus
dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa secukupnya harus
disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang
dihubungkan oleh gaya yang bekerja ke arah memanjang.
11. Pekerjaan pemipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat
ke arah pompa dengan proporsi yang tepat pada bagian-bagian
penyempitan. Katup-katup dan fittings pada pemipaan demikian
harus ukuran jalur penuh.
12. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan
pengarah-pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar
pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut,
sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik.
13. Selubung pipa harus disediakan di mana pipa-pipa menembus
dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit. Di mana pipa-pipa
melalui dinding tahan api, celah kosong di antara selubung dan
pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool atau bahan tahan
api yang lain, kemudian harus ditambahkan sealant agar kedap air.

Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka


dalam pekerjaan pemipaan yang tersisa pada setiap tahap
pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plugs
untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
14. Untuk setiap pipa yang menembus dinding harus menggunakan
pipa flexible untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya
penurunan struktur gedung.
15. Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan
kembali sehingga kembali seperti kondisi semula.
16. Kedalaman pipa air minum minimum 60 cm di bawah permukaan
tanah.
17. Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 1530 cm untuk bagian atas dan bagian bawah pipa dan baru diurug
dengan tanah tanpa batu-batuan atau benda keras yang lain.
18. Untuk pipa di dalam tanah pada tanah yang labil, harus dibuat
dudukan beton pada jarak 2 - 2,5 m dan pada belokan-belokan atau
fitting-fitting.
19. Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur
bangunan.
20. Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik
.
21. Setiap perubahan arah aliran untuk pemipaan air kotor yang
membentuk sudut 90, harus digunakan 2 buah elbow 45 dan
dilengkapi dengan Clean Out serta arah dan jalur aliran agar diberi
tanda.
3.5.2

Penggantung dan Penumpu Pipa


1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets
atau sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan

gerakan-gerakan pemuaian atau perenggangan pada jarak yang


tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Penggantung dan Penumpu Pipa
Jenis pipa

Ukuran pipa (mm)

Pipa Baja atau Black


Steel Schedule 40

Batas maksimum ruang


Interval mendatar (m)

Interval tegak (m)

Sampai 20

1.8

25 s/d 40
50 s/d 80
100 s/d 150
200 atau lebih

2
3
4
5

3
4
4
5

Catatan :
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam
ukuran, maka jarak interval yang dipergunakan harus berdasarkan
jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.
1. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada
pipa berikut ini :
a. Perubahan perubahan arah titik percabangan.
b. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain
yang sejenis.
2. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai
berikut :
a. Diameter Batang

Tabel 4.5 Diameter Batang Penggantung Pipa Datar


Ukuran pipa
Sampai 20 mm
25 mm s/d 50 mm
65 mm s/d 150 mm

Batang
6 mm
9 mm
13 mm

200 mm s/d 300 mm


300 mm atau lebih besar
Gantungan ganda
Penunjang pipa lebih dari 2

15 mm
Dihitung dengan faktor keamanan 5
1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap kekuatan
puncak

b. Bentuk gantungan.
Untuk air dingin : Split ring tipe atau Clevis tipe.
3. Penggapit pipa baja yang di Galvanis harus disediakan untuk
pipa tegak.
4. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus
memakai dasar zinchromat dan pengecatan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.

Tabel 4.6 Peraturan Pengecatan Pipa


No
1
2
3
4
5

3.5.3

Jenis cairan
Air bersih
Air kotor
Air bekas
Air pemadam kebakaran
Pipa gas

Warna pipa
Biru
Hitam
Coklat
Merah
Kuning

Cara Pemasangan Pipa Dalam Tanah.


1. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
2. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda- benda keras/
tajam.
3. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar
galian dengan adukan semen.
4. Urugan pasir sekeliling dasar pipa dan dipadatkan.
5. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.

6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.


7. Pipa yang melintasi jalan kendaraan, pada urugan pipa bagian atas
harus dilindungi plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasang
sedemikian rupa sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa dan
tidak mengganggu konstruksi jalan, kemudian baru ditimbun dengan
baik sampai padat.
3.5.4

Pemasangan Katup-Katup.
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar,
spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini :
a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.
b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik- titik rendah.

