IDENTITAS
Nama
No. Reg
Umur
Alamat
Mojokerto
Pekerjaan
Agama
Status marital
Lama Menikah
Tanggal MRS
:
:
:
:
Ny F.
S1409052019
17 tahun
Kedungkwali Gg I/9
:
:
:
:
S:
Keluhan Utama
: Kenceng-kenceng
Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien hamil anak pertama usia kandungan 38/39
minggu, mengeluh kenceng-kenceng sejak jam
13,00 wib (29 september 2014). Keluar darah dari
jalan lahir (-),keluar lendir & air ketuban (-)
BAB hari ini (+) dbn, BAK hari ini dbn, Mami (+)
Riwayat Penyakit
Dahulu:
HT(-)
DM(-)
Kejang(-)
Asma(-)
Riwayat Persalinan:
Hamil ini
HPHT: 30-01-2013
HPL : 06-10-2014
Riwayat keguguran: (-)
Riwayat KB: (-)
Riwayat Penyakit
Keluarga: (-)
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan Umum
: Cukup
Vital Sign
:
Suhu
: 36,4oC
RR
: 22x/menit
Denyut Nadi
: 80x/menit
Tekanan Darah
: 160/100 mmHg
BB
: 60 kg
TB
: 136 cm
Kepala dan Leher
anemi/icterus/cyanosis/dyspnea : -/-/-/Thorax
Cor : S1, S2 tunggal, rh (-), wh (-)
Pulmo: ronki -/-, wheezing -/Ekstremitas
Akral hangat (+), Oedema (-)
Status Obstetri
TFU: 29 cm,
Gerak janin (+) aktif
DJJ: 145 x/menit
His: (+) jarang
VT: tidak ada pembukaan,
Keluar cairan pervaginam (-)
USG
Lab
TANGGAL 30/09/2014
Jam: 06.35
S : Px mengatakan tidak ada keluhan, gerak janin (+) aktif
O: Ku = cukup,
Kesadaran= Compos mentis
TD = 160/110 , RR = 20x/menit , Nadi= 84 x/menit ,S = 36,8C
K/L= A-, I-, C-, DThorak= Cor: s1s2 tunggal
Pulmo: ves/ves rh(-) wh(-)
Ekstremitas= Akral Hangat (+), Oedema (-)
Status Obstetri= TFU 29 cm
Djj 145x/menit
VT= v/v tidak ada pembukaan
His= (+) jarang
Keluar cairan pervaginam= (-)
A: G IP0-0 uk 38/39 minggu T/H + CPD
P: Pro Sc hari ini (30 september 2014)
10/07/15
Lab
12
TANGGAL 01/10/2014
Jam: 06.45
S : Px mengatakan nyeri luka post op (+), kentut(+)
O: Ku = cukup,
Kesadaran= Compos mentis
TD = 140/100 , RR = 20x/menit , Nadi= 80 x/menit ,S = 36,8C
K/L= A-, I-, C-, DThorak= Cor: s1s2 tunggal
Pulmo: ves/ves rh(-) wh(-)
Ekstremitas= Akral Hangat (+), Oedema (-)
Status Obstetri= TFU = 2 jari dibawah pusat
UC= (+) baik
Lochea= (+) dbn
Mob= (+) mika/miki
Laktasi= (+)/(+)
A: PI-I Post SC hari I dengan CPD + IUGR
P: Infus RL : D5= 2:3
Inj. Cefatoxime 3x1 gr
Inj. Ketorolac 3x30 mg
Inj. Ranitidine 2x1 amp
TANGGAL 02/10/2014
Jam: 06.30
S : Px mengatakan nyeri luka post op (+) menurun
O: Ku = cukup,
Kesadaran= Compos mentis
TD = 120/90, RR = 22x/menit , Nadi= 84x/menit ,S = 36,4C
K/L= A-, I-, C-, DThorak= Cor: s1s2 tunggal
Pulmo: ves/ves rh(-) wh(-)
Ekstremitas= Akral Hangat (+), Oedema (-)
Status Obstetri= TFU = 2 jari dibawah pusat
UC= (+) baik
Lochea= (+) dbn
Mob= (+) aktif
Laktasi= (+)/(+)
A: PI-I Post SC hari II dengan CPD + IUGR
P: Ciprofloxacin 500 mg 2x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1
SF 300 mg 1x1
Diit NTKTP
Besok pasien boleh pulang
Pembahasa
n
CPD
Cephalopelvic disproportion (CPD) : keadaan
yang menggambarkan ketidakseimbangan antara
kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak
dapat keluar melalui vagina.
