4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia
memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi
kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan
untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi
kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi
dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen
sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan
fsilitator.
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk
mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di
dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan
membantunya
memaksimalkan
pengembangan
diri
dan
peningkatan
karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan
pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan
sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber
daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
C. Fungsi manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasidalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok
kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang
pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya
memenuhi spesifikasi pekerjaan.
3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi
lainnya.
9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan
hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
D. Peranan MSDM
MSDM mengatur program kepegawaian yang menyangkut masalah masalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan jumlah , kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job requirement,
dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right
man in the right place and the right man in the right job bahkan untuk akhir-akhir ini
in the right man in the right time.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan
datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan , latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.
E. Ruang lingkup kegiatan MSDM
Proses yang dapat dilakukan oleh manajer personalia meliputi:
1. Merancang dan mengorganisasikan pekerjaan serta menglokasikannya kepada karyawan .
2. Merencanakan , menarik dan menyeleksi, melatih dan mengembangkan karyawan secara
efektif untuk dapat melakukan pekerjaan yang telah dirancang sebelumnya.
3. Menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan berbagai kebutuhan
karyawan melalui kesemptan pengembangan karir, sistem kompensasi atau balas jasa yang
adil, serta hubungan antara karyawan dan atasan yang serasi melalui organisasi karyawan
yang dibentuk.
4. Mempertahankan dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yang tinggi dalam jangka
waktu yang lama.
F. Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis dan sosial :
Masalah ekonomis:
1. Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar SDM dapat bekerja lebih efektif
dan efisien.
2. Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
3. Karyawan akan meningkatkan moral kerja , kedisiplinan dan prestasi kerjanya jika kepuasan
diperoleh dari pekerjaannya.
4. Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas di antara
perusahaan.
5. Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa depan.
Masalah politis:
1. Hak asasi manusia mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan.
2. Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik
terhadap SDM.
3. Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
4. Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
5. Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Masalah sosial:
1. Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
2. Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan
yang mendetail.
3. Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan dengan
perundang-undangan .
4. Kebutuhan manusia yang semakin beaneka ragam, material dan non material yang harus
dipenuhi oleh perusahaan.
G. Fungsi MSDM:
1. Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan
efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu
terwujudnya tujuan,
perencanaan dilakukan dengan menetapkan
program kepegawaian.
2. Pengorganisasian
adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerja dengan baik, mau bekerjasama, pimpinan menugaskan
bawahan agar semua tugasnya dikerjakan dengan baik .
4. Pengendalian
adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana, apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan diadakan
perbaikan . Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan,
perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
5. Pengadaan adalah proses penarikan , seleksi, penempatan , orientasi
dan induksi untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
6. Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7. Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung,
uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan
layak.
8. Pengintegrasian
adalah
untuk
mempersatukan
kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang
serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba ,
karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
9. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau
bekerja baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
10.Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma. Perusahaan harus
mengusahakan tercapainya keinginan tersebut.
11.Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
perusahaan, Pemberhentian dapat disebabkan keinginan perusahaan,
keinginan karyawan, kontrak kerja berakhir, pensiun , dan sebab sebab
lainnya.
mengesahkan
hukum
yang
kemudian
diundangkan,
dimaksudkan
untuk
mempromosikan perlakuan yang sama dari karyawan, yaitu, kesempatan kerja yang sama.
Aturan-aturan pemerintah berlaku untuk kebanyakan bisnis dengan cara berikut:
Diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, asal negara, cacat fisik
atau mental, atau usia dilarang dalam semua kegiatan. Ini termasuk perekrutan, promosi,
klasifikasi pekerjaan, dan penugasan, kompensasi, dan kondisi kerja lainnya.
bekerja secara positif untuk mengatasi efek diskriminasi dalam tenaga kerja mereka. Namun,
rencana dan tindakan afirmatif hanya bersifat sementara dan fleksibel yang dirancang untuk
memperbaiki diskriminasi masa lalu, dan tidak dapat mengakibatkan diskriminasi terbalik
terhadap kulit putih atau laki-laki.
Wanita dan pria harus menerima upah yang sama untuk melakukan pekerjaan yang sama,
ketimbang simpati. (c). Sejauh mungkin mampu menekan emosi berlebihan ketika
mendengar keluhan khususnya yang menyangkut kebijakan manajer. Marah tidak
bakal berhasil mengatasi keluhan.dan (d). Mencatat semua keluhan dan setelah itu
akan dipelajari bagaimana mengatasinya berdasarkan jenis dan bobot keluhan.
4. Bergantung pada jenis dan bobot keluhan, maka manajer hendaknya membahas upaya
penanganan keluhan karyawan dengan pihak karyawan sendiri dan manajemen
menengah atau puncak. Kalau masalahnya karena kurang informasi maka manajer
bisa segera menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Namun kalau masalah keluhan
begitu kompleksnya maka manajer dapat saja menjanjikan kepada karyawan bahwa
keluhan akan dibawa ke pihak manajemen menengah atau puncak.
5. Pihak manajemen tidak harus tertutup untuk mengakui adanya kesalahan atau
kekeliruan kebijakan perusahaan. Dalam hal ini akan meredakan derajat keluhan yang
ada. Sebaliknya mengelak atau menutup-nutupi kekurangan malah bakal menjadi
bomerang terhadap manajemen. Kalau dilakukan terbuka maka manajer akan
menjadikan keluhan dan keberhasilan mengatasi keluhan sebagai umpan balik dalam
membangun mutu karyawan dan kinerja perusahaan.