Anda di halaman 1dari 2

Strategi pemberantasan korupsi

-Pendekatan hokum memegang peranan yang strategis dalam pemberantasan tindak pidana
korupsi.namun pendekatan hokum yang konvensional sudah tidak memadai dalam menghadapi
modus operandi tindak pidana korupsi yang bersifat sistematik dan meluas dan merupakan extra
ordinary crimes.diperlukan pendekatan hokum baru yang menempatkan kepentingan bangsa
dan Negara atau hak-hak ekonomi dan social rakyat diatas kepentingan dan hak-hak individu
tersangka atau terdakwa.
-Pendekatan moralistic dan keimanan merupakan rambu-rambu pembatasan untuk meluruskan
jalanya langkah penegak hokum tersebut dan memperkuat integritas penyelenggaraan Negara
untuk selalu memegang teguh dan menjunjung tinggi keadilan berdasarkan ketuhanan yang
maha esa dalam melaksanakan tugas penegak hokum terhadap korupsi .
-Pendekatan edukatif berfungsi menggerakan serta meningkatkan daya nalar masyrakat
sehingga dapat memahami secara komprehesif latar belakang dan sebab-sebab terjadinya
korupsi serta langka-langka pencegahanya.
-Pendekatan sosio-kultural berfungsi membangun kultur masyrakat yang mengutuk tindak
pidana korupsi dengan melakukan kampanye public yang meluas dan merata keseluruhan
pelosok tanah air.pemberdayaan partisipasi public bertujuan menumbuhkan budaya anti korupsi
dikalangan masyrakat mulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak sampai kepada tingkat
pendidikan tinggi.
Dapat pula dilakukan dengan upaya-upaya
1.

Upaya pencegahan preventif


a. Para pemimpin dan penjabat selalu dihimbau untuk memberikan keteladanan, dengan
mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki rasa tanggung jawab social yang tinggi.
b. Memciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
Jabatan dan kekuasaan , akan didistribusikan melalui norma-norma teknis
kemampuan dan kelayakan.

2. Upaya edukasi
a.masyarakat melakuakan control social pada setiap kebijakan terutama yang
dilaksanakan oleh pemerintah desa kecmatan hingga tingkat pusat.
b. mampu memposisiskan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dlam
setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
3. Upaya penindakan
1
2

Ermansjah djaja, hlm. 10-11


Budiyanto, hlm. 64-65

a. Menjatuhakan hukuman kepada setiap pelanggaran tindak pidana korupsi yang


dilakukan .
b. Malakukan pemecatan kepada pihak pihak yang telah dinyatakan melakuakan
pelanggaran korupsi
Dengan dibantu Institusi yang berwenang dalam memberantas korupsi
3

1.komisi pemberantasan korupsi

Penyelenggaraan negarayang baik pada lembaga-lembaga eksekutif,legislative dan yudikatif


harus melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada
masyrakat,bangsa,dan Negara.untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut,penyelenggaraan
Negara harus jujur,terbuka dan terpecaya dan serta mampu membebaskan diri dari praktik
korupsi.
Upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secar tegas terhadap siapapun juga,baik pejabat
Negara,mantan pejabat Negara,keluarga dan kroninya agar dapat mengusut siapa siapa saja yang
terlibat dalam korupsi tersebut.
2.kepolisian Negara republic indonesia
Kepolisian berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang hokum acara pidana
memiliki wewnang melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam perkara pidana termasuk
pidana khusus korupsi.
3.kejaksaan agung republic indonesia
Meningkatkan kerja sama dengan kepolisian Negara,badan pengawas keuangan dan
pembangunan ,pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan ,dan institusi Negara yang terkait
dengan upaya penegakan hokum dan pengembalian kerugian keuangan Negara akibat korupsi.
Bagaimana pun metode dan upaya-upaya yang digunakan dan institusi yang memberantasnya
jika semua itu diterapkan dengan secara tegas,tepat dan tanpa pandang bulu.mudah-mudahan itu
semua dapat memberantas korupsi yang yang ada di negri ini walaupun mungkin tidak bisa
memberantas korupsi sampai keakar akarnya setidaknya dapat mengurangin korupsi yang ada di
negri ini.

Ermansjah djaja, hlm. 94-95

Anda mungkin juga menyukai