PERIOPERATIF
Page 1
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Page 6
extracelluler
1/3(20%)
(14 lt in 70 kg
young adult)
Transcelluler
Interstitial
Plasma
1-3%
5%
(3.5
lt
in
15% (10.5 lt in 70 kg
(Cerebrospinal)
70
kg
young
adult)
young adult)
(aqueous humor)
Page 7
Usia
Kilogram Berat(%)
Bayi prematur
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1-2 tahun
59
11-16 tahun
58
Dewasa
58-60
Dewasa dengan obesitas
40-50
Dewasa kurus
70-75
Page 8
Cairan intraselular
Cairan yang terkandung di antara sel disebut
cairan intraselular.
Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari
cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular
(sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa lakilaki dengan berat badan sekitar 70 kilogram).
Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari
berat badannya merupakan cairan intraselular
Page 9
Cairan ekstraselular
Cairan yang berada di luar sel disebut
cairan ekstraselular.
Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang
seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir,
sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat
di cairan ekstraselular.
Setelah usia 1 tahun, jumlah cairan
ekstraselular menurun sampai sekitar
sepertiga dari volume total.
Page 10
Page 11
Cairan Intravaskular
Merupakan cairan yang terkandung dalam
pembuluh darah (contohnya volume
plasma).
Rata-rata volume darah sekitar 5-6L
dimana 3 liternya merupakan plasma,
sisanya terdiri dari sel darah merah, sel
darah putih dan platelet.
Page 12
Cairan transeluler
Merupakan cairan yang terkandung
diantara rongga tubuh tertentu seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi
sinovial, intraokular dan sekresi saluran
pencernaan.
Page 13
Page 14
o Kation
Kation utama dalam cairan ekstraselular
adalah sodium (Na+), sedangkan
kation utama dalam cairan intraselular
adalah potassium (K+)
Page 15
o Anion
Anion utama dalam cairan ekstraselular
adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat
(HCO3)
Page 16
Natrium
Kadar natrium dalam tubuh
58,5mEq/kgBB dimana 70% atau
40,5mEq/kgBB dapat berubah-ubah.
Ekresi natrium dalam urine 100180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dan
keringat 58mEq/liter.
Kebutuhan setiap hari = 100mEq (6-15
gram NaCl).
Page 17
Page 18
Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di
dalam cairan ekstraseluler berperan
penting di dalam terapi gangguan
keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah
kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB
Page 19
Page 20
Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan
minuman, terutama susu, 80-90%
dikeluarkan lewat faeces dan sekitar 20%
lewat urine. Jumlah pengeluaran ini
tergantung pada intake,besarnya tulang,
keadaan endokrin.
Page 21
Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis
makanan. Kebutuhan untuk pertumbuhan
+10 mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan
faeces
Page 22
Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat
dalam tubuh sebagai salah satu hasil
akhir daripada metabolisme. Kadar
bikarbonat dikontrol oleh ginjal.
Sedikit sekali bikarbonat yang akan
dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol
oleh paru-paru dan sangat penting
peranannya dalam keseimbangan asam
basa
Page 23
Page 24
Electolyte
Plasma(mEq/L
Interstetiel
(mEq/KgH2o)
Intracelluler
(mEq/KgH2o)
Na+
142
145
10
K+
159
Ca2+
Mg2+
40
Total
153
154
210
Anion:
Cl-
103
117
HCO3-
25
28
Protein
17
45
Others
155
Total
153
154
210
Cation:
Page 25
Page 28
Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat
terlarut) melalui membran semipermeabel
(permeabel selektif) dari larutan berkadar
lebih rendah menuju larutan berkadar
lebih tinggi hingga kadarnya sama.
Page 29
Page 30
Difusi
Difusi ialah proses bergeraknya molekul
lewat pori-pori
Difusi tergantung kepada perbedaan
konsentrasi dan tekanan hidrostatik
Page 31
Page 32
Page 33
Page 34
Fluid Gains
Fluid Loses
Oxidative 300 ml
Metabolism
Oral fluids
1100-1400 ml
Solid foods
800-1000 ml
TOTAL :
2200-2700 ml
Kidneys 1200-1500 ml
Skin 500-600 ml
Lungs 400 ml
GI tract 100-200 ml
2200-2700 ml
Page 35
Keparahan Defisit
2 5%
Ringan
5 10 %
Sedang
10 15 %
Berat
15 20 %
Fatal
Page 37
Page 38
Page 39
Dehidrasi
Dehidrasi sering dikategorikan sesuai
dengan kadar konsentrasi serum dari
natrium menjadi isonatremik (130-150
mEq/L),
hiponatremik (<139 mEq/L) atau
hipernatremik (>150 mEq/L).
Page 40
Dehidrasi hipotonis
(hiponatremik)
Dehidrasi hipotonis (hiponatremik) terjadi
ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih banyak dari
darah (kehilangan cairan hipertonis).
Page 42
Dehidrasi hipertonis
(hipernatremik)
Dehidrasi hipertonis (hipernatremik) terjadi
ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih sedikit dari darah
(kehilangan cairan hipotonis).