Di ruang mesin
Tabel 4.7 Pemasangan Katup-Katup
UKURAN PIPA
Sampai 75 mm
100 mm s/d 200 mm
250 mm atau lebih besar

UKURAN KATUP
20 mm
40 mm
50 mm

Lain-lain, ukuran katup 20 mm

c. Katup By-Pass.
3.5.5

Pemasangan Katup-Katup Pengaman.


Katup-katup Pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat
dengan sumber tekanan.

3.5.6

Pemasangan Sambungan Fleksibel.


Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dan
menghindari terjadinya retak/patah pipa akibat penurunan tanah dan
struktur bangunan.

3.5.7

Pemasangan Pengukur Tekanan.


Pengukur tekanan harus disediakan dan di tempatkan pada lokasi dimana
tekanan yang ada perlu diketahui :
a. Katup-katup pengurang tekanan.
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa
d. Setiap bejana tekan diameter pengukur tekanan minimum diameter 75
dengan pembagian skala ukur maksimum 2 kali tekanan kerja.

3.5.8

Sambungan Ulir
1. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan
ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.
2. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk
pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
3. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zink
white dengan campuran minyak.
4. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau
roda.
5. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter
dengan reamer.
6. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

3.5.9

Sambungan Las
1. Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
2. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las. Kawat las
atau electrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang
dilas.
3. Sebelum pekerjaan las di mulai Pemborong harus mengajukan
kepada Direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.

4. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja


sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi.
5. Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus
untuk itu.
6. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang
berkondisi baik menurut penilaian Direksi.
3.5.10 Sambungan Lem
1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem
yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti
spesifikasi dari pabrik pipa.
3.5.11 Sambungan Yang Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat- alat saniter sebagai berikut :

Antara Lavatory Faucet dan Suplai Valve

Pada Waste Fitting dan Siphon. Pada sambungan ini kerapatan


diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal threat.

3.5.12 Pemasangan Katup-Katup Pelepasan Tekanan.


Katup-katup Pelepasan Tekanan harus disediakan di tempat-tempat yang
mungkin timbul kelebihan tekanan.
3.5.13 Pemasangan Ven Udara Otomatis.
Ven udara otomatis harus disediakan di tempat- tempat tertinggi dan
kantong udara, serta ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara
dari dalam.

3.5.14 Pemasangan Sambungan Expansi.


Sambungan expansi harus disediakan pada penyambungan antara pipa
dari luar bangunan dengan pipa dari dalam bangunan untuk menghindari
terjadinya patah ataupun bengkok akibat terjadinya penurunan tanah
ataupun struktur bangunan.
3.5.15 Selubung Pipa.
1. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali
pipa tersebut menembus konstruksi beton.
2. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.
3. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air
5. (Water Proofing) harus dari jenis "Flushing Sleeves".
6. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan
Rubber Sealed atau "Caulk"
3.5.16 Katup Label (Valve Tag)
1. Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna
operasi dan pemeliharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus
ditunjukkan di tags katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai
atau kawat.
3.5.17 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan,
pemipaan di setiap service harus dibersihkan agar dapat berfungsi dengan

baik. menggunakan cara-cara/ metode-metode yang disetujui sampai


semua benda- benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :

Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat


berfungsi dengan baik dan sebelum penyerahan pertama.

Desinfeksi dilakukan denga memasukkan Chlorine ke dalam sistem


dengan cara injeksi.

Dosis Chlorine adalah 50 ppm.

Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.

