Anda di halaman 1dari 25

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENYAKIT INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA )


DI RT 04 RW 002 KELURAHAN CIBUBUR
KECAMATAN CIRACAS, JAKARTA TIMUR
2012

DISUSUN OLEH :
Miftakhul Huda (08-072)

KEPANITERAAN KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 11 JUNI - 4 AGUSTUS 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA 2012

STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Mata Ujian

: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hari/Tanggal Intervensi

: Kamis, 26 Juli 2012

Masalah kesehatan

: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Wilayah masalah

: RT 04/RW 02 Kelurahan Cibubur, Kecamatan


Ciracas, Jakarta Timur

Hari / tanggal ujian

Juli 2012

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Miftakhul Huda

NIM

: 08 -072

Tanda tangan

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan
infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan banyak dari
mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa
dewasa.(1,2)
Di Indonesia, ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama
karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4
kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap
tahunnya. Sekitar 40%-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 didapatkan bahwa dari 15 juta perkiraan kematian
pada anak berusia di bawah 5 tahun terdapat 4 juta (26,67%) kematian yang diakibatkan oleh
penyakit ISPA setiap tahunnya. Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (khusus
bayi muda).(3) Berdasarkan hasil laporan RISKESDAS pada tahun 2007, prevalensi ISPA
tertinggi terjadi pada baduta (>35%). ISPA terjadi lebih tinggi pada kelompok dengan
pendidikan dan tingkat rumah tangga yang rendah.(4) Di Jawa Barat kejadian ISPA sebesar
24,73% dan untuk Jawa Tengah sebesar 29,08%.(5)
Kematian akibat pneumonia di Indonesia atau Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
pada akhir tahun 2000 terdapat sebanyak 5 di antara 1.000 balita. Berarti, setiap tahun
sebanyak 150.000 balita meninggal atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus sehari atau
17 anak per jam atau seorang balita tiap lima menit. Hasil penelitian Djaja, dkk (2001)
didapatkan bahwa angka prevalensi penderita ISPA (pneumonia) di Indonesia sebesar 9,4%.(3)
Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian
seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering
disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah
dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA, namun
kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi.(6)

ISPA sering disalahartikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan
adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya
seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotik, namun anak dapat menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati
dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.(7)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ISPA baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Sutrisna (1993) faktor resiko yang menyebabkan ISPA pada
balita adalah sosio-ekonomi (pendapatan, perumahan, pendidikan orangtua), status gizi,
tingkat pengetahuan ibu dan faktor lingkungan (kualitas udara). (5) Sedangkan Depkes (2002)
menyebutkan bahwa faktor penyebab ISPA pada balita adalah BBLR, status gizi buruk,
imunisasi yang tidak lengkap, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik.(3)
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat
beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek
seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan
sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini
ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.(8) Infeksi saluran pernapasan bagian atas
terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada
bulan-bulan musim dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada
anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan
yang tidak higiene.

B. DATA GEOGRAFI

1. Luas Wilayah
Luas wilayah kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 1.608,97 Ha
yang terdiri dari Kelurahan, 49 RW dan 597 RT dengan perincian sebagai berikut:

Kelurahan Ciracas
Kelurahan Cibubur
Kelurahan Kampung Rambutan
Kelurahan Kelapa Dua Wetan
Kelurahan Susukan

: 10 RW, 136 RT (393,36 Ha)


: 14 RW, 153 RT (450,90 Ha)
: 6 RW, 87 RT (209,00 Ha)
: 12 RW, 132 RT (336,86 Ha)
: 7 RW, 89 RT (218,85 Ha)

