Anda di halaman 1dari 1

1.

Pelayanan kronis bagi pasien yang kondisinya belum stabil


a. Apabila kondisi penyakitnya belum stabil, maka faskes tingkat lanjutan dalam hal ini
rumah rakit dapat memberikan tambahan resep obat penyakit kronis (mengacu pada
Formularium Nasional) di luar tarif paket InaCBGs sesuai indikasi medis sampai jadwal
kontrol berikutnya.
b. Peserta yang menderita penakit kronis diberikan obat untuk 30 hari yang resepnya
diberikan sesuai indikasi medis dan pemberiannya terbagi dalam 2 resep, yaitu:
- Kebutuhan obat untuk sekurang-kurangnya tujuh hari disediakan oleh RS, biaya sudah
termasuk dalam komponen paket InaCBGs.
- Kebutuhan obat untuk sebanyak-banyaknya 2 hari diresepkan oleh dokter yang merawat,
diambil di Instalasi Farmasi RS atau apotek termasuk depo farmasi yang ditunjuk. Nantinya,
biaya ini ditagihkan secara fee for service kepada BPJS Kesehatan oleh IFRS (Standar
Pelaporan Keuangan Internasional), Apotek, Depo farmasi tersebut.
2. Pelayanan obat kronis bagi pasien yang kondisinya sudah stabil
a. Obat untuk penyakit kronis yang kondisinya sudah stabil dapat diberikan oleh faskes
tingkat pertama (puskesmas, klinik dan sebagainnya) sebagai program rujuk balik.
b. Obatnya diresepkan oleh dokter faskes tingkat pertama berdasarkan rekomendasi dokter
spesialis atau subspesialis.
c. Selain penyakit sirosis hati, kesembilan penyakit kronis yang diderita peserta BPJS
Kesehatan dalam program rujuk balik resep obatnya dapat diberikan untuk kebutuhan 30
hari dan obat diambil di apotek atau depo farmasi yang melayani rujuk balik.
3. Pelayanan obat kemoterapi untuk kemoterapi, penderita Thalasemia dan Hemofilia
Kemoterapi
a. Pelayanan kemoterapi baik pada rawat jalan maupun rawat inap ditagihkan dengan paket
InaCBGs dan obatnya dapat ditagihkan secara fee for service kepada BPJS Kesehatan.
b.Pelayanan obat mengacu pada Fornas (Formularium Nasional) dan pedoman atau
ketentuan lain yang berlaku
Khusus bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita Thalasemia dan Hemofilia yang
dilayani di RS, bisa ditagihkan sebagai kasus rawat inap. Dan jika peserta dirawat inap,
maka pengajuan klaim berupa tariff paket InaCBGs ditambah tarif top up sesuai ketetapan
Menteri juga diajukan secara fee for service. Tarif tambahan ini sama untuk semua tingkat
keparahan dan kelas perawatan pasien.
Mengenai tarif top up pada pasien thalasemia dan hemofilia, tarif top up bukan soal biaya
obat dan layanan. Tapi lebih pada masalah kondisi tertentu yang membuat resume
medisnya bertambah.

Anda mungkin juga menyukai