Anda di halaman 1dari 9

MUAMALAT OFFICER DEVELOPMENT PROGRAM

(MODP) Operation Batch 1


In Class Training Evaluation
Materi
: General Baking System
Hari/tanggal
: Selasa, 22 Januari 2013
Waktu
: 90 menit

===============================================================
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari alternatif jawaban yang tersedia.
1. Perbedaan pokok antara lembaga keuangan bank dengan lembaga keuangan bukan
bank adalah....
(a) Bank diawasi oleh Bank Sentral sedangkan lembaga keuangan non bank diawasi
oleh Kementrian Keuangan
(b) Bank diatur dengan undang-undang sedangkan lembaga keuangan non bank diatur
dengan Keputusan menteri Keuangan.
(c) Bank adalah penghimpun dana masyarakat, sedangkan lembaga keuangan bukan
bank tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat
dalam bentuk simpanan.
(d) Lembaga keuangan non bank memberikan pembiayaan jangka panjang sedang
bank hanya memberikan pembiayaan jangka pendek
(e) Semua jawaban (a), (b), (c) dan (d) adalah benar
2. Di bawah ini adalah pengertian dari lembaga keuangan kecuali .....
(a)
Badan usaha yang bergerak dibidang keuangan / financial provider
(personal finance, Corp finance, Public finance, International finance.
(b)
Lembaga yang bebas dari segala risiko keuangan
(c)
Organisasi yang bertindak sebagai intermediary dalam transaksi keuangan
(d)
Lembaga yang kegiatan utamanya melakukan kegiatan ekonomi finansial
(e)
Badan usaha yang kekayaannya berbentuk asset keuangan (financial asset)
3. Berikut ini adalah lembaga keuangan bukan bank konvensional, kecuali
(a)
Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
(b)
Asuransi
d. Multi Level Marketing
(c)
Modal Ventura
e. Anjak Piutang
4. Di bawah ini adalah lembaga keuangan bukan bank syariah, kecuali ..
(a) Bait al Maal wa al Tamwil
(b) Al Ijarah
d. Bait al Qirad
(c) Takaful
e. Bait al talim
5. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum
dan BPR. Perbedaan utama antara bank umum dan BPR adalah .
(a)
Bank umum dapat menciptakan uang giral, sedangkan BPR tidak dapat
menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang
terbatas.
(b)
Bank umum hanya dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional
saja atau berdasarkan prinsip syariah saja, sedang BPR boleh kdua-duanya.
(c)
Bank umum dapat menerima simpanan dan memberikan kredit, sedangkan
BPR hanya dapat memberikan kredit saja.
(d)
Bank umum harus berbentuk badan hukum sebagai Bank Perusahaan
Daerah, Bank Persero atau Bank Perseroan Terbatas sedangkan BPR harus
berbentuk Bank Koperasi
(e)
Semua jawaban (a), (b), (c) dan (d) salah
6. Berdasarkan bidang usahanya, bank dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu bank
devisa dan bank non devisa.Perbedaan antara keduanya adalah .
(a)
Bank devisa adalah bank yang ditunjuk oleh bank Indonesia, untuk
menyerahkan pendapatannya kepada negara, sedang bank non devisa
pendapatannya adalah untuk keuntungan banknya sendiri.
Page 1 of 9

(b)

