Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN KB DAN PIL PENUNDA HAID DIPANDANGAN DARI HUKUM ISLAM

DAN KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman telah membawa dampak pada setiap lini kehidupan manusia.
Dinamika kehidupan dalam masyarakat sering kali melahirkan persoalan-persoalan baru yang
membutuhkan penyelesaian. Problematika yang berkembang dalam masyarakat saat ini
menjadi sebuah wacana baru berupa isu-isu kontemporer yang perlu kita pelajari guna
menambah wawasan keilmuan kita dan tentunya sebagai kebutuhan kita dalam
menyempurnakan ibadah kita.
Diantara permasalahan yang muncul dikalangan umat muslim saat ini pemakalah
akan membahas mengenai hukum dari melakukan KB (Keluarga Berencana) dan penggunaan
pil penunda haid, serta efek yang menyertainya dipandang dari segi hukum Islam dan
kesehatan.
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan rakyat. Demikian juga dalam bidang hukum, hukum dapat berubah sesuai
dengan perkembangan zaman baik dilihat dari waktu dan tempat. Karena hukum sebagai
produk sosial bersifat fleksibel yakni dapat berubah sesuai perubahan yang terjadi di
masyarakat. Sementara perubahan yang terjadi di masyarakat tidak lepas dari pengaruh
kemajuan teknologi termasuk dalam bidang hukum dan dunia medis. Pemakaian alat KB dan
obat pengatur siklus haid yang banyak dilakukan di kalangan muslimah yang menyangkut
masalah ibadah membawa persoalan tersendiri dari sudut pandang hukum Islam dan
kesehatan
Untuk menyelesaikan persoalan yang belum diatur pada masa Rasululllah, kita dapat
berpegang pada Firman Allah Surat Al-Baqarah ayat 185

Allah menghendaki kemudahan atas kamu, dan tidak menginginkan kesulitan
menimpamu.
Dan firman Allah dalam surat At-Tagobun ayat 16, Maka bertaqwalah kamu kepada
Allah menurut kesanggupanmu.

BAB II
PEMBAHASAN
A.
1.

KB DAN PIL PENUNDA HAID


KB
Tujuan pokok dari adanya perkawinan adalah demi kelangsungan jenis manusia. Dan
keberlangsungan jenis manusia ini terjadi dikarenakan adanya keturunan dari manusia
tersebut. Rosulullah bersabda :
: .
Artinya:Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya
aku berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat yang lain di hari kiamat. (dalam
riwayat yang lain : dengan para nabi di hari kiamat).
Dari hadits tersebut pemakalah dapat dapat mengambil kesimpulan bahwa Islam
menganjurkan untuk memiliki banyak keturunan. Sedangkan KB (Keluarga Berencana)
adalah salah satu program pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk. KB juga dapat
dipahami sebagai aktivitas individual untuk mencegah kehamilan (manu al-hamli) dengan
berbagai cara dan sarana (alat).
Kajian yang dilakukan majelis ulama, dalam memberikan kejelasan status hukum
tentang keluarga berencana, yakni sebuah program yang dianjurkan pemerintah, telah
melahirkan sebuah keputusan yang menyatakan bahwa:
a.

Keluarga Berencana dalam pengertian untuk kesejahteraan keluarga, dengan tujuan yang
lebih luas, yaitu kesejahteraan bangsa dan negara yang diridhai Allah s.w.t hukumnya

adalah ibahah.
b. Keluarga berencana dalam pengertan pengaturan jarak kelahiran hukumnya ibahah,
dan tidak dilarang.
c. Alat-alat kontrasepsi dan cara-cara untuk itu boleh digunakan selagi tidak bertentangan
dengan ajaran Islam dan kesehatan.
d. Vasektomi (pemotongan saluran mani pada laki-laki), tubektomi (pemotongan saluran
telur wanita), obortus provaktus (pengguguran kandungan) dan menstrual regulation
(pengeluaran konsepsi dengan alat-alat yang dinamakan vacuum aspirator) adalah
bertentangan dengan ajaran Islam.[1]
Dari keputusan tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa KB diperbolehkan
selama tidak keluar dari tata cara yang syari. Sedangkan pencegahan kehamilan yang

permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW
telah melarang pengebirian (al-ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara
permanen yang ada saat itu.
Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 233:








Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang
ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin
menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak
ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak
ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa KB diperbolehkan dalam Islam
dikarenakan seorang ibu diharapkan dapat memberi ASI selama dua tahun. Dan demi
kemaslahatan yang lebih banyak itulah KB menjadi ibahah.
Cara yang masyhur yang biasa dilakukan oleh orang di zaman Nabi untuk
menyetop kehamilan atau memperkecil yaitu azl (mengeluarkan mani diluar rahim ketika
merasa akan keluar).[2] Dan hal ini diisyaratkan oleh Nabi dalam hadits Abu Said Al-Khudry
:
: ] :
[ .
Azl disebut-sebut dekat Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam maka beliau
bersabda: Mengapa salah satu kalian melakukan itu ? Dan beliau tidak bersabda : Janganlah
salah seorang diantara kalian melakukannya. Karena sesungguhnya tidak ada satu jiwapun
yang hendak Allah Ta'ala ciptakan, kecuali Dia akan menciptakannya. (HR.Bukhari dan
Muslim).
2.
a.

