1, PEBRUARI 2012:93102
Tiurma Sinaga
Clara M. Koesharto
Ahmad Sulaeman
Budi Setiawan
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas sarapan menu
sepinggan, tingkat kesukaan, daya terima, dan status gizi siswa sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pra eksperimental dengan desain one-group
pretest-posttest. Jumlah contoh 62 orang siswa berusia 11 tahun. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa sarapan menu sepinggan telah memenuhi syarat kecuali
sumber Fe, tingkat kesukaan siswa dalam kategori tinggi, dan daya terima siswa
dalam kategori dimakan semua dan dimakan bagian. Perbedaan status gizi siswa
sebelum dan sesudah pemberian menu sepinggan berbeda nyata (p < 0.05).
Kata-kata kunci: sarapan, kesukaan, daya terima, gizi
Abstract: The quality of one-dish meal breakfast, degree of food acceptance, level of
food preference and nutritional status of students in elementary school. The aim of
this study was to determine the quality of one-dish meal breakfast, level of food
preferences, degree of food acceptance, and nutritional status of students in
elementary school. The study used pre-experimental one-group pretest-posttest
design. The subjects of this study were 11 years old students and the total was 62. The
results of the study showed that one-dish meal breakfast has fulfilled the requirement
except for Fe source, level of food preference of high, and degree of food acceptance
of all and part eaten of one dish meals. Nutritional status of the subjects at the
beginning and at the end of the study showed significant differences (P-value <0.05).
Keywords: breakfast, preference, acceptance, nutrition
Tiurma Sinaga adalah Mahasiswa S3 Program Studi Gizi Manusia; Clara M. Koesharto adalah Ketua
Komisi Pembimbing; Ahmad Sulaeman dan Budi Setiawan adalah Anggota Komisi Pembimbing.
93
rendah dibandingkan dengan negaranegara di Asia Tenggara lainnya. Rangking Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Indonesia pada tahun 2011 berada
pada posisi ke-124 di bawah rangking
Singapore, Brunei Darussalam, Malaysia,
Thailand, dan Filipina (UNDP 2011).
Usia anak sekolah merupakan investasi bangsa karena mereka adalah generasi
penerus yang akan menentukan kualitas
bangsa dimasa yang akan datang. Upaya
peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis,
dan berkesinambungan. Proses tumbuh
kembang anak usia sekolah yang optimal
diantaranya ditentukan oleh pemberian
makanan yang tepat secara kualitas dan
kuantitas.
Permasalahan yang dihadapi dalam
SDM di bidang pendidikan adalah angka
putus sekolah yang masih dialami oleh
3.0% siswa. Meskipun belum ada penelitian khusus, diduga penyebab putus sekolah adalah rendahnya keadaan kesehatan dan gizi anak-anak serta kemiskinan
orang tua mereka, sehingga tenaga mereka
lebih diperlukan untuk membantu mencari
nafkah (KEMENDAGRI, 2010).
Kekurangan gizi pada siswa di sekolah akan mengakibatkan anak menjadi
lemah, cepat lelah, dan sakit-sakitan,
sehingga anak menjadi sering absen serta
mengalami kesulitan untuk mengikuti
dan memahami pelajaran dengan baik.
Banyak siswa yang terpaksa mengulang
di kelas yang sama atau bahkan meninggalkan sekolah (drop-out) sebagai
dampak kurang gizi. Hal ini merupakan
hambatan yang serius untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Di Indonesia masih banyak penduduk yang tidak sarapan, bahkan sebagian
besar dari mereka yang sarapan, mutu
sarapannya masih rendah. Analisis data
Riskesdas 2010 yang dilakukan terhadap
konsumsi pangan pada 35.000 anak usia
sekolah dasar, menunjukkan bahwa 26.1%
anak hanya sarapan dengan minuman
Sinaga,dkk., Kualitas Sarapan Menu Sepinggan, Daya Terima, Tingkat Kesukaan, dan Status Gizi 95
56,5% adalah perempuan, dimana keduanya yang terbanyak berada pada usia 11
tahun.