Bank Devisa adalah bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk
melakukan usaha perbankan dalam valuta asing, seperti jual-beli valuta asing,
menerima simpanan dalam valuta asing, menyelenggarakan jasa lalu lintas
pembayaran dalam valuta asing dll. Sedang bank non divisa tidak.
(c)
Bank devisa adalah bank yang yang ruang lingkup usahanya lebih luas
dari pada bank non devisa.
(d)
Bank devisa adalah bank yang mempunyai kantor cabang atau perwakilan
di luar negeri, sedang bank non devisa tidak.
(e)
Bank devisa adalah kantor cabang dari bank asing, sedangkan bank non
devisa adalah bank domestic.
7. Produk penghimpunan dana bank konvensional dapat dibagi dalam transactional
account dan fixed deposit account. Contoh dari transactional account adalah ....
(a)
Transaksi kliring
c. Pengiriman uang
(b)
Rekening koran
d. Collection / inkaso
e. Auto debit.
8. Tujuan ummat Islam mendirikan bank Islami adalah
(a)
untuk menggantikan sistem perbankan konvensional saat ini dengan
sistem yang sama sekali baru.
(b)
untuk menggantikan instrumen bunga (riba) yang merupakan instrumen
utama dari perbankan konvensional dengan sistem yang bebas riba.
(c)
untuk mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip
Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta
bisnis lain yang terkait.
(d)
Untuk menciptakan sistem keuangan dan perbankan khusus bagi ummat
Islam.
(e)
Untuk meningkatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Islam.
9. Sebagian negara Muslim seperti Malaysia dan Indonesia mengakomodasikan
perkembangan perbankan syariah melalui dual banking system, di mana perbankan
syariah dapat beroperasi berdampingan dengan perbankan konvensional. Di bawah ini
adalah perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional kecuali .
(a)
Bank Konvensional beroparasi berdasarkan prinsip materialisme,
sedangkan bank Syariah berdasarkan prinsip syariah Islam
(b)
Bank konvensional memberikan jasa kepada semua golongan masyarakat
sedangkan bank syariah hanya melayani golongan masyarakat Islam saja.
(c)
Bank konvensional memandang uang sebagai komoditi yang
diperdagangkan, sedangkan bank syariah memandang uang hanya sebagai alat
tukar bukan sebagai komoditi.
(d)
Bank konvensional menggunakan bunga sebagai instrumen imbalan
terhadap pemilik uang, sedangkan bagi bank syariah bunga dalam berbagai
bentuknya dilarang.
(e)
Hubungan bank konvensional dengan nasabah adalah hubungan debitur
kreditur, sedangkan hubungan bank syariah dengan nasabah adalah hubungan
kemitraan
10. Disamping menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat,
Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul
mal, yaitu menerima dana yang berasal dari sumber di bawah ini, kecuali
(a) zakat,
c. Sedekah
(b) infak,
d. hibah
e. Ghanimah
11. Akad-akad dalam perbankan Islam merupakan bagian dari :
(a) Hukum ibadah
(c) Hukum jihad
(b) Hukum riba
(d) Hukum muamalah

(e) Hukum kafarat

12. Di bawah ini adalah contoh dari teransaksi yang dilarang karena termasuk tadlis,
kecuali
(a)
Jual beli burung yang lagi terbang
(b)
Memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar.
(c)
Menyanggupi delivery-time yang disadari tidak akan sanggup
memenuhinya.

Page 2 of 9

(d)
(e)

Menyembunyikan kecacatan barang.


Mengurangi takaran.

13. Transaksi berikut ini adalah termasuk yang diharamkan, kerena mengandung taghrir,
kecuali .
(a)
Menyembunyikan kecacatan barang.
(b)
Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya.
(c)
Ada dua harga dalam satu akad.
(d)
Jual beli burung yang lagi terbang (delivery time tidak pasti bagi kedua
pihak )
(e)
Jual Beli Ijon.
14. Perbedaan pokok antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional adalah
adanya larangan riba pada perbankan syariah. Ada tiga macam riba yaitu...
(a)
Riba halal, riba jahiliyah dan riba ibahah
(b)
Riba nasiah, riba fadl dan riba jahiliyah
(c)
Riba jahiliyah, riba ibahah dan riba fadl
(d)
Riba ibahah, riba nasiah, dan riba fadl.
(e)
Riba halal, riba haram dan riba mubah.
15. Riba fadl adalah ..
(a)
riba yang timbul dari pertukaran barang yang sejenis atas dasar suka sama
suka.
(b)
riba yang timbul dari pertukaran barang yang sejenis, dengan jumlah,
kualitas dan waktu yang sama
(c)
riba yang timbul dari upaya mengambil keuntungan dari pertukaran
barang sejenis.
(d)
Riba yang timbul karena menjual barang dengan tidak tunai.
(e)
Riba yang timbul karena jual beli tangguh
16. Riba nasiah adalah......
(a)
riba yang timbul akibat hutang-piutang yang bersifat konsumtif.
(b)
riba yang timbul akibat hutang-piutang baik bersifat komersial
(c)
riba yang muncul karena tambahan baik diperjanjikan atau tidak atas
setiap transaksi hutang-piutang.
(d)
riba yang timbul karena upaya mengambil keuntungan dari percampuran
sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip: untung muncul
bersama resiko atau risk and return relationship
(e)
riba yang timbul karena imbalan atas hutang yang tidak didasarkan atas
prinsip suka sama suka.
17. Kegiatan operasional perbankan syariah didasarkan atas prinsip-prinsip di bawah ini
kecuali ..
(a) Prinsip Bagi Hasil (mudharabah, musyarakah)
(b) Prinsip Jual- Beli (al bai) dan sewa (al ijarah)
(c) Prinsip pinjaman dengan imbalan (qardh jara manfaatan)
(d) Prinsip titipan (Wadiah)
(e) Prinsip jasa-jasa (jualah: wakalah, kafalah, sharf dsb.).
18. Produk penghimpunan dana bank syariah dibangun dengan menggunakan akad-akad :
(a) Titipan (guaranted deposit)
(b) Investasi (non guaranted)
(c) Pinjam-meminjam (lending and borrowing)
(d) Investasi (PLS funds) dan Titipan (non PLS funds)
(e) Simpanan (deposit)
19. Titipan yang tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan disebut :
(a) Al wadiah yad al amanah
(d) Al wadiah
(b) Al wadiah yad al dhamanah
(e) Al murabahah
(c) Al Qardh al hasan
20. Titipan yang boleh dimanfaatkan oleh penerima titipan disebut :

