Anda di halaman 1dari 4

Masih soal wacana peninjauan situasi Ibukota dan Pusat Pemerintahan Jakarta.

Kayaknya perlu dongeng


perkembangan daerah ini sejak kuda gigi besi pada jamanrekiplik sampai saat ini.
:( Pakdhe emang kuda doyan makan besi ? :D
Dibawah sana peta-peta jadul juga
peta-peta perkembangan terakhir kota
Jakarta yang sudah sumpek itu.
Nama dari bandar ini berubah dan
berkembang. Konon menurut Tante
Wiki, pelabuhan merupakan awal dari
bandar ini yang disebut Sunda Kalapa
(397-1527). Kemudian berganti nama
menjadi Jayakarta pada abad ke 16
(1527-1619). Penjajahan belanda
memulai menggunakan nama Batavia
(1619-1942), dan akhirnya berubah
menjadi Djakarta (1942-1972) dan selanjutnya dengan ejaan baru menjadi Jakarta hingga kini.
Mendapatkan peta sebelum jaman penjajahan sulit sekali. Mungkin pemetaan belum dikenal oleh penguasa
Sunda Kelapa ini. Bahkan ketika namanya masih Jayakarta-pun tidak ada peta yang saya ketemukan.

Era Penjajahan Belanda (1916-1942)

Awalnya, bakal pemukiman sumpek ini berupa sebuah


pelabuhan yang disebut Sunda kelapa. Ketika belanda datang mereka membuat sebuah chateaus yaitu tempat
tinggal yang mirip sebuah benteng. Sejarah Kota Jakarta yang lebih lengkap bisa ditanyakan ke Tante Wiki

(klick sini).
Peta tertua yang diketemukan di belantara maya adalah sebuah peta yang diperkirakan dibuat pada abd ke XVII
(1619). Peta ini diperoleh di websitenya Leiden University. Kebanyakan peta-peta koeno ini tentusaja ada di
Leiden-Netherland.
Quote : Old Batavia

In 1619 the Dutch created a fortification and trade post at the site of a quite important port town of the princedom
Papajaran (Pajajaran), Sunda Kelapa, which had fallen in the hands of Banten and was called Jacatra. This
settlement of Batavia was based on the complete elimination of the indigenous element by the destruction of the
Dalem and mosque of Jacatra. The founding of Batavia might be considered the beginning of the colonial era in
Indonesia.
Peta berikutnya yang ada bertarikh 1653 disebelah kiri. Barangkali ini merupakan
sebuah grand design untuk memperluas kota bandar raya Batavia waktu itu. Mungkin
saja design yang mengatakan jumlah penduduk Jakarta maksimum satu juta itu
berdasarkan design sangat awal ini.
:( Pakdhe, kenapa ya Belanda tidak mau menggunakan nama Jacrata, tetapi merubah
menjadi Batavia
:D Thole, dalam setiap proses penjajahan akan selalu terjadi eliminasi nama-nama atau monumen-monumen
lama. Hal ini sering terjadi sebagai eliminasi tata-nilai. Itulah sebabnya Saya menganggap bahwa penjajahan
atau kolonialism itu sebuah tragedi sejrah karena penghapusan budaya yang sudah dikembangkan oleh sebuah
bangsa
Peta berikutnya tahun 1705 ini tertulis Plan De Batavia. Sepertinya sebuah peta design
sangat awal untuk pengembangan kota Batavia. (awas baca arah utaranya sebalh kanan
ya :) ). Peta ini menunjukkan tempat-tempat tertentu dan tengoklah dengan meng-klik
gambar disebelah kanan ini.
Belanda memang sudah maju dalam teknik pemetaan sejak dahulu. Bahkan banyak peta-peta Indonesia
(termasuk peta geologi) yang berasal dari pekerjaan para penjajah ini.
Sedangkan disebelah kanan ini konon peta tahun awal abad XVIII (1744). Tentusaja ini merupakan peta jaman
penjajahan. Didalamnya terlihat adanya sebuah chatteu, atau kompleks perumahan yang cukup besar. Mungkin
sekali kompleks perumahan mewah. Coba amati, daerah atau kompleks ini dilalui sebuah aliran sungai. Ya,
sebuah sungai, artinya sungai ini dikelola dan dibuat
sebagai bagian dari kota (chatteu) Batavia.
:( Pakdhe kayaknya benci banget dengan penjajahan
ya ?
:D heeeeghhh grrr Dalam penjajahan Belanda ini
berbeda dengan penjajahan Inggris. Belanda memang
mengambil hasil bumi Indonesia. Batavia ini juga
dikenal sebagai pusat atau tempat berdirinya VOC.
Sebuah firma dagang yang menjadi kendaraan
penyedot kekayaan Indonesia.
Bentuk design ini sangat mirip sebagai sebuah benteng,
ketimbang sekedar lokasi mukim (settlement). Lihat
bagaimana pola aliran sungai yang sudah dimodifikasi
ini. Air digunakan sebagai bagian dari pertahanan (parit). Mirip pembuatan kerajaan baru atau sebuah tapak
penaklukan. Jadi pantaslah kalau tahun awal design ini menunjukkan awal era
Penjajahan. :(
Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan peta-peta Batavia (proto-Jakarta) awal abad
XIX yang ada di belantara maya ini. Yang berhasil diketemukan hanya peta yang
bertarikh akhir abad XIX ini, 1897. Peta disebelah kiri. Peta ini memperlihatkan
Jakarta eh Batavia yang sudah jauuh berkembang. Tengoklah adanya jalur-jalur
transportasi baik jalan raya maupun rel kereta api.

