DISUSUN OLEH :
Miftakhul Huda (08-072)
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Mata Ujian
Hari/Tanggal Intervensi
Masalah kesehatan
Wilayah masalah
Juli 2012
Tempat ujian
Nama
: Miftakhul Huda
NIM
: 08 -072
Tanda tangan
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan
infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan banyak dari
mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran
pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa
dewasa.(1,2)
Di Indonesia, ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama
karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4
kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap
tahunnya. Sekitar 40%-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 didapatkan bahwa dari 15 juta perkiraan kematian
pada anak berusia di bawah 5 tahun terdapat 4 juta (26,67%) kematian yang diakibatkan oleh
penyakit ISPA setiap tahunnya. Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (khusus
bayi muda).(3) Berdasarkan hasil laporan RISKESDAS pada tahun 2007, prevalensi ISPA
tertinggi terjadi pada baduta (>35%). ISPA terjadi lebih tinggi pada kelompok dengan
pendidikan dan tingkat rumah tangga yang rendah.(4) Di Jawa Barat kejadian ISPA sebesar
24,73% dan untuk Jawa Tengah sebesar 29,08%.(5)
Kematian akibat pneumonia di Indonesia atau Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
pada akhir tahun 2000 terdapat sebanyak 5 di antara 1.000 balita. Berarti, setiap tahun
sebanyak 150.000 balita meninggal atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus sehari atau
17 anak per jam atau seorang balita tiap lima menit. Hasil penelitian Djaja, dkk (2001)
didapatkan bahwa angka prevalensi penderita ISPA (pneumonia) di Indonesia sebesar 9,4%.(3)
Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian
seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering
disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Program pemberantasan ISPA secara khusus telah
dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA, namun
kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi.(6)
ISPA sering disalahartikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan
adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya
seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotik, namun anak dapat menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati
dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.(7)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ISPA baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Sutrisna (1993) faktor resiko yang menyebabkan ISPA pada
balita adalah sosio-ekonomi (pendapatan, perumahan, pendidikan orangtua), status gizi,
tingkat pengetahuan ibu dan faktor lingkungan (kualitas udara). (5) Sedangkan Depkes (2002)
menyebutkan bahwa faktor penyebab ISPA pada balita adalah BBLR, status gizi buruk,
imunisasi yang tidak lengkap, kepadatan tempat tinggal dan lingkungan fisik.(3)
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat
beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek
seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan
sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini
ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.(8) Infeksi saluran pernapasan bagian atas
terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada
bulan-bulan musim dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada
anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan
yang tidak higiene.
B. DATA GEOGRAFI
1. Luas Wilayah
Luas wilayah kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 1.608,97 Ha
yang terdiri dari Kelurahan, 49 RW dan 597 RT dengan perincian sebagai berikut:
Kelurahan Ciracas
Kelurahan Cibubur
Kelurahan Kampung Rambutan
Kelurahan Kelapa Dua Wetan
Kelurahan Susukan
Kepadatan penduduk Kecamatan Ciracas 1,553 Jiwa /km2, namun penyebarannya belum
merata.
DEMOGRAFI
Bedasarkan data dari kantor Kecamatan Ciracas , jumlah penduduk kecamatan Ciracas tahun
2010 adalah sebnyak 249,776 jiwa dengan jumlah jumlah penduduk laki-laki sebanyak
135.118 jiwa dan perempuan sebanyak 114.638 jiwa. Rncian selengkapnya dapat dilihat dari
tabel dibawah ini.
KELOMPOK
UMUR
PENDUDUK
L
JUMLAH
JUMLAH
1.
0-9
25.722
21.545
47.267
18,92
47.267
2.
10-19
21.567
19.806
41.373
16,56
41.373
3.
20-29
23.630
19.180
42.810
17,14
42.810
4.
30-39
21.341
17.921
39.273
15,72
39.273
5.
40-49
17.608
15.117
32.725
13,10
32.725
6.
50-59
11.989
10.200
22.189
8,88
22.919
7.
60-69
8.632
6.982
15.614
6,25
15.612
8.
> 70
4.627
3.888
8.515
3,41
8.515
JUMLAH
135.124
114.642
249.766
100
259.756
Melihat data tabel diatas kelompok umur terbanyak adalah 0-9 tahun. Dan yang paling kecil
pada kelompok umur > 70 tahun.