Penyebab : kurangnya kapasitas panggul, berat
badan janin yang besar, dan kombinasi keduanya.
Kurangnya diameter panggul dapat menyebabkan
distosia selama proses persalinan. Kesempitan
panggul dapat terjadi pada : pintu atas panggul,
bidang tengah panggulpintu bawah panggulatau
kombinasi diantaranya
16
18
07/10/15
Kesempitan Bidang
Tengah Panggul
07/10/15
20
Perkiraan Panggul
Sempit
Percobaan Persalinan
Suatu penilaian kemajuan persalinan Untuk
memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya
cephalopelvic disproportion (CPD). secara
fisiologis dinilai dari pembukaan, tingkat turunnya
kepala dan posisi kepala dibandingkan pada satu
titik tolak tertentu dan waktu tertentu.
Perubahan bisa terjadi bersamaan atau berurutan
atau bergantian. Selama didapat perubahan,
walaupun hanya satu jenis gerakan saja, masih
dapat dikatakan partus maju. Syarat percobaan
yaitu his normal dan adekuat, serviks lunak dan
anak dalam letak kepala
Seksio Sesarea
Seksio sesarea elektif: kesempitan panggul berat
dengan kehamilan aterm, atau CPD yang nyata.
Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan
panggul ringan apabila ada komplikasi seperti
primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak
dapat diperbaiki.
Seksio sesarea sekunder: dilakukan karena
persalinan perobaan dianggap gagal atau ada
indikasi untuk menyelesaikan persalinan secepat
mungkin sedangkan syarat persalinan per
vaginam belum dipenuhi.
IUGR
Menurut WHO: janin yang mengalami kegagalan
dalam mencapai berat standar atau ukuran
standar yang sesuai usia kehamilannya
Gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru
lahir meliputi semua parameter bayi baru lahir
yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia
gestasinya (wikjosastro)
Etiologi
multifaktorial
Sebagian kasus (35-40%) etiologinya tidak
diketahui, kemungkinan karena insufisiensi
plasenta idiopatik
Dapat dibedakan menjadi
Faktor ibu
Faktor janin
Faktor plasenta
Idiopatik causes
Faktor Maternal
Faktor Fetal
Faktor Plasenta
Insufisiensi Plasenta
Insersi yang tidak adekuat
Penurunan aliran darah maternal
Insufisiensi fetoplasenter
Kelainan vaskuler (pembuluh darah) plasenta atau
umbilikus
Penurunan fungsi plasenta yang normal
-Plasenta kecil
-plasenta previa
-kehamilan post term
Diagnosis
Intrauterine
Seringkali sulit terdiagnosa
Adanya faktor risiko
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan lab : darah, urin
Pencegahan
Secara umum
ANC (Ante Natal Care) teratur
Pemberian suplemen
protein/energi
Vitamin/mineral
Penatalaksanaan penyakit/gangguan
Hipertensi
Fetal compromise
Anemia
infeksi
Perubahan pola hidup
Berhenti merokok, minum alkohol, narkoba, etc
Penatalaksanaan
Tergantung penyebab
Atasi atau mengurangi kondisi penyebab
Terapi umum
Bed rest ibu tidur miring
meningkatkan blood flow memperbaiki
biometrik dan
kondisi janin
Makan > 2100 kal/hari
Minum > 2000 cc/hari
Terapi lain tergantung kondisi pasien
Suplemen nutrisi
Suplemen mineral/vitamin
Terapi oksigen
Terminasi
Komplikasi
Jangka pendek
Meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal
Meningkatkan risiko infeksi, kelahiran prematur,
perdarahan intrakranial
Jangka panjang
Meningkatkan risiko kematian, hipoglikemia,
hipotermia,
gangguan perkembangan sistem
saraf
Mengganggu perkembangan neonatus selanjutnya
Imunokompetensi terganggu
Kemungkinan menjadi faktor predisposisi penyakit
tertentu misalnya diabetes dan penyakit
kardiovaskuler