PRAKTIKUM BIOPROSES
Materi :
ISOLASI ENZIM
Oleh :
1. Akhmad Latif Ardiansyah
NIM : 21030113130200
NIM : 21030113130196
NIM : 21030113120081
4. Yulia Rachmawati
NIM : 21030113120092
ISOLASI ENZIM
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan resmi isolasi enzim yang disusun oleh :
Kelompok : 1/Rabu Siang
Nama/NIM : Akhmad Latif Ardiansyah
Dinda Labibah Ubay
Eko Nur Widodo
Yulia Rachmawati
Tanggal
Laporan disusun sebagai syarat untuk mengikuti responsi dan seminar Laboratorium
Mikrobiologi Industri.
Semarang, Juni 2015
Mengetahui
Dosen Pembimbing
PLP
Asisten Pembimbing
Jufriyah, ST.
Tria Friandani
NIP 197001091997032001
NIM 21030111110152
ii
ISOLASI ENZIM
RINGKASAN
Enzim adalah senyawa protein yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia.
Enzim berperan dalam mengubah hasil reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan
dapat dijadikan keukuran keaktifan enzim. Ciri khas enzim ditandai oleh adanya spesifikasi
untuk substrat yang mirip secara biologis. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengisolasi
enzim dari sampel getah buah papaya, buah nanas matang dan nanas muda, menghitung
parameter kinetik enzimatik serta membandingkan aktivitas enzim protease pada berbagai
variabel sumber enzim dan variabel suhu.
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani enzyme yang berarti didalam sel. Enzim
merupakan sejenis protein kompleks yang unik dan merupakan bahan antara yang penting
untuk metabolisme dan berbagai perubahan kimia dalam tubuh. Untuk mengisolasi enzim dari
tanaman dilakukan 3 proses pemisahan yaitu ekstraksi padat cair, sentrifugasi dan presipitasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim diantaranya adalah konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim, suhu, racun enzim serta PH.
Bahan yang digunakan adalah getah papaya, nanas matang, nanas muda, solven etanol,
cysteine, celite, NaCl, Aquadest dan susu. Sedangkan alat yang digunakan antara lain
beakerglass, centrifuge, cuvet, kertas saring, magnetic stirrer, tabung reaksi, Erlenmeyer
penghisap, gelas ukur, pengaduk, stopwatch, timbangan, kompor listrik dan thermometer.
Cara kerja dari percobaan ini adalah dengan mengikuti prosedur isolasi enzim dan reaksi
enzimatis.
Hasil dari percobaan ini adalah suhu sangat mempengaruhi aktivitas enzim terbukti
pada suhu yang berbeda mengakibatkan aktivitas enzim yang berbeda pula. Aktivitas enzim
optimum pada suhu 55oC dan menurun setelah 60oC, hal ini dikarenakan protein mengalami
denaturasi. Pada konsentrasi substrat dan suhu yang sama aktivitas enzim papain lebih tinggi
daripada bromelain, enzim papain mempunyai keaktifan sintetik yaitu kemampuan
membentuk protein baru sehingga waktu yang dibutuhkan untuk hidrolisa protein pada enzim
papain lebih cepat daripada bromelin. Aktivitas enzim pada substrat nanas matang lebih tinggi
daripada nanas muda, karena kadar bromelain nanas matang 0,06%-0,08% sedangkan nanas
muda 0,04%-0,06%. Pada perbandingan konsentrasi yang berbeda antara substrat dengan
enzim mempengaruhi aktivitas enzim secara signifikan.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah kenaikan suhu sampai suhu optimum akan
meningkatkan aktivitas enzim, suhu yang lebih tinggi dari suhu optimum akan menurunkan
aktivitas enzim serta semakin banyak substrat maka aktivitas enzim akan meningkat. Sebagai
saran, lakukanlah tiap prosedur dari isolasi enzim dan reaksi enzimatis dengan benar serta
teliti dalam mengamati endapan yang terbentuk.
iii
ISOLASI ENZIM
SUMMARY
Enzymes are protein compounds that can accelerate or catalyze chemical reactions.
Enzymes play a role in changing the reaction proceeds, so that the resulting reaction speed
can be index activity of the enzyme. Characteristic of the enzyme is characterized by the
presence of similar specifications for biological substrate. The purpose of this experiment is
to isolate the enzyme from papaya fruit sap samples, ripe pineapple and fresh pineapple,
calculate and compare the kinetic parameters of enzymatic activity of the protease enzyme in
various enzyme source variable and temperatures variable.
The word enzyme comes from the Greek "enzyme" which means inside the cell. An
enzyme is a protein complex that is unique and is the essential ingredient for metabolism and
chemical changes in the body. To isolate the enzyme from the plant made 3 solid separation
process liquid extraction, centrifugation and precipitation. Factors that affect the activity of
such enzymes is substrate concentration, enzyme concentration, temperature, PH and toxins.