TABEL DATA LUAS WILAYAH SEKECAMATAN CIRACAS TAHUN 2010


NO
KELURAHAN
LUAS (Ha)
1.
RAMBUTAN
209.00
2.
SUSUKAN
218.85
3.
CIRACAS
393.36
4.
KELAPA DUA WETAN
336.86
5.
CIBUBUR
450.90
JUMLAH
1.608.97
Dan terdiri dari rukun warga ( RW) 49, dan Rukun tetangga (RT) 597 dengan rincian
sebagai berikut :
JUMLAH
N
KELURUHAN
LUAS
RT
RW
RUMA
O
(Ha)
H
1.
RAMBUTAN
209.00
87
6
7.487
2.
SUSUKAN
218.85
89
7
9,730
3.
CIRACAS
393.36
136
10
15.244
4.
KELAPA DUA
336.86
130
12
10.609
WETAN
5.
CIBUBUR
450.90
153
14
12.161
KECAMATAN
I.608.9
597
49
55.231
CIRACAS
7

Kepadatan penduduk Kecamatan Ciracas 1,553 Jiwa /km2, namun penyebarannya belum
merata.
DEMOGRAFI

Bedasarkan data dari kantor Kecamatan Ciracas , jumlah penduduk kecamatan Ciracas tahun
2010 adalah sebnyak 249,776 jiwa dengan jumlah jumlah penduduk laki-laki sebanyak
135.118 jiwa dan perempuan sebanyak 114.638 jiwa. Rncian selengkapnya dapat dilihat dari
tabel dibawah ini.

TABEL DATA PENDUDUK DAN KK SEKECAMATAN CIRACAS 2010


N KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK
TOTAL
JUMLAH KK
O
LK
PR
1. RAMBUTAN
19.848
16.256
36.108
10.220
2.
SUSUKAN
20.081
17.039
37.120
7.581
3.
CIRACAS
23.429
20.465
43.894
10.826
4.
KELAPA
37.110
30.982
68.092
8.733
DUA WETAN
5.
CIBUBUR
34.650
29.896
64.552
15.687
KECAMATA
135.118
114.638
249.766
53.047
N
TABEL DATA PENDUDUK SEKECAMATAN CIRACAS MENURUT KELOMPOK
UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2010
NO

KELOMPOK
UMUR

PENDUDUK
L

JUMLAH

JUMLAH

1.

0-9

25.722

21.545

47.267

18,92

47.267

2.

10-19

21.567

19.806

41.373

16,56

41.373

3.

20-29

23.630

19.180

42.810

17,14

42.810

4.

30-39

21.341

17.921

39.273

15,72

39.273

5.

40-49

17.608

15.117

32.725

13,10

32.725

6.

50-59

11.989

10.200

22.189

8,88

22.919

7.

60-69

8.632

6.982

15.614

6,25

15.612

8.

> 70

4.627

3.888

8.515

3,41

8.515

JUMLAH

135.124

114.642

249.766

100

259.756

Melihat data tabel diatas kelompok umur terbanyak adalah 0-9 tahun. Dan yang paling kecil
pada kelompok umur > 70 tahun.

FASILITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN


TABEL DATA SARANA KESEHATAN DI WILAYAH KECAMATAN CIRACAS 2010
NO
NAMA
KELURAHAN
TOTAL
FASILITAS
CIRACAS SUSUKA CIBUBURKELAPA RAMBUTAN
KESEHATAN
N
DUA

DOKTER
PRAKTEK
KLINIK 24 JAM/
KLINIK SWASTA
APOTIK
TOKO OBAT
TUKANG GIGI
BIDAN PRAKTEK
KLINIK
RONTGEN
LABORATORIUM
KLINIK
RUMAH
BERSALIN
POSYANDU
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT

12

3
7
5
14
2

1
3
0
10
-

WETAN
6

33

17

3
2
1
12
-

3
2
0
2
-

2
0
1
7
-

12
14
7
45
2

28
1
-

20
1
-

31
2
1

18
1
-

15
1
2

112
6
3

TABEL 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS


TAHUN 2011
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

KODE
1302
2200
1200
1502
2002
1301
2001
2100
1303
0102

NAMA PENYAKIT
Infeksi Akut Lain Pernafasan Atas
Penyakit Lainnya
Penyakit Darah Tinggi
Peny. Pulpa & Jar. Periapikal
Penyakit Kulit Alergi
Tonsilitis
Penyakit Kulit Infeksi
Peny. Sistem Otot & Jar. Pengikat
Peny. Lain Pd Sal. Pernafasan atas
Diare (tmsk Tersangka Kolera)

