Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Seperti yang telah terjadi di sekitar kita akhir-akhir ini mengenai


lingkungan, telah menjadi isu yang hangat diperbincangkan oleh Pemerintah
Daerah dan masyarakat. Persoalan ini mengingatkan manusia agar sering menjaga
lingkungannya supaya masalah-masalah global yang membahayakan lapisan bumi
dan kehidupan makhluk hidup nantinya.
Al-Quran telah menyatakan bahwa segala jenis kerusakan yang terjadi di
permukaan bumi merupakan akibat dari ulah tangan manusia dalam berinteraksi
terhadap lingkungan hidupnya. Seperti yang terlihat kerusakan telah terjadi di
darat dan di laut karena perbuatan manusia itu sendiri, kerusakan-kerusakan
tersebut merupakan teguran yang diberikan oleh Allah kepada manusia agar
mereka sadar bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah perlu dijaga
kelestariaanya.
Makalah ini akan membahas tentang pengertian lingkungan hidup serta apa
saja ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang lingkungan hidup.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apakah pengertian lingkungan hidup?
B. Apa saja ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang lingkungan?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan atau sering disebut dengan lingkungan hidup adalah jumlah
semua benda yang hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada dalam ruang
yang kita tempati. Adapun berdasarkan UU No. 32 tahun 2009, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Dalam persoalan lingkungan hidup, manusia mempunyai
peranan yang sangat penting. Karena pengelolaan lingkungan hidup itu
sendiri pada akhirnya ditujukan buat keberlangsungan manusia di bumi ini.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1982 tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup, Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.[1]
Kerusakan lingkungan hidup terjadi karena adanya tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung sifat fisik dan atau
hayati sehingga lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan. Kerusakan lingkungan hidup terjadi di darat,
udara, maupun di air. [2]
B. Ayat-ayat Al-Quran yang Berkaitan tentang Lingkungan Hidup
1. Surat Al-Mulk ayat 3-4




Artinya:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
(QS: Al-Mulk Ayat: 3)

Artinya:
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun
dalam keadaan payah. (QS: Al-Mulk Ayat: 4)
a.

Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan.

b. Penafsiran
(3) Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis yang tidak ada satu makhluqpun dapat melakukannya. Tiap-tiap
benda alam itu seakan-akan terapung kokoh ditengah-tengah jagat raya, tanpa ada
tiang-tiang yang menyangga dan tanpa tali-temali yang mengikatnya. Tiap-tiap
langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan baginya di tengah-tengah
jagat raya dan masing-masing lapisan itu terdiri atas begitu banyak planet yang
tidak terhitung jumlahnya. Makanya benar bahwa Allah SWT berfirman hanya
Allah SWT yang Maha Agung dan Maha Tinggi.
Arti mufrodat:
Tibaaqo artinya: Berlapis-lapis maksudnya susunan langit keatas. Selanjutnya
Allah SWT menunjukkan ke Maha Sempurnaannya, Ma taroo fii kholqi rohmaan:
taroo disini untuk semua manusia (kamu tidak akan dapat melihat) terhadap
ciptaan-Nya, yaitu min tafaawuts artinya: tidak rapi, kacau, tidak cacat, tidak
kokoh (tidak saling berkait), dan tidak sesuai.
Jadi semua penciptaan langit sangat rapi, kokoh, saling berkait kokoh dan
seimbang. Bandingkan dengan penciptaan manusia. Disini Allah SWT menantang
bahwa Allah SWT tidak pernah main-main menciptakan langit ini, Allah SWT
serius menciptakan semua ini. Sehingga kalau hidup dibawah langit Allah SWT
jangan main-main. Selanjutnya ulangi lagi pandanganmu ke langit, teliti lagi agar
kamu dapat menyaksikan secara langsung, apa yang telah Aku beritahukan
kepadamu bahwa tidak ada cacat sama sekali dari apa yang telah Aku ciptakan
sehingga kamu tidak merasa ragu lagi. Subhanallah.[3]