3.6 Pengujian
1. Sebelumnya dilakukan testing terlebih dahulu :
a. Pemeriksaan sebagian- sebagian.
b. Pemeriksaan setelah pemasangan.
2. Tujuannya untuk mengetahui apa konstruksi dan fungsinya serta sistem sudah
memenuhi dan sesuai dengan rencana.
a. Pemborong harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
b. Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus dites terlebih dahulu
sebelum diurug, dengan bagian perbagian, dengan tekanan 1,5 kali tekanan
kerja selama 1jam tanpa ada penurunan tekanan (minimum 10 kg/cm2) dan
dilanjutkan pengujian persistem.
c. Setelah alat plambing dipasang, dites selama 2 menit tanpa penurunan
tekanan, berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan faucet dan
ditentukan oleh pengawas lapangan.
d. Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada
penurunan tinggi air.

e. Setelah pipa dan tangki diuji, dibersihkan dan dilakukan desinfeksi sesuai
PPI dengan sisa kadar chloor 0,2 ppm atau lebih, baik yang di pipa atau di
tangki.
f. Setelah itu dibersihkan ( dibilas ) dengan air bersih.
g. Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan pompa
khusus untuk pengetesan.
h. Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan, dilakukan
pengujian sistem aliran sampai tercapai pengukuran yang diminta dalam
perencanaan seperti kapasitas pompa, kebisingan pompa ( 60 dB), tekanan
air keluar kran dia.0,3 kg/cm ) dan lain-lain.
i. Semua pengetesan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan akan dikeluarkan
sertifikat oleh Pemberi Tugas.
3.7 Pengecatan
3.7.1

Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:

Pipa servis

Support pipa dan peralatan Konstruksi besi

Flens

Peralatan yang belum dicat dari pabrik

Peralatan yang catnya harus diperbarui

Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya di beri tanda
arah panah jalur pipa tersebut.

Untuk pipa pemadam pengecatan harus berwarna merah dan harus


dapat memberi indikasi adanya Instalasi Pemadam Kebakaran.

3.8 Testing Dan Commissioning


1. Pemborong pekerjaan instalasi akan melakukan semua testing pengukuran
secara partial dan secara sistem, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi
yang sudah dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan.
2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan
tanggung jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang
dianjurkan oleh pabrik hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai
persyaratan yang ditentukan.

PEKERJAAN AIR BERSIH.

4.3

Lingkup Pekerjaan
Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan sistem penyediaan air bersih secara
lengkap sehingga sistem dapat bekerja secara baik.
2. Pemipaan air bersih dari pompa air di ruang pompa sampai ke titik-titik
distribusi air bersih sesuai dengan gambar pelaksanaan.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan utama, terdiri dari
water tank, pompa transfer air bersih, electrical water level dan peralatan
beserta segala instrument lainnya.
4. Pengadaan dan pemasangan sistem pengolahan air untuk air sumur
sehingga dapat diperoleh air dengan kualitas air minum sesuai standard
PDAM
5. Pengajuan dan penyelesaian perijinan serta permohonan langganan air ke
PDAM.

4.4

Peraturan Dan Referensi


Peraturan & Referensi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini
antara lain adalah :

a. Pedoman Plambing Indonesia tahun 1975


b. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem plambing (Soufyan & Moimura)
c. National Plambing Code Handbook, 1975
d. PU
e. Depnaker
f. Depkes
4.5 Peralatan Utama
4.5.1

Tangki Persediaan Air Bersih


1. Water Tank
a. Ketentuan Umum

Bahan dasar

Dimensi/ Ukuran

: Sesuai gambar pelaksanaan

b. Persyaratan Teknis

Jenis

: Menara Air, dan

Kapasitas :

Kondisi

: Seal harus baik, tidak ada kebocoran-kebocoran dan

beroperasi pada daerah stabil.

Kelengkapan: Sistem water tank harus dilengkapi dengan


dudukan serta pipa drain dan pelampung untuk indicator volume

2. Tangki air harus mempunyai perlengkapan sebagai berikut :

Manhole

Tangga

Pipa Vent penghubung maupun vent ke udara luar

Pipa peluap dan pipa penguras

Indicator muka air

Selubung untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras,


kabel, dsb.