Page 3 of 9

(a) Mudharabah al muqayyadah


(b) Al wadiah yad al dhamanah
(c) Al wadiah yad al amanah

(d) Al qardh al hasan


(e) Al murabahah

21. Penerima titipan al wadiah dapat memberikan imbalan kepada pemilik harta titipan
berupa : (a) Bonus atas kehendak penerima titipan
(b) Bonus yang telah diperjanjikan atau disepakati sebelumnya
(c) Bonus yang dipersyaratkan oleh pemilik dana
(d) Bagi hasil
(e) Imbalan yang diharapkan oleh pemilik harta titipan
22. Produk penyaluran dana yang bersifat komersil bank syariah dapat ditawarkan dalam
bentuk bermacam-macam scheme/pola di bawah ini kecuali ..
(a) Equity Financing: syirkah
(b) Debt Financing: al buyu
(c) Cash loan: al qardh
(d) Leasing: Ijarah/IMBT
(e) Indirect financing: al kafalah
23. Musyarakah dalam perbankan Islam adalah akad kerjasama antara :
(a) Pemilik dana dengan Pengelola dana
(b) Para pemilik dana (shahibul maal)
(c) Pengelola dana dengan pengusaha
(d) Para pengusaha
(e) Jawaban (a), (b), (c) atau (d) tersebut di atas adalah benar
24. Dalam musyarakah yang diterapkan dalam perbankan Islam, para pihak harus
memberikan penyertaan dalam bentuk:
(a) Dana dengan jumlah yang sebanding dan pembagian keuntungan didasarkan
besarnya modal masing-masing
(b) Dana ataupun tenaga/keahlian dengan bagi hasil berdasarkan nisbah yang
disepakati sebelumnya
(c) Dana dengan bagi hasil yang ditentukan kemudian berdasarkan realisasi hasil
usaha
(d) Dana dengan jumlah yang tidak harus sebanding dan pembagian keuntungan
sesuai porsi penyertaannya atau berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya.
(e) Boleh pilih salah satu dari (a), (b), (c) atau (d) tersebut di atas asal suka sama suka
25. Bila seorang participant dalam musyarakah mensyaratkan agar dapat menjual
sharenya kepada participant lainnya secara bertahap, maka akad ini disebut :
(a) Musyarakah muqayyadah
(d) Syirkah abdan
(b) Musyarakah mutanaqishah
(e) Syirkah al uqud.
(c) Syirkah mufawadhah
26. Jika kerjasama usaha antara dua pihak salah satu pihak menyediakan modalnya 100
%, maka akad itu disebut :
(a) Al mudharabah
(c) Al musyarakah
(b) Al murabahah
(d) Al wadiah
(e) Al muwaddaah
27. Al mudharabah adalah kerjasama antara :
(a) Para shahibul maal
(d) Pengusaha dengan mudharib
(b) Para pengusaha
(e) Shahibul maal dengan pengusaha
(c) Para mudharib
28. Pembagian keuntungan dalam al mudharabah dilakukankan sebagai berikut :
(a) Keuntungan maupun kerugian dibagi menurut nisbah yang disepakati
(b) Keuntungan dibagi menurut nisbah yang disepakati sebelumnya sedang kerugian
finansial dibebankan menurut kesepakatan yang dicapai kemudian
(c) Keuntungan dibagi menurut nisbah yang disepakati dan kerugian finansial
menjadi beban shahibul mal sedang mudharib tidak memperoleh imbalan atas
usaha yang dilakukan
(d) Keuntungan maupun kerugian dibagi menurut nilai penyertaannya, baik nilai dana
maupun nilai usahanya.

