Anda di halaman 1dari 10

PENETUAN KADAR BESI DALAM KAPSUL MULTIVITAMIN

METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Titis Wahyu Utami1, Bayu Nur Cahyo1, Nur Chasanah1, Budi Riza Putra2
Mohamad Rafi2,3
1
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Pertanian Bogor 16680, Indonesia
2
Divisi Kimia Analitik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor 16680, Indonesia
3
Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Taman Kencana
Bogor 16128, Indonesia
Alamat korespondensi: titisutami27@gmail.com
ABSTRAK
Penentuan kadar besi dalam kapsul multivitamin dapat menggunakan
metode spektrofotometri serapan atom dan spektrfotometri UV-Vis. Kadar besi
yang ditentukan dengan metode SSA didasarkan pada besarnya penyerapan sinar
oleh atom-atom bebas, sedangkan pada metode spektrofotometri kadar besi
ditentukan dari penyerapan sinar oleh besi yang telah terkompleks dalam KSCN,
3+
yaitu [Fe(KCNS)6] . Penyiapan larutan standar pada metode SSA dengan
menggunakan standar eksternal, sedangkan pada metode spektrofotometri UV-Vis
dengan menggunakan standar adisi. Metode SSA diukur pada panjang gelombang
248,3 nm dan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 479 nm.
Persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi digunakan untuk menentukan kadar
besi dalam kapsul multivitamin. Kadar besi dalam kapsul multivitamin yang
ditentukan dengan metode SSA sebesar 255,48 mg/kapsul sedangkan kadar besi
yang ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis sebesar 216,63
mg/kapsul. Hasil percobaan menunjukkan metode SSA lebih tepat dan lebih baik
dalam penentuan kadar besi dalam kapsul multivitamin dibandingkan dengan
metode spektrofotometri UV-Vis.
Kata kunci: kadar besi, panjang gelombang maksimum, spektrofotometri
serapan atom, spektrofotometri UV-Vis.
PENDAHULUAN
Kapsul multivitamin penambah darah mengandung
besi yang
kandungannya sulit ditentukan secara pasti. Kandungan besi yang relatif kecil
dalam kapsul multivitamin sulit dilakukan karena terdapat kemungkinan adanya
gangguan dari komponen lain dalam kapsul multivitamin tersebut. Hal ini
menyebabkan pengukuran kadar besi dalam kapsul multivitamin harus dilakukan
dengan menggunakan metode yang mempunyai ketelitian dan sensitivitas yang
baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar besi
tersebut adalah metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri ini
memanfaatkan interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi (Skoog et
al. 2013). Metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk menentukan
kandungan besi secara kuantitatif adalah spektrofotometri berbasis serapan.
Spektrofotometri berbasis serapan ini mempunyai kerakteristik emisi dari cahaya

1|G44120016

tampak, nyala, dan garam yang ditambahkan ke dalam nyala (Harvey 2000).
Metode ini merupakan metode yang paling sesuai untuk menentukan kandungan
besi dalam jumlah yang sangat kecil.
Metode spektrofotometri berbasis serapan yang dapat digunakan untuk
analisis kuantitatif besi dalam kapsul multivitamin adalah spektrofotometri UVVis dan spektrofotometri serapan atom (SSA). Kedua metode ini dapat digunakan
untuk analisis atom dalam suatu sampel. Metode spektrofotometri UV-Vis
melibatkan absorpsi radiasi oleh molekul poliatom pada panjang gelombang
tertentu (Day dan Underwood 2005). Metode spektrofotometri serapan atom
(SSA) didasarkan pada absorpsi sinar monokromatis oleh atom dalam keadaan gas
pada panjang gelombang tertentu. Spektrum yang dihasilkan pada SSA lebih
tajam dan sederhana daripada spektrum UV-Vis. Metode AAS memiliki kelebihan
selektifitas dan sensitifitas yang tinggi, kecepatan, ketepatan, dan ketelitian yang
baik (Dira et al. 2014). Kelebihan spektrofotometri UV-Vis, yaitu sensitif,
selektif, akurat, teliti, dan cepat dibandingkan dengan metode konvensional
lainnya seperti titrimetri dan gravimetri (Henry el al. 2012). Percobaan ini
bertujuan menentukan kadar besi dalam kapsul multivitamin dengan metode
spektrofotometri serapan atom dan spektrofotometri UV-Vis serta
membandingkan hasil pengukuran diantara kedua metode tersebut.
BAHAN DAN METODE
Alat dan bahan
Alat yang digunakan yaitu labu takar 50 mL dan 100 mL, gelas piala 50
mL, gelas ukur 10 mL, hot plate, kertas saring, spektrofotometer serapan atom
dengan lampu Katode Rongga Fe, dan spektrofotometer UV-Vis. Bahan yang
digunakan adalah sampel kapsul multivitamin, H2SO4 pekat, HCl pekat, larutan
standar Fe 10 ppm, air akuades, dan deionisasi.
Prosedur
Spektrofotometer Serapan Atom
Preparasi larutan standar
Larutan standar Fe dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 ppm
disiapkan. Absorbans larutan standar dibaca pada SSA.
Preparasi larutan sampel dan pengukuran absorbans
Sekitar 0.01 gram sampel multivitamin dimasukkan ke dalam gelas piala
dan ditambahkan 7 ml HCl pekat kemudian dipanaskan secara perlahan
menggunakan lempeng hangat pada ruang asam hingga larut (berwarna hitam
seperti arang). Setelah itu ditambahkan 50 ml air deionisasi dan disaring dengan
kertas Whatman no 40 saat dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. residu lalu
dicuci dengan air deionisasi dan ditera. Preparasi sampel dilakukan 6 kali ulangan
lalu absorbans larutan sampel dibaca pada SSA.
Analisis data

