Anda di halaman 1dari 7

Sang Pemimpi Kecil yang

Dermawan
Oleh Anggara Tri Putra.

PEMAIN:

Bejo
Doni
Ibu Bejo
Pak Bastian
Kakek tua
(Hari sudah pagi,Bejo lekas bangun lalu mandi, dan memakai seragam, setelah itu ia tak lupa berpamitan
kepada ibunya, Bejo pun menuju kamar Ibu, Ia mencium tangan ibu, sementara itu, Ternyata Doni
menghampiri Bejo diluar, untuk berangkat sekolah bersama.)
Bejo
: (Melepas tangan Ibu) Bu, aku berangkat sekolah dulu ya, doakan aku yang terbaik.(Membuka
pintu lalu keluar)
Ibu
: Iya Jo! Ibu akan selalu mendoakanmu. (Menutup pintu)
(Doni bersiul-siul karena merasa bosan diluar rumah Bejo)
Doni
Bejo
Doni

: (Menghentikan siulannya) Hei Jo!, sudah jam segini, cepat kita bisa terlambat!
: Benarkah?, kalau begitu ayo kita berlomba lari sampai sekolah.
: Oh ya? , Siapa takut!.

(Mereka pun berkejar kejaran hingga sampai di sekolah, berkat lomba dadakan itu, mereka
terselamatkan dari keterlambatan. Mereka pun masuk ke sekolah.
Bejo
: HoshHoshh.. (Nafasnya tersendat-sendat), Hei ternyata aku juara Hahahahaha (Bejo
tertawa terbahak-bahak)
Doni
: Ahh sial nasibku, biasanya aku yang menang.
Bejo
: Sudahlah Don, mengaku saja kalau kalah!.
Doni
: Baiklah, aku kalah, Yuk kita ke kelas.
Bejo
: Ayooo!..

(Mereka pun menuju kelas, ternyata kelas sudah ramai, karena mereka berdua datang paling akhir, tak
lama kemudian Guru Bahasa Indonesia masuk.)
Guru
: Selamat pagi anak anak, Bagaimana kabar kalian?
Murid : Baik buu!!! (Serentak)
Guru
: Ok, kalau begitu, Ibu akan memulai kegiatan belajar mengajar, untuk kali ini ibu akan
menanyakan cita-cita kalian satu persatu dan beri alasannya. Dimulai dari Doni. (Menunjuk Doni)
Doni
: Kalau aku ingin menjadi tentara bu, karena aku ingin menjaga keutuhan bangsa ini.
Guru
: Wah cita-cita yang bagus Don, kamu harus semangat mencapainya. Selanjutnya Bejo.
Bejo
: Kalau aku ingin jadi Dokter bu, aku senang membantu orang yang sakit.
Temon : Hei Jo! , keluargamu kan miskin, mustahil kau bisa mendapatkannya! Hahahaha (Temon
tertawa di ikuti oleh teman-teman yang lain kecuali Doni)
Doni
: Hei teman-teman, kalian tidak boleh seperti itu pada Bejo! (Meredakan keramaian)
Temon : Halahh, karena Bejo sahabatmu kau membelanya seperti itu? Lucu sekali Don! Hahahaa
(Temon tertawa dan diikuti murid lainnya)
Guru
: Sudah sudah , benar kata Doni, kita tidak boleh menertawakan seseorang seperti itu, Apapun
cita cita seseorang jika mau berusaha semaksimal mungkin, tak akan mustahil. (Memberi nasihat)
Murid : Baik buu!!! (Serentak)
(Guru pun menanyakan pada murid hingga selesai, dan berganti jam pelajaran dan akhirnya hal yang
paling ditunggu pun datang. Krinkkkk Krinkkk. Bel sekolah berbunyi, semua siswa di sekolah itu
sangat bahagia karena besok hari sabtu, mereka bebas bermain sampai hari Senin tiba, Bejo dan Doni
selalu pulang sekolah bersama.)
Doni
Bejo
Doni
Bejo
Doni
Bejo
Doni

: Jo, Omongan si Temon jangan dimasukan dalam hati, dia memang begitu wataknya.
: Tentu saja Don, aku sudah kenal dia bagaimana orangnya.
: Kau memang sahabat ku Jo! (Menepuk bahu Bejo)
: Don, Besok hari sabtu, ayo kita jalan jalan disekitar sini.
: Oke!, kita mau kemana ?
: Bagaimana kalau lewat situ? Sepertinya lebih dekat dari rumah.
: Baiklah!

