Mandi Janabah
Mandi Janabah
Oleh :
Al Ustadz Abu Ishaq Muslim Al Atsary
andi Janabah tentu bukan hal yang asing lagi bagi orang yang sudah dewasa (baligh).
Al Muhgni , Kitab Ath-Thaharah , Pasal Al Ghusli minal janabah , Ar-Raudhul Murbi (1/61) , AsySyarhul Mumti (1/230)
2
Al Hawil Kabir (1/220) , Al Majmu (2/212) , Al Iqna fi Masailil Ijma (1/99) , At Taliqat Ar Rhadiyyah
ala Ar Raudhatun Nadiyyah (1/189) , As Sailul Jarar (1/292) , Al Mausuah Al Fiqhiyyah Al
Muyassarah fi Fiqhil Kitab was Sunnah Al Muthaharah (1/198) .
3
Al Iqna fi Masailil Ijma (1/99)
4
Al Hawil Kabir (1/227) , Al Majmu (2/213) , Al Mausuah Al Fiqhiyyah Al Muyassarah (1/199)
Page 1 of 6
Mandi Janabah
Ulama bersepakat , tata cara mandi yang disebutkan dalam hadits keduanya ini merupakan tata
cara mandi yang paling sempurna 5 .
Dari Hadits Aisyah Radhiallahu 'anha :
Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam apabila hendak mandi janabah, beliau mulai
dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat lalu
beliau memasukan jari-jemarinya kedalam air dan menyela-nyela pangkal rambutnya dengan jari
jemari yang telah dibahasi air tersebut . Kemudian beliau menuangkan air ke kepala beliau
sebanyak TIGA tuangan dengan kedua tangan beliau (menciduknya) , kemudian barulah
menuangkan air keseluruh tubuh beliau . [HR. Imam Al Bukhari No Hadits 248 , Imam Muslim
No Hadits 716]
Dalam riwayat Imam Muslim , disebutkan dengan lafadz yang sedikit berbeda ,
Beliau Shallallahu alaihi wasallam mulai dengan mencuci kedua tangannya dalam satu
riwayat: sebelum memasukannya kedalam bejana (tempat air untuk mandi)-kemudian dengan
tangan kanannya beliau menuangkan air ketangan kirinya , lalu mencuci kemaluannya kemudian
berwudhu seperti wudhu beliau untuk mengerjakan Shalat [HR. Imam Muslim No Hadits 716 &
719]
Dari Hadits Maimunah Radhiallahu 'anha :
Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meletakan air untuk mandi Janabah beliau
menuangkan air dengan tangan kanannya keatas tangan kirinya dua atau tiga kali . Kemudian
mencuci kemaluannya . Setelahnya beliau menggosokan tangannya ke Bumi/tanah atau
dinding tembok dua atau tiga kali . Lalu beliau Madhmadhah Iberkumur-kumur) dan Istinsyaq
(memasukan air ke hidung lalu Istinsyar yakni mengeluarkannya kembali ) . Beliau mencuci
wajahnya dan dua lengannya . Kemudian menuangkan air ke atas kepalanya . Lalu membasuh
tubuhnya . Setelahnya beliau menyingkir/berpindah dari tempatnya lalu mencuci kedua kakinya .
Maimunah berkata Akupun memberikan kain/handuk kepada beliau (untuk
mengusap/mengelap tubuh beliau) namun beliau tidak menginginkannya . Maka mulailaj beliau
mengibaskan air dengan tangannya [HR. Imam Al Bukhari No. 274 dan Muslim No.720 , Abu
Daud No.245, At-Turmidzi No.103, An Nasa'i (1/137) , Ibnu Majah No.573, Ad Darimi No. 447]
Dari Hadits yang disampaikan oleh kedua Ummul Mukminin diatas , dapat kita simpulkan bahwa
tata cara mandi janabah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam perinciannya adalah sebagai
berikut :
1. Mencuci Kedua tangan sebelum dimasukan/dicelupkan kedalam bejana/tempat air.
2. Menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri, lalu digunakan untuk mencuci
kemaluan. Dilakukan sebanyak dua atau tiga kali .
3. Tangan kiri yang digunakan untuk mencuci kemaluan tadi lalu digosokan/diusapkan
ke Bumi/tanah atau ke dinding/tembok sebanyak dua kali atau tiga kali . Dan
pengusapan ini dilakukan dengan sungguh-sungguh sebagaimana ditunjukan dalam
sebuah Hadits
Kemudian beliau Shallallahu alaihi wasallam mengusap tanah dengan tangan
kirinya lalu menggosoknya dengan gosokan yang sungguh-sungguh [HR. Imam
Muslim No.720]
Page 2 of 6
Mandi Janabah
4. Berwudhu sebagaimana Wudhu untuk Shalat yang berarti melakukan madhmadhah
(berkumur-kumur) , Istinsyaq (memasukan air kehidung) dan Istintsar (Mengeluarkan
air dari hidung) , mencuci wajah , dua lengan , mengusap kepala dan telinga .