2|G44120016

Kurva kalibrasi yang menunjukkan sinyal larutan standar Fe dibuat. Garis


regresi linier selanjutnya dibuat untuk menentukan nilai slope dan intersep dari
kurva. Y adalah sinyal serapan atom dan X adalah konsentrasi Fe dalam ppm.
Kadar Fe dalam tablet multivitamin (%b/b) dihitung beserta standar deviasi dan
selang kepercayaan 95%.
Penentuan Kadar Besi dengan Metode Penambahan Standar
Sebanyak 0,01 g kapsul multivitamin dilarutkan ke dalam air pada labu
takar 50 mL sebanyak 6 kali ke dalam 6 buah labu takar berbeda. Ke dalam
larutan tersebut kemudian ditambahkan larutan baku Fe3+ 10 ppm masing-masing
sebanyak 5, 10, 15, 20, 25, dan 35 mL. Tiap labu ditambahkan 2 mL H2SO4 pekat
dan 2 mL K2S2O8 lalu dikocok dan tambahkan air sampai tanda tera. Larutan lalu
dipipet sebanyak 10 ml ke dalam gelas piala 50 mL yang betul-betul kering.
Larutan lalu dicampur dengan 10 mL air, 1 mL K2S2O8 dan 4 mL KSCN lalu
diaduk. Larutan blanko juga dibuat dengan perlakuan yang sama tanpa
penambahan larutan standar dan sampel. Spektrum serapan lalu dibuat dengan
menggunakan salah satu larutan standar dan ditentukan panjang gelombang
maksimumnya.
Serapan semua larutan diukur pada panjang gelombang
maksimum kemudian dibuat kurva kalibrasi penambahan standar dan konsentrasi
besi dalam analat ditentukan.
PEMBAHASAN
Kadar besi yang kecil dalam kapsul multivitamin sulit ditentukan sehingga
dibutuhkan metode yang sensitif dan spesifik untuk penentuannya. Metode yang
dapat digunakan untuk penentuan kadar besi dalam kapsul multivitamin adalah
spektrofotometri berbasis serapan, yaitu spektofotometri serapan atom (SSA) dan
spektrofotometri UV-Vis. Kedua metode ini dapat digunakan untuk menentuakan
kadar besi dalam sampel kapsul multivitamin pada panjang gelombang tertentu.
Kadar besi yang ditentukan dengan metode SSA didasarkan pada besarnya
penyerapan sinar oleh atom-atom bebas, sedangkan pada metode spektrofotometri
kadar besi ditentukan dari penyerapan sinar oleh besi yang telah terkompleks
dalam KSCN, yaitu [Fe(KCNS)6]3+.
Percobaan diawali dengan proses penyiapan sampel pada metode SSA dan
spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode destruksi basah dengan
menggunakan larutan HCl pekat. Proses destruksi ini bertujuan melarutkan atau
mengubah sampel menjadi unsur-unsurnya sehingga mudah untuk dianalisis.
Penggunaan air deionisasi bertujuan mencegah adanya kontaminasi ion-ion lain
dalam larutan. Pada penyiapan sampel untuk metode spektrofotometri UV-Vis,
larutan Fe harus dioksidasi terlebih dahulu dengan K2S2O8 dan dikompleks
dengan larutan KSCN sehingga didapatkan larutan berwarna merah. Proses
standardisasi larutan besi. Pada metode SSA menggunakan standardisasi
eksternal, sedangkan pada metode spektrofotometri UV-Vis digunakan
standardisasi adisi. Pada standardisasi eksternal, larutan standar yang mengandung
analit yang telah diketahui jumlahnya disiapkan terpisah dari sampel yang
mengandung analit. Proses standardisasi ini menghasilkan kurva kalibrasi standar.
Pada standardisasi adisi, larutan standar ditambahkan ke dalam sampel.
Penggunaan standardisasi adisi dapat mengatasi keterbatasan dari standar