4.5.2

Pompa Booster/ Distribusi


a. Pompa Booster berfungsi untuk mengalirkan air ke alat-alat plambing
pada lantai-lantai yang membutuhkan, dan harus mampu menjaga
tekanan air didalam pipa pada setiap lantai merata.
b. Pompa Booster harus mampu memasok kebutuhan air kepada
pemakai setiap variasi laju aliran pada setiap saat secara otomatis.
c. Setiap pompa booster harus sekurang-kurangnya terdiri dari 2 pompa
dan paling banyak 4 pompa yang bekerja pararel sedangkan laju
aliran masing-masing pompa dalam berdasarkan standard pabrik
perakit pompa booster.
d. Peralatan kendali, untuk laju aliran sampai dengan 40 m/jam boleh
mempergunakan Pressure Control Sistem.
e. Setiap pompa booster antara lain terdiri dari peralatan sebagai
berikut :

Pompa Centrifugal End Suction lengkap dengan motor

Tangki tekan dengan tipe membrane

Inlet dan Outlet header

Katup-katup Inlet dan Outlet

Check valve anti pukulan air

Inlet strainers per pompa

Panel daya dan pengendalian

Pressure switch/ flow monitor switch

Pressure gauge pada Inlet dan Outlet pompa

Pengkabelan

Dudukan pompa

f. Pengaturan pompa pada sistem pressure control

Pompa pertama bekerja apabila tekanan air dijaringan turun sampai


ambang batas L pada pressure switch (PS 1).

Pompa kedua bekerja apabila tekanan air di jaringan masih turun


sampai ambang batas L pada pressure switch (PS 2) dan
seterusnya.

Pompa pertama, kedua dan seterusnya berhenti apabila tekanan air


di jaringan pemakai naik sampai ambang batas H di PS 1 dan
seterusnya.

Penentuan daerah

kerja pompa juga ditentukan oleh kurva

pemilihan pompa yang akan dipakai.

Pompa yang sedang bekerja dapat tiba-tiba berhenti apabila muka


air di tangki hisap turun sampai batas LL, dan akan kembali normal
apabila muka air naik sampai batas L .

4.5.3

Pompa Suplai (Deep Well)


Uraian singkat lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Mengurus semua izin terkait yang diperlukan.
b. Pembuatan sumur dalam dan pengujiannya.
c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pompa sumur dalam.
d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian pengkabelan.
e. Pengadaan, pemasangan dan pengujian panel listrik.
f. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan instrument dan
control.
g. Penyambungan ke semua peralatan penunjang.

h. Penyambungan ke semua peralatan pemakai.


i. Pembuatan shop drawing.
j. Pembuatan AS Built Drawing.

a. Peraturan dan Refrensi.


Peraturan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara
lain :
-

Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh PAM maupun


Direktorat Geologi.

Peraturan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh Dinas Keselamatan


Kerja.

Peraturan dan persyaratan teknis yang terkait sebagaimana ditentukan


di RKS untuk Pekerjaan Sistem Plambing.

b. Perijinan.
1. Izin Usaha.
pemborong sumur bor harus mempunyai surat izin perusahaan Pengeboran
air
tanah

yang

dikeluarkan

oleh

Direktorat

Geologi

Tata

Lingkungan

Departemen
Pertambangan dan Energi, SIPP di wilayah setempat dan izin-izin lainnya
yang
diwajibkan.
2. Izin Pengeboran.
Pemborong harus mengurus semua perizinan pengeboran air tanah. Biaya
pengurusan dan biaya perizinan dibebankan kepada Pemborong.
c. Peralatan Utama

1. Peralatan pengeboran.
Peralatan pengeboran yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
pengeboran
harus mempergunakan mesin bor yang memadahi dan sesuai dengan
rekayasa,
konstruksi dan keadaan tanah.

2. Sumur dalam.
a. Sebelum memulai pengeboran, pemborong harus menyampaikan
gambar
kerja kepada pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan yang
menunjukkan
letak sumur maupun konstruksi pengeboran.
b. Setiap sumur harus mampu mengeluarkan air sebanyak 12 m/jam dan
240
m/hari.
c. Kedalaman sumur diperkirakan 150 meter.
d. Konstruksi sumur dibuat sekurang - kurangnya sebagai berikut :

Pipa jambang 150 mm sedalam 60 meter, 10 meter bagian luar atas


di cor
beton, agar air pada kedalaman ini tidak masuk ke sumur.