(Bejo dan Doni melewati jalan pintas, tiba tiba saat mereka berjalan Bejo menemukan sebuah tas
dipinggir jalan.)
Bejo
: Hei Don!, Lihat itu, ada sebuah tas . (Menunjuk sebuah tas di pinggir jalan)
Doni
: Ya, kau benar , ayo kita periksa. (Mereka menghampiri dan membuka tas tersebut)
Bejo
: Wah Don, banyak sekali uangnya! (Mengambil sejumlah uang di tas itu)
Doni
: Iya Jo, banyak sekali.
Bejo
: Hei lihat ini Don, ada sebuah kartu nama. (Menunjukan pada Doni)
Doni
: Sepertinya tak jauh dari sini.
Bejo
: Daripada jatuh kepada orang yang salah lebih baik kita bawa tas ini Don. (Merangkul tas
tersebut)

Doni

: Lalu kita apakan? (Kebingunggan)

Bejo
: Bagaimana kalau besok kita ke rumah pemilik tas ini, kalau sekarang tak mungkin, karena hari
sudah senja.
Doni
: Baiklah Jo, besok aku ada dirumahmu jam tujuh pagi.
Bejo
: Okelah Don!.
(Merekapun pulang kerumah masing masing, lalu Bejo pun sampai dirumah.)
Bejo
: (Membuka pintu) Bu aku pulang! (Mencium tangan Ibu)
Ibu
: Oh iyaa Jo, Hei tas siapa itu yang kau bawa Jo? (Menunjuk tas)
Bejo
: Oh ini Bu?, tadi aku menemukan tas ini dijalan, jalanannya sepi sekali, daripada jatuh
ketangan orang jahat, lebih baik aku bawa, dan aku berniat mengembalikannya besok.
Ibu
: Iya Jo, jangan sampai pemilik tas ini menuduh yang tidak tidak pada kita.
Bejo
: Baik bu, aku lapar, aku ke dapur dulu ya. (Menuju dapur)

(Hari pun mulai gelap, mereka pun lekas tidur, Esok hari pun tiba, Bejo pun bergegas mandi dan
berpakaian. Ia segera berpamitan pada Ibu. )
Bejo
Ibu

: Ibu, aku pergi dulu ya. (Keluar rumah)


: Iya Jo, Hati hati!. (Teriak ibu dari dapur)

(Ternyata Doni sudah menunggu diluar)


Bejo
: Ini Don alamatnya. (Memberi kartu nama dari tas)
Doni
: Hmmm.. Lewat sini Jo! (Menunjuk arah)
Bejo
: Banyak gaya kamu hahahaha.
Doni
: Haha, aku seorang detektif.
(Mereka pun berjalan ke alamat yang tertera dalam kartu nama, setelah beberapa jam , Mereka sampai di
sebuah rumah yang sangat besar)
Bejo
: Kau yakin ini rumahnya Don? ,Besar sekali!!
Doni
: Iya besar sekali ya Jo . Bagaimana kita tanya ke satpam itu? (Mereka pun menuju pos satpam
dirumah itu)
Bejo
: Permisi pak, apa benar ini rumahnya Pak Bastian?
Satpam : Benar Dik, ada perlu apa?
Bejo
: Saya ingin mengembalikan tas ini. (Menunjuk tas )
Satpam : Baiklah, silahkan masuk Dik. (Mengantarkan mereka kedalam)
(Mereka pun masuk kedalam rumah itu)
Satpam : Kalian duduk saja disitu, saya akan memanggil Pak Bastian. (Menunjuk sebuah sofa)
Bejo
: Baik pak! (Mereka pun duduk di sofa tersebut)

