Kowske, B., Rasch, R., & Wiley, J. (2010). Millennials (Lack of) Attitude
Problem: An
Empirical Examination of Generational Effects on Work Attitudes. Journal
of Business and
Psychology, 25(2), 265-279
Sikap (attitude) didefinisikan oleh Robbins (2007) sebagai pernyataan evaluatif, baik
yangmenyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal
inimencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu. Sementara Kreitner
danKinicki (2005) mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan merespon sesuatu
secarakonsisten untuk mendukung atau tidak mendukung dengan memperhatikan objek
tertentu.Gibson (2003), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan
mentalyang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan
pengaruhkhusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. Sikap
lebihmerupakan determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian
danmotivasi
1.
dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akanmemberi dasar afektif dalam
mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklaharah sikap tertentu.5.
Institusi Pendidikan dan Agama.Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama
mempunyai pengaruh kuat dalampembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan
dasar pengertian dan konsep moraldalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk,
garis pemisah antara sesuatu yangboleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan sertaajaran-ajarannya.6. Faktor emosi dalam
diri.Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman
pribadiseseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari olehemosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentukmekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan
segera berlalu begitu
4. 11. frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan
lebihtahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah
prasangka
Sikap dan fleksibilitas adalah faktor tempat kerja yang paling penting untuk
bekerja kesejahteraan mental, stres, dan keterlibatan kerja orang tua '
Frida Eek1,2
Anna Axmon1
1Division dari Occupational and Environmental Medicine, Universitas Lund, Lund,
Swedia
2Department Ilmu Kesehatan, Universitas Lund, Lund, Swedia
Frida Eek, Departemen Ilmu Kesehatan, Ilmu Pusat Kesehatan (HSC), Box 157,
Baravgen 3, 221 00 Lund, Swedia. Email: Frida.Eek@med.lu.se
Abstrak
Tujuan: Kebutuhan untuk menggabungkan kerja aktif dan orang tua adalah
kenyataan bagi banyak orang tua saat ini. Mengetahui lebih lanjut tentang
faktor-faktor tempat kerja yang berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik
atau lebih buruk bisa membantu pengusaha untuk membentuk lingkungan kerja
yang memberikan kondisi yang optimal untuk mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan dan bekerja keterlibatan dalam kelompok ini. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan antara
faktor-faktor yang berbeda bekerja subjektif dan objektif dan manfaat, dan
berbagai variabel hasil seperti stres, laporan gejala, kesejahteraan, kelelahan
yang berhubungan dengan pekerjaan, keterlibatan kerja, dan konflik pekerjaankeluarga antara bekerja ibu dan ayah dengan anak-anak kecil. Metode: analisis
Cross-sectional asosiasi antara faktor tempat kerja dikategorikan ke dalam tiga
dimensi yang berbeda; fleksibilitas, manfaat, dan sikap dan hasil tindakan yang
dilakukan, termasuk tanggapan kuesioner dari 1.562 orang tua yang bekerja.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tempat kerja yang
berhubungan dengan fleksibilitas dan, khususnya di kalangan perempuan, sikap
orang tua tampaknya memiliki efek paling kuat pada bekerja stres subjektif
orang tua dan kesejahteraan, sementara manfaat tampaknya memiliki dampak
yang kurang. Kecuali mengenai faktor yang berhubungan dengan sikap di
tempat kerja, sebagian besar asosiasi yang serupa di antara pria dan wanita.
Kesimpulan: Kemungkinan besar, faktor yang berbeda yang lebih cocok atau
lebih penting bagi beberapa individu daripada yang lain tergantung pada jumlah
pekerjaan mereka, serta situasi keluarga dan juga tergantung pada faktor
individu seperti kepribadian dan prioritas. Sikap positif terhadap orang tua dan
situasi kerja yang fleksibel tampaknya, bagaimanapun, bermanfaat bagi
kesejahteraan umum dan bekerja keterlibatan kalangan orang tua yang bekerja.
1.
Frida Eek1,2
Anna Axmon1
1
1.
Division of Occupational and Environmental Medicine, Lund University, Lund, Sweden
2
2.
Department of Health Sciences, Lund University, Lund, Sweden
Frida Eek, Department of Health Sciences, Health Sciences Centre (HSC), Box 157, Baravgen 3,
221 00 Lund, Sweden. Email: Frida.Eek@med.lu.se
Abstract
Aims: The need to combine active employment and parenthood is a reality for many parents today.
Knowing more about which work place factors are associated with better or worse health could help
employers to form a work environment that provides optimal conditions to maintain or increase health and
work engagement in this group. The aim of this study was to explore possible associations between
different subjective and objective work factors and benefits, and a range of outcome variables such as
stress, symptom report, wellbeing, work-related fatigue, work engagement, and workfamily conflict among
working mothers and fathers with small children. Methods: Cross-sectional analyses of associations
between work place factors categorised into three different dimensions; flexibility, benefits, and attitude and
the outcome measures were performed, including questionnaire responses from 1562 working
parents. Results: The results showed that work place factors related to flexibility and, especially among
women, attitude to parenthood appear to have the strongest effect on working parents subjective stress
and wellbeing, while benefits appear to have less impact. Except regarding factors related to attitudes at
the work place, most associations were similar among men and women. Conclusions: Most likely,
different factors are better suited or more important for some individuals than others depending on
their total work, as well as family situation and also depending on individual factors such as
personality and priorities. A positive attitude towards parenthood and a flexible work situation
seem, however, beneficial for the general wellbeing and work engagement among working parents.