(4) Pertanyaan Allah kepada manusia pada ayat diatas dijawab sendiri oleh
Allah pada ayat ini dengan mengatakan bahwa sekalipun manusia berulang-ulang
memperhatikan, mempelajari, dan merenungkan seluruh ciptaan Allah, pasti ia
tidak menemukan kekurangan dan cacat, walau sedikitpun. Jika mereka terusmenerus melakukan yang demikian itu, bahkan seluruh hidup dan kehidupannya
digunakan untuk itu, akhirnya ia hanya akan merasa dan tidak akan menemukan
kekurangan, sampai ia mati dan kembali kepada Tuhannya.
Dari ayat ini, dapat difahami bahwa tidak ada seorangpun diantara
manusia yang sanggup mencari kekurangan pada ciptaan Allah. Jika ada diantara
manusia yang sanggup, hal ini berarti bahwa dia mengetahui seluruh ilmu Allah.
Sampai saat ini belum ada seorangpun yang mengetahuinya dan tidak ada
seorangpun yang dapat memilik seluruh ilmu Allah. Seandainya ada diantara
manusia yang dianggap paling luas ilmunya, maka ilmu yang diketahuinya itu
hanyalah merupakan sebagian kecil dari ilmu Allah. Akan tetapi, banyak diantara
manusia yang tidak mau menyadari kelemahan dan kekurangannya, sehingga
mereka tetap ingkar kepada-Nya.[4]
2. Surat Al-Araf ayat 56

Artinya:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS: Al-A'raf Ayat: 56)

a.

Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan

b. Penafsiran
Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di
permukaan bumi. Kerusakan ini mencakup:
1. Kerusakan jiwa, dengan cara membunuh dan memotonga anggota tubuh.
2. Kerusakan harta, dengan cara ghoshob dan mencuri.
3. Kerusakan agama dan kafir, dengan melakukan kemaksiatan-kemaksiatan.
4. Kerusakan nasab, dengan melakukan zina.
5. Kerusakan akal, dengan meminum-minuman yang memabukkan.
Kesimpulannya, bahwa kerusakan itu mencakup kerusakan terhadap akal,
akidah, tata kesopanan, pribadi, maupun sosial, sarana-sarana penghidupan, dan
hal-hal

yang

bermanfaat

untuk

umum,

seperti

lahan-lahan

pertanian,

perindustrian, perdagangan dan sarana-sarana kerjasama untuk sesama manusia.


[5]
Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan Allah adalah dengan
mengutus para Nabi untuk meluruskan dan memperbaiki kehidupan yang kacau
dalam masyarakat. Siapa yang tidak menyambut kedatangan Rasul, atau
menghambat misi mereka, dia telah melakukan salah satu bentuk perusakan di
bumi. [6]
3. Surat Ar-Rum ayat 41-42

Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS: Ar-Rum
Ayat: 41)

Artinya:
Katakanlah, Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah). (QS: Ar-Rum Ayat: 42)
a. Asbab an-nuzul
Pemakalah tidak menemukan.
b. Penafsiran
Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari

peperangan dan penyerbuan pasukan-pasukan, pesawat-pesawat terbang, kapalkapal perang, dan kapal-kapal selam. Hal itu tiada lain karena akibat dari apa yang
dilakukan oleh umat manusia berupa kezaliman, banyaknya lenyapnya perasaan
dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka melupakan sama sekali akan
hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari kalangan sehingga menimbulkan
berbagai macam kerusakan di muka bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang
timbul dari dalam diri mereka, dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk
mengekang kebinalan hawa nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah
SWT merasakan kepada mereka balasan dari sebagian apa yang telah mereka
kerjakan berupa kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan lalu yang berdosa.
Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat dan kembali
kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah kehidupan ini
ada hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani penghisaban amal
perbuatannya.

Sesudah Allah menjelaskan bahwa timbulnya kerusakan sebagai akibat


dari perbuatan tangan manusia sendiri. Lalu Dia memberikan petunjuk kepada
mereka, bahwa orang-orang sebelum mereka telah melakukan hal yang sama
seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka. Akhirnya mereka tertimpa azab dari
sisi-Nya, sehingga mereka dijadikan pelajaran buat orang-orang sesudah mereka
dan sebagai perumpamaan-perumpamaan bagi generasi selanjutnya.[7]
IV.

ANALISIS
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di muka bumi baik yang
berupa benda hidup maupun benda mati.
Pada surat Al-Mulk ayat 3-4 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya Allah
menciptakan alam semesta ini secara sempurna tanpa terkecuali. Maksudnya, jika
ada seseorang atau suatu golongan yang meremehkan atau meragukan akan
ciptaan Allah maka makhluk tersebut diperkenankan untuk mengamati berkalikali akan ciptaan-Nya dan hal tersebut hanya akan sia-sia belaka.
Pada surat Al-Araf ayat 56 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya Allah
telah melarang makhluknya untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Kerusakan-kerusakan tersebut meliputi: a) Kerusakan jiwa, b) Kerusakan harta, c)
Kerusakan agama, d) Kerusakan nasab, e) Kerusakan akal.
Pada surat Ar-Rum ayat 41-42 dapat dianalisa bahwa ayat ini
mengharapkan seorang muslim dapat menyadari pentingnya menjaga serta
melestarikan alam lingkungan, dan juga tidak membuat kerusakan terhadap alam
lingkungan. Dengan artian jika akan melakukan sesuatu harus melalui
pertimbangan pemikiran yang matang akan akibat yang ditimbulkannya agar tidak
terjadi hal-hal yang sifatnya merusak lingkungan.

