sesuai mutunya eksklusif, overlap, hierarki atau dimesi sekuel. Middle range theory
klasifikasi bisa dikatakan sebagai Typology atau taxonomy.
Middle Range explanatory theory
(penjelasan) menjelaskan secara spesifik
hubungan anatara satu atau lebih konsep. Teori ini menjelaskan mengapa seberapa
luas satu konsep berhubungan dengan konsep yang lain. Middle range pretictive
theori lebih menjelaskan pada perkiraan dari hubungan yang tepat anta konsepkpnsep atau efek satu atau lebih konsep pada satu atau lebih konsep lain. Tipe ini
ditanda dengan bagaiman perubahan itu terjadi pada sebuah fenomena.
Definisi teori yang digunakan pada buku ini mengindikasikan bahwa model
konseptua akan selalu menjadi precursor (pemicu) dari grand theory atau middle
range theory. Sunggu Popper (1970) mempertahankan bahwa karena kita bisa
memperoleh segala sesuatu karena pertimbaangan dari teori sebelumnya,
kepercayaan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa proses perkembangan
teori diluar konteks dari kerangka konsep referensi adalah tidak mungkin (Popper,
1965, p.64). Seperti juga Slife dan Williams (1995) menjelaskan bahwa Semua teori
telah memahami bahwa dunia itu penting untuk pembentukan dan penggunaan,
dengan kata lain semua teori memiliki asumsi bahwa dan implikasi yang tertanam
pada diri mereka sendiri dan berasal dari budaya dan sejarah yang membuat
mereka dapat memaknai dan mempengaruhi bagaimana mereka bisa dimengerti
dan berimplikasi.
Selain itu, karena setiap grand theory dan middle range theory hanya berhubungan
dengan aspek realitas yang terbatas, sehingga banyak teori dibutuhkan untuk
berhubungan dengan semua hal dari fenomena yang tercangkup pada model
konseptual. Setiap model konseptual selanjutnya lebih dispesifikkan oleh beberapa
grand theory atau middle range teori, seperti yang terlihat pada gambar 1.1 yang
dinotasikan dengan 1n.
Grand theori berasal langsung dari modelkonseptual (gambar 1.2). sebagai contoh,
Rogers (1986) berasal dari 3 grand theori dari model konseptualnya, The science of
Unitary Human Beings: The theory of Accelerating of Evolution, the Theory of
rhytmical correlates of Cahnge, and Theory of Paranormal Phenomena.
Grand Theory yang bersala langsung dari model konseptual dapat digunakan
sebagai starting point untuk perkembangan middle range theory (gambar 1.2) .
Alligod (1991), contohnya berasal dari middle range theory yaitu creativity,
actualization, dan empathy dari Rogers (1986) grand theory of accelerating
evolution.
Kemungkinan lain, middle range theory dapat secara langsung berasal dari moel
konseptual (gambar 1-2). Sebagai contoh, King (1981) berasal dari middle range
theory dari Goal Attainment dari sistem konseptual.
FUNGSI TEORI
Salah satu fungsi dari teori adalah untuk mempersempit an untuk lebih
menspesifikkan fenomena yang terkandung dalam model konseptual. Fungsi lain
untuk memberikan struktur yang relatif konkrit dan spesifik untuk intepretasi awal
dari perilaku, situasi dan peristiwa yang bersifat acak.
TEORI KEPERAWATAN
Beberaapa perawat telah mengutarakan idenya tentang keperawatan dalam bentuk
grand theory. Contohnya newman (1986, 1994) telah mengungkapkan teorinya
yaitu Health as Expanding Consciousness dan Parse (1981, 1998) telah
mengungkapkan teorinya Human Brcoming. Grand theory ini akan didiskusikan
pada bab 12 dan 13 pada buku ini.
Beberaapa perawatlainnya telah mengutarakan idenya tentang keperawatan dalam
bentuk Middle range theory. Orlando (1961) mengungkapkan teorinya The
Deliberative Nursing Process, Peplau (1952, 1992) mengungkapkan teorinya
Interpersonal Relations dan Watson (1985, 1997) mengungkapkan teorinya Human
Caring. Peplau berada dalam Middle range escriptive classification theory, watsons
berada pada Middle Range Explanatory da Orlando pada Middle Range predictive
theory. Teori-tori ini akan dibahas pada bab 14 sampai 16 pada buku ini.
Ada kemungkinan bahwa masih ada middle range teori yang lain (Smith and Liehr,
2003), tetapi mereka tidak selau diakui. Kekurangan dari pengakuan middle range
theory ini disebaban perawat peniliti gagal menunjukkan tentang elemen teoritikal
pada penelitian mereka dan untuk memberi label dari penelitian mereka sebagai
teori dan perawat praktisi gagal menunjukkan tentang elemen teoritikal pada
diskusi mereka tentang praktik keperawatan. Untuk itu ide yang dituangkan
perawat dalam buku, monograf dan jurnal artikel seharusnya diperiksa dengan
cermat tentang konsep-konsep serta preposisi yang menyusun middle range theory.
Identifikasi komponen pada sebuah teori dilakukan degan teknik formulasi teori,
yang disebut juga sebagai substraksi teori. Diskusi tentang teknik ini berada diluar
cakunpan buku ini. Pembaca yang tertarik dengan teori formulasi dapat
menggunakan referensi Hinshaws (1979) yang merupakan pelopor dan Fawcetts
(1999) yang lebih baru.
Teori keperawatan bersifat Unik, Pinjaman dan dipakai bersama disiplin
ilmu lain
Beberapa teori yang digunakan perawat unik untuk perawat, dan yang lainnya
dipinjam dari disiplin ilmu yang lain (Smith and Liehr, 2003). Teori yang dibentuk
oleh Newman, Orlando, Perse, Peplau an Watson adalah teori keperawatan yang
unik. Teori keperawatan lain yang digunakan oleh perawat dipinjam dari disiplin ilmu
yang lain. Teori tentang stres, koping, locus of control, reasoned action, planned
behavior dan self efficacy adalah beberapa contoh teori pinjaman. Sayangnya ada
beberapa perawat yang telah berusaha untuk menunjukkan rasional tentang
penggunaan teori tersebut sebagai petunjuk bagi penelitian dan praktik
instrumen yang menghasilkan data yang dapat diurutkan pada kategori kualitatif
atau kuantitatif. Sebagai contoh respon dari wawancara yang emnggunakan
pertanyaan open ended dapat dianalisa hasil kategori atau temanya, dan respon
dari kuisioner yang terdiri dari pertanyaan pilihan ganda dapat dikalkulasikan
secara matematika menghasilkan angka atau skor.
Indikator empiris yang merupakan kondisi ekperimental atau prosedur
menginformasikan pada peneliti atau praktisi apa yang sebenarnya mereka lakukan.
Indikator ini dalam bentuk efek, protokol atau skrip yang merupakan aksi langsung
dengan cara yang tepat.
INDIKATOR EMPIRIS KEPERAWATAN
Perawat telah mengembangkan banyak indikator empiris dalam bentuk instrumen
penelitian dan alat praktik keperawatan. Indikator ini yang mengukur konsep yang
berhubungan dengan konseptual model keperawatan dan teori keperawatan akan
didiskusikan pada buku ini yang disusun dan didiskripsikan pada tabel di bab 4
sampai 10 dan bab 12 samapi 17.
PERBEDAAN
DIANTARA
KOMPONEN
CONTEMPORARY NURSING KNOLEDGE
DARI
STRUKTUR
HOLARKI