Page 4 of 9

(e) Keuntungan atau kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan yang akan dicapai
kemudian.
29. Bila dalam akad kerjasama disepakati bahwa shahibul maal memberikan keleluasaan
penuh kepada mudharib untuk menggunakan dana tersebut dalam usaha yang
dianggap baik dan menguntungkan, maka akad itu disebut :
(a) Mudharabah
(c) Muqarradhah
(e) Al amanah
(b) Mudharabah al muqayyadah
(d) Mudharabah al mutlaqah
30. Bila dalam akad kerjasama dinyatakan bahwa pemilik dana menentukan syarat dan
batasan, baik dalam jenis usaha, tempat dan sebagainya kepada mudharib, maka akad
itu disebut :
(a) Mudharabah
(c) Mudharabah al mutlaqah
(b) Mudharabah al muqayyadah
(d) Muqarradhah
(e) Al Dhamanah
31. Ijab-qabul dalam mudharabah, minimal harus menyepakati :
(a) Jumlah modal dan nisbah bagi hasil
(b) Jenis usaha, jumlah modal dan nisbah bagi hasil
(c) Jumlah modal, jangka waktu dan jenis usaha
(d) Jumlah modal, jangka waktu dan nisbah bagi hasil
(e) Jangka waktu dan nisbah bagi hasil
32. Bila suatu barang disewa yang kemudian penyewa diberikan pilihan (opsi) untuk
memiliki setelah masa sewa berakhir, maka transaksi tersebut dituangkan dalam akad:
(a) Murabahah
(c) Istishna
(b) Ijarah Muntahia bi tamlik
(d) Salam
(e) Mudharabah wal ijarah
33. Bai al murabahah adalah :
(a) akad jual beli atas suatu barang yang harganya dibayar dimuka dengan segera
sedangkan barang diserahkan kemudian dengan jangka waktu yang disepakati.
(b) suatu transaksi jual beli yang harganya dapat dibayar di muka, ditengah atau
dibelakang, secara sekaligus (lumpsum) ataupun secara bertahap, sedang barang
yang akan diserahkan harus dipesan atau diproduksi lebih dulu,
(c) akad Jual beli yang keuntungannya disepakati. Bisa tunai bisa cicilan.
(d) akad di mana masing-masing pihak menjual/membeli tunai yang secara simultan
membeli/menjual kembali dengan harga tangguh.
(e) akad jual-beli di mana barang diserahkan segera sedangkan harganya dibayar
kemusian dalam jangka waktu yang disepakati.
34. Suatu transaksi jual beli atas suatu barang yang harganya dibayar dimuka sedangkan
barang diserahkan kemudian dengan jangka waktu yang disepakati disebut :
(a) Murabahah
(c) Istishna
(b) Ijarah muntahia bi tamlik
(d) Salam
(e) al muqayyadah
35. Suatu akad jual beli barang tertentu dimana dalam transaksi tersebut barang
diserahkan dengan segera sedangkan harganya dapat dibayar kemudian dan penjual
menyebutkan dengan jelas harga pembelian dan keuntungan yang diambil disebut:
(a) Murabahah
(c) Istishna
(b) Salam
(d) Ijarah wa iqtina
(e) al ijarah
36. Bila dalam suatu transaksi jual beli harganya dapat dibayar di muka, ditengah atau
dibelakang, secara sekaligus (lumpsum) ataupun secara bertahap, sedang barang yang
akan diserahkan harus dipesan atau diproduksi lebih dulu, maka akad jual beli itu
disebut : (a) Murabahah
(c) Istishna
(e) mudharabah
(b) Salam
(d) Ijarah muntahia bi tamlik
37. Bai al salam adalah :
(a) Jual beli yang harganya dibayar di muka seluruhnya, sedangkan barang
diserahkan kemudian, setelah jangka waktu tertentu. Barang sudah terstandar
(b) suatu transaksi jual beli yang harganya dapat dibayar di muka, ditengah atau
dibelakang, secara sekaligus (lumpsum) ataupun secara bertahap, sedang barang
yang akan diserahkan harus dipesan atau diproduksi lebih dulu,

