Disusun Oleh:
Rendi Muflih, S.Ked
110.2011.227
Pembimbing:
dr. H. Supriyono, Sp.B
DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI SALAH SATU
PERSYARATAN TUGAS KEPANITERAAN DI BAGIAN
ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON
2015
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
Identifikasi
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status Pernikahan
Agama
Alamat
Tanggal Masuk RS
No. CM
II.
Tn. R
Laki-laki
46 tahun
SMP
BURUH
Menikah
Islam
Jl. Kedung Baya, Kalimbang
5 Juni 2015
45.05.xx
Anamnesa
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 9 Juni 2015 pukul 07.05 WIB di Ruang
Bangsal Bougenville RSUD Cilegon.
Keluhan Utama
: Nyeri pada daerah luka bakar di bagian tangan kanan, perut, dan
kaki kanan.
Keluahan Tambahan
IV.
V.
VI.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 9 Juni 2015 pukul 07.05 WIB.
A. Keadaan Umum
: Sedang
B. Kesadaran
: Composmentis GCS E4 M6 V5 : 15
C. Vital sign
: Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 76 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,90 C
D. Status Generalis :
1. Kepala : Simetris, normocephal, rambut tidak mudah dicabut.
2. Mata
6. Leher
Inspeksi
: Trakea di tengah
Palpasi
7. Thorak
a.
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Datar
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
9. Ekstremitas
Superior
Inferior
Palpasi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
Status lokalis
Kepala dan leher
:0%
Abdomen (perineum)
: 1%
:9%
:0%
:0%
Genitalia
:1%+
Total
: 29 %
luka tampak
merah muda,
basah, tampak
epitelisasi dan
regenerasi
BELAKANG
VII.
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium tanggal : 8 Juni 2015
Hb
Ht
Leukosit
: 14.300 /ul
Trombosit
: 143.000/ul
Albumin
: 3,1 g/dl
Natrium
: 135,9 mmol/l
Kalium
: 3,82 mmol/l
Clorida
: 96,7 mmol/l
Masa pendarahan
: 2
Masa pembekuan
: 8
Golongan darah
Ureum
: 17 mg/dl
Kreatinin
: 0,8
HbsAg
: negatif
Anti HIV
: non reaktif
: 12,6 g/dl
: 38,6 %
: B/Rh(+)
VIII. Resume
Anamnesis
Pasien datang ke Unit Gawat Darurat RSUD Cilegon pada hari Jumat tanggal 5 juni
2015 jam 21.00 WIB dengan luka bakar pada bagian tangan kanan, perut, kemaluan
dan kaki kanan akibat terkena sengatan listrik saat sedang merenovasi masjid di
daerah sekitar rumahnya. Pasien mengaku masih sadar saat sehabis tersengat listrik.
Setelah di rawat inap sampai sekarang Pasien merasakan demam disertai pusing,
mual dan muntah. Pasien mengeluhkan penurunan nafsu makan.
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran
: Composmentis
: 36,9C
BB
: 50 kg
IX.
Penurunan Hb
: 12,6 g/dl
Peningkatan Leukosit
: 14.300 /ul
Penurunan Trombosit
: 143.000/ul
Diagnosis Kerja
Luka Bakar grade II 46% ec. Listrik
X.
Diagnosis Banding
XI.
Usulan Pemeriksaan
EKG
GDS
XII.
Penatalaksanaan
Pada pasien dengan luka bakar grade II 46% dapat dilakukan terapi berikut:
1. Pertolongan Pertama
a. Hentikan Proses luka bakar
b. Dinginkan luka bakar (irigasi dengan air 15 C selama 20 menit)
c. Analgesik
d. Tutup Luka bakar
2. Tata laksana lanjutan Luka bakar derajat II
a. Bila terdapat bula intak, biarkan karena membantu penyembuhan luka.
b. Bila bula sudah terbuka, buang semua kulit mati
c. Berikan antibiotic topical, biasanya krim neomicyn basitrasin dua kali sehari
d. Derajat II superfisial biasanya sembuh dalam 10-14 hari.