JUMLAH
27.553
11.491
3.844
3.445
3.221
2.996
2.908
2.756
2.577
2.351

Data Demografi Kelurahan Cibubur


1. Keadaan Geografis
Kelurahan kelapaCibubur terletak di Kecamatan Ciracas wilayah Jakarta Timur

Luas wilayah Kelurahan Cibubur adalah 450,90 Ha, terdiri dari 14 Rukun Warga
(RW) dan terbagi menjadi 153 Rukun Tetangga ( RT)
Jumlah Penduduk

: 72.130 orang

Jumlah KK

: 20.833 KK

Batas Wilayah :
1. Sebelah utara
: Jl. PKP Kel. Kel Kelapa Dua Wetan Kec Ciracas
2. Sebelah selatan

: Pilar Batas Prop DKI Jakarta Kel. Harja Mukti dan

3. Sebelah Timur

: Jl. Tol Jagorawi Kelurahan Munjul _ Kec Cipayung

4. Sebelah Barat

: Kali Cipinang Kelurahan Pekayon Pasar Rebo.

Tabel 1.3. Data Jumlah Penduduk di wilayah Kelurahan Cibubur


NO

RT

JUMLAH
L
P
1.
1
56
65
121
2.
2
177
210
387
3.
3
213
308
521
4.
4
206
168
374
5.
5
125
128
253
6.
6
129
145
274
7.
7
322
253
575
8.
8
166
155
321
9.
9
119
102
221
10.
10
198
126
324
11.
11
208
256
464
12.
12
110
146
256
13.
13
179
165
344
JUMLAH
1.798
2.637
4.435
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cibubur tahun 2011
Tabel 1.4. Data Prevalensi Rate Puskesmas Kelurahan Cibubur
NO
1.

NAMA PENYAKIT
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas

JUMLAH

2.

Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat

2061

3.

Penyakit kulit alergi

1829

4.

Penyakit kulit Infeksi

1600

5.

Darah Tinggi

1418

10733

%
52,9
10,2
9,01
7,9
6,9

6.

Tonsilitis

1320

7.

Penyakit Pulpa & Jar periapkl

1026

8.

Karies gigi

633

9.

Gingivitis

546

10.

Asma

364

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cibubur tahun 2011

6,5
5,05
3,11
2,6
1,8

Peringkat tertinggi dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas kelurahan Cibubur adalah ISPA
yaitu sebesar 52,9 %.

II.

DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan

: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Wilayah Masalah

: RT 04/RW 002 Keluraha Cibubur kecamatan Ciracas,


Jakarta Timur

Sasaran

: Ibu-ibu warga RT 04 /RW 002 Kelurahan Cibubur Kecamatan


Ciracas, Jakarta Timur

Jumlah penduduk

: 524 orang

Jumlah KK

: 101 kepala keluarga

Jumlah sasaran

: 80 orang

Jumlah yang hadir

: 21 orang

HASIL PRETEST BERDASARKAN JUMLAH ORANG YANG MENJAWAB BENAR


Tabel 1.1. Pengetahuan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pertanyaan
Yang mengetahui kepanjangan ISPA
Yang mengetahui pengertian ISPA
Yang mengetahui jenis ISPA
Yang mengetahui sebab ISPA
Yang mengetahui faktor resiko ISPA
Yang mengetahui cara penularan ISPA
Yang mengetahui gejala ISPA
Yang mengetahui komplikasi ISPA
Yang mengetahui pengobatan ISPA
Yang mengetahui pencegahan ISPA
Rata-rata

Sebelum Intervensi
N
%
12
13
3
11
12
11
11
2
13
8
4,57

57,14
61,90
14,28
52,38
57,14
52,38
52,38
9,52
61,90
38,09
21,76

Berdasarkan hasil pretest didapatkan :


1. 12 dari 21 responden (57,14%) mengetahui kepanjangan ISPA.
2. 13 dari 21 responden (61,90%) mengetahui pengertian dari ISPA.
3. 3 dari 21 responden (14,28%) mengetahui jenis dari ISPA.

