Anda di halaman 1dari 37

Keperawatan Komunitas 2

PROSES MENUA

HIDAYATUS
S

Lansia adalah seseorang yang


mencapai umur 55 tahun, tidak
berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya seharihari dan menerima nafkah dari orang
lain Menurut UU no 4 tahun 1945
(Wahyudi, 2000).

DEFINISI

Definisi

Suatu yang fisiologis, yang akan dialami


oleh setiap orang. Batasan orang
dikatakan lanjut usia berdasarkan UU
No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.

Definisi

Usia lanjut adalah sesuatu yang harus


diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan
diakhiri dengan proses penuaan yang
berakhir dengan kematian (Hutapea,
2005).

Definisi

Menua secara normal dari system saraf


didefinisikan sebagai perubahan oleh
usia yang terjadi pada individu yang
sehat bebas dari penyakit saraf jelas
menua normal ditandai oleh perubahan
gradual dan lambat laun dari fungsifungsi tertentu (Tjokronegroho Arjatmo
dan Hendra Utama,1995).

Definisi

Menua (menjadi tua) adalah suatu


proses menghilangnya secara perlahan
lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Constantinides 1994).

Definisi

Proses menua merupakan proses yang


terus menerus (berlanjut) secara
alamiah dimulai sejak lahir dan
umumnya dialami pada semua makhluk
hidup (Nugroho Wahyudi, 2000).

LANSIA ?????
???

BATASAN LANSIA
Menurut WHO, batasan lansia
meliputi:
Usia Pertengahan (Middle Age),
adalah usia antara 45-59 tahun
Usia Lanjut (Elderly), adalah usia
antara 60-74 tahun
Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia
antara 75-90 tahun
Usia Sangat Tua (Very Old), adalah
usia 90 tahun keatas

Menurut Dra.Jos Masdani (psikolog UI)


1. Mengatakan lanjut usia merupakan
kelanjutan dari usia dewasa.
Kedewasaan dapat dibagi menjadi 4
bagian:
2. Fase iuventus antara 25dan 40 tahun
3. Verilitia antara 40 dan 50 tahun
4. Fase praesenium antara 55 dan 65
tahun
5. Fase senium antara 65 tahun hingga
tutup usia

TEORI
PROSES MENUA

TEORI BIOLOGIK
Teori

genetic dan mutasi (Somatik Mutatie


Theory)

Menurut teori ini menua telah terprogram


secara genetik untuk spesies-spesies
tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari
perubahan biokimia yang terprogram oleh
molekul-molekul atau DNA dan setiap sel
pada saatnya akan mengalami mutasi.

LANJUTAN..
Teori

radikal bebas

Tidak setabilnya radikal bebas


mengakibatkan oksidasi-oksidasi bahan
organik yang menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.

LANJUTAN
Teori

autoimun

Penurunan sistem limfosit T dan B mengakibatkan


gangguan pada keseimbangan regulasi system
imun (Corwin, 2001). Sel normal yang telah
menua dianggap benda asing, sehingga sistem
bereaksi untuk membentuk antibody yang
menghancurkan sel tersebut. Selain itu atripu
tymus juga turut sistem imunitas tubuh,
akibatnya tubuh tidak mampu melawan
organisme pathogen yang masuk kedalam
tubuh.Teori meyakini menua terjadi berhubungan
dengan peningkatan produk autoantibodi.

LANJUTAN

Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang
biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan
tidak dapat mempertahankan kesetabilan
lingkungan internal, dan stres menyebabkan
sel-sel tubuh lelah dipakai.

LANJUTAN
Teori

telomer

Dalam pembelahan sel, DNA membelah denga


satu arah. Setiap pembelaan akan
menyebabkan panjang ujung telomere
berkurang panjangnya saat memutuskan
duplikat kromosom, makin sering sel
membelah, makin cepat telomer itu
memendek dan akhirnya tidak mampu
membelah lagi.

LANJUTAN
Teori

apoptosis

Teori ini disebut juga teori bunuh diri (Comnit


Suitalic) sel jika lingkungannya berubah,
secara fisiologis program bunuh diri ini
diperlukan pada perkembangan persarapan
dan juga diperlukan untuk merusak sistem
program prolifirasi sel tumor. Pada teori ini
lingkumgan yang berubah, termasuk
didalamnya oleh karna stres dan hormon
tubuh yang berkurang konsentrasinya akan
memacu apoptosis diberbagai organ tubuh.

Teori Sosial
Teori Aktifitas

Lanjut usuia yang sukses adalah mereka yang


aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial

LANJUTAN
Teori Pembebasan

Dengan bertambahnya usia, seseorang secara


berangsur angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia
menurun, baik secara kwalitas maupun
kwantitas. Sehingga terjadi kehilangan ganda
yakni :
Kehilangan peran
Hambatan kontrol sosial
Berkurangnya komitmen

Lanjutan
Teori Kesinambungan

Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam


siklus kehidupan lansia. Dengan demikian pengalaman
hidup seseorang pada usatu saat merupakan
gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia.
Pokok-pokok dari teori kesinambungan adalah :
lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus

aktif dalam proses penuaan, akan tetapi didasarkan pada


pengalamannya di masa lalu, dipilih peran apa yang harus
dipertahankan atau dihilangkan
Peran lansia yang hilang tak perlu diganti
Lansia dimungkinkan untuk memilih berbagai cara adaptasi

Teori Psikologi
Teori

Kebutuhan manusia menurut Hirarki Maslow

Menurut teori ini, setiap individu memiliki


hirarki dari dalam diri, kebutuhan yang
memotivasi seluruh perilaku manusia (Maslow
1954). Kebutuhan ini memiliki urutan prioritas
yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia
sidah terpenuhi, mereka berusaha
menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai
urutan yang paling tinggi dari kebutuhan
tersebut tercapai.