Page 43
Derajat dehidrasi
Dehidrasi
Dewasa
Anak
Ringan
4%
4%-5%
Sedang
6%
5 % - 10 %
Berat
8%
10 % - 15 %
Shock
15-20%
15-20%
Page 44
Page 45
Page 46
Page 47
b. Kelebihan volume
Kelebihan volume cairan ekstraselular
merupakan suatu kondisi akibat iatrogenik
(pemberian cairan intravena seperti NaCl
yang menyebabkan kelebihan air dan
NaCl) ataupun dapat sekunder akibat
insufisiensi renal (gangguan pada GFR),
sirosis, ataupun gagal jantung kongestif
Page 48
2. Perubahan Konsentrasi
- Hiponatremia
Jika < 120 mg/L maka akan timbul gejala
disorientasi, gangguan mental, letargi,
iritabilitas, lemah dan henti pernafasan,
sedangkan jika kadar < 110 mg/L maka
akan timbul gejala kejang, koma
Page 49
Page 50
- Hipernatremia
Jika kadar natrium > 160 mg/L maka akan
timbul gejala berupa perubahan mental,
letargi, kejang, koma, lemah.
Hipernatremi dapat disebabkan oleh
kehilangan cairan (diare, muntah, diuresis,
diabetes insipidus, keringat berlebihan),
asupan air kurang, asupan natrium
berlebihan.
Page 52
Page 53
- Hipokalemia
Jika kadar kalium < 3 mEq/L. Dapat terjadi akibat
dari redistribusi akut kalium dari cairan
ekstraselular ke intraselular atau dari
pengurangan kronis kadar total
kalium tubuh.
Tanda dan gejala hipokalemia dapat berupa
disritmik jantung, perubahan EKG (QRS segmen
melebar, ST segmen depresi, hipotensi
postural,kelemahan otot)
Page 54
K = K1 K0 x 0,25 x BB
K = kalium yang dibutuhkan
K1 = serum kalium yang diinginkan
K0 = serum kalium yang terukur
BB = berat badan (kg)
Page 55
- Hiperkalemia
Terjadi jika kadar kalium > 5 mEq/L, sering terjadi
karena insufisiensi renal atau
obat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs,
ACE-inhibitor, siklosporin,
diuretik).
Tanda dan gejalanya terutama melibatkan susunan
saraf pusat
(parestesia, kelemahan otot) dan sistem
kardiovaskular (disritmik, perubahan EKG)
Page 56
Page 57
Perubahan komposisi
Asidosis respiratorik (pH< 3,75 dan PaCO2> 45 mmHg)
Kondisi ini berhubungan dengan retensi CO2 secara
sekunder untuk menurunkan
ventilasi alveolar pada pasien bedah.
Page 58
Page 59
Page 60
Page 61
Page 62
Page 64
Page 66
Faktor-faktor preoperatif
1. Kondisi yang telah ada
2. Prosedur diagnostik
3. Pemberian obat
4. Preparasi bedah
5. Penanganan medis terhadap kondisi yang
telah ada
6. Restriksi cairan preoperatif
7. Defisit cairan yang telah ada sebelumnya
Page 67
Faktor Perioperatif
1. Induksi anestesi
2. Kehilangan darah yang abnormal
3. Kehilangan abnormal cairan ekstraselular ke
third space (contohnya kehilangan cairan
ekstraselular ke dinding dan lumen usus saat
operasi)
4. Kehilangan cairan akibat evaporasi dari luka
operasi (biasanya pada luka operasi yang besar
dan prosedur operasi yang berkepanjangan
Page 68
Faktor Postoperatif
1. Stress akibat operasi dan nyeri pasca
operasi
2. Peningkatan katabolisme jaringan
3. Penurunan volume sirkulasi yang efektif
4. Risiko atau adanya ileus postoperatif
Page 69
Type of Surgery
Fluid replacement
Minimal
1-2 mlkg-1hr-1
Moderate
Ureteral implantation
4 mlkg-1hr-1
Severe
Scoliosis, bowel
obstruction
> 6 mlkg-1hr-1
Page 71
Page 72
Page 73
Page 74
Page 75
Page 76
90 ml/kgBB
*full term
85 ml/kgBB
Bayi 80 ml/kgBB
Dewasa
*Laki-laki
75 ml/kgBB
*Wanita 65 ml/kgBB
Page 77
Page 78
Page 79
Page 80
Whole blood
Packed red blood cells (PRBCs)
Leukocytes depleted blood
Fresh frozen plasma
Platelets
Factors
Freeze dried factor VII (infection)
Cryoprecipitate (VIII) antihemophilic
Christmas (IX) concentrate
Page 81
Page 82
Page 83
Page 84
Page 85
Page 86
Page 88
Page 89
Page 90
Page 91
Electrolyte contents
(Commonly used IV
fluids)
Solution
Cl
K+
Ca
2+
Dextrose 5%
(D5W)
NS
Glucos
e*
77
Lactated
Ringer
130
109
N saline
154
154
D5 NS
38.
5
38.5
D5 NS
77
77
Osmola
rity
(mOsm
ol.L-1)
Hypotonic
253
Hypotonic
154
!! Isotonic
273
Lactate
50
77
R/Plasma
28
Isotonic
308
50
!! Isotonic
335
50
!!
Page 92
432
2. Cairan Koloid
Disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau
biasa disebut plasma
substitute atau plasma expander
Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang
mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas
osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung
bertahan agak lama (waktu paruh 3-6 jam) dalam
ruang intravaskuler
Page 93
Page 94
Page 95
Page 97
Page 98
Page 99
Page 100
3. Gelatin
Larutan koloid 3,5-4% dalam balanced
electrolyte dengan berat molekul rata-rata
35.000 dibuat dari hidrolisa kolagen binatang.
Ada 3 macam gelatin, yaitu:
- modified fluid gelatin (Plasmion dan Hemacell)
- Urea linked gelatin
- Oxypoly gelatin
Page 101
Page 102
TERIMA KASIH
Page 103