Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Untuk dapat mencapai kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
pelanggan perusahaan harus mampu hanya menghasilkan produk yang sesuai dengan
keinginan pelanggan. Untuk mewujudkan perlu suatu filosofi untuk menghilangkan
pemborosan. Selain itu, usaha menghasilkan produk yang bermutu hanya dapat dicapai
bila proses bermutu dapat dicapai. Perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan
penghematan di berbagai bidang hanya dapat dilakukan dalam suatu proses yang
berlangsung panjang dan terus menerus dan berkesinambungan.
Metode ABC (Activity Based Costing) merupakan alternatif lain terhadap metode
pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Konsep ini muncul karena dianggap
metode tradisional tidak tepat dalam mengalokasikan biaya overhead ke produksi
hanya dengan mengandalkan dasar bahan langsung, upah langsung ataupun unit
produksi saja. Menurut konsep ini pembebanan seperti itu tidak adil dan akan dapat
memberikan informasi keliru dalam pemberian informasi mengenai biaya produksi, oleh
karena itu ABC menawarkan agar pembebanan overhead ini juga didasarkan pada
presentase proporsional kepada biaya lain atau kepada produk. Tetapi kepada kegiatan
yang dilaksanakan untuk memproduksi barang itu, yang diperhatikan adalah unsur yang
men-drive biaya itu (cost driver) bukan produknya. Kalau konsep ini diterapkan maka
keputusan yang diambil akan lebih tepat dan perusahaan tidak mengalami kerugian
hanya karena kesalahan unit cost.

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Activity based management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan


pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan
terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba yang dihasilkan dari
penyediaan value tersebut.

Tujuan ABM menitik beratkan pengelolaannya ke noon value added activity yang
ditujukan untuk meningkatkan cost effectiveness proses yang digunakan untuk
melayani customer.
Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem
terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang
dicapai dari penyediaan value tersebut.
Manajemen berbasis aktivitas mencakup analisis nilai proses (process value analysis)
dan penentuan biaya proses.
Activity-based budgeting, activity-based management, dan activity-based cost system
merupakan system terpadu yang menjadikan activity-based management sebagai
intinya. Ketiga system tersebut digunakan untuk menghasilkan value terbaik bagi
customer melalui aktivitas yang cost effective.
sistem informasi biaya berbasis aktivitas menyediakan informasi biaya untuk
memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management)

Anda mungkin juga menyukai