5. Kemudian beliau memasukan jari-jemarinya kedalam air lalu menyela-nyela pangkal
rambutnya. Faidah penyela-nyelaan ini adalah menyampaikan air kerambut dan kulit
kepala 6 . Hal ini dilakukan sampai dipastikan kulit kepala terkena air. Setelah itu
beliau menuangkan air ke kepala sebanyak tiga kali , sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits :
Kemudian beliau menyela-nyela rambutnya dengan tangannya hingga beliau ketika
memastikan telah membasahi kulit kepalanya , beliau Shallallahu alaihi wasallam
pun menuangkan air ke kepalanya tiga kali [HR. Imam Al Bukhari No.272 dan
Imam Muslim No.716]
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun pernah bersabda , Adapun aku , aku
menuangkan air ke kepalaku tiga kali . Dan beliau mengisyaratkan dengan kedua
tangannya [HR. Imam Al Bukhari No.254 , Imam Muslim No. 738]
Ketika membasuh kepala mulai dari belahan rambut bagian kanan kemudian bagian
kiri 7 . Sebagaimana di tunjukan dalam hadits ,
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengambil air dengan telapak tangannya
lalu mulai menuangkannya ke belahan kepalanya yang KANAN kemudian yang KIRI
[HR. Imam Al Bukhari No.258 , Imam Muslim No. 723]
6. Membasuh seluruh tubuh
7. Mengakhirkan mencuci kaki , sebagaimana di tunjukkan dalam hadits :
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berwudhu seperti wudhu untuk Shalat
hanya saja beliau tidak mencuci kakinya . Dan (sebelumnya) beliau Shallallahu
alaihi wasallam telah mencuci kemaluannya dan kotoran yang mengenainya .
Kemudian beliau Shallallahu alaihi wasallam menuangkan air keatas tubuhnya ,
setelahnya beliau Shallallahu alaihi wasallam memindahkan kedua kakinya lalu
mencuci keduanya [HR. Imam Al Bukhari No.249 dan Imam Muslim No. 720]
Ulama berbeda pendapat tentang Hukum mengakhirkan mencuci kaki dalam Mandi
Janabah ini . Jumhur (Mayoritas) Ulama berpandangan Mustahab hukumnya . Al
Imam Malik rahimahullah berpendapat bila tempatnya tidak bersih maka mustahab
mengakhirkannya , bila bersih (tidak kotor) maka didahulukan (ketika wudhu dalam
mandi Janabah) .
Al Imam Ahmad Rahimahullah beliau mengatakan , Lebih menyenangkan bagiku
untuk mencuci kedua kaki setelah mandi dengan dalil hadits Maimunah Radhiyallahu
anha . Dalam riwayat lain beliau rahimahullah menyatakan Yang diamalkan
adalah hadits Aisyah 8 yang didalamnya menunjukkan bahwa sebelum mandi
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berwudhu seperti wudhunya untuk
mengerjakan Shalat . Al Imam Ahmad rahimahullah pun mengatakan lagi ,
6
Page 3 of 6
Mandi Janabah
Mencuci kedua kaki pada tempatnya , setelah mandi dan sebelum mandi sama saja
[Al Mughni , Kitab Ath-Thaharah , pasal Al Ghusli minal Janabah]
Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah mengomentari
hadits Maimunah, Hadits ini merupakan nash yang menunjukan bolehnya
mengakhirkan pencucian kedua kaki dalam mandi Janabah , berbeda dengan Hadits
Aisyah . Dalam perkara ini bisa saja Nabi Shallallahu alaihi wasallam melakukan
kedua , sehingga terkadang beliau mencuci kedua kakinya setelah mencuci anggota
wudhu yg lain (mengawalkan) atau terkadang beliau Shallallahu alaihi wasallam
mengakhirkan mencuci kaki ketika telah selesai mandi , wallahu alam [Al Irwa
(1/362)]
Wallahu taala alamu bish-showab , dan pendapat ini yang penulis kuatkan .