Tabel 2. Distribusi Siswa Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin
Umur
Laki-laki
%
0
0,0
7
11,3
12
19,4
7
11,3
1
1,6
27
43,5
Perempuan
n
%
1
1,6
9
14,5
15
24,2
8
12,9
2
3,2
35
56,5
9
10
11
12
13
Total
Ayah
Ibu
Tidak Sekolah
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
n
1
16
13
25
3
%
1,7
27,6
22,4
43,1
5,2
n
0
22
20
18
0
%
0,0
36,7
33,3
30,0
0,0
Total
58
100,0
60
100,0
Sinaga,dkk., Kualitas Sarapan Menu Sepinggan, Daya Terima, Tingkat Kesukaan, dan Status Gizi 97
Pekerjaan
Pekerjaan Ayah siswa sebagian besar (27,6%) adalah sebagai buruh pabrik,
sebesar 25,9% bekerja sebagai buruh
bangunan atau buruh angkut barang, bahkan ada yang tidak bekerja secara rutin
sebanyak 5,2%. Pekerjaan orang tua terutama Ibu yang bekerja akan mempengaruhi kebiasaan makan dalam keluarga.
Pendapatan
Sebagian besar (75,8%) siswa memiliki pendapatan keluarga yang termasuk
dalam kategori miskin (< Rp 278.530,00)
dan sisanya (24,2%) termasuk kategori
tidak miskin ( Rp 278.530,00). Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya jenis
pekerjaan orang tua sebagai buruh serta
terdapat beberapa orang tua yang belum
memiliki pekerjaan tetap. Selain itu, sebagian besar Ibu siswa hanya sebagai ibu
rumah tangga, sehingga besarnya pendapatan keluarga hanya diperoleh dari
penghasilan pekerjaan Ayah saja.
Tabel 4. Distribusi Orang Tua Siswa Berdasarkan Pekerjaan
Kategori Pekerjaan
Tidak Bekerja
Buruh bangunan
atau kuli
Pedagang keliling,
asongan
PNS
Buruh Pabrik
Jasa (supir angkot,
ojeg)
Total
Ayah
n
%
Ibu
n
%
5,2
50
83,3
15
25,9
1,7
12
20,7
10,0
3,4
0,0
16
27,6
5,0
10
17,2
0,0
58
100,0
60
100,0
Tabel 5. Kandungan Energi, Protein, Vitamin A dan Fe Menu Sepinggan serta Kontribusinya (%) terhadap AKG Siswa Kelas 5 dan 6 SD
Menu Sarapan
Sepinggan
Mie goreng
Nasi uduk kuning
Lontong sayur
Bubur ayam
Gado-gado
lontong
Nasi goreng
Rerata
Energi
Protein
Kal
%
AKG
419
453
404
430
20,8
22,1
19,7
21,0
475
23,2
432
436
21,1
21,3
gr
9,6
8,7
7,9
9,4
16,
0
8,4
10
Vit. A
Fe
%
AKG
RE
%
AKG
mg
%AKG
Laki- Peremlaki
puan
19,2
17,4
15,8
18,8
280,3
69,5
228,7
200,1
46,7
11,6
38,1
33,3
3,4
1,3
1,2
1,0
26,2
10,0
9,2
7,7
17,0
6,5
6,0
5,0
32,0
233,0
38,3
3,8
29,2
19,0
16,8
20,0
80,8
136,6
13,6
30,35
1,3
1,97
10,0
15,4
6,5
10,0
Tingkat Kesukaan
Jenis Kudapan
Mie goreng
Nasi uduk kuning
Lontong sayur
Bubur ayam
Nasi gado-gado
Nasi goreng
Mie goreng
Nasi uduk kuning
Lontong sayur
Bubur ayam
Nasi gado-gado
Nasi goreng
Sangat
Suka
72,1
75,4
69,5
75,9
70,0
69,5
72,4
73,3
71,2
71,9
64,5
74,2
Suka
Biasa
27,9
23,0
30,5
20,7
26,7
25,4
25,9
25,0
23,7
28,1
24,5
22,6
0,0
1,6
0,0
3,4
3,3
5,1
1,7
1,7
5,1
0,0
11,3
3,2
Tidak
Suka
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Sangat
Tidak Suka
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
Tabel 7. Tingkat Kesukaan Siswa terhadap Menu PMT-AS di SDN 1 Malangsari Cipanas,
Lebak Banten
Tingkat Kesukaan
