PENDAHULUAN
Sejak dua tahun terakhir ini stroke menduduki peringkat pertama
penyebab
kematian di Indonesia. Tingginya angka kematian akibat serangan pada otak
itu antara lain karena tidak diperhatikannya kecukupan nutrisi makanan pada
penderita pasca-stroke dan faktor komplikasinya. Pemberian obat-obatan saja
kepada penderita (selama ini) terbukti banyak mengalami kegagalan. Upaya
yang dilakukan untuk menekan tingkat mortalitas itu adalah dengan
menerapkan program pemberian nutrisi berimbang, yang selama ini diabaikan.
Pemberian makanan dengan kadar nutrisi tertentu terbukti dapat menurunkan
angka kematian dari 40 persen menjadi 20 persen di RSCM Jakarta.
Sedangkan di Amerika, setiap 45 detik, orang di Amerika terkena stroke.
Sekitar 700.000 orang Amerika terkena stroke dalam 1 tahun. Stoke adalah
pembunuh ke-3 yang menyebabkan ketidakmampuan yang berat dan dalam waktu
lama.
Dari tahun 1990 sampai tahun 2000 kematian rata-rata dari stroke sekitar 12,3 %
pada tahun 2000 kematian sekitar 100.000/populasi, 58,6 % perempuan, dan
87,1% laki-laki. 57,8 % perempuan kulit putih dan 78,1 % perempuan kulit hitam.
Stroke menyebabkan kerugian di Amerika sekitar 30-40 milyar/tahun.
Penyakit stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan
nutrisi ke otak terhambat oleh bekuan atau pendarahan. Ketika hal itu terjadi
bagian dari otak tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan sehingga
bagian otak tersebut mati. Bekuan yang menyumbat arteri menyebabkan stroke
iskemia. Hal ini adalah penyebab tersering stroke, sekitar 70-80 %. Pecahnya
pembuluh darah menyebabkan stroke perdarahan . Ketika bagian dari otak mati
dari aliran darah yang bocor, bagian dari tubuh yang dikontrolnya ikut
terpengaruh. Stroke dapat menyebabkan paralisis, sehingga berpengaruh terhadap
bahasa,
penglihatan
dan
masalah
lainnya.
Pengobatan
penting
untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Stroke adalah gangguan fungsi otak fokal atau umum yang mendadak,
lebih dari atau meninggal dalam 24 jam, dengan penyebab yang tidak
nyata selain penyebab vaskuler (AHO dkk 1980).
2.2 Etiologi
Penyebab stroke dibagi menjadi dua yaitu :
Perdarahan
Infark
trombus
emboli
Bertambahnya umur.
Kemungkinan terkena stroke dua kali lebih banyak pada usia lebih
dari 55 tahun.
Jenis kelamin
Insidensi dan prevalensi stroke hampir sama antara laki-laki dan
perempuan. Tetapi jumlah wanita yang meninggal karena stroke
lebih banyak dari pada laki-laki.
Riwayat stroke
Risiko stroke pada orang yang pernah terkena stroke lebih tinggi
daripada orang yang tidak pernah sama sekali.
Merokok
Penelitian menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor utama
penyebab stroke. Nikotin dan karbon monoksida dalam rokok
4
Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah faktor risiko mayor penyebab stroke dan
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Seseorang dengan
diabetes mellitus biasanya disertai dengan kolesterol tinggi dan
kegemukan sehingga semakin meningkatkan faktor risiko stroke.
Penyakit Arteri Karotis
Kerusakan arteri karotis karena atherosklerosis dapat menghambat
aliran darah yang akan menyebabkan stroke infark. Jika seseorang
mempunyai kelainan pada arteri karotis, akan terdengar suara
abnormal disebut bruit.
2.3.1
gerak.
b. Gangguan sensorik
Berupa baal-baal (hipestesi) atau anestesi pada satu atau
dua anggota gerak sisi kontralateral.
c. Afasia (bila lesi pada hemisfer dominan)
Dapat bersifat global atau defek ringan pada kemampuan
menulis, membaca dan menghitung.
d. Hilangnya penglihatan pada satu mata atau sebagian dari
satu mata termasuk amourosis fugax.
e. Hemianopsia homonim (gangguan lapang pandang yang
bersifat parsial).
2.4.1.2 TIA sistem vertebrobasiler
Lama serangan TIA sistem vertebrobasiler dari tanpa gejala
sampai gejala maksimal dalam waktu kurang dari 5 menit
dan merupakan gejala disfungsi batang otak.
a. Gangguan motorik
Gangguan motorik berupa kelemahan yang bervariasi
sampai kuadriplegia kadang-kadang terjadi perubahan
dari satu sisi ke sisi lainnya.
b. Gangguan sensorik
Berupa baal-baal atau anestesi yang bervariasi, dapat
mengenai keempat anggota gerak atau wajah tersering
bersifat bilateral.
c. Hilangnya penglihatan, gangguan lapang pandang yang
bersifat parsial atau komplit disebut hemianopsia
homonim bilateral.