Materials used are gum papaya, ripe pineapple, fresh pineapple, solvent ethanol,
cysteine, celite, NaCl, Aquadest and milk. While the tools are used among others beakerglass,
centrifuge, cuvet, filter paper, magnetic stirrer, test tubes, suction Erlenmeyer, measuring
cups, stirrers, stopwatch, scales, electric stove and a thermometer. The workings of this
experiment is follow isolation procedures enzymes and enzymatic reactions.
Results from this experiments are temperature very affects enzyme activity proved to be
at different temperatures resulted in different enzyme activity. The optimum enzyme activity at
55oC and 60oC decreased after, this is because the proteins undergo denaturation. On the
substrate concentration and the same temperature papain enzyme activity higher than
bromelain, papain enzyme having the ability of forming the synthetic activity of the new
proteins so that the time required for protein hydrolysis enzyme papain faster than bromelain.
Fresh pineapple enzyme activity on the substrate is higher than fresh pineapple, ripe
pineapple bromelain because the levels of 0.06% -0.08% 0.04% while the fresh pineapple 0.06%. In the comparison of different concentrations between the substrate with the enzyme
affects the activity of the enzyme significantly.
The conclusion from this experiment is the rise in temperature to the optimum
temperature will increase the activity of the enzyme, a temperature higher than the optimum
temperature will decrease the activity of the enzyme as well as a growing number of
substrates will increase the activity of the enzyme. As a suggestion, do each procedure of
isolation of enzymes and enzymatic reaction properly and meticulous in observing the
precipitate formed.
iv
ISOLASI ENZIM
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Bioproses dengan judul
Isolasi Enzim dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak maka
laporan ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Abdullah, MS. Selaku dosen pembimbing materi praktikum Isolasi
Enzim.
2. Ibu Jufriyah, ST selaku PLP.
3. Pradia Paundradewa selaku koordinator asisten Laboratorium Mikrobiologi Industri.
4. Tria Friandani selaku asisten pengampu materi praktikum Isolasi Enzim.
5. Teman-teman yang telah mendukung hingga selesainya makalah ini.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan
bagi setiap pembaca pada umumnya. Penulis menyadari laporan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk menuju sempurnanya
laporan ini.
Semarang,
Juni 2015
Penyusun
ISOLASI ENZIM
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. ii
RINGKASAN ..................................................................................................................... iii
SUMMARY ......................................................................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
I.1. Latar belakang masalah ............................................................................................ 1
I.2. Tujuan Percobaan ..................................................................................................... 1
I.3. Manfaat percobaan ................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2
II.1. Isolasi ...................................................................................................................... 2
II.2. Enzim ...................................................................................................................... 2
II.3. Isolasi Enzim .......................................................................................................... 2
II.4. SIfat-sifat Enzim ..................................................................................................... 4
II.5. Penggolongan Enzim .............................................................................................. 4
II.6. Jenis dan Sumber-sumber Enzim............................................................................ 4
II.7. Enzim Papain dalam Getah Pepaya ........................................................................ 5
II.8. Enzim Bromelin dalam Nanas ................................................................................ 6
II.9. Kinetika Enzimatik ................................................................................................. 7
II.10. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim ....................................................... 8
II.11. Kegunaan Enzim ................................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ....................................................................... 11
III.1. Alat dan Bahan .................................................................................................... 11
III.1.1 Alat ............................................................................................................. 11
III.1.2 Bahan .......................................................................................................... 11
Laboratorium Mikrobiologi Industri
vi
ISOLASI ENZIM
III.2. Gambar Alat ........................................................................................................ 12
III.3. Variabel Operasi .................................................................................................. 13
III.4. Cara Kerja............................................................................................................ 13
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN................................................. 15
IV.1. Hasil Percobaan ................................................................................................... 15
IV.2. Pembahasan ......................................................................................................... 16
IV.2.1 Hubungan antara suhu(T) vs aktivitas enzim(A) ....................................... 16
IV.2.2 Perbandingan aktivitas enzim papain dan bromelain ................................. 17
IV.2.3 Pengaruh sumber enzim bromelain terhadap aktivitas enzim .................... 18
IV.2.4. Hubungan Konsentrasi Enzim dan Substrat terhadap Aktivitas Enzim .... 18
IV.2.5. Mekanisme Pemecahan Protein /Reaksi Enzim Proteolitik ..................... 19
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 21
V.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 21
V.2. Saran ..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 22
LAMPIRAN
A. LEMBAR PERHITUNGAN
B. LAPORAN SEMENTARA
C. LEMBAR KUANTITAS REAGEN
REFERENSI
LEMBAR ASISTENSI
vii
ISOLASI ENZIM
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi enzim berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis ................................. 4