XIII. Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
Quo ad sanationam
: ad bonam
Laporan Operasi
Laporan operasi tidak ada, karena pasien memilih untuk menjalani rawat jalan dan
tidak melewati operasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak merupakan keadaan
patologik. Hanya jika hemorhoid ini menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga
diperlukan tindakan.7
Kata hemorrhoid berasal dari kata haemorrhoides (Yunani) yang berarti aliran darah
(haem = darah, rhoos = aliran) jadi dapat diartikan sebagai darah yang mengalir keluar.7
Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor yang memegang peranan
kausal ialah mengedan pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan, dan
obesitas.7
II. ANATOMI
Canalis ani panjangnya sekitar 4 cm dan berjalan ke bawah dan belakang dari
ampulla recti ke anus. Kecuali
Mukosa paruh atas canalis ani berasal dari ektoderm usus belakang (hind gut).
Gambaran anatomi yang penting adalah :
1. Dibatasi oleh epitel selapis thoraks.
2. Mempuyai lipatan vertikal yang dinamakan collum analis yang dihubungkan satu
sama lain pada ujung bawahnya oleh plica semilunaris yang dinamakan valvula
analis (sisa membran proctedeum.
3. Persarafannya sama seperti mukosa rectum dan berasal dari saraf otonom pleksus
hypogastricus. Mukosanya hanya peka terhadap regangan.
4. Arteri yang memasok adalah arteri yang memasok usus belakang, yaitu arteri rectalis
superior, suatu cabang dari arteri mesenterica inferior. Aliran darah vena terutama
oleh vena rectalis superior, suatu cabang v. Mesenterica inerior.
5. Aliran cairan limfe terutama ke atas sepanjang arteri rectalis superior menuju nodi
lympatici para rectalis dan akhirnya ke nodi lympatici mesenterica inferior.
Mukosa paruh bawah canalis ani berasal dari ektoderm proctodeum dengan struktur
sebagai berikut :
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat laun bergabung pada anus dengan
epidermis perianal.
2. Tidak mempunyai collum analis
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n. rectalis inferior sehingga peka terhadap nyeri,
suhu, raba, dan tekan.
4. Arteri yang memasok adalah a. rectalis inferior, suatu cabang a. pudenda interna.
Aliran vena oleh v. rectalis inferior, muara dari v. pudenda interna, yang mengalirkan
darah vena ke v. iliaca interna.
5. Aliran cairan limfe ke bawah menuju nodi lympatici inguinalis superficialis medialis.
Selubung otot sangat berkembang seperti pada bagian saluran cerna, dibagi menjadi
lapisan otot lar logitudinal dan lapisan dalam sirkular. Lapisan sirkular pada ujung atas
canalis ani menebal membentuk spincter ani internus involunter. Sphincter internus
diliputi oleh lapisan otot bercorak yang membentuk sphincter ani ekstenus volunter.1
Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang
sangat tidak nyaman. 8
Kurang lebih 75 % manusia dewasa mengalami hemoroid namun tidak semua
penderita bergejala dan memerlukan pengobatan. Hanya sebagian kecil saja yang
memerlukan pertolongan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya
tonjolan yang sakit, perih atau gatal-gatal. 8
IV. ETIOLOGI
a. Konstipasi kronis
Konstipasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air
besar sehingga terkadang harus mengejan dikarenakan feses yang mengeras, berbau
lebih busuk dan berwarna lebih gelap dari biasanya dan frekuensi BAB lebih dari 3
kali sehari. Pada obstipasi atau konstipasi kronis dibutuhkan waktu mengejan yang
lama. Hal ini mengakibatkan peregangan muskulus sphincter ani terjadi berulang
kali, dan semakin lama penderita mengejan maka akan membuat peregangannya
bertambah buruk.
b. Posisi defekasi
BAB dengan posisi jongkok yang terlalu lama akan meningkatkan tekanan vena yang
akhirnya akan mengakibatkan terjadinya pelebaran vena. 5
c. Riwayat Keluarga
Tidak dibuktikan secara langsung, namun diduga berhubungan pada kebiasaan diet
dan buang air sesuai lingkungan dan adat-istiadat setempat.
d. Diet
Diet rendah serat sangat berhubungan dengan kejadian timbulnya hemoroid.
e. Kehamilan
V. PATOFISIOLOGI
Kebiasaan mengedan lama dan berlangsung kronik merupakan salah satu risiko untuk
terjadinya hemorrhoid. Peninggian tekanan saluran anus sewaktu beristirahat akan
menurunkan venous return sehingga vena membesar dan merusak jar. ikat penunjang
Kejadian hemorrhoid diduga berhubungan dengan faktor endokrin dan usia.