LANJUTAN
Teori

individual Jung

Carl Jung (1960) Menyusun sebuah terori


perkembangan kepribadian dari seluruh fase
kehidupan yaitu mulai dari masa kanak-kanak ,
masa muda dan masa dewasa muda, usia
pertengahan sampai lansia. Kepribadian individu
terdiri dari Ego, ketidaksadaran sesorang dan
ketidaksadaran bersama. Menurut teori ini
kepribadian digambarkan terhadap dunia luar atau
ke arah subyektif. Pengalaman-pengalaman dari
dalam diri (introvert). Keseimbangan antara
kekuatan ini dapat dilihat pada setiap individu, dan
merupakan hal yang paling penting bagi kesehatan
mental

PERUBAHAN
PADA LANSIA

Perubahan fisik
Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi
ukurannya lebih besar, berkurangnya
cairan intra dan extra seluler
Persarafan : cepatnya menurun hubungan
persarapan, lambat dalam respon waktu
untuk meraksi, mengecilnya saraf panca
indra sistem pendengaran, presbiakusis,
atrofi membran timpani, terjadinya
pengumpulan serum karena
meningkatnya keratin

LANJUTAN
Sistem penglihatan :
spinkter pupil timbul
sklerosis,
hilangnya respon terhadap
sinaps
kornea lebih berbentuk
speris
lensa keruh
meningkatnya ambang
pengamatan sinar
hilangnya daya akomodasi
menurunnya lapang
pandang.

LANJUTAN
Sistem Kardiovaskuler : katup
jantung menebal dan menjadi kaku ,
kemampuan jantung memompa
darah menurun 1 % setiap tahun
setelah berumur 20 tahun sehingga
menyebabkanmenurunnya kontraksi
dan volume, kehilangan elastisitas
pembuluh darah, tekanan darah
meningg.

LANJUTAN
Sistem respirasi : otot-otot
pernafasan menjadi kaku sehingga
menyebabkan menurunnya aktifitas
silia. Paru kehilangan elastisitasnya
sehingga kapasitas residu meingkat,
nafas berat. Kedalaman pernafasan
menurun.

LANJUTAN.
Sistem gastrointestinal : kehilangan
gigi,sehingga menyebkan gizi buruk ,
indera pengecap menurun karena
adanya iritasi selaput lendir dan
atropi indera pengecap sampai 80 %,
kemudian hilangnya sensitifitas saraf
pengecap untuk rasa manis dan asin

LANJUTAN
Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron
menjadi atrofi sehingga aliran darah ke ginjal
menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50
%. Nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi
meningkat. Vesika urinaria, otot-ototnya menjadi
melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc
sehingga vesika urinaria sulit diturunkan pada pria
lansia yang akan berakibat retensia urine.
Pembesaran prostat, 75 % doalami oleh pria diatas
55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang vagina
terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan
menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali.

LANJUTAN..
Sistem endokrin : pada sistem
endokrin hampir semua produksi
hormon menurun, sedangkan fungsi
paratiroid dan sekresinya tidak
berubah, aktifitas tiroid menurun
sehingga menurunkan basal
metabolisme rate (BMR). Porduksi sel
kelamin menurun seperti :
progesteron, estrogen dan testosteron.

LANJUTAN
Sistem integumen : pada kulit
menjadi keriput akibat kehilangan
jaringan lemak, kulit kepala dan
rambut menuipis menjadi kelabu,
sedangkan rambut dalam telinga
dan hidung menebal. Kuku
menjadi keras dan rapuh.

LANJUTAN
Sistem muskuloskeletal : tulang
kehilangan densitasnya dan
makin rapuh menjadi kiposis,
tinggi badan menjadi berkurang
yang disebut discusine vertebralis
menipis, tendon mengkerut dan
atropi serabut erabit otot ,
sehingga lansia menjadi lamban
bergerak. otot kam dan tremor.

Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental adalah :
Pertama-tama perubahan fisik,
khususnya organ perasa
Kehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan
Lingkungan

LANJUTAN..
Kenangan (memori) ada 2 :
kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai
berhari-hari yang lalu
kenangan jang pendek : 0-10 menit, kenangan buruk

Intelegentia Question :
Tidak berubah dengan informasi matematika
dan perkataan verbal
Berkurangnya penampilan, persepsi dan
ketrampilan psikomotor terjadi perubahan pada
daya membayangkan, karena tekanan-tekanan
dari faktor waktu.

Perubahan Psikososial
Perubahan lain adalah adanya perubahan
psikososial yang menyebabkan rasa tidak
aman, takut, merasa penyakit selalu
mengancam sering bingung panic dan depresif.
Hal ini disebabkan antara lain karena
ketergantungan fisik dan sosioekonomi.
Pensiunan, kehilangan financial, pendapatan
berkurang, kehilangan status, teman atau
relasi
Sadar akan datangnya kematian.

LANJUTAN
Perubahan dalam cara hidup,
kemampuan gerak sempit.
Ekonomi akibat perhentian jabatan,
biaya hidup tinggi.
Penyakit kronis.

LANJUTAN
Kesepian, pengasingan dari
lingkungan social.
Gangguan syaraf panca indra.
Gizi
Kehilangan teman dan keluarga.
Berkurangnya kekuatan fisik.

Anda mungkin juga menyukai