Pipa naik 100 mm sedalam 90 meter dari ujung jambang, disebelah


luarnya
diisi koral / pasir cuci.

e. Bahan pipa dan saringan sebagai berikut :

Pipa jambang dan pipa naik menggunakan Galvanized Steel Pipe


( GSP )
BS 1387 class medium.

Jumlah pipa saringan yang menggunakan Stainless Steel 304,


ukuran pipa
100 mm, ditetapkan oleh Direktorat Geologi Tata Lingkungan
( minimal 3
buah ).

f. Batu karang

Bila pengeboran menembus batu karang didaerah pipa naik maka


diluar pipa
naik setebal batu karang harus dicor beton agar sumber air yang
melalui
batu karang tidak diambil.

Bila pengeboran menembus batu karang pada bagian ujung sumur,


maka
lubang pada batu karang harus ditutup kembali dengan beton cor,
dan ujung
sumur akan berhenti diatas batu karang.

g. Testing dan Commissioning


1. Pemborong harus melakukan pengujian lengkap antara lain :

Pengujian debit dan penurunan muka air ( Drawdown Test ).

Pengujian pemulihan kedalaman muka air ( Recovery Test ).

Pengujian terus menerus 3 kali 24 jam.

Pengujian kualitas air oleh laboratorium.

Pengujian yang diwajibkan oleh instansi Pemerintah yang


berwenang.
-

Selain

pengujian

diatas,

Pemborong

harus

melakukan

pengujian yang diwajibkan oleh Instansi Pemerintah yang


berwenang.
-

Semua peralatan uji, sumber daya dan biaya uji dibebankan


kepada Pemborong.

2. Peralatan uji.
Peralatan uji yang digunakan harus dapat diandalkan, sudah ditera
dan mudah
dibaca secara terus menerus, peralatan uji tersebut antara lain :
-

Pengukur debit, dengan meter air putar atau meter air Venturi.

Penduga permukaan air, dengan membran tekan atau sistem


elektroda lampu listrik arus lemah.

3. Rekayasa
Serah terima pekerjaan harus disertai rekayasa sebagai berikut :
-

Gambar sumur terpasang secara detail.

Seluruh laporan hasil pengujian.

4. Perlengkapan sumur dalam.


Sumur dalam harus mempunyai kelengkapan antara lain :
-

Vent sumur

Katup pengatur

Katup penahan aliran balik.

Manometer.

Katup pelepas udara otomatis.

4.5.4 Spesifikasi Pemipaan


Lihat pada Spesifikasi Pemipaan
4.5.5 Skedul Peralatan Air Bersih
1. Pompa Deep Well
-

Tipe

Kapasitas : Sesuai dengan gambar perencanaan

Total Head

: Sesuai dengan gambar perencanaan

Motor Rated

: 220 V/1 Phase/50 Hz

Shaft Seal : Mechanical

: Submersible Pump

4.6 Persyaratan Pelaksanaan


1. Pemipaan
a. Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu
merk.
b. Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
c. Fitting harus dari jenis "injection moulded" sedangkan"Welded fitting"
sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem
pemipaan.
d. Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair
atau COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS BEND dengan clean
out.
e. Pipa vent service harus dipasang tidak kurang dari 15 cm di atas muka
banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum
sebesar 1%.

f. Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam Gambar


Pelaksanaan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15
cm di atas atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
h. Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan
pada pipa air kotor.
i. Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan koordinasi
dengan pekerjaan struktur mengingat adanya penembusan-penembusan
betonan lantai maupun dinding.
j. Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan Gambar
Pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam
Gambar Pelaksanaan.
k. Di setiap floor drain dilengkapi dengan U Trap, untuk mencegah masuknya
gas yang berbau kedalam ruangan.
l. Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum masuk ke inlet
sistem permipaan air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran
dari bahan stainless steel untuk mencegah penyumbatan di dalam pipa.
m. Pada jalur perpipaan air kotor yang mengandung lemak harus dipasang
clean out di setiap belokan, dan pada pipa vertikal utama (disetiap pintu
shaft).
2. Pengujian Sistem
a. Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
b. Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent tertinggi.
c. Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi penurunan
muka air setelah lewat 6 (enam) jam.
1. Dasar sumur bagian dalam berukuran minimal 500 x 1000mm serta harus
dibuat beralur sesuai fungsi saluran yaitu, lurus, cabang atau belokan.