Hubungan terjadinya hemorrhoid dengan seringnya seseorang mengalami konstipasi,
feses yang keras, multipara, riwayat hipertensi dan kondisi yang menyebabkan venavena dilatasi
hubungannya.
Hemorhoid interna yang merupakan pelebaran cabang-cabang v. rectalis superior (v.
hemoroidalis) dan diliputi oleh mukosa. Cabang vena yang terletak pada colllum analis
posisi jam 3,7, dan 11 bila dilihat saat paien dalam posisi litotomi mudah sekali menjadi
varises. Penyebab hemoroid interna diduga kelemahan kongenital dinding vena karena
sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama. Vena rectalis superior merupakan
bagian paling bergantung pada sirkulasi portal dan tidak berkatup. Jadi berat kolom darah
vena paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas canalis ani. Disini jaringan
ikat longgar submukosa sedikit memberi penyokong pada dinding vena. Selanjutnya
aliran balik darah vena dihambat oleh kontraksi lapisan otot dinding rectum selama
defekasi. Konstipasi kronik yang dikaitkan dengan mengedan yang lama merupakan
faktor predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat penekanan vena rectalis
superior oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati juga dapat menyebabkan
hemoroid. Kemungkinan kanker rectum juga menghambat vena rectalis superior.
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabang-cabang vena rectalis (hemorroidalis)
inferior waktu vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus. Hemorroid ini diliputi kulit
dan sering dikaitkan dengan hemorroid interna yang sudah ada. Keadaan klinik yang
lebih penting adalah ruptura cabang-cabang v. rectalis inferior sebagai akibat batuk atau
mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan submukosa dekat anus.
Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan hematoma perianal.
Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus, saling berhubungan secara longgar
dan merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum sebelah bawah
dan anus. Pleksus hemoroid intern mengalirkan darah ke v. hemoroid superior dan
selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus mengalirkan darah ke peredaran
sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke daerah v. Iliaka.
VI. TIPE HEMOROID
Hemoroid dibedakan atas hemorrhoid interna dan eksterna.
1. Haemorhoid eksterna. 8
Haemorhoid eksterna berlokasi di distal dari linea dentata dan diliputi dengan
anoderm. Karena anoderm dipersarafi oleh banyak persyarafan maka trombosis dari
hemoroid eksterna dapat menyebabkan rasa sakit yang amat sangat. Dengan alasan
inilah maka jangan ligasi haemoroid eksterna tanpa anestesi yang adekuat. Skin tag
perianal yaitu kumpulan kulit yang fibrotik sering ditemukan sebagai sisa dari
trombosis haemoroid eksterna terlihat tonjolan kecil. Terasa nyeri jika dipegang dan
warnanya kebiruan. Hemorhoid eksterna dan skin tag menyebabkan gatal dan susah
bersih jika BAB besar ukurannya.
Terapi pada hemorhoid eksterna dan skintag hanya dianjurkan jika ada keluhan
simptomatik.
2. Haemorhoid interna. 8
Lokasi dari hemorhoid interna ialah di proksimal dari linea dentata dan diliputi oleh
mukosa anorectal yang insensate. Hemorhoid interna sering mengalami prolapse atau
perdarahan akan tetapi jarang mengakibatkan nyeri kecuali ada trombosis hebat,
nekrosis prolaps hebat inkarserasi atau strangulasi.
Tabel I
Klasifikasi Hemorrhoid Interna5
Classification
Treatment Options
2nd
Degree
Rectal
prolapse
Diet
Sclerotherapy
Infrared coagulation
Sclerotherapy
Infrared coagulation
is
spontaneously reducible
Banding
Hemorrhoidectomy
Procedure
for
Prolapse
and
Prolapse
and
Hemorrhoids (PPH)
4th Degree Rectal prolapse irreducible
Hemorrhoidectomy
Procedure
for
Hemorrhoids (PPH)
Dikutip dari : ethicon-endo surgery , www.pph.com 2007
VII. GEJALA KLINIS
Banyak kasus anorectal, termasuk fissura, fistulae, abses, atau iritasi dan gatal (pruritus
ani), memiliki gejala yang minimal dan akan menimbulkan kearah diagnosa hemorrhoid
yang keliru. Hemorrhoids biasanya tidak berbahaya.Tetapi pada kenyataanya pasien
dapat megalami perdarahan yang terus menerus sehingga dapat menimbulkan anemia
bahkan kematian.