PIL PENUNDA HAID


Pengertian Haid

Secara lughot bahasa Arab haid artinya sesuatu yang mengalir. Sedangkan menurut
hukum syara atau hukum fiqih artinya adalah darah yang keluar mengalir dari rahim wanita
secara alami, tanpa sebab dan pada waktu-waktu yang tertentu saja. Haid adalah darah alami,
tidak muncul karena sebab penyakit, luka, keguguran atau bersalin. Karena haid adalah darah
alami, maka teksturnya juga berbeda, sesuai kondisi, lingkungan, dan temperatur udara
tempat wanita tersebut hidup. Oleh sebab itu, kaum wanita sendiri berbeda-beda satu dengan
yang lainnya.secara signifikan dalam soal haid. Dalam QS.2:222 disebutkan tentang haid,
Yas-aluunakaanil mahiidh qul huwa adzaa/Dan mereka bertanya kepadamu tentang haid.
Katakanlah,Haid itu adalah darah kotor
Dari segi medis, haid adalah suatu keadaan dimana rahim (uterus) permukaannya
(endometrium) lepas disertai perdarahan, akibat tidak terjadinya pembuahan (fertilisasi). Di
permukaan rahim yang penuh dengan luka-luka, terjadi perlepasan permukaan yang
selanjutnya akan diikuti oleh pembaharuan permukaan rahim itu. Hal tersebut dapat terjadi
antara lain karena pengaruh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh kelenjer wanita. Haid
merupakan perubahan siklus pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Siklus
tersebut

merupakan

proses

yang

kompleks

dan

harmonis

meliputi

otak

(serebrum,hipotalamus, hipofisis) alat kelamin (genitalia) dan kelenjer-kelenjer (korteks


adrenal, glandula tiroid dan kelenjer-kelenjer lainnya), yang dalam keadaan normal
berlangsung tiap bulan sekali. Lama haid sesuai dengan yang biasa terjadi pada seorang
wanita dan pada setiap wanita bisa berbeda.[3]
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Haid adalah darah yang keluar
dari rahim secara periodik pada semua perempuan yang sehat alat reproduksinya. bukan
karena penyakit atau benturan kecelakaan. Haid juga menjadi indikator kesuburan. Namun
siklus bulanan tersebut kerap menjadi masalah bagi perempuan karena hukum Islam melarang
perempuan yang sedang haid melakukan ibadah.

b. Obat Penunda Haid

Obat siklus haid adalah obat yang bisa dipakai untuk mengatur saat datangnya haid
pada wanita tergantung keinginan dengan cara memajukan atau menunda saat haid tersebut.
Salah satu contoh obat yang biasa digunakan untuk mengatur siklus haid adalah Primolut N.
Obat ini biasa digunakan oleh para calon jamaah haji wanita yang hendak menunaikan
ibadah

hajinya

di

Makkah.

Jenis

obat

ini

mengandung

hormon progestin dan

hormon progesterone yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat masa


datangnya haid, baik secara terpisah maupun kombinasi, karena siklus haid diatur oleh
hormon estrogen dan progesterone.[4]
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimini diperbolehkan bagi
wanita menggunakan alat pencegah haid dengan dua syarat : pertama, Tidak dikhawatirkan
membahayakan dirinya. Bila membahayakan dirinya karena menggunakan alat tersebut, maka
hukumnya tidak boleh, berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 195 yang berbunyi
:

Artinya :Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
. Kedua, Dengan

seizin

suami,

apabila

penggunaan

alat

tersebut

mempunyai

kaitannya dengannya.
Pada dasarnya ada dua faktor yang menjadikan alasan bagi wanita untuk memakai
obat pengatur siklus haid, yaitu : Untuk keperluan ibadah dan Untuk keperluan di luar ibadah
Penggunaan pil penunda haid dibagi menjadi dua:
1.

Memajukan saat haid


Dengan cara meminum pil atau tablet yang hanya berisi hormonestrogen atau
kombinasi pada hari kelima dari siklus haid dari hari kedua sampai hari ketiga
sebelum datangnya haid yang diinginkan karena haid biasa yang disebut
pendarahanputus obat(withdrawal Bleeding) akan terjadi dua sampai tiga hari setelah
obat habis.

2.