[1] http://updatecampuran.blogspot.com/2013/07/pengertian-lingkunganhidup.html, diunduh tanggal 28 November 2013, pukul 10.23 WIB.


[2]
http://odesboges.blogspot.com/2012/10/penyebab-kerusakanlingkungan-dan.html, diunduh tanggal 28 November 2013, pukul 10.20 WIB.
[3] http://ibutina.com/islamia/alquran/tafsir-al-mulk-1-5/ . Diunduh 28
November 2013 pukul 11.16 WIB
[4] Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya Jilid X Juz 28-29-30,
Jakarta: Lentera Abadi, 2010, hlm. 230.

[5] Ahmad Mushtafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maragi Juz VIII,


Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1993, hlm. 314
[6] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati, 2010,
hlm. 144
[7] Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 21,
Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1993, hlm. 101-102

0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

musik

divine-music.info

Blog Archive

2015 (2)

2014 (7)
o

November (7)

KEBUDAYAAN, BUDAYA LOKAL, DAN TOLERANSI


SOSIAL

Perencanaan Pendidikan

ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang lingk...

Otonomi Daerah

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

QAUL AL-SHAHABI DAN SYARU MAN QABLANA

Proses al-Adawa Tahammul al-Hadits

2013 (4)
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section.
Edit " About "

Wikipedia

About Me

Zunia Ervin Siana


Assalamu'alaikum Seorang gadis ini bernama lengkap Zunia Ervin Siana,
yang sering disapa Ervin. lahir di Jepara, 20 Juni 1994. Riwayat
pendidikan: memulai bangku TK di TK Madin al-Ma'arif, Blimbingrejo.
Selanjutnya meneruskan sekolah di SDN 1 Blimbingrejo yang tak jauh
dari tempat tinggalnya. Lulus SD tahun 2006 selanjutnya melanjutkan di
SMPN 2 Kaliwungu, Kudus Lulus tahun 2009. Kemudian melanjutkan di
SMAN 1 Nalumsari, jepara Lulus tahun 2012. Setelah Lulus dari SMA
remaja polos ini ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri yang
bercita-cita ingin menjadi seorang entrepreneur, keliling dunia,
mencerdaskan anak bangsa, melanjutkan S2 di luar Negeri (amin).
Sekarang ini ia sedang menempuh S1 di IAIN Walisongo, Semarang di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, jurusan PGMI.
Lihat profil lengkapku

Fish
Followers
Blog Archive

2015 (2)

2014 (7)
o

November (7)

KEBUDAYAAN, BUDAYA LOKAL, DAN TOLERANSI


SOSIAL

Perencanaan Pendidikan

ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang lingk...

Otonomi Daerah

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

QAUL AL-SHAHABI DAN SYARU MAN QABLANA

Proses al-Adawa Tahammul al-Hadits

2013 (4)

Mengenai Saya

Zunia Ervin Siana


Assalamu'alaikum Seorang gadis ini bernama lengkap Zunia Ervin Siana,
yang sering disapa Ervin. lahir di Jepara, 20 Juni 1994. Riwayat
pendidikan: memulai bangku TK di TK Madin al-Ma'arif, Blimbingrejo.
Selanjutnya meneruskan sekolah di SDN 1 Blimbingrejo yang tak jauh
dari tempat tinggalnya. Lulus SD tahun 2006 selanjutnya melanjutkan di
SMPN 2 Kaliwungu, Kudus Lulus tahun 2009. Kemudian melanjutkan di
SMAN 1 Nalumsari, jepara Lulus tahun 2012. Setelah Lulus dari SMA
remaja polos ini ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri yang
bercita-cita ingin menjadi seorang entrepreneur, keliling dunia,
mencerdaskan anak bangsa, melanjutkan S2 di luar Negeri (amin).
Sekarang ini ia sedang menempuh S1 di IAIN Walisongo, Semarang di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, jurusan PGMI.
Lihat profil lengkapku

Pengikut
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Copyright 2009 Ervin's Blog All rights reserved | Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by EZwpthemes

Anda mungkin juga menyukai