II.1.
Kota
Baru
dikembangkan
tidak
berselang
paling
tertata
pada
masanya.
Kota
baru
menjadi
Loji
Kecil
(sebelah
timur
beteng
Vredeburg)
dan
dihuni
perkebunan
oleh
pensiunan
dan
(www.asitajogja.org).
pegawai
Pemukiman
prajurit,
pengusaha
pabrik
Kota
Baru
gula
sendiri
yang
berpotongan
secara
tegak
lurus
seperti
khususnya
1997:01).
dengan
Mengingat
arsitektur
bahwa
lokal
bangunan-bangunan
(Ronal,
tunggal
basah
di
Indonesia.
Dalam
pembangunannya
hunian
yang
nyaman,
dengan
rumah-rumah
mulai
beralih
tahun
1980-an
peruntukan
sebagian
menjadi
besar
tempat
bangunan
kegiatan
stadion
dan
gelanggang
hingga
perguruan
dasar,
menengah
sakit.
Pusat-pusat
muncul
belakangan
kebudayaan
namun
olahraga,
tinggi
yang
mampu
sekolah
dan
ramai
menjadikan
rumah
aktifitas
Kota
Baru
peralihan
kekuasaan.
Puluhan
pejuang
gugur
dan
sebelah
selatan
Jembatan
Gondolayu
ini
dirambah
budayawan
sana,
mulai
yang
tahun
sempat
1982
tinggal
pemukiman
bertahun-tahun
bantaran
kali
di
ini
terlihat
indah
dengan
bangunan
berarsitektur
unik,
Baru
masa
kini
lebih
kental
nuansa
cafe,
pulalah
yang
toko
telah
buku,
dll.
mengubah
Kepentingan
wajah
asli
ekonomi
Kota
Baru
kolonial.
ingin
menjauhkan
diri
mereka
sendiri
dari
Tuhan.
Maka,
disebutkan
abad
ke-4
juga
godaan
duniawi.
Biara-biara
paling
awal
awal
untuk
hidupo
berdoa
awal
menyendiri
di
kapel
rahib-rahib
yang
dan
dan
yang
hanya
sama.
hidup
Dari
bebas
ini
memunculkan komunitas yang memiliki sistem dan doktrindoktrin yang tersentralisasi (Keeler, 2004: 42).
Menjelang abad ke-5, biara-biara telah didirikan
di seluruh daerah di dunia yang berpenduduk di Afrika,
kekaisaran Romawi yang makin mengecil, prancis, Jerman,
dan
bahkan
untuk
Irlandia,
merubah
Kristen.
menjadi
orang-0orang
Selama
oase
dimana
abad
Santo
Patrick
Irlandia
pertengahan,
perdamaian
dan
berkarya
memeluk
agama
biara-biara
ketertiban,
ini
menyediakan
sangat
terhadap
berat
wabah
bagi
penyakit
kaum
miskin
merajalela
yang
dan
rentan
kelompok-
nyala
sejarah Eropa
Kristen
selama
periode
sulit
dalam
biara
melaksanakan
fungsi-fungsi
penting.
pada
Nederland
untuk
tanggal
18
menjawab
Juni
1862
permintaan
di
Sittard
gereja
akan
Suster-suster
yang
pertama
sampai
di
Indonesia
nama
kongregasi
Amal
Kasih
Darah
Mulia
dan
keselamatan
keselamatan
itu
dialami
orang-orang
datang
umat
oleh
membantu
manusia.
para
suster
denganmemberi
Kasih
dan
pada
saat
makan
dan