DOKTER
PRAKTEK
KLINIK 24 JAM/
KLINIK SWASTA
APOTIK
TOKO OBAT
TUKANG GIGI
BIDAN PRAKTEK
KLINIK
RONTGEN
LABORATORIUM
KLINIK
RUMAH
BERSALIN
POSYANDU
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
12
3
7
5
14
2
1
3
0
10
-
WETAN
6
33
17
3
2
1
12
-
3
2
0
2
-
2
0
1
7
-
12
14
7
45
2
28
1
-
20
1
-
31
2
1
18
1
-
15
1
2
112
6
3
KODE
1302
2200
1200
1502
2002
1301
2001
2100
1303
0102
NAMA PENYAKIT
Infeksi Akut Lain Pernafasan Atas
Penyakit Lainnya
Penyakit Darah Tinggi
Peny. Pulpa & Jar. Periapikal
Penyakit Kulit Alergi
Tonsilitis
Penyakit Kulit Infeksi
Peny. Sistem Otot & Jar. Pengikat
Peny. Lain Pd Sal. Pernafasan atas
Diare (tmsk Tersangka Kolera)
JUMLAH
27.553
11.491
3.844
3.445
3.221
2.996
2.908
2.756
2.577
2.351
Luas wilayah Kelurahan Cibubur adalah 450,90 Ha, terdiri dari 14 Rukun Warga
(RW) dan terbagi menjadi 153 Rukun Tetangga ( RT)
Jumlah Penduduk
: 72.130 orang
Jumlah KK
: 20.833 KK
Batas Wilayah :
1. Sebelah utara
: Jl. PKP Kel. Kel Kelapa Dua Wetan Kec Ciracas
2. Sebelah selatan
3. Sebelah Timur
4. Sebelah Barat
RT
JUMLAH
L
P
1.
1
56
65
121
2.
2
177
210
387
3.
3
213
308
521
4.
4
206
168
374
5.
5
125
128
253
6.
6
129
145
274
7.
7
322
253
575
8.
8
166
155
321
9.
9
119
102
221
10.
10
198
126
324
11.
11
208
256
464
12.
12
110
146
256
13.
13
179
165
344
JUMLAH
1.798
2.637
4.435
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cibubur tahun 2011
Tabel 1.4. Data Prevalensi Rate Puskesmas Kelurahan Cibubur
NO
1.
NAMA PENYAKIT
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas
JUMLAH
2.
2061
3.
1829
4.
1600
5.
Darah Tinggi
1418
10733
%
52,9
10,2
9,01
7,9
6,9
6.
Tonsilitis
1320
7.
1026
8.
Karies gigi
633
9.
Gingivitis
546
10.
Asma
364
6,5
5,05
3,11
2,6
1,8
Peringkat tertinggi dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas kelurahan Cibubur adalah ISPA
yaitu sebesar 52,9 %.
II.
DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan
Wilayah Masalah
Sasaran
Jumlah penduduk
: 524 orang
Jumlah KK
Jumlah sasaran
: 80 orang
: 21 orang
Pertanyaan
Yang mengetahui kepanjangan ISPA
Yang mengetahui pengertian ISPA
Yang mengetahui jenis ISPA
Yang mengetahui sebab ISPA
Yang mengetahui faktor resiko ISPA
Yang mengetahui cara penularan ISPA
Yang mengetahui gejala ISPA
Yang mengetahui komplikasi ISPA
Yang mengetahui pengobatan ISPA
Yang mengetahui pencegahan ISPA
Rata-rata
Sebelum Intervensi
N
%
12
13
3
11
12
11
11
2
13
8
4,57
57,14
61,90
14,28
52,38
57,14
52,38
52,38
9,52
61,90
38,09
21,76
Pretest
30
10
40
60
50
30
70
40
30
70
50
40
30
20
40
40
50
80
70
80
10
940 / 21 = 44,76
Meningkatkan
pengetahuan
ibu-ibu
: 21 orang
5. Target Peserta
: 30 orang
6. Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal
Jam
Tempat
Acara
7. Sumber Daya
-
Dokter Muda
: 1 orang
Kader
: 1 orang
Alat peraga
Biaya operasional
Keterangan
Souvenir
Fotocopi pretest dan posttest 2 x 81
Jumlah
Rp. 130.000,Rp. 32.000,-
3.