Hari
ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jenis Kudapan
Arem-arem
Nagasari ayam
Combro ayam
Kumbu kacang hijau
Perkedel singkong
Bakwan sayur
Lontong singkong
Donat sagu
Bakwan jagung manis
Tahu isi ayam
Putri noong
Cucur wijen
Sangat
Suka
Suka
Biasa
Tidak
Suka
Sangat
Tidak Suka
84,2
55,3
52,6
44,7
47,4
60,5
32,4
62,7
70,9
84,0
14,8
49,2
15,8
34,2
39,5
31,6
39,5
26,3
31,1
21,7
19,0
13,3
23,5
31,6
0,0
7,9
7,9
23,7
13,2
13,2
27,0
13,3
8,9
2,7
48,1
17,7
0,0
2,6
0,0
0,0
0,0
0,0
9,5
2,4
0,0
0,0
9,9
1,3
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
1,3
0,0
3,7
0,0
Sinaga,dkk., Kualitas Sarapan Menu Sepinggan, Daya Terima, Tingkat Kesukaan, dan Status Gizi 99
Jenis Kudapan
Mie goreng
Nasi uduk kuning
Lontong sayur
Bubur ayam
Nasi gado-gado
Nasi goreng
Mie goreng
Nasi uduk kuning
Lontong sayur
Bubur ayam
Nasi gado-gado
Nasi goreng
Dimakan
habis
Dimakan
bagian
Dimakan
bagian
88.5
95.1
93.2
91.4
76.7
72.9
89.7
78.3
81.4
89.5
90.3
37.1
9.8
4.9
6.8
6.9
16.7
11.9
6.9
8.3
10.2
7.0
6.5
56.5
1.6
0.0
0.0
0.0
6.7
6.8
3.4
5.0
1.7
3.5
3.2
4.8
Dimakan Hanya
Tidak
bagian
Dicicipi dimakan
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.7
0.0
5.0
3.4
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
5.1
0.0
1.7
3.4
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.7
0.0
1.7
0.0
1.7
0.0
0.0
0.0
1.6
Tabel 9. Daya Terima Siswa terhadap Menu PMT-AS di SDN 1 Malangsari Cipanas,
Lebak Banten
Persentase Daya Terima
Hari
ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jenis Kudapan
Arem-arem
Nagasari ayam
Combro ayam
Kumbu kc hijau
Perkedel singkong
Bakwan sayur
Lontong singkong
Donat sagu
Bakwan jagung manis
Tahu isi ayam
Putri noong
Cucur wijen
97.4
89.5
94.7
81.6
86.8
79.0
51.4
79.5
89.9
97.3
30.0
78.5
Tabel 10. Sebaran Status Gizi Berdasarkan BB/U Siswa Sebelum dan Sesudah
Pemberian Sarapan Menu Sepinggan
Status Gizi
Gizi lebih
Normal
Gizi kurang
Total
Sebelum
n
%
0
38
24
62
0,0
61,3
38,7
100,0
Sesudah
n
%
0
50
12
62
0,0
80,6
19,4
100,0
0.0
5.3
5.3
10.5
7.9
10.5
20.3
9.6
6.3
2.7
17.5
10.1
2.6
2.6
0.0
7.9
5.3
7.9
20.3
9.6
2.5
0.0
32.5
8.9
Dimakan
bagian
0.0
2.6
0.0
0.0
0.0
2.6
4.1
1.2
0.0
0.0
11.3
2.5
Hanya
Tidak
Dicicipi dimakan
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
4.1
0.0
0.0
0.0
6.3
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
1.3
0.0
2.5
0.0
PEMBAHASAN
Karakteristik Siswa
Anak usia 6 sampai 12 tahun termasuk dalam fase akhir masa anak-anak
(late childhood) sampai tiba saatnya anak
menjadi matang secara seksual yaitu pada
usia 13 tahun bagi anak perempuan dan
14 tahun bagi anak laki-laki. Golongan
usia anak sekolah adalah ketika anak
belum mencapai dewasa tetapi sedang
dalam tahap pertumbuhan (golden-age).
Oleh karena itu, pada usia ini perlu diperhatikan konsumsi makanan yang tepat
Sinaga,dkk., Kualitas Sarapan Menu Sepinggan, Daya Terima, Tingkat Kesukaan, dan Status Gizi 101