Tabel 2.2 Jenis dan sumber-sumber enzim............................................................................ 5
Tabel 2.3 Komposisi getah papaya ........................................................................................ 5
Tabel 2.4. Kegunaan enzim di Industri................................................................................ 10
Tabel 4.1. Data hasil percobaan........................................................................................... 15
Tabel 4.2. Aktivitas enzim variabel I .................................................................................. 15
Tabel 4.3. Aktivitas enzim variabel II ................................................................................. 15
Tabel 4.4. Aktivitas enzim variabel III ................................................................................ 15
viii
ISOLASI ENZIM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan awal reaksi enzimatik. ....... 7
Gambar 2.2 Grafik pemetaan kebalikan ganda (Linewaver-Burk) ....................................... 8
Gambar 3.1 Beaker glass ..................................................................................................... 12
Gambar 3.2 Centrifuge ........................................................................................................ 12
Gambar 3.3 Cuvet ................................................................................................................ 12
Gambar 3.4 Kertas saring .................................................................................................... 12
Gambar 3.5 Magnetic stirrer ............................................................................................... 12
Gambar 3.6 Tabung reaksi .................................................................................................. 12
Gambar 3.7 Erlenmeyer penghisap ..................................................................................... 12
Gambar 3.8 Mortar .............................................................................................................. 12
Gambar 3.9 Gelas ukur ........................................................................................................ 12
Gambar 3.10 Pengaduk ....................................................................................................... 12
Gambar 3.11 Stopwatch ....................................................................................................... 12
Gambar 3.12 Timbangan ..................................................................................................... 12
Gambar 3.13 Indikator pH ................................................................................................... 12
Gambar 3.14 Kompor listrik................................................................................................ 12
Gambar 3.15 Termometer.................................................................................................... 12
Gambar 3.16 Corong penghisap .......................................................................................... 12
Gambar 3.17 Pompa Vakum ............................................................................................... 12
Gambar 4.1. Hubungan Suhu (T) vs Aktivitas Enzim (A) .................................................. 16
Gambar 4.2. Perbandingan aktivitas enzim Papain dan Bromelain .................................... 17
Gambar 4.3. Pengaruh variabel I dan II terhadap aktivitas enzim ...................................... 18
Gambar 4.4. Perbedaan konsentrasi enzim : substrat terhadap aktivitas enzim .................. 18
Gambar 4.5. Mekanisme Umum Hidrolisa Enzimatik Substrat Peptida ............................. 20
ix
ISOLASI ENZIM
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Enzim adalah senyawa protein yang dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi
kimia. Enzim berperan dalam mengubah hasil reaksi, sehingga kecepatan reaksi yang
dihasilkan dapat dijadikan keukuran keaktifan enzim. Enzim hanya dapat bereaksi pada
pH dan temperature tertentu. Ciri khas enzim ditandai oleh adanya spesifikasi untuk
substrat yang mirip secara biologis. Cara kerja enzim tergantung dari suhu serta
lamanya waktu yang diberikan.
Enzim dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia tetapi tidak
mempengaruhi kesetimbangan reaksi (Marison,1988). Enzim dapat diproduksi oleh
mikroba atau bahan lainnnya seperti hewan dan tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi
dalam bentuk murni (Kurnia, 2010). Dalam percobaan ini dilakukan isolasi enzim
papain dari getah pepaya dan enzim bromelain dari sari buah nanas dan diuji
aktivitasnya pada larutan casein.
ISOLASI ENZIM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Isolasi
Kata isolasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pemisahan suatu hal
dari hal lain. Dapat pula diartikan sebagai suatu usaha untuk memisahkan senyawa
yang bercampur sehingga kita dapat menghasilkan senyawa tunggal yang murni.
Tumbuhan mengandung ribuan senyawa
sekunder. Biasanya proses isolasi senyawa dari bahan alami yang dilakukan adalah
mengisolasi senyawa metabolit sekunder, karena dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia.
Kandungan senyawa dari tumbuhan untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu
senyawa yang lebih doinan dan salah satu usaha isolasi senyawa tertentu maka dapat
dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang akan digunakan pada isolasi tersebut,
dimana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan senyawa polar dan sebaliknya
senyawa non polar lebih mudah larut dalam pelarut non polar (Komariah, 2013).
II.2. Enzim
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani enzyme yang berarti didalam sel.
Enzim merupakan sejenis protein kompleks yang unik dan merupakan bahan antara
yang penting untuk metabolisme dan berbagai perubahan kimia dalam tubuh. Enzim
dapat mempercepat atau mengkatalis reaksi kimia tetapi tidak mempengaruhi
kesetimbangan reaksi (Marison,1988). Enzim dapat diproduksi oleh mikroba atau
bahan lainnnya seperti hewan dan tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi dalam bentuk
murni (Kurnia, 2010).
ISOLASI ENZIM
b. Sentrifugasi
Merupakan cara memisahkan bagian seperti partikel dalam medan gaya
sentrifugal partikel yang berukuran berbeda dalam berbagai ukuran. Densitas dan
bentuk akan mengendap searah sentrifugal dengan kepentingan berbeda (Shuler,
1992).
c. Presipitasi
Presipitasi adalah metode yang paling baik digunakan untuk mendapatkan
protein dan telah banyak digunakan dalam skala kecil maupun besar. Ada 5
metode yang digunakan untuk presipitasi protein, yaitu:
1) Salting out, pada metode ini garam netral ditambahkan pada larutan yang
mengandung
enzim.