A. Hemorrhoid Eksterna
Pada fase akut, hemorrhoid eksterna dapat menyebabkan nyeri, biasanya
berhubungan dengan adanya udem dan terjadi saat mobilisasi. Hal ini muncul sebagai
akibat dari trombosis dari v.hemorrhoid dan terjadinya perdarahan ke jaringan
sekitarnya. Beberapa hari setelah timbul nyeri, kulit dapat mengalami nekrosis dan
berkembang menjadi ulkus., akibatnya dapat timbul perdarahan.
Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus tadi dapat
mengalami perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih yang dikenal sebagai skin
tag. Akibatnya dapat timbul rasa mengganjal, gatal dan iritasi.
B. Hemorrhoid Interna
Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan pruritus.
Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau ulserasi luar biasa nyerinya.
Hemoroid interna bersifat asimtomatik, kecuali bila prolaps dan menjadi stangulata.
Tanda satu-satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna adalah pendarahan darah
segar tanpa nyeri perrektum selama atau setelah defekasi. Gejala yang muncul pada
hemorrhoid interna dapat berupa :
1. Perdarahan
Merupakan gejala yang paling sering muncul; dan biasanya merupakan awal dari
penyakit ini. Perdarahan berupa darah segar dan biasanya tampak setelah defekasi
apalagi jika fesesnya keras. Selanjutnya perdarahan dapat berlangsung lebih
hebat, hal ini disebabkan karena vascular cushion prolaps dan mengalami
kongesti oleh spincter ani.
2. Prolaps
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat masuk kembali
secara spontan ataupun harus dimasukan kembali oleh tangan.
3. Nyeri dan rasa tidak nyaman
Nyeri biasanya ditimbulkan oleh komplikasi yang terjadi (seperti fisura, abses dll)
hemorrhoid interna sendiri biasanya sedikit saja yangmenimbulkan nyeri.Kondisi
ini dapat pula terjadi karena terjepitnya tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh
spincter ani (strangulasi).
4. Keluarnya Sekret
Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, secret yang menjadi lembab
sehingga rawan untuk terjadinya infeksi ditimbulkan akan menganggu
kenyamanan penderita dan menjadikan suasana di daerah anus.
VIII. DIAGNOSA
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Dilihat kulit di sekitar perineum
jika
ukurannya
besar.
Pemeriksaan
colok
dubur
diperlukan
C.
gejala-gejala diatas:
Nyeri
Fisura anal
Herpes anal
Proktitis ulseratif
Proctalgia fugax
Massa
1. Karsinoma anal
2. Perianal warts
3. Skin tags
Nyeri dan massa
1. Hematom perianal
2. Abses
3. Pilonidal sinus
X. TATALAKSANA
Pada prinsipnya orang dengan haemorrhoid tidak perlu diberikan tindakan apapun
sampai ada atau muncul keluhan. Menghilangkan faktor obstipasi adalah hal yang
penting. Untuk hemorrhoid interna terapi berdasarkan stadium perjalanan penyakitnya.
Hemorhoid interna grade I
Makan makanan berserat (buah dan sayur) kecuali salak, jambu biji dan pisang
muda karena menggangu BAB sebab mengandung papaverin
Banyak minum
Rubber band ligation jika ada keluhan perdarahan dan pemberian antibiotik
broad spektrum jika ada tanda infeksi
Operasi
Hemorhoid grade IV
Operatif
E. Hemorhoid eksterna
Operatif
Terapi Medikamentosa
Terapi medikamentosa yang ditujukan bagi penderita hemoroid stadium awal. Obat yang
digunakan adalah :
a Stool softener untuk mencegah konstipasi sehingga menurangi kebiasaan mengejan,
b
untuk
diperhatikan
adlaah
penggunaan
obat-obatan
perectal
dapat
NSAID.