(Karena suasana dirumah itu sangat sejuk dan nyaman, Bejo dan Doni tanpa sengaja tertidur di sofa itu,
tiba tiba, Pak Bastian datang.)
Pak Bastian
: Hei kalian bangunlah. (Menggoyang goyangnkan tubuh Bejo dan Doni)
Bejo
: Ummh, Maaf pak kami ketiduran Hehehe. (Mengusap matanya)
Doni
: Iya pak, Maafkan kami, soalnya disini sangat sejuk dan nyaman sampai sampai kami
ketiduran.
Pak Bastian
: Baiklah, ada perlu apa kalian datang kesini?
Bejo
: Kami ingin mengembalikan tas ini pak. (Memberi tas kepada Pak Bastian)
Pak Bastian
: Wah, terima kasih ya, ini tas yang selama ini saya cari cari, saya sudah ke jalan Jaha,
tapi tas tersebut sudah tidak ada.
Bejo
: Untung saja pak, kami sengaja mengambilnya agar tidak jatuh keorang yang salah.
Pak Bastian
: Tidak kusangka masih ada Anak yang jujur saat ini.
Doni
: Tentu saja ada pak, Kami contohnya hehehe.
Pak Bastian
: Uang dalam tas ini tak seberapa, namun ada sebuah Surat didalamnya yang sangat
penting.
Bejo
: Tidak seberapa pak? Tapi uang itu banyak sekali. (Terkaget kaget)
Pak Bastian
: Untuk menghargai kejujuran kalian, saya akan memberi kalian sedikit uang didalam
tas ini. (Mengambil uang di tas yang ternyata bernilai sepuluh juta rupiah dan memberikan kepada Bejo.)
Bejo
: Tak mungkin kami menerimanya pak, kami mengembalikannya tanpa pamrih
Doni
: (Menepuk Kepalanya seolah olah tak percaya.)
Pak Bastian
: Dengar nak , Kejujuran itu pantas dihargai mahal, saya yakin jika bukan kalian yang
mengambil tas ini, pasti sudah raib isinya.
Bejo
: Baiklah pak, kami terima uang ini, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.
Pak Bastian
: Sama-sama Dik.
Bejo
: Hari mulai sore pak, kami harus pulang, Takut orang tua kami mencari kami.
Pak Bastian
: Oh iya dik, terima kasih ya!
Bejo dan Doni : Iya pak!! (Mereka pun keluar)
(Mereka pun berjalan pulang kerumah, saat diperjalanan mereka bertanya tanya bagaimana
menghabiskan uang ini.)
Doni
Bejo
Doni
Bejo
Doni
Bejo

: Hei Jo, bagaimana menghabiskan uang sebanyak ini. (Kebinggungan)


: Ntahlah don, bagaimana kalau kita membeli buku di toko buku Bahagia?
: Ide bagus Jo!!
: Hei lihat itu Don! (Menunjuk sebuah Rumah)
: Kenapa kakek itu ya?
: Ayo kita hampiri! (Menuju Kakek tua)

Bejo
Kakek
Doni
Kakek
Bejo
Kakek
Bejo

: Kek, kakek kenapa? Sepertinya ada masalah.


: Saya lagi cari bantuan uang Dik, tadi tetangga saya menolak mentah mentah.
: Untuk apa kek?
: Cucu saya butuh uang sekarang juga, ia kritis dirumah sakit, harus segera dioperasi.
: Memangnya berapa biayanya kek?
: Sekitar 10 juta dik.
: Sebentar kek, saya dan teman saya berunding disana dulu ya. (Meninggalkan kakek)