Konsentrasi
garam
berpengaruh
terhadap
ISOLASI ENZIM
II.4. Sifat Sifat Enzim
Sifat- sifat enzim adalah sebagai berikut:
a. Dalam jumlah kecil dapat mengkatalis substrat dalam jumlah besar.
b. Enzim bereaksi optimum pada 40C dan tekanan normal.
c. Reaksi enzimatis berlangsung pada pH netral.
d. Tidak dapat menghidrolisis disakarida dan polisakarida.
e. Umumnya dipakai koenzim
f. Enzim biasanya merusak zat yang dapat mengurangi keaktifannya.
g. Biasanya diperlukan energi aktivasi
(Marison, 1988 dan Kurnia, 2010)
II.5. Penggolongan enzim
Enzim biasanya diberikan nama yang menggambarkan reaksi yang dikatalisis
oleh enzim tersebut, misalnya urease (enzim yang mengkatalisis hidrolisis urea).
Dalam beberapa kasus, enzim dinamakan dengan penambahan -ase setelah nama
substrat atau reaksi katalisis. beberapa enzim ada pula yang nama trivialnyatidak
menggambarkan reaksi yang dikatalisis, contohnya renin, tripsin, papain, bromelin
dan
lain-lain.
Berdasarkan
jenis
reaksi
yang
dikatalisis,
enzim
dapat
Kelas
Oksidureduktase
Transferase
Hidrolase
Liase
Isomerase
Ligase
ISOLASI ENZIM
Mikroba
B. subtilis
A. oryzae
Jenis
amylase
Tumbuhan
Barley grain
Jenis
amylase
Hewan
Pancreas
Pennicillinase B. subtilis
Peroxide
Lipase
Bovine/porcine
Invertase
A. oryzae
Papain
Horeradish
root
Papaya
Pepsin
Porcine
Cellulase
S. cerevisae
A. niger
Bromelain
Nanas
Rennet
Bovine
A. niger
(Fowler, 1988)
II.7. Enzim Papain dalam Getah Pepaya
Enzim papain adalah enzim yang terdapat pada getah papaya merupakan jenis
enzim proteolitik yaitu enzim yang mengakatalisa reaksi pemecahan rantai polipeptida
pada protein dengan cara menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi senyawa yang
lebih sederhana seperti dipeptida dan asam amino. Komposisi getah pepaya dapat
dilhat pada tabel berikut
Tabel 2.3 Komposisi getah pepaya
(Edahwati, 2011)
Enzim papain termasuk enzim proteolitik dan enzimnya disebut protease. Sifat
kimia enzim protease tergantung dari jenis gugusan kimia yang yang terdapat dalam
enzim tersebut. Karena papain memiliki gugus sulfihidril pada lokasi aktifnya maka
enzim papain termasuk dalam golongan enzim proteolitik sulfihidril. Enzim papain
mempunyai keaktifan sintetik yaitu kemampuan untuk membuat protein baru atau
senyawa yang menyerupai protein yang disebut plastein. Disamping keaktifan untuk
memecah protein (Edahwati, 2011).
ISOLASI ENZIM
Enzim papain dapat diisolasi dari getah yang terdapat pada daun, batang dan
buah pepaya yang masih muda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Firman Sebayang
(2006), isolasi papain dilakukan menggunakan aseton 85% sebagai pengendap enzim.
Setelah melalui tahap penyaringan dan pengeringan beku diperoleh papain 1,25 gram
untuk setiap 50 ml getah.
Salah satu aplikasi enzim papain dalam industri makanan adalah untuk
pelunakkan daging. Dalam penelitian yang dilakukan Silaban dkk. (2012)
perbandingan antara enzim papain dengan menggunakan pengaktif dan enzim tanpa
pengaktif. Enzim papain dengan pengkatif optimum pada pH 5,5; suhu 500C;
konsentrasi enzim 0,05 gram; dan konsentrasi substrat 1,0 gram dengan aktivitas
enzim sebesar 50,2120 x 10-3 unit/mg dan tingkat kelunakan sebesar 7,5097 g/mm3.
Sedangkan enzim tanpa pengaktif optimum pada pH 5,5 ;suhu 500C; konsentrasi
enzim 0,075 dan konsentrasi substrat 1,0 dengan aktivitas spesifik sebesar 41,6068 x
10-3 unit/mg dan tingkat kelunakan sebesar 8,4189 g/mm3.
ISOLASI ENZIM
menyebabkan masalah bagi lingkungan. Dalam penelitian yang dilakukan Prawesti
(2010) menunjukkan bahwa enzim bromelin amobil mampu mendegradasi protein dari
ALPT. Pada konsentrasi alginat 2% dengan konsentrasi substrat 80% dan pada pH 6,5
selama 9 jam sebesar 59,641%. Hasil uji perulangan menunjukkan bahwa enzim
bromelin amobil cukup baik digunakan hingga lima kali proses degradasi protein dari
ALPT.