4. 11 dari 21 responden (52,38%) mengetahui penyebab ISPA.


5. 12 dari 21 responden (57,14%) mengetahui faktor resiko ISPA.
6. 11 dari 21 responden (52,38%) mengetahui cara penularan dari ISPA.
7. 11 dari 21 responden (52,38%) mengetahui gejala-gejala ISPA.
8. 2 dari 21 responden (9,52%) mengetahui komplikasi dari ISPA.
9. 13 dari 21 responden(61,90%) mengetahui pengobatan dari ISPA
10. 8 dari 21 responden (38,09%) mengetahui pencegahan dari ISPA.
Tabel 1.2. Hasil Pretest Secara Keseluruhan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Rata-rata

Pretest
30
10
40
60
50
30
70
40
30
70
50
40
30
20
40
40
50
80
70
80
10
940 / 21 = 44,76

III. PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan pada ibu-ibu warga RT 04 / RT 02,
Kelurahan Cibubur Keccamatan Ciracas Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan warga
setempat masih kurang khususnya untuk mengenali jenis dan komplikasi dari penyakit ISPA.

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH


1. Masalah yang diintervensi : ISPA
2. Tujuan
a.Tujuan Umum :

Meningkatkan

pengetahuan

ibu-ibu

murid siswa RT 01-012 /RW 02 Kelurahan Cibubur


Kecamatan Ciracas terhadap ISPA.
b. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan mengenai jenis-jenis ISPA


Meningkatkan pengetahuan mengenai komplikasi dari ISPA
3. Sasaran

Ibu ibu warga RT 01/RW 05 Kelurahan Cibubur terhadap ISPA.


4. Jumlah Sasaran

: 21 orang

5. Target Peserta

: 30 orang

6. Rencana Kegiatan

Hari/Tanggal

: Minggu, 29 Januari 2012

Jam

: 13.00 14.00 WIB

Tempat

: Masjid Kelurahan Malaka Sari

Acara

: Penyuluhan tentang ISPA

7. Sumber Daya
-

Dokter Muda

: 1 orang

Kader

: 1 orang

Alat peraga

: Flipchart, leaflet, LCD, Laptop , Layar putih

Biaya operasional

Tabel 3.1. Perencanaan biaya operasional


No
1.
2.

Keterangan
Souvenir
Fotocopi pretest dan posttest 2 x 81

Jumlah
Rp. 130.000,Rp. 32.000,-

3.
4.

lembar @ Rp 200,Cetak flipchart


Cetak leaflet

Rp. 40.000,Rp. 60.000,-

5.

Alat tulis
TOTAL

Rp. 25.000,Rp. 287.000,-

8. Kegiatan : Penyuluhan tentang ISPA disertai dengan pengisian pre-test


dan post-test
9. Materi yang disampaikan

Pengertian ISPA

Cara penularan ISPA

Penyebab ISPA

Gejala ISPA

Tanda-tanda bahaya ISPA

Pengobatan ISPA

Pencegahan ISPA

10. Evaluasi

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH


Dilakukan penyuluhan atau promosi kesehatan mengenai penyakit ISPA pada :

Pelaksanaan Intervensi ( kegiatan intervensi )


o Hari / tanggal

: Kamis , 26 Juli 2012

o Waktu

: 09.00 11.20 WIB

Tempat

: Di Rumah Ketua Ibu PKK Rw 002 Jl Cibubur IV No

57

RT 04 / RW 02

Peserta yang hadir:


Ibu 21 orang

Sumber daya:

Dokter muda

: 1 orang

Kader

: 1 orang

Acara

Alat peraga penyuluhan : Laptop, LCD, leaflet, Layar Proyektor

Materi:

: Penyuluhan mengenai ISPA

Pengertian ISPA
Cara penularan ISPA
Penyebab ISPA
Gejala ISPA
Tanda-tanda bahaya ISPA
Pengobatan ISPA
Pencegahan ISPA

Biaya Operasional

Tabel 4.1. Biaya Operasional Penyuluhan


No
1.
2.

Keterangan
Jumlah
Beli Souvenir Dan Snack
Rp. 100.000,Fotocopi pretest dan posttest 2 x 81 Rp. 32.400,-

3.
4.

lembar @ Rp 200,Cetak flipchart + leaflet


Alat tulis
TOTAL

Rp. 100.000,Rp. 25.000,Rp. 257.400

VI. EVALUASI
Input
-

Kegiatan ini dibantu oleh 1 orang ibu kader sesuai dengan perencanaan.

Penyuluh dan narasumber untuk kegiatan kali ini adalah Miftakhul Huda S.ked.

Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda.

Sarana dalam melakukan penyuluhan ISPA ini adalah dengan menggunakan flipchart
dan leaflet.

Dana yang digunakan untuk kegiatan di bawah anggaran yang direncanakan. Terjadi
perubahan dana dari Rp. 280.000,- menjadi Rp. 257.400,-. Karena ketika belanja
menemukan tempat yang lebih murah.

Proses

Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Kamis, 26 Juli 2012 sesuai dengan yang
direncanakan.

Waktu penyuluhan tidak sesuai dengan yang dijadwalkan menjadi 120 menit. Hal
ini dikarenakan lamanya waktu saat mengerjakan pretest dan postest, serta adanya
penanya yang cukup banyak.

Jumlah peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang direncanakan, berkurang
menjadi 21 orang. Hal ini dikarenakan sebagian Ibu-Ibu dilakukan intervensi.

Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai ISPA dilanjutkan


dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan
intervensi.

Penyuluhan dilakukan di tempat Ketua PKK Rw 002 Kel Cibubur, Jakarta Timur
tentang pengertian, penyebab, gejala, cara penularan, tanda-tanda bahaya, pengobatan
dan pencegahan ISPA

Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan
baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.

Output
Tabel 5.1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Pretest
30
10
40
60
50
30
70
40
30
70
50
40
30
20
40
40

Post test
70
50
60
80
80
60
100
70
60
100
80
70
50
60
80
70

17
18
19
20
21
Rata-rata

50
80
70
80
10
940 / 21 =

80
100
90
100
40
1550 / 21 =

44,76

73,81

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari responden
adalah 44,76. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari
responden adalah 73,81 . Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 64,89 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah
berhasil menambah pengetahuan responden.

Tabel 5.3. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal


No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pertanyaan

Sebelum

Arti ISPA
Kepanjangan ISPA
Waktu terjdinya ISPA
Sebab ISPA
Cara penularan ISPA
Faktor resiko ISPA
Gejala ISPA
Tanda bahaya ISPA
Pengobatan ISPA
Pencegahan ISPA

Intervensi
N
%
12
57,14
13
61,90
3
14,28
11
52,38
12
57,14
11
52,38
11
52,38
2
9,52
13
61,90
8
38,09

Setelah Intervensi
N
21
20
17
12
14
21
13
8
21
12

%
100
95,24
80,95
57,14
66,66
100
61,90
38,1
100
57,14

Kenaikan
N
9
7
13
1
2
10
2
6
8
4

%
42,86
33,33
61,90
4,76
9,52
47,61
9,52
28,57
38,1
19,05

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari responden
adalah 44,76 dan masuk dalam kategori buruk. Sedangkan setelah diberikan
penyuluhan, hasil post test rata - rata dari

responden adalah

73,81 dan menjadi

kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar
64,89 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah berhasil

menambah pengetahuan responden.