Adapun Hikmah diakhirkannya mencuci kedua kaki . Al Imam Al Qurthubi
rahimahullah berkata , Hikmah dikahirkannya mencuci kedua kaki agar dalam
mandi Janabah itu diawali dan diakhiri dengan membasuh anggota wudhu [Fathul
Bari (1/470)]
8. Tidak berwudhu lagi setelah mandi . Sesuai Hadits ,
Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mandi dan setelahnya shalat dua
rakaat (qabliyyah subuh) dan shalat subuh dan aku tidak melihat beliau Shallallahu
alaihi wasallam memperbaharui Wudhu setelah Mandi [HR. Imam Abu Dawud
No.250 , di Shahihkan dalam Shahih Sunan Abi Dawud oleh Al Albani ]
Dalam Riwayat yang lain ,
Adalah Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau tidak lagi berwudhu setelah mandi
[HR. Imam Ath Tirmidzi No.107 , di Shahihkan dalam Shahih Sunan At Tirmidzi
oelh Al Albani]
Al Allamah Al Azhim Abadi rahimahullah berkata dalam syarahnya terhadap
Sunan Abu Dawud : Tidak diragukan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam
melakukan wudhu saat mandinya . Berwudhu sebelum menyempurnakan mandi
(janabah) merupakan Sunnah yang Tsabitah (Shahih) dari beliau Shallallahu alaihi
wasallam . Adapun berwudhu setelah selesai mandi , perbuatan demikian tidak
dikenal dan tidaklah Shahih dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam [Aunul Mabud
Kitab Ath Thaharah , Bab Fil Wudhu Badal Ghusl]
Al Imam Al Hafizh Ibnul Qaththan rahimahullah berkata , Ahlul Ilmi sepakat
sunnahnya wudhu sebelum mandi dalam rangka mencontoh Nabi Shallallahu alaihi
wasallam . Adapun setelah mandi maka tidaklah di sunnahkan ! [Al Iqna fi
Masailil Ijma (1/99-100). Demikian juga disebutkan dalam Adz Dzakirah lil Al
Imam Al Qarafi (1/130)] .
Page 4 of 6
Mandi Janabah
9. Mengeringkan air dari tubuh dengan mengeringkan/mengibaskan air dengan
tangannya sesuai dengan dalil dari HR Imam Muslim No. 722 . [Lihat : Subulus
Salam (1/141)]
Adapun menyekanya dengan menggunakan KAIN , handuk atau yang selainnya
maka kita dapati Ulama berselisih pendapat dalam hal ini .
Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata , Para Sahabat dan orang-orang selain
mereka berbeda pendapat tentang tansyif (menyeka tubuh dengan kain/handuk
setelah mandi Janabah) menjadi tiga madzhab/pendapat :
Pertama , Tidak mengapa melakukannya setelah berwudhu dan mandi , demikian
pendapat dari Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu demikian juga pendapat
Ats-Tsauri radhiyallahu anhu.
Kedua , Makruh dilakukan setelah Wudhu dan Mandi , ini pendapat Sahabat Ibnu
Umar radhiyallahu anhu dan Ibnu Abi Laila radhiyallahu anhu .
Ketiga , Dimakruhkan dalam Wudhu namun tidak makruh bila dilakukan setelah
mandi . Demikian pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu [Periksalah : Al Minhaj
Syarah Shahih Muslim (3/222)]
Dalam hal ini kami , penulis lebih memilih pendapat yang pertama Karenna tidak
adanya dalil yang melarang dalam masalah ini . Adapun penolakan beliau Shallallahu
alaihi wasallam bukan berarti LARANGAN , namun beliau lebih menyenangi dengan
mengibaskannya dengan tangan beliau atau Karenna perkara yang lainnya .
Sehingga apabila mengibaskan tangan dibolehkan (mubah) berarti tansyif
semisalnya juga dibolehkan . Karenna mengibaskan tangan dan menyeka dengan
handuk sama-sama bertujuan menghilangkan air yang menempel ditubuh . wallahu
alam .
Al Imam Ibnu Daqiqiel Ied menyatakan seandainya tansyif itu makruh maka
niscaya dimakruhkan pula menepiskan air dengan tangan Karenna akan
menghilangkan air dianggota tubuh . Adapun Nabi Shallallahu alaihi wasallam
menolak kain / handuk yang ditawarkan bukan berarti beliau menolak tansyif namun
Karenna perkara lain. Bisa jadi Karenna handuk/kain yang ditawarkan atau selainnya
[Lihat : Ihkamul Ahkam Kitab Ath Thaharah Hadits No.30]
Demikianlah TATA CARA mandi janabah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam dari awal sampai akhir yang mustahab/sunnah yang Shahih .
Wallahu taala alam bhi-showab .
Majalah Asy Syariah (Khazanah Ilmu-Ilmu Islam) , Vol: II/No.22/1427H/2006 hal.51
Source : http://www.asysyariah.com
Page 5 of 6
Mandi Janabah
Page 6 of 6