Gambar 2.1 Pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan awal reaksi enzimatik.
(Marison,1988)
Pada konsentrasi substrat yang amat rendah, kecepatan reaksipun amat rendah,
tetapi kecepatan ini akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi substrat. Jika
kita menguji pengarugh konsentrasi substrat yang terus meningkat setiap saat kita
mengukur kecepatan awal reaksi yang dikatalisis ini, kita akan menemukan bahwa
kecepatan ini meningkat dengan nilai yang semakin kecil. pada akhirnya, akan
tercapai titik batas, dan setelah melampaui titik ini, kecepatan reaksi hanya akan
meningkat sedemikian kecil dengan bertambahnya konsentasi substrat. Bagaimanapun
tingginya konsentrasi substrat setelah titik ini tercapai, kecepatan reaksi akan
mendekati, tetapi tidak akan pernah mencapai garis maksimum. Pada batas ini, yang
disebut kecepatan maksimum (Vmaks), enzim menjadi jenuh substratnya, dan tidak
dapat berfungsi lebih cepat.
Laboratorium Mikrobiologi Industri
ISOLASI ENZIM
Pada Gambar 2.1 akan terlihat sukarnya menyatakan konesentrasi substrat yang
diperlukan untuk mencapai vmaks. Namun demikian, karena kurva yang menyataan
hubungan ini meemiliki bentuk umum yang sama bagi semua enzim (kurva ini
berbentuk hiperbola), Michaelis-Menten mendefinisikan suatu tetapan, yang dinyatakn
sebagai km (konsentrasi substrat tertentu pada saat enzim mencapai kecepatan
maksimumnya). persamaan Michaelis-Menten secara matematika dapat dinyatakan
dalam persamaan
dengan
Vo
Vmaks
Km
= kecepatan maksimum
= tetapan Michaelis-Menten enzim bagi substrat tertentu
(Marison, 1988)
kemudian
akan
mengalami
penurunan
aktivitas
dengan
8
ISOLASI ENZIM
bertambahnya substrat atau ttik dimana enzim sudah secara keseluruhan
membentuk kompleks enzim-substrat.
b. Pengaruh pH
Perubahan aktivitas enzim akibat perubahan pH lingkungan
disebabkan terjadinya perubahan ionisasi enzim, substrat atau kompleks
enzim substrat serta perubahan kemampuanpeningkatan dan pengaruh laju
reaksi. Pada umumnya enzim menunjukkan aktivitas maksimum pada suatu
kisaran pH yang disebut pH optimum, yang umumnya antara pH 4,5-8,0
(Kurnia, 2010).
c. Temperatur tinggi
Pada umumnya semakin tinggi temperatur semakin naik laju reaks
baik yang tidak dikatalisis maupun yang dikatalisis oleh enzim. Namun
enzim merupakan senyawa protein yang sangat peka terhadap perubahan
temperatur. Semakin tinggi temperatur akan terjadi perubahan struktur
enzim yang diikuti dengan hilangnya aktivitas katalitik dari enzim tersebut.
Di Indonesia, temperatur optimum bagi proses enzimatis dilakukan pada
temperatur kamar. Hampir semua enzim memiliki aktivitas optimum pada
temperatur sekitar 30oC dan denaturasi dimulai pada temperatur 45oC
(Kurnia, 2010).
d. Temperatur pembekuan
Beberapa enzim dapat terdenaturasi pada temperatur pembekuan.
Proses pembekuan yang tiba-tiba dapat menimbulkan hilangnya aktivitas
enzim yang sedang diekstraksi, karena proses ini dapat mengakibatkan
perubahan struktur enzim. Pada pembekuan terjadi larutan dengan
viskositas tinggi yang dapat menghalangi difusi enzim substrat, akibatnya
dapat membatasi aktivitas enzim. Beberapa enzim dapat rusak apabila
dibiarkan pada temperatur rendah bukan beku (chilling). Keadaan tersebut
dikenal dengan nama denaturasi dingin (Kurnia, 2010).
