oleh :
Belgis Hayyinatun Nufus, S.Sos, M.Kesos
A. Karl Marx :
Dalam kapitalisme terdapat dua kelas yang selalu
bertentangan yaitu kelas borjuis dan proletar.
Pengejaran keuntungan merupaan hal lumrah, dengan
modal yang sekecil-kecilnya dan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Untuk memperoleh ini, maka perlu dilakukan esploitasi
buruh. Untuk menekan biaya produksi, penurunan
upah sampai dibawah nilainya pun dipaksakan.
Buruh mengalami keterasingan dengan produksinya
Proletar harus ada untuk memenuhi tujuan Borjuis
Dari Kapitalis ke Sosialis : kaum proletar sadar bahwa
mereka berada diposisi yang sangat tak diuntungkan.
Marx menginginkan sistem baru yaitu sosialis yang
mana tak ada kepemilikan pribadi kaum borjuis. Yang
ada adalah kepemilikan komunal. Uthopis.
B. Max Weber :
Kapitalisme Modern (liberalisme) memandang bahwa
kapitalisme bukan mengeksploitasi buruh atau pengejaran
keuntungan secara tidak bermoral.
Tidak ada dominasi negara, yang ada adalah ekonomi pasar
yang membuka kesempatan untuk bersaing sehat untuk
memperoleh keberhasilan.
Sama dengan marx membagi dalam kelas2, kelas beruntung
dan tidak beruntung.
Kapitalisme ala Weber beranggapan bahwa distribusi
kesempatan-kesempatan hidup yang tidak sama merupakan hal
yang wajar dan dilihat sebagai fakta yangtidak bisa dihindari.
Kaum tidak beruntung ada karena mereka tidak pernah berpikir
untuk menigkatkan upah setinggi mungkin, hanya berpikir
bagaimana mencukupi kebutuhannya saja. Tidak pernah
berusaha memperjuangan kelas dan tidak berusaha
meningkatkan status mereka.
Kaum tidak beruntung tidak memiliki keterampilan untuk
ditawaran sehingga tidak mampu bersaing di pasar.
Mendefinisikan Kemiskinan
Whos the
poor?
Garis Kemiskinan
13.
14.
Penyebab Kemiskinan
Penyebab Kemiskinan
Faktor
individual
Faktor Sosial
Faktor Kurtural
Faktor Struktural