Saran
Kepada Masyarakat RT 04/RW 02, Kelurahan Cibubur
Agar dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain
ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Infeksi Saluran
Pernafasan Akut.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan dapat mencegah
terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan tepat sesuai dengan
penyuluhan yang sudah disampaikan.
Kepada Petugas Kesehatan :
Agar dapat meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan
dengan Infeksi Saluran Pernafasan akut.

Agar dapat memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Infeksi


Saluran Pernafasan akut.
Kepada peneliti

Meningkatkan keterampilan dalam hal membuat status ilmu kesehatan masyarakat

Menentukan sasaran penelitian yang tepat

Membagikan pengetahuan dan pengalaman dalam hal membuat penelitian yang


telah dilakukan kepada peneliti lainnya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. Santosa, G. Masalah Batuk pada Anak. Continuing Education Anak. FK-UNAIR.
1980.
2. ____________Gawat Darurat Dibidang Pulmonologi .Simposium Gawat Darurat
Pada Anak. Surabaya. 1987.
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16377/5/Chapter%20I.pdf
4. www.ilmukeperawatan.info/askep/laporan-balita-dengan-ispa
5. http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126838-S-5827-Faktor%20risikoPendahuluan.pdf
6. http://eprints.undip.ac.id/19904/1/abstrak.pdf
7. http://www.klinikita.co.id/25_ISPA_(_Infeksi_Saluran_Pernapasan_Akut_).html
8. ____________Lokakarya Dan Rakernas Pemberantasan Penyakit Infeksi saluran
pernapasan akut. 1992.
9. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2011
10. Laporan Tahunan Puskesmas Keluraha Cibubur tahun 2011

LAMPIRAN

PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI ISPA DI RT 05 / RW 05,


KELURAHAN MALAKA SARI, KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011
No. Kuisioner

Nama responden

Kedudukan dalam keluarga

Umur

Jenis kelamin

Pendidikan terakhir

Pekerjaan

Alamat

1. Apakah kepanjangan dari ISPA?


a. Infeksi Saluran Pipa Air
b. Infeksi Saluran Pernafasan Atas
c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut
d. Infeksi saluran Perut Atas
2. Apakah pengertian dari ISPA?
a. Suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak-anak, baik dinegara
berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
b. Suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh lansia, baik dinegara berkembang
maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk
rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
c. Suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh wanita hamil, baik dinegara
berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
d. Suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh pria dewasa, baik dinegara
berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.

3. Apakah jenis ISPA yang anda ketahui:


a. Kanker paru
b. TB paru
c. Pneumonia
d. Penyakit paru obstruktif kronis
4. Menurut anda apa saja penyebab ISPA?
a. Bakteri
b. Virus
c. Cacing
d. A dan B benar
5. Menurut anda faktor apa saja yang dapat memperberat ISPA?
a. Merokok
b. Asap kendaraan
c. Minuman dingin
d. Semua jawaban benar
6. Bagaimana cara penularan ISPA?
a. Percikan dahak
b. Keringat
c. Darah
d. Hubungan seksual
7. Apa saja gejala ISPA yang anda ketahui?
a. Batuk
b. Pilek
c. Sering kencing
d. A dan B benar
8. Apa saja komplikasi ISPA yang anda ketahui?

a. Kejang
b. Flek paru
c. Kanker paru
d. Penyakit paru obstruktif kronis
9. Menurut anda apakah pengobatan yang tepat untuk ISPA?
a. Anti muntah
b. Antibiotik
c. Antivirus
d. Anti demam
10. Menurut anda apakah pencegahan yang tepat untuk ISPA?
a. Menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk
b. Menjauhi sumber (orang yang sakit ISPA)
c. Menghindari minuman dingin
d. A, B dan C benar

Anda mungkin juga menyukai