Anda di halaman 1dari 69

LIMA KRITERIA SKOR APGAR

Nilai 0

Nilai 1

Nilai 2

Akronim

Warna kulit

seluruhnya biru

warna kulit tubuh


normal merah muda,
tetapi tangan dan kaki
kebiruan (akrosianosis
)

warna kulit tubuh,


tangan, dan kaki
normal merah muda,
tidak ada sianosis

Appearance

Denyut jantung

tidak ada

<100 kali/menit

>100 kali/menit

Pulse

Respons refleks

tidak ada respons


terhadap stimulasi

meringis/menangis
lemah ketika
distimulasi

meringis/bersin/batuk
saat stimulasi saluran
napas

Grimace

Tonus otot

lemah/tidak ada

sedikit gerakan

bergerak aktif

Activity

Pernapasan

tidak ada

lemah atau tidak


teratur

menangis kuat,
pernapasan baik dan
teratur

Respiration

Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima


menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih
rendah

Jumlah skor

Interpretasi

7-10

Bayi normal

4-6

0-3

Catatan

Agak rendah

Memerlukan tindakan
medis segera seperti
penyedotan lendir
yang menyumbat jalan
napas, atau
pemberian oksigen
untuk membantu
bernapas.

Sangat rendah

Memerlukan tindakan
medis yang lebih
intensif

Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat


menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan
perhatian medis lebih lanjut[4] tetapi belum tentu
mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang,
khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit
kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes
berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa
anak tersebut dapat mengalami kerusakan syaraf jangka
panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan
kerusakan otak. Namun, tujuan tes Apgar adalah untuk
menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir
tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dan
tidak didisain untuk memberikan prediksi jangka panjang
akan kesehatan bayi tersebu

Asfiksia pada bayi baru


lahir

Batasan

Kegagalan bernafas secara


spontan dan teratur segera setelah
lahir

Prinsip dasar
Asfiksia kematian tinggi
27% angka kematian neonatus
Dapat terjadi selama antepartum,
intrapartum maupun post partum
Dapat mengakibatkan kecacatan

Langkah promotif/preventif
Pencegahan asfiksia
- Px. Kehamilan teratur & berkualitas
- Tingkatkan status nutrisi ibu
- Manajemen persalinan baik dan benar
- Pelayanan neonatal esential
resusitasi yang baik dan benar

Fisiologi Janin Dalam


Kandungan dan Setelah
Lahir.

Konstriksi
pembuluh
darah

Cairan dalam alveoli &


pembuluh darah yang
kontriksi sebelum lahir

Cairan
dalam
alveoli

Aliran darah melalui duktus arteriosus


& keluar dari paru-paru sebelum lahir
Duktus
arteriosus

Arteri
pulmonal

Aorta

Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara


udara

Cairan
paru-paru
janin

Napas pertama

Napas kedua

Napas selanjutnya

Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir

Konstriksi

Cairan dalam
alveoli

Dilatasi

O2 dalam
alveoli

Penghentian aliran melalui duktus arteriosus


setelah lahir karena darah mengalir ke paruparu
Darah yg mengandung
O2 di aorta

Penutupan duktus
arteriosus

aorta

Arteri
pulmonal

Perubahan FJ dan tekanan darah


selama apnu
Pernapasan megap-megap
Apnu
primer

Apnu
sekunder

200
150
100

Frekuensi jantung

Waktu
40
20

Tekanan darah

Waktu

Penyebab asfiksia
Faktor ibu
Faktor plasenta dan tali pusat
Faktor bayi

Faktor ibu
Preeklamsia dan eklamsia
APB (plasenta previa, solusio plasenta)
Partus lama/macet
Demam sebelum dan selama persalinan
Infeksi berat
Kehamilan lewat waktu (> 42 mg)

Faktor plasenta dan tali pusat


Infark plasenta
Hematum plasenta
Lilitan tali pusat
Tali pusat prolaps
Simpul tali pusat

Faktor bayi
Prematur
Air ketuban bercampur mekonium
Kelainan kongenital (pernafasan)

Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir


1.
2.
3.
4.

Persiapan keluarga
Persiapan tempat
Persiapan alat resusitasi
Persiapan diri.