ISOLASI ENZIM
Bidang
Roti
Enzim
-Amylase
Asal
Jamur
Penggunaan
Pertumbuhan yeast (gula)
Protease
Jamur
-Amylase
Gabah
Protease
Bakteri
-Glukonase
Jamur
Mengurangi viskositas
Daging
Papain
Tanaman
Melunakkan
Pemanis
Glu-Iso
Bakteri
-Amylase
Bakteri
Syrup pati
Sayuran
Selulase
Jamur
Detergent
Biological
Protease -Amylase
Bakteri
Farmasi
Diagnosa
Lipase
Mikroba
Hidrolisa lemak
-Amylase
Bakteri
Bir
Tekstil
(Fowler, 1988)
10
ISOLASI ENZIM
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
j. Pengaduk
b. Centrifuge
k. Stopwatch
c. Cuvet
l. Timbangan
d. Kertas saring
m. Indikator pH
e. Magnetic stirrer
n. Kompor listrik
f. Tabung reaksi
o. Termometer
g. Erlenmeyer penghisap
p. Corong penghisap
h. Mortar
q. Pompa vakum
i. Gelas ukur
11
ISOLASI ENZIM
III.2. Gambar Alat
Gambar 3.2
Centrifuge
Gambar 3.5
Magnetic stirrer
Gambar 3.6
Tabung reaksi
Gambar 3.7
Erlenmeyer
penghisap
Gambar 3.10
Pengaduk
Gambar 3.11
Stopwatch
Gambar 3.14
Kompor listrik
Gambar 3.15
Termometer
Gambar 3.13
Indikator pH
Gambar 3.12
Timbangan
Gambar 3.16
Corong penghisap
12
ISOLASI ENZIM
III.3. Variabel Operasi
Waktu operasi
Suhu
Kecepatan sentrifugasi
: 2000 rpm
Perbandingan (Enzim:Susu)
: 1:5, 5:1
13
ISOLASI ENZIM
13. Jika a+b kurang dari 1 gram, ambil 1 ml filtrat III, encerkan sampai
10 ml (larutan ini adalah enzim).
III.4.2 Reaksi Enzimatis
1. Buat larutan casein/ susu 38%W dengan basis 135 ml
2. Panaskan larutan casein tersebut sampai suhu 40oC, 55oC, 70oC, 85oC
3. Ambil larutan enzim dan casein tersebut sesuai varabel (Enzim:Susu
= 1:5, 5:1)
4. Setelah mencapai suhu tersebut, tuangkan larutan enzim ke dalam
larutan casein
5. Catat waktu sampai terjadinya penggumpalan pertama
6. Perhitungan aktivitas enzim proteolitik:
Dengan :
= waktu penggumpalan
Tidak diatur
10 menit . T = 300C
10 menit. = 2000
rpm
14
ISOLASI ENZIM
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Massa a + b
0,47 g
0,48 g
0,95 g
Suhu ( 0C)
40
55
70
85
A2 (mcu/g)
0,032
0,053
0,032
0,04
Suhu ( 0C)
40
55
70
85
A2 (mcu/g)
0,016
0,0267
0,053
0,032
A2 (mcu/g)
0,012
0,02
0,022
0,106
Suhu ( C)
40
55
70
85
Keterangan :
15
ISOLASI ENZIM
IV.2. Pembahasan
IV.2.1. Hubungan antara Suhu (T) vs Aktivitas Enzim (A)
16
ISOLASI ENZIM
IV.2.2. Perbandingan aktivitas enzim Papain dan Bromelain
17
ISOLASI ENZIM
IV.2.3. Pengaruh Sumber Enzim Bromelain terhadap Aktivitas Enzim
18
ISOLASI ENZIM
terbentuk
kompleks
enzim-substrat
sehingga
aktivitas
enzim
meningkat.
Kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim sangat dipengaruhi oleh
konsentrasi substrat. Pada konsentrasi substrat yang sangat rendah, kecepatan
reaksi yang dikatalisis enzim juga sangat rendah. Sebaliknya, kecepatan reaksi
akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi substrat sampai tercapai
titik tertentu, yaitu titik batas kecepatan reaksi maksimum. Setelah titik batas,
enzim menjadi jenuh oleh substratnya, sehingga tidak dapat berfungsi lebih
cepat. Pembatas kecepatan enzimatis ini adalah kecepatan penguraian
kompleks enzim-substrat menjadi produk dan enzim bebas (Lehningher, 1995).
IV.2.5. Mekanisme Pemecahan Protein /Reaksi Enzim Proteolitik
Protease merupakan kelompok enzim yang sangat kompleks yang
menduduki posisi sentral dalam aplikasinya pada bidang fisiologis dan produkproduk komersil. Protease ekstraseluler berperan dalam hidrolisis substrat
polipeptida besar. Protease adalah enzim yang mengkatalisasi pemecahan
ikatan peptide dalam peptida, polipeptida, dan protein dengan menggunakan
reaksi menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana seperti peptida rantai
pendek, dan asam amino. Banyak protease mengkatalisasi dengan reaksi yang
sama dengan reaksi kimia umum, reaksi hidrolisis yang serupa ditunjukkan
pada gambar 4.5
19
ISOLASI ENZIM
20
ISOLASI ENZIM
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Semakin tinggi suhu maka aktivitas enzim juga akan meningkat dalam
range suhu optimumnya, suhu lebih tinggi dari suhu optimum akan
menurunkan aktivitas enzim.
2. Semakin banyak enzim yang berikatan dengan substrat, kecepatan reaksi
semakin meningkat dan semakin banyak kompleks enzim substrat yang
terbentuk.
3. Aktivitas enzim papain lebih tinggi daripada enzim bromelain
4. Kadar enzim bromelain pada nanas matang lebih tinggi yaitu 0,06% 0,08% sedangkan nanas muda 0,04% - 0,06%, begitu pula aktivitas enzim
bromelain pada nanas matang lebih tinggi daripada nanas muda.