4.
5.
Alat tulis
TOTAL
Pengertian ISPA
Penyebab ISPA
Gejala ISPA
Pengobatan ISPA
Pencegahan ISPA
10. Evaluasi
o Waktu
Tempat
57
RT 04 / RW 02
Sumber daya:
Dokter muda
: 1 orang
Kader
: 1 orang
Acara
Materi:
Pengertian ISPA
Cara penularan ISPA
Penyebab ISPA
Gejala ISPA
Tanda-tanda bahaya ISPA
Pengobatan ISPA
Pencegahan ISPA
Biaya Operasional
Keterangan
Jumlah
Beli Souvenir Dan Snack
Rp. 100.000,Fotocopi pretest dan posttest 2 x 81 Rp. 32.400,-
3.
4.
VI. EVALUASI
Input
-
Kegiatan ini dibantu oleh 1 orang ibu kader sesuai dengan perencanaan.
Penyuluh dan narasumber untuk kegiatan kali ini adalah Miftakhul Huda S.ked.
Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda.
Sarana dalam melakukan penyuluhan ISPA ini adalah dengan menggunakan flipchart
dan leaflet.
Dana yang digunakan untuk kegiatan di bawah anggaran yang direncanakan. Terjadi
perubahan dana dari Rp. 280.000,- menjadi Rp. 257.400,-. Karena ketika belanja
menemukan tempat yang lebih murah.
Proses
Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Kamis, 26 Juli 2012 sesuai dengan yang
direncanakan.
Waktu penyuluhan tidak sesuai dengan yang dijadwalkan menjadi 120 menit. Hal
ini dikarenakan lamanya waktu saat mengerjakan pretest dan postest, serta adanya
penanya yang cukup banyak.
Jumlah peserta yang hadir tidak sesuai dengan yang direncanakan, berkurang
menjadi 21 orang. Hal ini dikarenakan sebagian Ibu-Ibu dilakukan intervensi.
Penyuluhan dilakukan di tempat Ketua PKK Rw 002 Kel Cibubur, Jakarta Timur
tentang pengertian, penyebab, gejala, cara penularan, tanda-tanda bahaya, pengobatan
dan pencegahan ISPA
Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan
baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.
Output
Tabel 5.1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Pretest
30
10
40
60
50
30
70
40
30
70
50
40
30
20
40
40
Post test
70
50
60
80
80
60
100
70
60
100
80
70
50
60
80
70
17
18
19
20
21
Rata-rata
50
80
70
80
10
940 / 21 =
80
100
90
100
40
1550 / 21 =
44,76
73,81
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari responden
adalah 44,76. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari
responden adalah 73,81 . Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 64,89 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah
berhasil menambah pengetahuan responden.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pertanyaan
Sebelum
Arti ISPA
Kepanjangan ISPA
Waktu terjdinya ISPA
Sebab ISPA
Cara penularan ISPA
Faktor resiko ISPA
Gejala ISPA
Tanda bahaya ISPA
Pengobatan ISPA
Pencegahan ISPA
Intervensi
N
%
12
57,14
13
61,90
3
14,28
11
52,38
12
57,14
11
52,38
11
52,38
2
9,52
13
61,90
8
38,09
Setelah Intervensi
N
21
20
17
12
14
21
13
8
21
12
%
100
95,24
80,95
57,14
66,66
100
61,90
38,1
100
57,14
Kenaikan
N
9
7
13
1
2
10
2
6
8
4
%
42,86
33,33
61,90
4,76
9,52
47,61
9,52
28,57
38,1
19,05
responden adalah
kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar
64,89 %. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah berhasil
LAMPIRAN
Nama responden
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Alamat
a. Kejang
b. Flek paru
c. Kanker paru
d. Penyakit paru obstruktif kronis
9. Menurut anda apakah pengobatan yang tepat untuk ISPA?
a. Anti muntah
b. Antibiotik
c. Antivirus
d. Anti demam
10. Menurut anda apakah pencegahan yang tepat untuk ISPA?
a. Menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk
b. Menjauhi sumber (orang yang sakit ISPA)
c. Menghindari minuman dingin
d. A, B dan C benar