2. Sumur periksa harus dilengkapi dengan tangga monyet, manhole dan pipa
vent.
3. Tutup sumur periksa dapat terbuat dari Stainless steel atau baja yang dilapisi
anti karat.
4.7 Manhole
1. Manhole terdiri dari rangka dan tutup dibuat dari besi tuang serta dilapis cat
bitumen.
2. Rangka dan tutup harus membentuk perangkap, sehingga setelah diisi grease
akan terbentuk penahan bau.
3. Diameter lubang untuk laluan orang sebesar minimum 500 mm sedangkan
untuk laluan peralatan harus sesuai dengan besaran peralatan tersebut.
4. Finishing permukaan manhole harus disesuaikan dengan peruntukan lokasi.
5. Tutup untuk manhole terbuat dari baja tahan karat atau Stainless Steel.
..
4.7.1

Kewajiban Rekanan
1. Calon Kontraktor harus memasukkan ke dalam dokumen penawaran
kelengkapan kelengkapan sebagai berikut :
2. Usulan Penjelasan Sistem yang dipilih dan ditawarkan, Skematik
Proses, Skematik sistem dan Denah Bangunan Pengolah,
3. Harus melengkapi hasil perhitungan kembali pengolahan limbah,
sehingga diperoleh hasil yang disyaratkan termasuk ukuran baknya.
4. Lingkup pekerjaan yang masuk dalam penawaran

Perincian Harga

Lingkup Garansi/Jaminan

Daftar Proyek yang pernah dikerjakan yang menggunakan sistem


seperti yang ditawarkan

Company Profile

5. Segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, selambat-lambatnya 2


(dua) minggu, Kontraktor harus sudah memasukkan Shop Drawing
Bangunan Pengolahan yang diperlukan sehingga dapat segera
disiapkan oleh Kontraktor Sipil.

Tabel 5.8 Produk Installasi Plambing


NO.
1.

U RAI AN
Pompa Deep Well

2.
3.
4.
5.
6.
7.

STP Biotech
Pipa Header Pada Pompa
Pipa Air Bersih
Pipa Air Kotor dan Bekas
Pipa Vent
Fitting PVC

8.
9.
10.
11.

Fitting PPR
Hanger rod
Safety Valve
Flow Switch

12.

Gate Valve

13.

Globe Valve

14.
15.
16.
17.
18.
19.

Check Valve 10 K
Strainer
Flexible Joint
Level Switch
Pressure Gauge
Water Meter

20.

Menara Air dan Roof


Tank

SPESIFIKASI TEKNIS
Sesuai
dengan
gambar
perencanaan
Kapasitas 1,2m3
Class 10 K
PVC Class AW 10 kg/cm2
PVC Class AW 10 kg/cm2
PVC Class D 5 kg/cm2
Untuk Air bersih, Air Bekas & Air
Kotor 10kg/cm
Untuk Vent 5 kg/cm2
Class PPR PN 10
Galvanized

MERK
Shimizu

Class 20 K
Class 10 K
Class 20 K
Class 10 K
Class 10 K
Class 10 K
Class 10 K

Toyo, Kitz, Honeywell

15 kg/cm

Kapasitas 1m3

Adi Cipta, Waterpro, Bioseptic


Bakrie, Spindo
Wavin, Rucika, Pralon
Wavin, Rucika, Pralon
Rucika
Rucika, Pralon

Vesbo, Era
Ex lokal
Yoshitake, fushiman, socla
PENN, Potter

Toyo, Kitz, Honeywell


Toyo, Kitz
Toyo, Kitz
Proco, Tozen, Armflex
Fanal, Watt, Singer
Nagano, Wika, VPG
Komco,
Slumberger,
Weistinghouse
Penguin, Excel

Anda mungkin juga menyukai