3|G44120016

eksternal yaitu kekompleksan matrix matching sehingga galat sistematik dapat


dihindari (Harvey 2000).
Proses pengukuran larutan standar dan sampel pada SSA dilakukaan pada
panjang gelombang 248,3 nm. Sumber nyala berasal dari udara dan asetilena pada
suhu 1950C. Proses pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap larutan standar
dan sampel. Hasil pengukuran larutan standar ( Tabel 1) diplotkan menjadi kurva
kalibrasi (Gambar 1) hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi sehingga
diperoleh persamaan regresi linear yang dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi Fe dalam sampel kapsul multivitamin. Berdasarkan kurva tersebut
diperoleh nilai koefisien determinasi yang mendekati 1, yaitu sebeser 0,989. Hal
ini menunjukkan kurva tersebut mempunyai kelinearan yang baik.
Persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi kemudian digunakan untuk
menentukan kadar besi dalam enam sampel yang telah diukur absorbansinya
(Tabel 2). Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kadar rerata besi dalam sampel
kapsul multivitamin sebesar 255,48 mg/kapsul. Hal ini menunjukkan dalam setiap
kapsul multivitamin tersebut mengandung 255,48 mg besi. Nilai ketelitian yang
cukup tinggi (90,59%) menunjukkan pengukuran absorbans untuk tiap sampel
hampir sama yang dibuktikan oleh nilai standar deviasi yang kecil (24,0469
mg/kapsul). Nilai ketepatan hasil pengukuran sebesar 97,81%. Nilai ketepatan
yang tinggi ini menunjukkan kadar besi hasil pengukuran dengan metode SSA
tidak berbeda jauh dengan kadar besi yang sebenarnya yang tertera pada
kemasan. Berdasarkan nilai ketelitian dan ketepatan tersebut maka metode SSA
ini dianggap baik dalam penentuan kadar besi dalam sampel kapsul multivitamin
tersebut.
Proses pengukuran kadar besi dengan menggunakan spektrofotometri UVVis diawali dengan menentukan panjang gelombang maksimum dengan
menggunakan salah satu larutan standar. Panjang gelombang maksimum
merupakan panjang gelombang yang memberikan serapan yang tertinggi, yaitu
pada panjang gelombang 479 nm (Tabel 3). Kemudian panjang gelombang
maksimum tersebut digunakan untuk pengukuran absorbansi larutan standar dan
sampel. Hasil pengukuran larutan standar adisi ( Tabel 4) diplotkan menjadi
kurva kalibrasi (Gambar 2) hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi
sehingga diperoleh persamaan regresi linear yang dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi Fe dalam sampel kapsul multivitamin. Berdasarkan kurva
tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi yang mendekati 1, yaitu sebeser
0,957. Hal ini menunjukkan kurva tersebut mempunyai kelinearan yang baik.
Persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi standar adisi tersebut
kemudian digunakan untuk menentukan kadar besi dalam sampel. Berdasarkan
persamaan regresi kurva kalibrasi standar adisi tersebut didapatkan kadar besi
sebesar 216,63 mg/kapsul. Hal ini menunjukkan kadar besi dalam setiap kapsul
multivitamin tersebut sebesar 216,63 mg. Hasil pengukuran kadar besi dengan
metode spektrofotometri UV-Vis ini tidak berbeda jauh dengan kadar besi dalam
kapsul multivitamin yang sebenarnya tertera dalam kemasan. Hal ini dibuktikan
oleh nilai ketepatan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 86,65%.
Berdasarkan hasil pengukuran kadar besi dalam kapsul multivitamin,
metode spektrofotometri serapan atom dianggap lebih baik daripada metode
spektrofotometri UV-Vis. Hal ini dibuktikan dari nilai ketepatan dari masingmasing pengukuran (Tabel 5). Nilai ketepatan hasil pengukuran dengan metode
4|G44120016

