Anda di halaman 1dari 15

KEMISKINAN MASYARAKAT

oleh :
Belgis Hayyinatun Nufus, S.Sos, M.Kesos

Whats the Poverty?

Kemisinan sebagai Isu Global


Kemiskinan merupakan masalah sosial yang
bersifat global. Artinya, kemisinan merupakan
masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian
banyak orang di dunia. Tidak ada satu pun negara
yang kebal dari kemiskinan. Tidak hanya di Negara
berkembang, tetapi juga ditemukan di Negara
maju. Semua Negara di dunia ini sepakat bahwa
kemiskinan merupakan problema kemanusiaan
yang menghambat kesejahteraan sehingga
kemiskinan harus bisa ditanggulangi. (Suharto,
2009)

Kemiskinan Menurut Marx dan


Weber

A. Karl Marx :
Dalam kapitalisme terdapat dua kelas yang selalu
bertentangan yaitu kelas borjuis dan proletar.
Pengejaran keuntungan merupaan hal lumrah, dengan
modal yang sekecil-kecilnya dan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Untuk memperoleh ini, maka perlu dilakukan esploitasi
buruh. Untuk menekan biaya produksi, penurunan
upah sampai dibawah nilainya pun dipaksakan.
Buruh mengalami keterasingan dengan produksinya
Proletar harus ada untuk memenuhi tujuan Borjuis
Dari Kapitalis ke Sosialis : kaum proletar sadar bahwa
mereka berada diposisi yang sangat tak diuntungkan.
Marx menginginkan sistem baru yaitu sosialis yang
mana tak ada kepemilikan pribadi kaum borjuis. Yang
ada adalah kepemilikan komunal. Uthopis.

B. Max Weber :
Kapitalisme Modern (liberalisme) memandang bahwa
kapitalisme bukan mengeksploitasi buruh atau pengejaran
keuntungan secara tidak bermoral.
Tidak ada dominasi negara, yang ada adalah ekonomi pasar
yang membuka kesempatan untuk bersaing sehat untuk
memperoleh keberhasilan.
Sama dengan marx membagi dalam kelas2, kelas beruntung
dan tidak beruntung.
Kapitalisme ala Weber beranggapan bahwa distribusi
kesempatan-kesempatan hidup yang tidak sama merupakan hal
yang wajar dan dilihat sebagai fakta yangtidak bisa dihindari.
Kaum tidak beruntung ada karena mereka tidak pernah berpikir
untuk menigkatkan upah setinggi mungkin, hanya berpikir
bagaimana mencukupi kebutuhannya saja. Tidak pernah
berusaha memperjuangan kelas dan tidak berusaha
meningkatkan status mereka.
Kaum tidak beruntung tidak memiliki keterampilan untuk
ditawaran sehingga tidak mampu bersaing di pasar.

Mendefinisikan Kemiskinan

Paham Orthodoks : Kemiskinan dilihat sebagai


situasi dimana orang-orang tidak mempunyai uang
yang cukup untuk membeli makanan atau
kebutuhan-kebutuhan dasar mereka secara
memuaskan. (Winarno, 2011)
Piven dan Cloward (1993) dan Swanson (2001),
Kemiskinan berhubungan dengan kekurangan
materi, rendahnya penghasilan, dan adanya
kebutuhan sosial.

Whos the
poor?

Muhammad Yunus (2007):


Ibarat marka-marka navigasi di laut
lepas, kemiskinan perlu
didefinisikan secara pasti
dan tidak ambigu.
Sebuah definisi yang tidak tepat
sama buruknya dengan tanpa
definisi sama sekali.

Garis Kemiskinan

World Bank : pendapatan < $2 per hari


BPS : asupan kalori < 2.100 per hari
BKKBN : makan < 2 x sehari

Kriteria miskin menurut BPS


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.
14.

Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang


Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu
murahan.
Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah
tangga lain.
Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air
hujan.
Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak
tanah.
Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan
0,5 ha,buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau
pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000 per bulan.
Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp.
500.000, seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal

Kriteria miskin menurut Suharto (2006)

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar


(sandang, pangan dan papan).
Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar
lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan
transportasi).
Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya
investasi untuk pendidikan dan keluarga).
Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual
maupun massa.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya
sumber daya alam.
Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata
pencaharian yang berkesinambungan.
Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik
maupun mental.
Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anakanak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga,
janda miskin, kelompok marginal dan terpencil)

Why be The Poor?

Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi


Kemiskinan yang berkaitan dengan
Pembangunan
Kemiskinan Sosial
Kemiskinan Konsekuensi (David Cox, 2004)

Penyebab Kemiskinan
Faktor

individual
Faktor Sosial
Faktor Kurtural
Faktor Struktural

Kemiskinan dan IKS

Anda mungkin juga menyukai