5.2. Saran
1. Keringkan endapan yang terbentuk sampai benar-benar kering.
2. Timbanglah variabel-variabel dengan tepat.
3. Telitilah dalam mengamati terjadinya penggumpalan pertama pada
substrat setelah dicampur dengan enzim.
4. Catatlah waktu penggumpalan sesuai dengan terjadinya penggumpalan
pertama.
21
ISOLASI ENZIM
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Moch Busairi. 2002. Lactic Acid Fermentation of Pineapple Wastes by
Lactobacillus Delbrueckii. Malaysia:UTM.
August, E. 2000. Kajian Penggunaan Lipase Amobil dari Aspergillus Niger pada
Pembuatan Monoasilgliserol yang Bersifat Antibakteri dari Minyak
Kelapa. Institut Pertanian Bogor.
Baehaki, 2008 dalam Tri N., Puji A. dan Winda R. 2012. Pengaruh Temperatur
terhadap Aktivitas Enzim Protease dari Daun Sansakng (Pycnarrhena
cauliflora Diels). Universitas Tanjungpura.
Edahwati, Ir.Luluk, MT. 2011. Aplikasi Penggunaan Enzim Papain dan Bromelin
terhadap Perolehan VCO. UPN Press.
Fowler, M.W. 1988. Biotechnology for Engineers: Biological Systems in
Technological Processes. halaman 171-182. John Wiley & Sons.
Hendalia, Ella. 2009. Efektifitas Penggunaan Larutan Enzim Papain dan Bromelin
dalam Meningkatkan Kecernaan dan Retensi Protein Tepung Bulu Ayam.
Universitas Jambi.
Komariah, Nurul. 2013. Isolasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Herba
Kemangi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Kurnia, DRD. 2010. Studi Aktivitas Enzim Lipase dari Aspergillus Niger sebagai
Biokatalis
Pada
Proses
Gliserolisis
untuk
Menghasilkan
Monoasilgliserol.
Kusuma, S .A .F. 2010. Enzim. Universitas Padjadjaran.
Lehninger. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta:Erlangga.
Marison, I.W. 1988. Biotechnology for Engineers: Biological Systems in
Technological Processes. halaman 94-119. John Wiley & Sons.
Muchtadi. 1992. Penelitian Tahu Susu. Universitas Jenderal Soedirman
Munasir, 2013. Enzim Protease Buah Nanas. Universitas Sumatera Utara.
Laboratorium Mikrobiologi Industri
22
ISOLASI ENZIM
Noviyanti, Tri. 2012. Pengaruh Temperatur Terhadap Aktivitas Enzim Protease Dari
Daun
Sansakng
(Pycnarrhena
cauliflora
Diels).
Universitas
Tanjungpura.
Prawesti, Y.D.H., 2010. Penggunaan Enzim Bromelin Amobil dari Buah Nanas
(Ananas comosus) untuk Pengurangan Kandungan Protein Air Limbah
Pabrik Tahu. Surabaya : ITS.
Rosliana. 2009. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Enzim Protease. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Scragg, A. H., 1988. Biotechnology for Engineers: Biological Systems in
Technological Processes. halaman 94-119. John Wiley & Sons.
Sebayang, F. 2006. Imobilisasi Enzim Papain dari Getah Papaya dengan Alginat.
Universitas Sumatera Utara.
Shuler, Michael L. dan Fikret Kargi. 1992. Bioprocess Engineering Basic Concepts.
New Jersey:Prentice Hall.
Silaban,Prof.Dr.Ramlan, Freddy T.M.P.,S.Pd.,M.Pd., Rahmadani. 2012. Kajian
Pemanfaatan Enzim Papain Getah Buah Pepaya untuk Melunakkan
Daging. Universitas Negeri Medan.
Tri N., Puji A. dan Winda R. 2012. Pengaruh Temperatur terhadap Aktivitas Enzim
Protease
dari
Daun
Sansakng
(Pycnarrhena
cauliflora
Diels).
Universitas Tanjungpura.
Winarno, F. 1986. Enzim Pangan. Jakarta: Gramedia.
Wuryanti. 2004. Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin dari Buah
Nanas (Ananas comosus L.). Semarang : Universitas Diponegoro.