Gejala dan Tanda-tanda Asfiksia


Tidak bernafas atau
bernafas
megap-megap
Warna kulit kebiruan
Kejang
Penurunan kesadaran

Penanganan Asfiksia pada Bayi


Baru Lahir
Memastikan saluran
terbuka
Memulai pernafasan
Mempertahankan sirkulasi

Selalu
diperlukan

Lebih
jarang
diperlukan

Menilai reaksi bayi saat lahir


Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan
napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila
perlu)
Berikan ventilasi yang efektif:
Balon & sungkup
Intubasi endotrakeal
Kompresi dada
Pemberian
obat2an

Kadangkadang

Standar Tindakan Pencegahan


(The US CDC & Prevention)
Lindungi diri dari Produk
cairan
pasien (darah,urin, feses,
liur, muntahan)
Sarung tangan, masker,
pelindung mata harus
dipakai
Resusitasi mouth to mouth
harus dihindari
Kamar bersalin harus
dilengkapi balon resusitasi &
sungkup, laringoskop, pipa
endotrakeal, penghisap
mekanik & alat pelindung
lain yang dibutuhkan

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Menentukan apakah bayi perlu


resusitasi
Tanya & jawab hal-hal di
bawah
ini?
1. Cukup bulan
2. Cairan amnion bening ?

3. Bernapas atau menangis ?

Perhatikan dada bayi

Tidak ada usaha napas perlu


intervensi

Megap-megap
intervensi

perlu

4. Tonus otot ?
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

LANGKAH AWAL
i. Berikan kehangatan
ii. Posisikan;
bersihkan jalan
napas
bila perlu
iii. Keringkan, rangsang,
reposisi

30 detik

i. MEMBERIKAN KEHANGATAN

Letakkan bayi di bawah alat pemancar


panas

ii. POSISIKAN;
BERSIHKAN JALAN NAPAS BILA
PERLU

Letakkan bayi dengan


kepala sedikit tengadah

ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS

1. Cairan amnion tak tercampur


mekonium

Tekanan negatif < 100 mmHg

Mulut lalu hidung

Penghisapan
dan

lembut

singkat

CATATAN
Menurut Pedoman resusitasi yang
baru dari AAP (2005), untuk bayi
yang lahir dengan ketuban
tercampur mekonium, pengisapan
intra partum setelah kepala bayi
lahir sebelum bahu dilahirkan
tidak lagi dilakukan secara rutin

ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS


2. Cairan amnion tercampur mekonium

iii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISI

Mengeringkan
.. kehilangan panas
merangsang napas

Rangsang taktil
.. merangsang napas
1. Menepuk/menyentil
telapak kaki
2. Menggosok punggung/
perut/dada/
ekstremitas

Penilaian 3 tanda:
1. Pernapasan .... spontan dan teratur ?
2. Frekuensi jantung .. > 100 kali/menit ?
(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
3. Warna kulit .. kemerahan ?

PENILAIAN WARNA KULIT


Seluruh tubuh kemerahan
Sianosis sentral vs sianosis perifer
Sianosis sentral perlu intervensi

PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS

Kadar oksigen

: 100%

Aliran oksigen

: minimal 5 L / menit

VENTILASI TEKANAN
POSITIF

Balon tidak mengembang sendiri

Balon mengembang sendiri

Balon Mengembang
Sendiri
Bagian 2 B.M.S.:
1. Pintu masuk udara &
tempat memasang
reservoar O2
2. Pintu masuk O2
3. Pintu keluar O2
4. Susunan katup
5. Reservoar O2
6. Katup pelepas tekanan
(pop-off valve)
7. Tempat memasang
manometer (bagian ini
mungkin tidak ada)

6
4

7
3

SUNGKUP
Ukuran
Tepi

Bentuk

Kecepatan Melakukan Ventilasi

40-60 kali/menit

Remas
(pompa)

Lepas
(dua tiga)

Remas
(pompa)

Bila dada tidak mengembang


Kondisi

Tindakan

Lekatan tidak
adekuat

Pasang kembali sungkup ke


wajah.

Jalan napas
tersumbat

Reposisi kepala.
Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka.

