Anda di halaman 1dari 14

Teoti Atom Menurut Niels

Adiyanto
Bohr
Agus Harisandi
Created By :
Eva Yustina
Evi Kristanti
Gustran
Hestu Anggrah Eny
Jesica Andriyani Siagian
Mela Kusuma Wahyuni
Muhammad Diki H
Pulina Vono

A. Sejarah atom Niels Bohr

Di awalabad 20, percobaan olehErnest Rutherfordtelah dapat


menunjukkan bahwaatomterdiri dari sebentuk awan difuselektron
bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan
positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan
kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang
diterapkan pada atom,model Rutherfordtahun 1911, dengan elektronelektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa
kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepasradiasi elektromagnetikketika
sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron
kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju
ke inti. Ketika ini terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan akan berubah. Namun percobaan pada akhirabad 19
menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang dilalukan dalam
suatugasbertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan
membuat atom-atom gas memancarkan cahaya (yang berarti radiasi
elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.

Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya


dalam menjelaskan gerak elektron di dalam atom,Niels Bohr
mengusulkan, pada1913, apa yang sekarang disebut model
atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:

Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang


terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak
setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada
yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.

Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan


sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di
dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

B. Teori Atom Niels Bohr

Diawali dari pengamatan Niels Bohr terhadap spektrum atom, adanya


spectrum garis menunjukkan bahwa elektron hanya beredar pada
lintasan-lintasan dengan energy tertentu. Dengan teori Mekanika
Kuantum Planck, Bohr (1913) menyampaikan 2 postulat untuk
menjelaskan kestabilan atom. Dua Postulat Bohr :
Elektron

mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner


yang disebut orbit/kulit. Walaupun elektron bergerak cepat tetapi
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi sehingga energi
elektron konstan. Hal ini berarti elektron yang berputar mengelilingi
inti atom mempunyai lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke
inti.

Elektron

dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan
atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan
atau diserap ketika elektron berpindah-pindah kulit disebut foton.

C. Postulat model atom Niels


Bohr

Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan


model atom Rutherford, antara lain :

Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk
lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb
sesuai dengan kaidah mekanika klasik.

Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga momentum
angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2. dimana n = 1,2,3,
dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah konstanta Planck.

Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan
energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.

Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke keadaan energi lebih
rendah EI, sebuah foton dengan energi h=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom
tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.

D. Kontribusi Atom Niels Bohr


Pada Ikatan Kimia

E. Kelebihan Model Atom Niels


Bohr

Adapun kelebihan dari Model Atom Niels


Bohr adalah sebagai berikut :

Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom
membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron.

Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen dengan jari-jari bola:=
0,529 Angstrom= 0,529 x 1010m= 1 bohr.

Bohr-sommerfeld mengembangkan orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu fungsi gelombang
elektron atau identitas elektron sebagai gelombang yang memiliki bentuk bola (l = 0,
orbital s) atau 1 bola, (l = 1, orbital p) atau 2 balon terpilin, (l = 2, orbital d) atau 3 balon
terpilin, (l = 3, orbital f).

Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tp hanya melalui
lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa melepaskan energi (= Lintasan
Stasioner )

Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi sebesar hf
(energi foton)

F. Kelemahan Model Atom Niels


Bohr

Adapun Kelemahan dari Model Atom


Niels Bohr adalah sebagai berikut :

Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai
dengan spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.

Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia

Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet
terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

Menurutnya kedudukan dalam mengelilingi atom dinyatakan dengan pasti.

Gerakan elektron digambarkan sebagai lingkaran/elip.

Tidak dapat menerangkan intensitas spektrum lebih lanjut

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan.

Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga
energi elektron atom itu tidak akan berkurang.

Thanks,

Anda mungkin juga menyukai