AAS lebih besar daripada dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode AAS
diaggap lebih baik karena metode ini memiliki selektifitas dan sensitifitas yang
tinggi, kecepatan, ketepatan, dan ketelitian yang baik. Kedua metode ini tidak
dapat dibandingkan dengan menggunakan uji statistika baik uji F maupun uji t
dikarenakan pengukuran sampel pada metode spektrofotometri UV-Vis hanya
dilakukan satu kali sehingga tidak terdapat data standar deviasi dan rerata.
SIMPULAN
Kadar besi dalam sampel kapsul multivitamin dapat ditentukan dengan
metode spektrofotometri serapan atom dan spektrofotometri UV-Vis. Kadar besi
yang ditentukan dengan metode SSA didasarkan pada besarnya penyerapan sinar
oleh atom-atom bebas, sedangkan pada metode spektrofotometri kadar besi
ditentukan dari penyerapan sinar oleh besi yang telah terkompleks dalam KSCN,
3+
yaitu [Fe(KCNS)6] . Hasil pengukuran kadar besi dalam kapsul multivitamin
dengan menggunakan metode AAS lebih baik dan lebih tepat dibandingkan
dengan metode spektrofotometri UV-Vis.
DAFTAR PUSTAKA
Day JR and Underwood AL. 2005. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta (ID):
Erlangga.
Dira, Deviarny C, Riona W. 2014. Penetapan kadar zat besi (Fe) pada buah naga
isi super merah (Hylocereus costaricensis L.) dan isi putih (Hylocereus
undatus L.). MKA. 37(3): 174-180.
Harvey D. 2000. Modern Analytical Chemistry. Amerika(US): McGraw-Hill.
Henry A, Suryadi MT, Yanuar A. 2012. Analisis spektrofotometri UV-Vis pada
obat influenza dengan menggunakan aplikasi sistem persamaan linear.
Komputer dan Sistem Intelijen;2012 Ags 21-22; Jakarta, Indonesia.
Jakarta(ID): KOMMIT. hlm 1-11.
Skoog DA, Holler FJ, West DM, Crouch SR. 2013. Fundamental of Analytical
Chemistry Ninth Edition: Brooks/Cole.

5|G44120016

LAMPIRAN
Tabel 1 Pengukuran absorbans standar Fe dengan spektrofotometri serapan atom
Volume larutan baku Fe100 Konsentrasi standar
No Laruran
Absorbansi
ppm (mL)
(ppm)
1
Blanko
0,00
0
0,0048
2 Standar 1
0,50
1
0,0658
3 Standar 2
1,00
2
0,1140
4 Standar 3
1,50
3
0,1803
5 Standar 4
2,00
4
0,2294
6 Standar 5
2,50
5
0,2688
7 Standar 6
3,00
6
0,3124
8 Standar 7
3,50
7
0,3424

Contoh perhitungan
Standar 1
V x[ Fe ] standar
V Felar.baku labu
[ Fe ] lar.baku

50mLx1 ppm
100 ppm
0,50mL

0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0

y = 0.0489x + 0.0185
R = 0.989

Gambar 1 Kurva kalibrasi standar Fe dengan


spektrofotometri serapan atom.
Tabel 2 Pengukuran absorbans sampel dengan spektrofotometri serapan atom
Konsentrasi
Bobot
Bobot 1
Konsentrasi
Larutan
Absorbansi
dalam Labu
Sampel
kapsul (g)
(mg/ kapsul)
(ppm)
(g)
Blanko
-0,0038
0,0000
0,0000
0,4986
0,00
Sampel
Sampel 1
0,2821
5,3906
0,0114
0,4986
235,77
Sampel 2
0,2933
5,6196
0,0103
0,4986
272,03
Sampel 3
0,3059
5,8773
0,0104
0,4986
281,77
Sampel 4
0,2545
4,8262
0,0110
0,4986
218,76
Sampel 5
0,2931
5,6155
0,0104
0,4986
269,22
Sampel 6
0,2814
5,3763
0,0105
0,4986
255,30
Rerata
255,48
SD
24,0469
Ketelitian
90,59 %
Ketepatan
97,81%

6|G44120016

Contoh perhitungan:
Persamaan garis yang diperoleh
y = 0,0489x + 0,0185
0,02821 0,0185
[ Fe] dalamlabu
5,3906 ppm
0,0489
[ Fe ]dalamlabu x fp x bobot 1 kapsul
[ Fe ]dalamkapsul
bobot sampel
5,3906 ppm x 1 x 0,4986 g

