PENDIDIKAN
PERBANDINGAN PENDIDIKAN
PERTEMUAN KE 4
SEJARAH PENDIDIKAN
Jepang &Kemerdekaan
Zaman Belanda
Zaman Kuno
Purba, Hindu Budha
Islam, Portugis Spanyol
Persiapan manusia
bersemangat gotong royong,
menghormati empu,
taat kpd adat.
Z.Kemerdekaan
UUD 45 sbg pedoman: pasal 31pendidik
32 Kebudayaan, 36 Bahasa.
ALIRAN
DALAM PENDIDIKAN
Abad 20
Abad 19
Zaman
Rasionalisme
Zaman
Realisme
Zaman
Reformasi
Zaman
Renaissance &
Humanisme
Reformasi.
Diawali ketidak puasan dengan sikap gereja, karena
ada dua Paus. Maka terjadi reformasi.
Dipimpin Marthin Luther. Perbaikan Kristen
menentang Katolik.
Efek reformasi meluas ke bidang politik, ekonomi,
moral, filasafat, kesusteraan dan adat.
Reformasi melengkapi pekerjaan
humanisme (Renaisance).
Zaman Rasionalisme
Rousseau
Anak harus dididik ke arah kemungkinan-kemungkinan yg adapada anak, yaitu sesuai
Dengan almnya. Jangan dipandang dari sudut orang dewasa. Jadi pendidik harus
Mengenalanak sebagai anak.
Pertumbuhan menuju pertumbuhan pribadi.
Pengajaran dimulai dari latihan indera bukan ingatan karena akanmenghambat berpiki
Agama soal hatidirasakan bukan dipikirkan.
Hukuman tidak perlu aa,krn diberikan oleh alam.
Abad 19
Abad 19 jaman yg sangat pesat mengalami perkembangan.
Aliran subyektivisme/liberalisme (politik, agama, ekonomi).
Politik Liberte, Egalite, Fraternite (kemerdekaan,
persamaan, persudaraan).
Sekolah adalah hak negara, maka kaum agama tidak boleh
ikut campur. Penddikan bersifat materialistik. Terjadi revolusi
industri. Pengajaran klasikal hrs dilakukan utkmemenuhi
syarat agar semua orang berpengetahuan. Untuk
mengoperasikan mesin-mesin.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ahli-ahli:
Johann Heinrich Pestalozzi (1746-1827)
Johann Friedrich Herbart (1776-1841)
Friedrich Wilhelm August Frobel (17821852)
Herbert Spencer (1820-1903)
Don Bosco (1815-1888)
Jan Ligthart (1859-1916)
Abad 20
Pestalozzi
Tujuan pendidikan mencapai perkembangan semua kesanggupan anak scr
harmonis.
Tujuan dicapai melalui 3 hs (Head, heart, dan Hand).
Dasar pendidikan:
1. Pengajaran harus sesuai dg perkembangan anak.
2. Pengajaran harus lebih maju daripada kodratnya.
3. Pengajaran harus melalui peragaan: bunyi, bentuk (ilmu ukur, menggambar,
menulis), bilangan.
Penganjur sekolah klasikal.
Ki Hadjar Dewantara.
Perguruan Nasional Taman Siswa.