Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Laboratorium

memiliki

arti

penting

dalam perkembangan

pengajaran dan

perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga berperan


dalam kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi. Pengadaan
laboratorium di setiap lembaga pendidikan adalah keharusan untuk meningkatkan mutu dari
lembaga pendidikan itu sendiri. Dari sinilah lembaga pendidikan dituntut untuk
mengoptimalkan penggunaan laboratorium khususnya di perguruan tinggi.
Laboratorium berperan penting bagi setiap peneliti dan praktikan karena laboratorium
sebagai tempat penunjang proses pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat
memberikan pengalaman belajar pada siswa/mahasiswa untuk berinteraksi dengan alat dan
bahan serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung. Oleh karena itu, untuk mencapai
standar minimal tersebut pihak pengelola laboratorium diharapkan memperbaiki sistem
pengelolaan laboratorium Biologi.
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal
dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Manajemen laboratorium adalah
salah satu usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan
baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum
tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium
yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus apapun suatu
laboratorium tidak akan berarti apabila tidak ditunjang oleh pengelolaan laboratorium yang
baik. Pengelolaan laboratorium hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur-unsur dalam
pengelolaan (Susilowati, 2012). Keberhasilan pengelolaan laboratorium yang baik sangat
berpengaruh terhadap kualitas suatu laboratorium. Kualitas pengelolaan laboratorium Biologi
dapat diketahui melalui evaluasi personal laboratorium meliputi mahasiswa sebagai
praktikan, tenaga administrasi, laboran, dosen pengampu praktikum, dan kepala laboratorium.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menyusun makalah tentang pengelolaan
laboratorium Biologi khususnya Laboratorium Biologi Umum.

PEMBAHASAN
Menurut Widyarti (2005:1) Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan
kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Laboratorium adalah
bagian integral dari bidang akademik, maka manajemen laboratorium perlu direncanakan
seiring dengan perencanaan akademik (program dan anggarannya). Peranan laboratorium
sangat besar dalam menentukan mutu pendidikan karena laboratoriumlah yang menghasilkan
karya-karya ilmiah yang membanggakan. Sehingga bagi perguruan tinggi yang bermutu,
laboratorium menjadi bagian yang dikedepankan. Laboratorium yang baik harus dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas
umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus
berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan,
ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain
(Wirjosoemarto et al. 2004). Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu
ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan
beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan
laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk
menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium
akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
1. Perlengkapan Laboratorium
a.

Perabot yaitu meja demonstrasi, meja praktikum siswa, lemari biasa, lemari
gantung, laci meja, bak suci, rak, panggung, papan tulis,

b.

alat peraga pendidikan yaitu : instrumen, bagan, model bahan kimia,slide dll

c.

Perkakas yaitu obeng, tang, kikir, gergaji

d.

Kotak P3K beserta isinya

e.

Alat pemadam kebakaran

f.

Alat pembersih

g.

Lemari Asap

h.

Kumpulan buku yaitu katalog, buku petunjuk dll.

i.

Listrik atau Generator

2. Tata Letak Laboratorium


Tata ruang yang baik mempunyai:

Pintu masuk (in)


pintu keluar (out)
pintu darurat (emergency-exit)
Ruang persiapan (preparation-room)
Ruang peralatan (equipment-room)
Ruang penangas (fume-hood)
Ruang penyimpanan (storage - room)
Ruang staf (staff-room)
Ruang teknisi (technician-room)
Ruang bekerja (activity-room)
Ruang istirahat/ibadah
Ruang prasarana kebersihan
Ruang toilet
Lemari praktikan (locker)
Lemari gelas (glass-rack)
Lemari alat-alat optik (opticals-rack)
Pintu jendela diberi kawat kasa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk.
Fan (untuk dehumidifier)
Ruang ber-AC untuk alat-alat yang memerlukan persyaratan tertentu.
Tidak terletak di arah angin,yaitu untuk menghindari polusi terhadap kamar lain.
Mempunyai jarak cukup jauh terhadap sumber air, untuk menghidari pencemaran air.
Mempunyai saluran pembuangan tersendiri untuk menghindari pencemaran

penduduk.
Mempunyai jarak cukup jauh terhadap bangunan lain untuk memberikan ventilasi

yang cukup dan penerangan alami yang optimum.


Terletak pada bagian yang mudah dikontrol.
3. Pemeliharaan Alat/Bahan

Masalah penyimpanan alat / bahan biasanya ditentukan oleh : keadaan laboratorium,


susunan laboratoroum, keadaan perabot laboratorium serta adanya gudang dan raung
persiapan.
Untuk bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis, sebaiknya ditempatkan pada
ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk
bahan-bahan yang mudah menguap. Ruangan fume perlu dilengkapi fan, agar udara/uap yang
ada dapat terhembus keluar. Bahan-bahan kimia yang ditempatkan dalam botol berwarna
coklat/gelap, tidak boleh langsung terkena sinar matahari dan sebaiknya ditempatkan pada
lemari khusus. Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering dan
tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur. Sebagai tindakan
pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotak
yang dilengkapi dengan silica-gel, dan dalam kondisi yang bersih. Mikroskop harus disimpan
di dalam lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari tersebut biasanya diberi

lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas sehingga dapat mengurangi kelembaban
udara (dehumidifier-air).
4. Manajemen Sarana Prasarana
Berikut beberapa kriteria penataan laboratorium.

Almari (tempat peralatan) harus dilengkapi dengan daftar alat yang tersimpan di

dalamnya.
Setiap wadah bahan kimia harus dilengkapi dengan label karakteristik bahan.
Penempatan bahan harus terklasifikasi sesuai tingkat bahayanya dan rak penyimpanan
bahan dilengkapi dengan label tanda bahaya.

Anda mungkin juga menyukai