Menunda saat haid

Dengan cara meminum pil yang hanya berisi progesterone atau kombinasi
pada hari sebelum haid berikutnya datang sampai hari kedua sebelum haid yang
diinginkan, karena haid biasanya akan datang dua hari setelah penghentian pil
tersebut.[5]
Tidak ada halangan bagi wanita muslimah untuk berbuka puasa apabila siklus
menstruasinya (haid) itu datang pada bulan ramadhan, tetapi ia wajib mengqodhonya
setelahnya sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah r.a ia berkata, Kami diperintahkan
mengqodho puasa dan tidak diperintahkan mengqodho sholat. (HR Bukhori)[6]
Dari hadits tersebut dapat diqyaskana juga dengan permasalahan penggunaan
pil penunda haid pada para jamaah haji. Kesimpulannya bahwa penggunaan pil
penunda haid itu boleh selama tidak menimbulkan kemadharartan. Dan alangkah
baiknya jika siklus haid tersebut terjadi secara alamiah. Sesuai dengan
hadits:Diriwayatkan dari Aisyah r.a. : kami pergi dengan niat melaksanakan ibadah
haji dan ketika tiba di Sarif (11 km dari kota Mekkah), aku haid. Ketika aku sedang
menangis, Rasulullah SAW menemuiku. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,apa yang
terjadi denganmu? Apakah kau haid? aku menjawab,ya. Nabi Muhammad Saw.
Bersabda,ini adalah takdir yang diturunkan Allah kepada anak-anak perempuan
Adam. Jadi kerjakanlah apa yang perlu dikerjakan selama Haji kecuali Thawaf
mengelilingi Kabah, Aisyah menambahkan,Rasulullah SAW berkurban sejumlah
sapi untuk istri-istrinya
Dari beberapa uraian tersebut, kita tahu bahwa di era globalisasi ini dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi para ahli medis dan ilmuwan telah
mampu menciptakan obat yang dipakai untuk mengatur siklus haid sesuai dengan
keinginan. Berkat kemajuan teknologi, waktu haid yang dianggap sebagian orang
sebagai gangguan telah mampu dan ditangani dengan cara menunda atau memajukan
saat haid dengan bantuan obat hormonal. Pada umumnya kaum wanita lebih sering
menunda haidnya untuk aktifitas tertentu. Salah satu cara yang dilakukan untuk
mengatur

saat

haid

adalah

dengan

unsur estrogen danprogesterone.

B.

KEMASLAHATAN DAN KEMUDHARATAN KB

memakai

obat

yang

mengandung

1.

KEMASLAHATAN KB
Dalam surat Al-Baqarah ayat 233 dapat diambil kesimpulan mengenai
kemaslahatan

KB.

Kemaslahatan

pada

ibu

diantaranya,

memberikan

kesempatan perbaikan kesehatan ibu karena tercegahnya kehamilan yang berulang


kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek. Selain itu juga untuk meningkatan
kesehatan mental dan sosial yang sehingga ibu memiliki waktu yang cukup untuk
mengasuh anak-anak, beristirahat dan dapat menikmati waktu luang serta melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya.
KB juga berpengauh terhadap anak. Diantaranya, Memberikan kesempatan
kepada anak-anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak
memperoleh asupan gizi yang cukup dari orangtuanya khususnya ibu. Pada
perkembangan mental dan social anak juga menjadi lebih sempurna karena ibu dapat
memberikan perhatian yang cukup serta Perencanaan kesempatan pendidikan yang
lebih baik karena sumber pendapatan keluarga mencukupi.
KB juga memiliki pengaruh positif pada ayah. Diantaranya, memberikan
kesempatan kepada ayah agar dapat memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena
kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu yang tertuang untuk keluarganya.
Dari segi kesehatan, KB berpengaruh langsung terhadap kesehatan ibu. Baik
secara rohani dan jasmani. Dengan adanya

KB sebuah keluarga dapat

memperhitungkan baik buruknya sebuah kehamilan.


2.

KEMUDHARATAN KB
Dampak

negative

yang

dipandang

dari

segi

agama

Islam

diantaranya, Melemahkan Semangat Jihad. Karena Para orang tua akan merasa berat
melepas anaknya ke medan perang, karena jika anaknya mati maka penerus
keluarganya akan pupus (apalagi jika anaknya hanya satu. Para orang tua juga
membutuhkan anak untuk merawatnya di hari tua, jika anaknya pergi ke medan
perang tidak ada lagi yang akan merawatnya. Para anak juga merasa berat pergi
berjihad karena nanti tidak ada yang merawat orang tuanya. Jika orang tuanya
memiliki 10 (banyak) anak maka tidak masalah jika sebagian anaknya pergi berjihad.