23
ISOLASI ENZIM
LEMBAR PERHITUNGAN
1. Endapan I + endapan II
Variabel I
2. Aktivitas enzim
dengan
a. Variabel I
Pada perbandingan Enzim : Susu = 1:5
Suhu 40oC
Suhu 55oC
mCu/gr
mCu/gr
Suhu 70oC
Suhu 85oC
mCu/gr
mCu/gr
mCu/gr
Suhu 55oC
mCu/gr
Suhu 70oC
mCu/gr
Suhu 85oC
mCu/gr
b. Variabel II
Pada perbandingan Enzim : Susu = 1:5
Suhu 40oC
Suhu 55oC
Suhu 70oC
Suhu 85oC
mCu/gr
mCu/gr
mCu/gr
mCu/gr
A-1
ISOLASI ENZIM
Pada perbandingan Enzim : Susu = 5:1
Suhu 40oC
mCu/gr
Suhu 55oC
mCu/gr
Suhu 70oC
mCu/gr
Suhu 85oC
mCu/gr
c. Variabel III
Pada perbandingan Enzim : Susu = 1:5
Suhu 40oC
mCu/gr
Suhu 55oC
mCu/gr
Suhu 70oC
mCu/gr
Suhu 85oC
mCu/gr
mCu/gr
mCu/gr
Suhu 70oC
mCu/gr
Suhu 85oC
mCu/gr
A-2
ISOLASI ENZIM
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM BIOPROSES
Materi :
ISOLASI ENZIM
NIM : 21030113130200
NIM : 21030113130196
NIM : 21030113120081
4. YULIA RACHMAWATI
NIM : 21030113120092
B-1
ISOLASI ENZIM
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengisolasi enzim protease dari getah buah pepaya, sari buah nanas matang
dan sari buah nanas muda
2. Menghitung parameter kinetik enzimatik
3. Membandingkan aktivitas enzim protease berdasarkan variabel waktu
operasi, suhu dan perbandingan enzim:susu.
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan yang Digunakan
a. Tanaman sebagai sumber enzim, yaitu:
g. Aquadest @20 ml
h. Susu : 64,125 gr
2.2 Alat yang Dipakai
a. Beaker glass
j. Pengaduk
b. Centrifuge
k. Stopwatch
c. Cuvet
l. Timbangan
d. Kertas saring
m. Indikator pH
e. Magnetic stirrer
n. Kompor listrik
f. Tabung reaksi
o. Termometer
g. Erlenmeyer penghisap
p. Corong penghisap
h. Mortar
q. Pompa vakum
i. Gelas ukur
2.3 Variabel Operasi
Waktu operasi
B-2
ISOLASI ENZIM
Suhu
Kecepatan sentrifugasi
: 2000 rpm
Perbandingan (Enzim:Susu)
: 1:5, 5:1
hasil
sentrifugasi
dengan
kertas
saring
dan
B-3
ISOLASI ENZIM
garam, ambil 1 gram endapan tersebut, larutkan dalam air
sampai 10 ml (lautan ini adalah enzim)
13. Jika a+b kurang dari 1 gram, ambil 1 ml filtrat III, encerkan
sampai 10 ml (larutan ini adalah enzim).
2.4.1. Reaksi Enzimatis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan :
= waktu penggumpalan
A2 (mcu/g)
0,032
0,053
0,032
0,04
Suhu ( 0C)
40
55
70
85
A2 (mcu/g)
0,016
0,0267
0,053
0,032
B-4
ISOLASI ENZIM
Suhu ( C)
40
55
70
85
Praktikan
Mengetahui
Asisten
Tria Friandani
A2 (mcu/g)
0,012
0,02
0,022
0,106
B-5
ISOLASI ENZIM
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
PRAKTIKUM KE
:3
MATERI
: Isolasi Enzim
HARI/TANGGAL
: 15 April 2015
KELOMPOK
: 1/Rabu Siang
NAMA
ASISTEN
: Tria Friandani
KUANTITAS REAGEN
ISOLASI ENZIM PROTASE
- Getah buah papaya 15 gr + celite 1,5 gr + cysteine 1,5 gr + etanol 20 ml + aquadest 20 ml
- Sari buah nanas matang 20 ml + celite 1,5 gr + cysteine 1,5 gr + etanol 20 ml + aquadest 20
ml
- Sari buah nanas muda 20 ml + celite 1,5 gr + cysteine 1,5 gr + etanol 20 ml + aquadest 20
ml
Magnetic stirrer : 10 menit , T kamar
Sentrifugasi : 20 menit, 2000 rpm
REAKSI ENZIMATIK
- Larutan casein : susu bubuk dancow putih 38%w basis 135 ml
- T campuran : 400C ; 550C ; 700C ; 850C
- Enzim : susu = 1:5 & 5:1
TUGAS TAMBAHAN :
- Cari jurnal tentang isolasi enzim papain dan enzim bromelin
- Di BAB II ditambahkan penjelasan tentang enzim papain pada getah buah papaya & enzim
bromelin pada buah nanas + aplikasinya + fungsi reagen (sumber yang valid !)
Tria Friandani
C-1
REFERENSI
DIPERIKSA
KETERANGAN
NO.
TANGGAL
1.
5 Mei 2015
2.
1 Juni 2015
- Perbaiki hal.Pengesahan,
Daftar isi, intisari, Daftar
Gambar, Daftar Tabel
- BAB I Dapus
- Lembar perhitungan
jangan center
- Lapsem sesuaikan BAB
III
- Referensi sesuaikan
daftar pustaka
- Kuantitas reagen
perbaiki
- Dapus sesuaikan dengan
isi laporan
- Reff stabile dan
sesuaikan dapus
- Perbaiki format judul &
penulisan laporan
TANDA TANGAN