Laxantin ringan. Obat supositorial anti hemoroid masih diragukan khasiatnya. Obat
terbaru adalah Ardium yang diperkirakan mampu mengecilkan hemoroid namun jika
berhenti dikonsumsi, hemoroid akan tumbuh lagi. 9
akan jaringan tersebut dijerat, mencekik pembuluh darah yang melebar. Keadaan ini
juga menguatkan anal cushion. Kerugian dari teknik ini adalah muncul banyaknya
daerah yang mengalami fibrosis. 9
Band ligation
Teknik ini diperkenalkan oleh Baron pada tahun 1963 dan biasa dilakukan untuk
hemoroid yang bsar atau mnaglami prolaps. Dengan terapi ligasi haemorrhoid yang
bertangkai diikat dengan alat seperti karet. Tonjolan diikat kemudian akan timbul
iskemik yang menjadi nekrosis kemudian terlepas. Kerugian dari teknik ini adalah
karena haemorrhoid itu jarang hanya haemorrhoid interna saja, maka jika menyenggol
haemorrhoid eksterna dapat terjadi perdarahan dan nyeri. 9
Langenbeck
Untuk tonjolan yang soliter (hanya satu). Caranya dengan menjepit radiair
hemoroid internus, mengadakan jahitan jelujur di bawah klem dengan catgut
chromic No. 2/0 dan melakukan eksisi diatas klem. Sesudah itu klem dilepas dan
2. Open
Disebut juga submucous hemorrhoidectomy. Bagian yang menonjol diinsisi,
diambil pembuluh darahnya kemudian pangkalnya dijahit dan diikat. Mukosa dibuang
seperlunya. Operasi jenis ini sekarang lebih banyak dikerjakan, karena rasa sakit yang
ditimbulkan lebih ringan, perdarahan minimal, tidak ada striktur.
Stapled hemorrhoid surgery
Tehnik operasi terbaru untuk hemoroid/wasir. Tindakan operasi ini adalah
tindakan yang amat minimal invasif. Dan dari penelitian yang dilakukan, setelah
operasi memakai tehnik ini rasa nyeri nya amat sangat sedikit serta masa rawat inap
tehnik
operasi
ini
lebih
baik
XI. KOMPLIKASI
Komplikasi hemoroid yang paling sering adalah perdarahan, thrombosis, dan strangulasi.
Hemoroid strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh
sfingter ani. (Price, 2005) Komplikasi hemoroid antara lain :
1. Luka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut mengejan dan takut
BAB. Karena itu, tinja makin keras dan makin memperberat luka di anus.
2. Infeksi pada daerah luka sampai terjadi nanah dan fistula (saluran tak normal) dari
selaput lendir usus/anus.
3. Perdarahan akibat luka, bahkan sampai terjadi anemia.
4. Jepitan, benjolan keluar dari anus dan terjepit oleh otot lingkar dubur sehingga tidak
bisa masuk lagi. Sehingga, tonjolan menjadi merah, makin sakit, dan besar. Dan jika
tidak cepat-cepat ditangani dapat busuk.
XII. PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mencegah hemoroid yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 7
a.
b.
XIII. PROGNOSIS
Dengan terapi yang sesuai, pasien yang simptomatik akan menjadi asimptomatik.
Dengan melakukan terapi operatif dengan hemoroidektomi hasilna sangat baik, namun
bisa muncul kembali dengan angka kejadian 2-5 %. Terapi non operatif seperti ligasi
cincin karet (rubber band ligation) menimbulkan angka kejadian rekuren 30-50% antara
kurun waktu 5-10 tahun ke depan. Setelah sembuh, penderita tidak boleh sering
mengejan dan dianjurkan makan makanan yang berserat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nelson, Heidi MD., Roger R. Dozois, MD., Anus, in Sabiston Text Book of Surgery,
Saunders Company, Phyladelphia 2001
2. Skandalakis ,John E. , Colon and Anorectum, in Surgical Anatomy and
Technique,Second edition, Atlanta, 1999.
3. Diagnosing Hemorrhoid Types and Rectal Prolaps, http:\\ www.pph.com Ethicon
Endo-Surgery, Inc. 2003-2005. This site is published by Ethicon Endo-Surgery, Inc.
and is intended for U.S. audiences only.
4. Haemorrhoid treatment-Rectal Bleeding, http:\\ www.pph.com Ethicon Endo-Surgery,
Inc. 2003-2005.
5. What are Hemorrhoid., www.hemorrhoid.net.
6. Hemorrhoidectomy Procedure for Prolaps and Hemorrhoids., www.pphinfo.com
7. Haemorrhoids, www.hcd2.bupa.co.uk/ fact_sheet/html/haemorrhoids.html
8. Baker H. Hemorrhoids. In: Longe JL, ed. Gale Encyclopedia of Medicine. 3rd ed.
Detroit: Gale; 2006
9. Tierney, McPhee, Papadakis. Current Medical Diagnosis & Treatment 40th Edition.
Lange Medical Books/McGraw-Hill . 2001