Anda di halaman 1dari 2

Kimochi berkata

04/06/2014 pada 04:01

Pada suatu hari Wiro berbicara kepada anaknya yang bernama Mahmud. Dia dengan jelas
mengucapkan kata2 : WIRO, your father.
Kata2 Wiro ini lalu dicatat oleh Mahmud tepat seperti itu, yaitu dengan tulisan WIRO, your
father.
Berpuluh2 tahun kemudian ada orang yang menerjemahkan tulisan si Mahmud itu ke dalam
bahasa lain. Karena suatu alasan, dalam terjemahannya dia menerjemahkan tulisan si Mahmud
itu menjadi sbb :
- Kata yang awalnya WIRO diganti menjadi kata NDORO
- Kata yang awalnya your father diganti menjadi kata bapakmu

Wiro itu bapaknya Mahmud


Mahmud itu anaknya Wiro
Bapak memberitahu anaknya, WIRO, your father.
Mahmud mencatat Plek sama dg tulisan, WIRO, your father.
Cerita ini sekilas biasa-biasa saja, tapi kalau ditelti banyak hal yang menggelikan.
Lalu nongol si Abdul, anak yang demen banget memamerkan tato LOGIKA di jidatnya.
Si Abdul dengan super pedenya berlogika seperti ini :
Memang saya sudah tahu kalo yang diucapkan bapaknya Mahmud waktu itu adalah WIRO,
your father.
Memang saya akui dengan TEGAS bahwa yang dimaksud sebagai NAMA dalam ucapan
bapaknya Mahmud waktu itu adalah WIRO, dan bukan yang lain2.
Tapi karena dalam bahasa terjemahannya ditulis NDORO, bapakmu, sedangkan kata
NDORO dan kata Bapak adalah sama2 merupakan sebutan,
berarti kata BAPAK lah yang HARUS menjadi NAMA SEBENARNYA dari bapaknya si
Mahmud, BUKAN WIRO.
Nah, terbukti dengan sangat logis sekali kan?
Secara logis (sesuai dengan tato LOGIKA di jidat saya ini) terbukti bahwa :
NAMA SEBENARNYA dari bapaknya Mahmud itu BUKAN WIRO, melainkan BAPAK!
Cara berlogika si Abdul di atas ini BENAR atau SALAH ya?

Anda mungkin juga menyukai