(Mereka menuju suatu tempat yang agak jauh dari kakek itu)
Bejo
: Don, bagaimana kalau kita bantu kakek itu?
Doni
: Ttt-tapikan kita mau membeli banyak buku Jo?
Bejo
: Dengar Jo, cucu kakek itu kritis, lagipula harta dan ilmu bisa dicari, sedangkan nyawa tak
dapat dicari Jo.
Doni
: Baiklah aku mengerti Jo, ayo kita selamatkan cucu kakek itu
(Mereka kembali ke kakek itu)
Bejo
: Kek, kami punya uang sebanyak itu, ini untuk cucu kakek. (memberi Amplop berisi uang)
Kakek : Oh tidak bisa Dik, Kalian dapat darimana uang sebanyak ini.
Doni
: Sudahlah kek, jangan banyak tanya , ayo kita menuju rumah sakit!.
Kakek : Ohh Ohh yaa baiklah, Kalian ikut dengan kakek ya! (Panik)
Bejo
: Yaa!! (Mengangguk nganggukkan kepala)
(Mereka menuju mobil tua milik kakek, Brummmmm. Mobil tua itu menuju rumah sakit,sesampai
dirumah sakit, kakek segera memberi biaya operasi , dan operasi pun berlangsung sampai esok hari, hari
sudah malam mereka pun tidur diruang tunggu, keesokan harinya pun tiba)
Kakek : Untung saja ada kalian dik, Bagaimana saya balas budi kepada kalian? Saya tidak punya apa
apa.
Bejo
: Sudahlah Kek, kami ikhlas membantu kakek.
Doni
: Sepertinya kakek hanya perlu mengantarkan kami pulang, karena kami sudah seharian tidak
pulang hehehe.
Kakek : Ohhh Ok.. Saya antarkan kalian kerumah masing masing.
(Mereka pun diantar kakek kerumah Bejo, saat sampai ternyata Ayah Doni sedang mengobrol dengan Ibu
Bejo, karena khawatir mereka hilang.)
Bejo
: (Membuka pintu mobil) Ibuuu!!!.... (Berlari kearah ibu dan memeluknya)
Doni
: (Mereganggkan Tubuhnya ) Huahhh capek sekali, ehh ada ayah..
Ayah Doni
: Kemana saja kalian berdua? Kami sangat khawatir.
Bejo
: Kami melakukan petualangan yang luar biasa.
Ibu Bejo
: Petualangan? Ibu tidak mengerti.
Kakek
: Mereka seharian di rumah sakit Pak, Bu. Mereka membantu saya untuk membiayai
cucu saya yang kritis, sekarang operasinya sudah berjalan dengan lancar.
Ayah Doni
: Membantu bagaimana pak?
Kakek
: Mereka memberi saya uang sepuluh juta untuk biaya operasi cucu saya.

Ibu Bejo
: Sepuluh juta? Uang dari mana Jo?
Bejo
: Itu Uang dari pemilik tas yang kami temukan bu, ia kaya raya, sampai sampai memberi
kami uang sebanyak itu.
Kakek
: Kalau begitu, saya pamit dulu , Terima kasih banyak ya, saya tidak bisa membalas apa
apa , Kalian berdua memang anak yang Dermawan. (Menuju mobil)
Bejo & Doni : Titip salam pada cucumu kek! (Serentak)
(Doni dan ayahnya pun pamit pulang, sementara itu Bejo dan ibunya masuk kerumah, dan Bejo
menceritakan semua pada Ibunya, keesokan harinya ada Upacara Bendera disekolah. Keesokan harinya
semua Siswa di Sekolah mengikuti Upacara Bendera , Setelah selesai tiba tiba..)
Petugas Upacara : Pengumuman Pengumuman, Ada Amanat tambahan dari Kepala Sekolah.
Siswa
: Huuuuu!!!!!! Huuuu!!!!! (Menyoraki petugas upacara)
Kepala Sekolah : Bagi yang bernama Bejo dan Doni, harap maju kedepan.
Bejo
: Wah ada apa ini Don, aku takut. (Kebinggungan)
Doni
: Tenang saja Jo! , Ayo kedepan. (Menuju sumber suara)
Kepala Sekolah : Sambutlah Pahlawan kecil kita Bejo dan Doni!!!
Siswa
: (Kebingunggan)
Kepala Sekolah : Maksud saya, mereka membantu melawan kritis salah satu anak dari Perkarya di
sekolah ini.
Siswa
: (Bertepuk-tangan)
Kepala Sekolah : Sebagai penghargaan, Pihak sekolah memberikan 2 set lengkap buku terbaru untuk
Bejo dan Doni.
Siswa
: (Bertepuk-tangan)
(Akhirnya mereka kembali ke kelas, Para murid dikelas sangat bangga pada Bejo dan Doni, mereka pun
bertanya tanya, bagaimana kisah mereka, Bejo dan Doni pun menceritakan semuanya, setelah mendengar
cerita mereka tiba tiba..)
Temon : Hei Jo, ternyata aku salah menilaimu. Kau sangat baik hati. You da real MVP!.
Murid : (Tertawa terbahak-bahak)
(Akhirnya, Bejo dan Doni mendapatkan pujian dari teman-temannya, kini mereka memiliki banyak
teman, dan juga mereka mendapat buku yang waktu itu mereka inginkan, ini balasan dari kebaikan
mereka, Tamat.)