Naikkan tekanan sampai tampak


gerakan naik turun dada yang
mudah

Tidak cukup
tekanan

Melakukan ventilasi yang efektif


merupakan kunci keberhasilan
hampir semua resusitasi
neonatus

KOMPRESI DADA

POSISI PENOLONG
2 orang Penolong

Teknik Kompresi Dada


IBU JARI
Kedua ibu jari menekan tulang dada
Kedua tangan melingkari dada, jari-jari tangan
selain ibu jari menopang bagian belakang bayi

Teknik Kompresi Dada


Dua Jari
Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah &
jari manis dari satu tangan menekan tulang dada
Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi

LOKASI KOMPRESI DADA


Gerakkan jari
sepanjang tepi
bawah iga sampai
mendapatkan
sifoid
Letakkan ibu jari /
jari-jari pada
tulang dada,
sedikit di atas
sifoid

TEKANAN KOMPRESI DADA


Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada
BENAR
Jari tetap
menempel di dada

SALAH
Jari terangkat
dari dada

FREKUENSI
Satu

Dua

Tiga

Pompa

Indikasi Intubasi
Endotrakea

Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi

Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif

Membantu koordinasi kompresi dada & VTP

Pemberian epinefrin untuk stimulasi FJ

Indikasi lain:
diafragmatika

sangat prematur & hernia

Epinefrin

Indikasi
detik

: Setelah VTP 30 detik dan


VTP + kompresi dada selama 30
FJ tetap < 60 kali/menit
Asistolik

Persiapan : 1 ml cairan 1:10.000

Dosis IV
ET

Kecepatan pemberian : secepat mungkin

: 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000


: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000

Cairan Penambah Volume


Darah

Indikasi: Bila bayi pucat, kehilangan darah & /


tak memberikan respons yang
memuaskan
terhadap resusitasi
Cairan yang dipakai: - Garam fisiologis
(dianjurkan)
- Ringer
laktat
Darah O negatif

Dosis
Jalur
Kecepatan

: 10 mL/kgBB
: vena umbilikalis
: 5-10 menit

Natrium
bikarbonat

Indikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis


metabolik
atau terbukti terjadi asidosis metabolik

Dosis

: 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)

Jalur

: vena umbilikalis

Kecepatan

Perhatian : Jangan diberikan bila


belum adekuat

: < 1 mEq/kgBB/menit
ventilasi

Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)

Orang tua perlu dilibatkan dalam


pengambilan keputusan

Tindakan Setelah
Resusitasi

Pemantauan pascaresusitasi
Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan
alat
Membuat catatan tindakan resusitasi
Konseling pada keluarga

Pemantauan
Pascaresusitasi

Bukan dirawat secara Rawat gabung


Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan
produksi urin
Jaga bayi agar senantiasa hangat
Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan
berikan injeksi vitamin K1
Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih
dirawat dan Polio pada saat pulang

Kapan Harus Merujuk

Paling ideal adalah rujukan antepartum


Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
tidak memberi respons terhadap tindakan
resusitasi selama 2-3 menit
Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan
kemampuan melakukan pemasangan ET &
pemberian obat-obatan serta bayi tdk memberikan
respons thp tindakan resusitasi rujukan

Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)

Orang tua perlu dilibatkan dalam


pengambilan keputusan

Mencatat Tindakan
Resusitasi

Kondisi bayi saat lahir


Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan
resusitasi yg telah dilakukan)
Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan
Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi
Hasil tindakan resusitasi
Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab
kegagalan
Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan

Konseling pada Keluarga

Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung,


lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan
Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)
Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus,
konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg
keadaan bayi
Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas,
nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan
tumbuh kembang bayi selanjutnya
Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan
dukungan emosional kpd keluarga

Pemantauan Tumbuh
Kembang

Lakukan kunjungan neontal (KN1) minimal 1 kali,


sblm bayi berumur 7 hari
Apakah pernah timbul kejang selama di rumah
Apakah pernah timbul gangguan napas : sesak
napas, retraksi, apnu
Apakah bayi minum ASI dengan baik (dpt
menghisap & menetek dgn baik)
Apakah bayi dijumpai tanda/gejala gangguan
pertumbuhan & perkembangan

Anda mungkin juga menyukai