Penggembalaan disebut pastoral. Ekosistem ini terdiri atas peternak
(pastoralist) dan hewan ternak. Adapun padang penggembalaan disebut ekosistem pastoral (Iskandar, 2001). Lebih lanjut dijelaskan bahwa masyarakat peternak (pastoralist society) merupakan bagian integral yang sangat penting dalam ekosistem pastoral ini. Berbagai aktifitas peternak itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hadi et al (2002) menyebutkan sistem padang penggembalaan merupakan kombinasi antara pelepasan ternak di padang penggembalaan bebas dengan pemberian pakan. Di Indonesia sistem penggembalaan bebas hanya ditemukan di wilayah timur Indonesia dimana terdapat areal padang rumput alami yang luas. Di beberapa tempat ternak dilepas untuk merumput di tepi jalan, halaman rumah atau tanah kosong di sekitar desa. Hal ini dimungkinkan terutama bila aman dari pencurian atau kecelakaan terhadap ternak. Sistem ini menggunakan sedikit tenaga kerja. Peternak menggunakan sistem penggembalaan ini sepanjang tahun. Selama musim hujan dimana sebagian areal penggembalaan dimanfaatkan untuk ditanami tanaman budidaya semusim, kawanan ternak digiring ke wilayah dekat hutan. Selain itu beberapa ternak dimanfaatkan untuk menggarap tanah pertanian. Bila tidak terdapat kawasan hutan, peternak membuatkan kandang pagar dimana ternak dapat merumput dan memakan pakan yang disediakan.