Anda mungkin juga menyukai

  • Kasus Andhika 2
    Kasus Andhika 2
    Dokumen21 halaman
    Kasus Andhika 2
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Case Report PPP (Nabila)
    Case Report PPP (Nabila)
    Dokumen24 halaman
    Case Report PPP (Nabila)
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • IMPETIGO
    IMPETIGO
    Dokumen26 halaman
    IMPETIGO
    Titin Hidayatin
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Kulit PDF
    Bahan Ajar Kulit PDF
    Dokumen98 halaman
    Bahan Ajar Kulit PDF
    Maria Nova
    100% (1)
  • Pio Derma
    Pio Derma
    Dokumen28 halaman
    Pio Derma
    RamaraajenArumugam
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Kulit
    Bahan Ajar Kulit
    Dokumen19 halaman
    Bahan Ajar Kulit
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Cerita Ulang
    Cerita Ulang
    Dokumen2 halaman
    Cerita Ulang
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Fix
    Jurnal Fix
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Fix
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Kasus Andhika
    Kasus Andhika
    Dokumen28 halaman
    Kasus Andhika
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • PL Tn. Agus Pujito 04.07.15
    PL Tn. Agus Pujito 04.07.15
    Dokumen3 halaman
    PL Tn. Agus Pujito 04.07.15
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Ver Hidup Wardi 04.07.15
    Ver Hidup Wardi 04.07.15
    Dokumen2 halaman
    Ver Hidup Wardi 04.07.15
    Tania Azhari
    Belum ada peringkat
  • Narasi Kel 3
    Narasi Kel 3
    Dokumen6 halaman
    Narasi Kel 3
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Referat Cover
    Referat Cover
    Dokumen1 halaman
    Referat Cover
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Ver Hidup An - Putri Uvinda 02.07.15
    Ver Hidup An - Putri Uvinda 02.07.15
    Dokumen2 halaman
    Ver Hidup An - Putri Uvinda 02.07.15
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Biografi Andrean
    Biografi Andrean
    Dokumen3 halaman
    Biografi Andrean
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Biodata Ximia5
    Biodata Ximia5
    Dokumen1 halaman
    Biodata Ximia5
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • MODALS1
    MODALS1
    Dokumen12 halaman
    MODALS1
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Remedial Redoks - Dot
    Remedial Redoks - Dot
    Dokumen6 halaman
    Remedial Redoks - Dot
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • MODALS1
    MODALS1
    Dokumen12 halaman
    MODALS1
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Bioooooo (1) 2
    Bioooooo (1) 2
    Dokumen33 halaman
    Bioooooo (1) 2
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Kerajinan Tangan
    Kerajinan Tangan
    Dokumen13 halaman
    Kerajinan Tangan
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Cerita Ulang
    Cerita Ulang
    Dokumen2 halaman
    Cerita Ulang
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Biologi 2
    Biologi 2
    Dokumen4 halaman
    Biologi 2
    Andhika Perkasa Sumarto
    100% (1)
  • Teks Eksposisi
    Teks Eksposisi
    Dokumen5 halaman
    Teks Eksposisi
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Pantun Kelompok 3
    Pantun Kelompok 3
    Dokumen4 halaman
    Pantun Kelompok 3
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Pantun Kelompok 3
    Pantun Kelompok 3
    Dokumen4 halaman
    Pantun Kelompok 3
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • BIOGRAFI
    BIOGRAFI
    Dokumen5 halaman
    BIOGRAFI
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • KWH Proposal
    KWH Proposal
    Dokumen8 halaman
    KWH Proposal
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Fungi
    Presentasi Fungi
    Dokumen26 halaman
    Presentasi Fungi
    Andhika Perkasa Sumarto
    Belum ada peringkat