semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.[1]
Kerusakan lingkungan hidup terjadi karena adanya tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung sifat fisik dan atau
hayati sehingga lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan. Kerusakan lingkungan hidup terjadi di darat,
udara, maupun di air. [2]
B. Ayat-ayat Al-Quran yang Berkaitan tentang Lingkungan Hidup
1. Surat Al-Mulk ayat 3-4
Artinya:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
(QS: Al-Mulk Ayat: 3)
Artinya:
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun
dalam keadaan payah. (QS: Al-Mulk Ayat: 4)
a.
Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan.
b. Penafsiran
(3) Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis yang tidak ada satu makhluqpun dapat melakukannya. Tiap-tiap
benda alam itu seakan-akan terapung kokoh ditengah-tengah jagat raya, tanpa ada
tiang-tiang yang menyangga dan tanpa tali-temali yang mengikatnya. Tiap-tiap
langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan baginya di tengah-tengah
jagat raya dan masing-masing lapisan itu terdiri atas begitu banyak planet yang
tidak terhitung jumlahnya. Makanya benar bahwa Allah SWT berfirman hanya
Allah SWT yang Maha Agung dan Maha Tinggi.
Arti mufrodat:
Tibaaqo artinya: Berlapis-lapis maksudnya susunan langit keatas. Selanjutnya
Allah SWT menunjukkan ke Maha Sempurnaannya, Ma taroo fii kholqi rohmaan:
taroo disini untuk semua manusia (kamu tidak akan dapat melihat) terhadap
ciptaan-Nya, yaitu min tafaawuts artinya: tidak rapi, kacau, tidak cacat, tidak
kokoh (tidak saling berkait), dan tidak sesuai.
Jadi semua penciptaan langit sangat rapi, kokoh, saling berkait kokoh dan
seimbang. Bandingkan dengan penciptaan manusia. Disini Allah SWT menantang
bahwa Allah SWT tidak pernah main-main menciptakan langit ini, Allah SWT
serius menciptakan semua ini. Sehingga kalau hidup dibawah langit Allah SWT
jangan main-main. Selanjutnya ulangi lagi pandanganmu ke langit, teliti lagi agar
kamu dapat menyaksikan secara langsung, apa yang telah Aku beritahukan
kepadamu bahwa tidak ada cacat sama sekali dari apa yang telah Aku ciptakan
sehingga kamu tidak merasa ragu lagi. Subhanallah.[3]
(4) Pertanyaan Allah kepada manusia pada ayat diatas dijawab sendiri oleh
Allah pada ayat ini dengan mengatakan bahwa sekalipun manusia berulang-ulang
memperhatikan, mempelajari, dan merenungkan seluruh ciptaan Allah, pasti ia
tidak menemukan kekurangan dan cacat, walau sedikitpun. Jika mereka terusmenerus melakukan yang demikian itu, bahkan seluruh hidup dan kehidupannya
digunakan untuk itu, akhirnya ia hanya akan merasa dan tidak akan menemukan
kekurangan, sampai ia mati dan kembali kepada Tuhannya.
Dari ayat ini, dapat difahami bahwa tidak ada seorangpun diantara
manusia yang sanggup mencari kekurangan pada ciptaan Allah. Jika ada diantara
manusia yang sanggup, hal ini berarti bahwa dia mengetahui seluruh ilmu Allah.
Sampai saat ini belum ada seorangpun yang mengetahuinya dan tidak ada
seorangpun yang dapat memilik seluruh ilmu Allah. Seandainya ada diantara
manusia yang dianggap paling luas ilmunya, maka ilmu yang diketahuinya itu
hanyalah merupakan sebagian kecil dari ilmu Allah. Akan tetapi, banyak diantara
manusia yang tidak mau menyadari kelemahan dan kekurangannya, sehingga
mereka tetap ingkar kepada-Nya.[4]
2. Surat Al-Araf ayat 56
Artinya:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS: Al-A'raf Ayat: 56)
a.
Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan
b. Penafsiran
Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di
permukaan bumi. Kerusakan ini mencakup:
1. Kerusakan jiwa, dengan cara membunuh dan memotonga anggota tubuh.
2. Kerusakan harta, dengan cara ghoshob dan mencuri.
3. Kerusakan agama dan kafir, dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan.
4. Kerusakan nasab, dengan melakukan zina.
5. Kerusakan akal, dengan meminum-minuman yang memabukkan.
Kesimpulannya, bahwa kerusakan itu mencakup kerusakan terhadap akal,
akidah, tata kesopanan, pribadi, maupun sosial, sarana-sarana penghidupan, dan
hal-hal
yang
bermanfaat
untuk
umum,
seperti
lahan-lahan
pertanian,
Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS: Ar-Rum
Ayat: 41)
Artinya:
Katakanlah, Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah). (QS: Ar-Rum Ayat: 42)
a. Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan.
b. Penafsiran
Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari
peperangan dan penyerbuan pasukan-pasukan, pesawat-pesawat terbang, kapalkapal perang, dan kapal-kapal selam. Hal itu tiada lain karena akibat dari apa yang
dilakukan oleh umat manusia berupa kezaliman, banyaknya lenyapnya perasaan
dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka melupakan sama sekali akan
hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari kalangan sehingga menimbulkan
berbagai macam kerusakan di muka bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang
timbul dari dalam diri mereka, dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk
mengekang kebinalan hawa nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah
SWT merasakan kepada mereka balasan dari sebagian apa yang telah mereka
kerjakan berupa kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan lalu yang berdosa.
Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat dan kembali
kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah kehidupan ini
ada hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani penghisaban amal
perbuatannya.
ANALISIS
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di muka bumi baik yang
berupa benda hidup maupun benda mati.
Pada surat Al-Mulk ayat 3-4 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya Allah
menciptakan alam semesta ini secara sempurna tanpa terkecuali. Maksudnya, jika
ada seseorang atau suatu golongan yang meremehkan atau meragukan akan
ciptaan Allah maka makhluk tersebut diperkenankan untuk mengamati berkalikali akan ciptaan-Nya dan hal tersebut hanya akan sia-sia belaka.
Pada surat Al-Araf ayat 56 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya Allah
telah melarang makhluknya untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Kerusakan-kerusakan tersebut meliputi: a) Kerusakan jiwa, b) Kerusakan harta, c)
Kerusakan agama, d) Kerusakan nasab, e) Kerusakan akal.
Pada surat Ar-Rum ayat 41-42 dapat dianalisa bahwa ayat ini
mengharapkan seorang muslim dapat menyadari pentingnya menjaga serta
melestarikan alam lingkungan, dan juga tidak membuat kerusakan terhadap alam
lingkungan. Dengan artian jika akan melakukan sesuatu harus melalui
pertimbangan pemikiran yang matang akan akibat yang ditimbulkannya agar tidak
terjadi hal-hal yang sifatnya merusak lingkungan.
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
musik
divine-music.info
Blog Archive
2015 (2)
2014 (7)
o
November (7)
Perencanaan Pendidikan
Otonomi Daerah
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
2013 (4)
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section.
Edit " About "
Wikipedia
About Me
Fish
Followers
Blog Archive
2015 (2)
2014 (7)
o
November (7)
Perencanaan Pendidikan
Otonomi Daerah
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
2013 (4)
Mengenai Saya
Pengikut
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Copyright 2009 Ervin's Blog All rights reserved | Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by EZwpthemes