Batavia menjadi kota yang multi fungsi, dan sebuah kota besar pada awal
abad XX (1920). Coba tengok perkembangan kota ini. Pemukiman (warna
merah) sudah menyebar ke segala arah. Pusat Chatteu Batavia (yang
nantinya menjadi Jakarta) sudah tidak lagi terlihat. (Coba klik gambarnya
untuk memperbesar).

Jaman Penjajahan Jepang (1942-1945).


Jepang menjajah Indonesia hanya 3 tahun. Petapeta pada tarih sekitar tahun ini juga susah
dijumpai yang menurut catatan yang ada bertarih
1935. Pada jaman perang dunia ini tentunya peta
sangat penting tetapi saya tidak menemukannya.
Seingat saya sih dahulu ada peta keluaran US
Army, yang sering menjadi peta dasar dalam pemetaan geologi suatu
daerah.
Warna merah dalam peta menunjukkan lokasi perumahan dimana terlihat
perkembangan pemukiman kearah selatan. Juga pelabuhan baru Tanjung
Priok sudah berkembang menjadi pelabuhan yang jauh lebih besar dari Sunda Kelapa.
Walaupun tidak (belum) dijumpai peta pada periode pendek ini, amun periode ini menjadi sangat penting karena
sejak tahun 1942 inilah Batavia diganti nama dengan JAKARTA. Yang kalau ditengok pada peta sebelum 1619
memang daerah ini sebelumnya disebut Jacrata !

Sisa-sisa Chatteu Batavia saat ini.

Dari peta jadul diatas dapat kita lihat perbandingannya, seperti apa Batavia dahulu itu dan Jakarta saat ini.
Terlihat bahwa Jakarta yang ada sekarang memang sudah sumpek. Namun dengan pola yang terlihat pada petapeta diatas, masih dapat diketemukan dimana lokasi-lokasi itu berada.

:( whaduh itu mbandingin peta jaman kuda gigit besi dibanding jaman transformer ya, Pakdhe ? :P
Kalau tertarik melihat lebih detilnya silahkan tengok di WikiMapia (klick Sini)
Perkembangan setelah kemerdekaan silahkan ke tulisan berikutnya : Jakarta yang makin sumpek 2. Tak
sesexy dulu ! )
:( Pakdhe, kalau dilihat dari peta diatas, terlihat bahwa garis pantai jakarta sudah berubah ya Pakdhe ?
:D Betul sekali Thole, dalam tulisan berikutnya kita lihat bagaimana perkembangan dari garis pantai ini. Sabar
ya thole :)
Sumber gambar: internet Tanya Omm Google, sampai lupa mencatat karena sebel dengan penjajahan
howgh :(

Anda mungkin juga menyukai