A.
1. DEFENISI
APP adalah peradangan pada apendiks dimana semua lapisan dinding organ
tersebut terkena yang di sebabkan oleh penyumkatan lobstruksi lumen
apendiks, hyperplasia folikel limpoid, fekalit dalam lumen apendik, benda
asing, tumor, cacing, parasit lain atau infeksi virus dan striktura
karena
mengosongkan
diri
secara
teratur
kedalam
sekum.
Karena
4. PATOFISIOLOGI
Keadaan yang menimbulkan apendisitis adalah obstruksi lumen oleh penyakit
dimana obstruksi mengakibatkan pembekakan jaringan limfoid. Oleh sebab itu
sekresi mukus yang di hasilkan terus menerus tidak dapat keluar sehingga
menimbulkan peregangan apendiks.
Hal ini akan meningkatkan tekanan intraluminal sehingga menimbulkan nyeri
abdomen atas dan menyebar hebat secara progresif (dalam beberapa jam)
terlokalisir pada kuadran kanan bawah. Akhirnya apendiks yang terimflamasi
berisi pus.
5. MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya di sertai demam ringan, mual,
muntah dan hilang napsu makan. Nyeri tekan lepas( intensifikasi dari nyeri
bila tekan di lepas) mungkin di jumpai, derajat nyeri berpariasi, spasme otot.
Mungkin juga terjadi konstipasi atau diare. Tanda rovsing (+), dilakukan
palpasi kuadran kiri bawah, nyeri terasa di kuadran kiri atas.
Lokasi nyeri bila apendiks melingkar di balik sekum, nyeri tekan dapat terasa
di daerah lumbar, bila ujungnya pada pelvis. Nyeri pada defekasi
menunjukkan ujung apendiks berada dekat rektum. Nyeri pada saat berkemih
menunjukkan ujung apendiks dekat kantong kemih atau ureter. Apabila
apendiks telah ruptur nyeri menjadi lebih menyebar: distensi abdomen, ileus
paralitik, peritonitis.
6. PERIKSAAN PENUNJANG
a. Tes laboratorium
-
b. sinar-X
Distensi kuadaran kanan bawah atau kadar aliran udara terlokalisasi.
7. KOMPLIKASI
Komplikasi utama perforasi yang berkembang menjadi peritonitis. Insiden
perforasi 10-32%, angka meningkat pada anak-anak dan lansia. Perforasi
secara umum
B. KONSEP KEPERAWATAN
NO
DATA
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA KEPERAWATAN
RASIONAL
KEPERAWATAN
PRE OPERASI
1.
DS :
- Klien
kriteria :
perhatikan
1. Klien mengatakan
tidak
lagi
pada
bagian bawah.
- Klien
2. Ekspresi
nampak
petunjuk
vital, 1. Membantu
Non-
verbal.
ceria
terjadinya komplikasi.
abdomen 2. Kaji
wajah
mengkaji
dapat
nyeri
DO :
meringis
tanda-tanda
keluhan
10)
penyembuhan.
selidiki
dan
laporkan
karakteristik
3. KU baik
menunjukkan
nyeri timbul
abses
- KU lemah
normal.
N : meningkat
nyeri
terjadiya
peritonits,
- TTV :
TD : meningkat
Perubahan
yang
mengurangi
sakit
nyeri,
untuk
hindari
hangat
menyebabkan
dapat
vasodilatasi
penggunaan
kompres
es/
kompres dingin.
menyebabkan
vasokontriksi
dan
memperberat krisis.
4. Ajarkan tehnik relaksasi dan 4. Memudahkan relaksasi, dan
napas dalam.
meningkatkan
kemampuan
koping.
5. Kolaborasi
pemberian
dengan
tentang 5. Menghilangkan
analgetik
dan
pemeriksaan leukosit.
refleks
membantu
dalam
manajemen nyeri.
2.
DS :
- Klien
Devisit volume cairan b/d Defisit volume cairan 1. Monitor tanda-tanda vital tiap 1. Memudahkan
mengatakan output yang berlebihan.
mual
- Klien
dipuasakan
dengan
kriteria :
mengatakan
malas makan
- Klien
terpenuhi
mengatakan
2. Kien
dipuasakan lagi
selanjutnya
2-3 jam.
intervensi
catat
warna
urine,
DO
kebutuhan
- TD meningkat
cairan.
- Klien dipuasakan
4. Berikan
sejumlah
muntah
meminimalkan
cairan.
5. Kolaborasi
dengan
peningkatan
dokter 5. Peritonium
untuk
kehilangan
bereaksi
Dan elektrolit.
dengan
menghasilkan
darah
mengakibatkan hipovolemia
, dehidrasi dan dapat terjadi
ketidak
seimbangan
elektrolit.
3.
DS :
pengetahuan 1. Jelaskan
prosedur
- Klien
menanyakan
penyakitnya.
DO :
mengetahui
yang
instruksi,
sebelum
1. Klien
sumber informasi.
terpenuhi
mengatakan
mencukur
daerah
akan
di
apa
lakukan
dan
sesudah
tindakan operasi.
penyakitnya
dan
2. Untuk
mengetahui
tindakan
tempati.
3. Jelaskan aktifitas yang perlu di 3. Klien dapat mengerti apa
3. Klien
tarikan
tidak
tenang
nampak
napas
dalam
memenuhi kebutuhan o2
untuk
dan
sesuai
boleh
di
lakukan
dengan
anjuran
dokter.
intervensi
menurunkan
komplikasi
lambatnya penyembuhan.
drainase, demam.
resiko
serius
contoh
POST OPERASI
4.