Page 5 of 9

(c) akad jual beli barang tertentu dimana dalam transaksi tersebut barang diserahkan
dengan segera sedangkan harganya dapat dibayar kemudian dan penjual
menyebutkan dengan jelas harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
(d) akad di mana masing-masing pihak menjual/membeli dengan harga tunai yang
secara simultan membeli/menjual kembali dengan harga tangguh.
(e) Jual-beli di mana harga dan syarat penyerahan barang ditentukan kemudian
38. Dalam rangka pemberian jasa kepada nasabah, bank Islam dapat menerima
pendelegasian wewenang untuk melaksanakan transaksi atas nama nasabah. Hal ini
dapat dituangkan dalam akad :
(a) Hawalah
(c) Wakalah
(b) Kafalah
(d) Muamalah
(e) ziyadah
39. Bai al istishna adalah :
(a) Adalah akad jual beli barang tertentu dimana dalam transaksi tersebut barang
diserahkan dengan segera sedangkan harganya dapat diserahkan kemudian dan
penjual menyebutkan dengan jelas harga pembelian dan keuntungan yang
diambil
(b) Jual beli yang harganya dibayar berdasarkan kesepakatan. Barang diserahkan
kemudian karena harus dibuat terlebih dahulu
(c) adalah akad jual beli atas suatu barang yang harganya dibayar dimuka dengan
segera sedangkan barang diserahkan kemudian dengan jangka waktu yang
disepakati.
(d) suatu transaksi jual beli yang harganya dapat dibayar di muka, ditengah atau
dibelakang, secara sekaligus (lumpsum) ataupun secara bertahap, sedang barang
yang akan diserahkan harus dipesan atau diproduksi lebih dulu,
(e) Akad jual-beli di mana pembayaran harganya maupun penyerahan barangnya
dilakukan kemudian.
40. Dalam muamalah Islam juga dikenal ada transaksi pinjam-meminjam uang (qard).
Yaitu :
(a) Dapat bersifat sosial (tanpa imbalan) untuk membantu kaum duafa dan bersifat
komersil (dapat meminta imbalan) untuk membantu usaha
(b) Bila untuk membantu kaum duafa bersifat sosial (tidak boleh meminta imbalan),
sedangkan untuk pengusaha yang membutuhkan segera dana talangan jangka
pendek hanya dengan imbalan yang sangat kecil.
(c) Hanya dipergunakan untuk saling membantu, dan bukan transaksi komersial
dimana si pemberi pinjaman tidak boleh mensyaratkan keuntungan.
(d) Dapat bersifat sosial ataupun komersil, tergantung pada syarat-syarat yang
disepakati atas dasar suka-sama suka.
(e) Pemberi pinjaman tidak meminta imbalan sepanjang dibayar tepat waktu.
41. Aplikasi akad gadai (rahn) dalam perbankan Islam dapat dilakukan sebagai :
(a) produk tersendiri untuk melayani kebutuhan konsumtif saja
(b) akad jaminan tambahan pada pembiayaan beresiko saja.
(c) baik sebagai produk tersendiri maupun sebagai akad tambahan pada pembiayaan
(d) Tidak boleh dilakukan
(e) Tidak rujukan adadnya dalam fiqh
42. Perbankan Islam dapat meminta imbalan (fee) tertentu yang diperjanjikan atas
pemberian jasa perbankan lainnya, karena hal itu merupakan :
(a) Akad jualah
(b) Akad hawalah
(c) Akad wakalah
(d) Akad sharf
(e) kafalah
43. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasabah, bank Islam dapat memberikan
pembiayaan melalui akad :
(a) murabahah installment deferred payment
(b) musyarakah mutanaqishah
(d) Al Qardh al hasan
(c) ijarah muntahia bi tamlik
(e) salah satu dari a, b, c atau d
44. Untuk menjembatani penjualan dengan kredit, para pengusaha memerlukan
pembiayaan piutang. Bank Islam dapat memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan :

Page 6 of 9

(a) Qard
(d) mudharabah
(b) qard wal Wakalah bil ujroh (e) pilih salah satu (b), (c) atau (d)
(c) musyarakah
45. Untuk memfasilitasi pengadaan persediaan barang dagangan (merchandise inventory)
atau bahan baku dan bahan penolong (raw material inventory) bank syariah dapat
menggunakan akad jual beli yaitu : (a) sharf
(b) Murabahah
(b) Salam
(d) Istishna
(e) Ijarah
46. Untuk membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan investasi pada aktiva tetap suatu
perusahaan nasabah, lembaga keuangan Islam dapat memfasilitasinya dengan melalui:
(a) Akad murabahah
(b) Akad Ijarah muntahia bi tamlik
(c) Akad musyarakah mutanaqishah
(d) Akad (a), (b) atau (c)
(e) Tidak ada akad yang dapat digunakan
47. Produk penghimpunan dana bank syariah yang berhak atas bagi hasil adalah.
(a)
Murabahah
(b)
Mudharabah
(d) muqayyadah
(c)
Wadiah yad dhomanah
(e) al qardh
48. Di bawah ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi pembagian hasil Perbankan
syariah kecuali:
(a) Referensi tingkat bagi hasil
(b) Prinsip Net Revenue Sharing dan Profit & Loss Sharing
(c) Pembobotan sumber dana
(d) Nisbah yang disepakkati
(e) Kebijakan akuntansi
49. Sumber dana pihak ketiga sebuah bank syariah berjumlah Rp.10 Trilyun dengan
struktur sebagai berikut :
Klasifikasi dana
Saldo rata-rata (Rp.000)
Titipan wadiah
1.000.000.000
Tabungan mudharabah
2.000.000.000
Investasi mudharabah 1 bulan
3.000.000.000
Investasi mudharabah 3 bulan
2.200.000.000
Investasi mudharabah 6 bulan
1.200.000.000
Investasi mudharabah 12 bulan
600.000.000
Jumlah
10.000.000.000
Jumlah dana yang disalurkan adalah Rp. 10.000.000.000.000,Total pendapatan bank rata-rata per bulan adalah Rp. 200.000.000.000,Tuan Amir memiliki investasi mudharabah yang berjangka waktu 6 bulan sebesar
Rp. 10.000.000,- dengan nisbah bagi hasil untuk Tuan Amir sebasar 60%. Maka
jumlah pendapatan bagi hasil yang diperoleh Tuan Amir pada bulan yang
bersangkutan adalah.
(a) Rp.120.000,(b) Rp.160.000,-

(c) Rp.180.000,(d) Rp.60.000,-

(e) 220.000,-

50. Tuan Awam yang mempunyai tabungan mudharabah dengan data mutasi rekening
sebagaui berikut:
Tanggal
Keterangan
Jumlah (Rp.)
6 Oktober 2011
Setoran pertama 2.000.000.00
12 Oktober 2011
Setoran
8.000.000.00
20 Okrober 2011
Setoran
5.000.000.00
27 Oktober 2011
Penarikan
3.000.000.00
Berdasarkan data bank pada nomor 4, bila nisbah bagi hasil untuk tabungan adalah
40% maka pendapat bagi hasil yang dapat diperoleh Tuan Awam pada bulan itu
adalah.
(a) Rp.32.400,(c) Rp.41.454,54
Page 7 of 9

(b) Rp.36.000,-

(d) Rp.78.400,- selamat bekerja -

Page 8 of 9

(e) Rp.74.800,-

LEMBAR JAWABAN
MUAMALAT OFFICER DEVELOPMENT PROGRAM
(MODP) Operation Batch 1
In Class Training Evaluation
Materi
: General Baking System
Nomor Peserta
: .
Hari/tanggal
:
, Januari 2013
Waktu
: 90 menit
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Page 9 of 9

Jawab

No.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Jawab

Anda mungkin juga menyukai