Selain itu juga Melemahkan militer umat Islam. Sebab Sumber daya manusia
yang penting bagi militer adalah para pemuda dalam jumlah banyak sehingga mati

satu tumbuh seribu. Jika jumlah pemuda sedikit maka segi militer juga lemah. Jika
jumlah pemuda Islam banyak walaupun gugur sejuta di medan perang kita masih
punya puluhan juta pemuda yang siap mengganti posisi mereka di medan tempur.
C.

PENGARUH PEMAKAIAN PIL OBAT SIKLUS HAID


Menurut Hanafi, penggunaan Pil Obat pengatur siklus haid, disamping mempunyai
dampak positif juga mempunyai dampak negatif.
1.

Dampak Positif
a.

Siklus haid menjadi teratur

b. Lamanya haid menjadi singkat


c.

Jumlah darah haid menjadi kurang

d. Berkurangnya gejala sakit perut


e.

Berkurangnya atau hilangnya tegangan pra haid

f.

Berkurangnya rasa nyeri saat haid

Pemakaian obat kombinasi juga non kontraseptif, misalnya dapat dipergunakan untuk
mengobati pendarahan disfungsional uterus, pertambahan berat badan pada beberapa
wanita, acne atau

sebagai

terapi

pengganti.

Pemakaian

obat

ini

juga

terbukti

mencegah anemia dankarsinoma ovarium, kebanyakan efek non kontraseptif terjadi


padapreparat-preparat dengan dosis estrogen yang rendah.[7]
2.

Dampak Negatif
a.

Rasa mual dan muntah-muntah

b. Sakit kepala hebat


c.

Perasaan lelah dan gelisah

d. Darah tinggi
e.

Pigmentasi pada muka

f.

Keputihan

g. Bercak darah (spotting)


h. Nafsu makan bertambah

i.

Berat badan bertambah

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwakebanyakan Ulama
sepakat bahwa melakukan KB bagi seorang perempuan untuk menghindari kehamilan,
dengan tujuan karena takut untuk memberi rezeki (kehidupan) kepadanya dan khawatir akan
miskin atau karena seorang istri ingin mengembangkan karirnya maka ini adalah bentuk
keharaman. Dan diperbolehkan melakukan KB (bahkan dianjurkan) bila ada darurat yang
yang akan membahayakan bila hamil
Mengkonsumsi obat-obatan ataupun jamu untuk menunda terjadinya haid pada
seorang perempuan agar dapat melaksanakan ibadah hukumnya adalah diperbolehkan dengan
syarat jika jenis obat yang digunakan tersebut tidak menimbulkan mudharat bagi seseorang
yang menggunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaradhawi, Yusuf. 1990. Halal dan Haram Dalam Islam (Al-Halal wa Al-Haram fi AlIslam).Terjemahan oleh Muammal Hamidy. Surabaya : PT Bina Ilmu
Ali Baziad. 1993 Petunjuk Pemakaian Hormon Progesteron Untuk Penundaan Haid Selama Menjalani
Ibadah Haji. Jakarta : KSERI)
Budi Utomo, Setiawan.2003. Fiqih Aktual. Jakarta: Gema Insani
Hanafi Nto. 1995. Kb Dan Kontrasepsi. Jakarta : pustaka sinar harapan
http://nurulkawakibblog.blogspot.com/2009/04/menunda-haid-untuk-berhaji-radar-bj_07.html
Iriani Aswita. 1983. Hukum Islam Tentang Pengunduran Haid Untuk Ibadah. Bandung : Al-Maarif
Umar, Hasbi. 2007. Nalar Fiqih Kontemporer. Jakarta:Gaung Persada Press

[1] Drs. H.M Hasbi Umar, MA., Ph.D. Nalar Fiqih Kontemporer. (Jakarta:Gaung Persada Press2007)
hal.197
[2] Syekh

Muhammad

Yusuf

Qardhawi

(alih

bahasa

H.Muammal

Hamidy) Halah

dan

Haram dalam Islam (Surabaya:Bina Ilmu1990) hal.207


[3] http://nurulkawakibblog.blogspot.com/2009/04/menunda-haid-untuk-berhaji-radar-bj_07.html
[4] Ali Baziad, Petunjuk Pemakaian Hormon Progesteron Untuk Penundaan Haid Selama Menjalani
Ibadah Haji ( Jakarta : KSERI 1993)hal. 2-3
[5] Iriani Aswita, Hukum Islam Tentang Pengunduran Haid Untuk Ibadah (Bandung : Al-Maarif
1983)hal. 35
[6] Dr. Setiawan Budi Utomo.Fiqih Aktual (Jakarta:Gema Insani2003)hal.242
[7] Hanafi Nto, Kb Dan Kontrasepsi (Jakarta : pustaka sinar harapan 1995)hal 5-6

Anda mungkin juga menyukai