DS :
Nyeri
- Klien
nyeri
mengatakan bedah
pada
atau
adanya
terputusnya kriteria :
insisi.
1. Klien
mengatakan
tidak
DO :
nyeri
pada
nyeri
catat
wajah
nampak meringis
10)
penyembuhan,
selidiki
dan
dan
2. KU baik
Nadi
meningkat
4. TTV
dalam
normal.
laporkan
pada
perubahan
karakteristik
menunjukkan
nyeri
terjadinya
abses / peritonitis.
- KU nampak lemah
daerah insisi
- Ekspresi
- TD
b/d
batas
2. Untuk
memudahkan
intervensi selanjutnya.
3. Pertahankan istirahat dengan 3. Grafitasi
posisi semi fowler
eksudat
melokalisasi
inflamasi
dalam
- Nyeri
menghilangkan
tekan
abdomen
pada
kuadran
tegangan
kanan bawah
4. Meningkatkan
normalisasi
flatus,menurunkan
ketidaknyamanan abdomen.
5. Berikan aktivitas hiburan
5. fokus
perhatian
kembali,
maeningkatkan
kemampuan koping.
6. Berikan
kanting
es
abdomen
pada 6. Menghilangkan
dan
rasa
syaraf.
Catatan
lakukan
kompres
ujung
jangan
panas
laksanaan
pemberian 7. Menghilangkan
nyeri
DS :
5.
- Klien
mual
- Klien
kebutuhan
mengatakan b/d intake tidak adekuat.
muntah
- Klien
poris
terpenuhi
kriteri hasil :
mengatakan
tidak
4. KU baik
dapat
di
habiskan
DO :
- Kemampuan
menelan
5. Kemampuan
menelan baik
6. Porsi
nampak
- Perut
menyertai
hiperaktivitas
usus,
dihabiskan
menurun
pemasukan peroral.
nampak
kembung
usus
- Pembatasan
habiskan
dan
atau
akmulasi
indikasi
berhasil
asites.
4. Timbang BB
4. Untuk
dan muntah.
volume
dan
- Klien
pasif.
mengatakan
beristirahat
di
tempat tidur
dengan
pemenuhan 1. Indikator
kebutuhan.
kriteria :
1. Tidak
nyeri saat
2. Luka
bawah
- Klien merasa kram di
perawatan
yang
sudah
dan
pasif
kekakuan
otot
berjalan.
5. Nampak
dalam
realistis.
menilai
membantu
program
bergerak.
untuk
membaik.
teratasi
tingka
kebutuhan
untuk
kemampuan.
aktivitas
untuk
secara
melakukan
bertahap
kaki kanan
bantu lagi.
mencegah
hipertensi
DO :
ostostatik
total
- Klien
belum
bisa
- Nampak
sehari-hari
berjalan.
klien
untuk
melakukannya.
kebutuhan
5. Kaji
tanda
tanda
vital 5. Tekanan
nadi,
bantu
perawat
atau
tempat
di
darah,
di
keluarga
tidur.
aktifitas latihan.
6. Beri motivasi bersama klien 6. Keterlibatan
untuk
menyusun
latihan aktivitas.
program
rencana
klien
perawatan
dalam
akan
DS :
dapat
oleh
yang
7.
- Klien
cemas
tidak
1. Mengetahi
penyakitnya.
- Klien
penyakitnya.
mengatakan
tahu
tentang
penyakitnya.
DO :
- Klien sering bertanya
tentang penyakitnya.
1. klien
sudah
mana
mengatakan
mengetahi
tentang penyakitnya.
2. ekspresi wajah ceria.
3. Klien tidak sering
bertanya lagi tentang
intervensi selanjutnya.
2. Beri kesempatan pada klien 2. Klien merasa di perhatikan
untuk
mengungkapkan
peasaannya.
penyakitnya.
klien
sejauh
permasalahan
saat
menghadapi
penyakitnya.
3. Beri dorongan spiritual sesuai 3. Penyembuhan bukan hanya
dengan
agama
dan
kepercayaannya.
pada
pengobatan
tetapi
ada
terapi
kuasa
dari
ALLAH SWT.
4. Beri HE tentang penyakitnya.
4. Klien
dapat
mengerti
dapat
penyakit.
8.
DS :
- Klien
Resiko
terhadap Resiko infeksi teratasi 1. Awasi tanda vital, perhatikan 1. Dugaan adanya infeksi /
demam
- Klien
tinggi
apendiks.
mengatakan
1. Suhu
tubuh
klien
normal.
terjadinya
perubahan
peritonitis.
mental,
2. Luka
insisi 2. Lakukan
mengering
3. Tidak
pencucian
tangan
sepsis,
abses,
2. Menurunkan
resiko
penyebaran infeksi.
adanya abses.
deteksi
dini
- Suhu 38 0 c
drien
(bila
dimasukkan),
adanya eritema.
atau
penyembuhan
pengawasan
peritonitis
tentang
kemajuan
situasi
terdekat.
memberikan
dukungan
emosi,
membantu
menurunkan ansietas.
5. Penatalaksanaan
antibiotik.
menurunkan
jumlah
organisme
infeksi
yang
sebelumnya)
(pada
telah
ada
untuk
rongga