DYSPEPSIA
FUNGSIONAL
Disusun oleh :
dr. Ni Made Febri Ria Swari
Pendahuluan
Keluhan dispepsia
keadaan klinik yang
sering dijumpai dalam
praktek praktis seharihari
kasus dyspepsia
44,7 % kasus
: gastritis dan duodenitis
6,5 % kasus : ulkus gaster
8,2 % kasus : normal
ILUSTRASI KASUS
SUBJEKTIF
Nama
JK
Alamat
RT
Usia
No RM
: Tn. DK
: Laki-laki
: Jl. Gunung Jati Blok D 22 No.4
04 RW 09 Cimanggis Depok
: 30 tahun
: 12.02.000009
KELUHAN UTAMA
Pasien datang tanggal 1 Oktober 2015
Riwayat pengobatan
Riwayat Kebiasaan
OBJEKTIF
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Nafas
torakoabdominal
Suhu
:
:
:
:
:
: 37C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala leher
normocephal, pupil isokor, CA -/-, SI -/Thorax : tidak ada deformitas, simetris ka-ki
cor
: BJ I/II regular, gallop (-), murmur (-)
pulmo : Sdv, rhonki -/- ,wheezing -/Abdomen
supel, timpani, Bising usus (+) 4 x/menit, HL
tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas
akral hangat pada keempat ekstremitas (+),
edema pada keempat ekstremitas (-)
Assesment
Planning
Terapi medikamentosa
PPI : omeprazol 1 x 20 mg
AH2 receptor : ranitidin 2 x 150 mg
Terapi non-medikamentosa
DYSPEPSIA
DEFINISI
Nyeri epigastrium
Rasa terbakar di epigastrium
Rasa penuh setelah makan
Cepat kenyang
Rasa kembung pada saluran cerna atas
Mual, muntah
sendawa
ETIOLOGI
Esofago-gastroduodenal
Obat-obatan
Hepato-bilier
Pankreas
Pankreatitis, keganasan
Gangguan fungsional
PATOFISIOLOGI
Peranan
Peranan
Peranan
Peranan
Peranan
DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
TREATMENT
MEDIKAMENTOSA
Antasid
Penyekat H2 reseptor
PPI (proton pump
inhibitor)
Sitoproteksi
Prokinetik
Obat-obat lain
NON-MEDIKAMENTOSA
Menghindari makanan
tinggi
lemak,
kopi,
alkohol, makanan yang
merangsang
peningkatan
asam
lambung
Makan teratur 3 kali
sehari diselingi dengan
makanan ringan
DAFTAR PUSTAKA