8
dan
Infark Kecil
Disebut juga infark lakuner adalah infark yang berukuran
kecil bersifat kistik dan terletak dibagian dalam otak
terutama di ganglia basalis, kapsula interna, talamus dan
batang
otak,
menyertai
hipertensi
kronik
yang
unilateral,
pernafasan
Cheyne-stokes,
reflek
11
12
Tahap volunter
Tahap faringeal
Tahap esophageal
2.5.1 Tahap Volunter dari Menelan
Bila makanan sudah siap ditelan, secara sadar makanan ditekan
atau digulung ke bagian belakang mulut dengan tekanan lidah ke
atas dan ke belakang terhadap palatum. Jadi lidah memaksa
bolus makanan ke dalam faring. Dari sini proses menjadi
seluruhnya atau hampir seluruhnya, secara otomatis dan pada
umumnya tidak dapat dihentikan.
2.5.2 Tahap Faringeal dari Menelan
Bila bolus makanan telah terdorong ke belakang mulut, ia
merangsang daerah reseptor menelan di seluruh pintu faring,
khususnya pada tiang-tiang tonsila, dan impuls-impuls dari sini
berjalan ke batang otak untuk menimbulkan satu seri kontraksi
otot faringeal secara otomatis seperti berikut :
1.
2.
yang
telah
dikunyah
dengan
semestinya
ke
dalam
trakea.Yang
terpenting
adalah
melewati
permukaannya.
Ini
menambah
juga mendorong
14
15
16
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemberian nutrisi pada pasien stroke memerlukan perhatian selain jumlah
yang tepat sesuai kebutuhan; juga jalur pemberiannya. Jalur pemberian nutrisi
dapat dilakukan melalui oral, enteral maupun parenteral dan hal tersebut
dilakukan berdasarkan hasil penilaian kondisi penderita.
Pada pasien stroke, makan dan minum seringkali menjadi hal yang sulit untuk
dilakukan penderita. Hal tersebut dapat disebabkan adanya gangguan motorik
pada anggota gerak atas, maupun adanya disfagia. Sehingga sering terjadi
akumulasi makanan pada rongga mulut yang dapat menyebabkan kelainan pada
gigi dan ataupun jaringan pendukungnya.
Untuk mengurangi akumulasi makanan dalam rongga mulut pada penderita stroke
dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.
4.1 Nasogastric Tube
Adalah pipa plastik jernih yang dimasukkan melalui hidung masuk
esofagus kemudian ke lambung. Pipa ini dapat mempunyai fungsi
utama yaitu mengeluarkan udara dan sisa makanan yang terdapat
dalam lambung. Pipa ini juga dapat digunakan untuk memberi
makan pada pasien koma contohnya stroke dengan penurunan
kesadaran. Pipa ini tidak nyaman, tetapi tidak menimbulkan rasa
nyeri.
18
19
21
BAB IV
KESIMPULAN
1. Stroke adalah pembentukan defisit neurologik fokal atau umum secara
mendadak atas dasar gangguan peredaran darah otak serta mempunyai
pola gejala yang berhubungan dengan waktu (temporal profile).
2. Gangguan faal penelanan pada stroke dapat menyebabkan kelainan pada
gigi dan ataupun jaringan penunjangnya.
3. Faktor risiko mayor stroke adalah diabetes mellitus dan hipertensi.
4. Faktor risiko minor stroke adalah umur, jenis kelamin, faktor sosial
ekonomi, alkohol, penyalahgunaan obat, dan penyakit periodontal.
5. Pemberian nutrisi pada pasien stroke memerlukan perhatian khusus
terutama dalam ukuran dan cara pemberian.
6. Upaya untuk mengurangi akumulasi makanan dalam rongga mulut pada
pasien stroke yang mengalami gangguan faal penelanan dapat dilakukan
dengan cara memasang selang nasogastrik, palatum buatan, perubahan
posisi, dan meningkatkan fungsi sensorik.
7. Diperlukan kerjasama antara bagian Syaraf dan bagian Gigi terutama
dalam pemasangan palatum buatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam et al , 1997, BOIES Buku Ajar Penyakit THT, Jakarta : EGC.
2. Guyton, arthur, 1994, GUYTON Buku Ahar Fisiologi Kedokteran, Jakarta :
EGC.
3. Rumantir, christianus, 1986, Pola Penderita Stroke, Bandung.
4. Sidharta, priguna, 1985, Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum, Jakarta :
Dian Rakyat.
5. http://dentalcarestamford.com/perioarticle.htm.
6. http://www.klinikpria.com/datatopik/stroke/gizipadastrokedanpascastrok.html.
7. http://www.southalabama.edu/speechandhearing.
8. http://www.strokeassociation.org/presenter.jhtml?identifier=1200037.
9. http://www.sun.ac.za/neurology/lectures/stroke.htm.
23