0,0114 g
235,7675mg / kapsul
n
xi
Re rata [ Fe ]dalamkapusl
i 1 n
235,7675 272,0338 281,7713 218,7574 269,2220 255,2964

6
255,48mg/kapsul
SD

n
2
( x xi )
i 1
n 1

(255,4747 235,7675) 2 (255,4747 272,0338) 2 (255,4747 281,7713) 2 (255,4747 218,7574) 2 (255,4747 269,2220) 2 (255,4747 255,2964) 2
6 1
24,0469mg / mg kapsul

SD
Ketelitian 1
x100%
x

24,0469

1
x100%
255,4747
90,59%
Ketepatan 1
1

H label H percobaan
H label

x100%

250mg / mg kapsul 255,48mg / kapsul


x100%
250mg / kapsul

97,81%

7|G44120016

Tabel 3 Penentuan Panjang gelombang maksimum [Fe(KCNS)6]3+ dengan


spektrofotometri UV-Vis

477
479
481
483
485
487
489
491
493
495
497
499
501
503
505
507
509
511
513
515
517
519
521
523
525

A
0,221
0,227
0,232
0,237
0,241
0,245
0,248
0,252
0,256
0,26
0,265
0,269
0,273
0,277
0,281
0,284
0,286
0,288
0,29
0,292
0,294
0,296
0,297
0,298
0,298
0,297

A
0,298
0,299
0,298
0,297
0,297
0,296
0,294
0,293
0,29
0,284
0,279
0,278
0,276
0,272
0,268
0,265
0,261
0,258
0,255
0,251
0,246
0,24
0,225
0,228
0,222

maks

0,35
0,3
Absorbans

425
427
429
431
433
435
437
439
441
443
445
447
449
451
453
455
457
459
461
463
465
467
469
471
473
475

0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
400

450

500

550

600

Panjang gelombang (nm)

Gambar 2 Kurva spektrum absorpsi [Fe(KCNS)6]3+ dari 425-525


nm dengan spektrofotometri UV-Vis.

8|G44120016

Absorbans

Tabel 4 Pengukuran kadar besi metode penambahan standar


V sampel V standar Konsentrasi standar
No
Laruran
(Vo) (mL) (Vs) (mL)
(Cs) (ppm)
1
Blanko
0,00
0,00
0
2
Larutan1
10,00
5,00
10
3
Larutan 2
10,00
10,00
10
4
Larutan 3
10,00
15,00
10
5
Larutan 4
10,00
20,00
10
6
Larutan 5
10,00
25,00
10
7
Larutan 6
10,00
35,00
10
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0

V akhir
(Vf) (mL)
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00
50,00

Absorbansi
0,000
0,142
0,222
0,292
0,340
0,498
0,544

y = 0,015x + 0,046
R = 0,957

10

20

30

40

V standar(Vs) (mL)

Gambar 3 Kurva kalibrasi penentuan kadar besi metode penambahan


standar dengan spektrofotometri UV-Vis.

Contoh perhitungan:
Persamaan garis yang didapat
y = 0,015x + 0,046
kC Vo
kCs
S spikes
xVs A
Vf
Vf
Keterangan:
Sspike : Sinyal
Vo
k
: konstanta
Vs
CA
: [analat] (ppm)
Vf
Cs
: [standar] (ppm)

: V. sampel (mL)
: V. standar (mL)
: V. akhir (mL)

9|G44120016

0 0,015( x intersept) 0,046


0,046
3,0667 mL
0,015
kC Vo
kCs
0
x( x intersept) A
Vf
Vf
kCAVo
Vf
x intersept kCs
Vf
C Vo
x intersept A
Cs
( x intersept) x Cs
CA
Vo
3,0067 mL x 10 ppm
CA
10 mL
C A 3,0067 ppm
x intersept -

C A x Vlabu x fp x bobot 1 kapsul


bobot sampel
50 20
3,0067mg / L x 0,1L x x x 0,4986 g
10 10

0,0173 g
216,63mg / kapsul

[ Fedalamkapsul]

Ketepatan 1
1

H label H percobaan
H label

x100%

250mg / kapsul 216,63mg / kapsul


x100%
250mg / kapsul

86,65%
Tabel 5 Perbandingan pengukuran kadar Fe dalam sampel multivitamin
No Metode penentuan kadar besi [Fe]dalam kapsul (mg/ kapsul) Ketepatan (%)
1 Spektrofotometri serapan atom
255,48
97,81
2
Spektrofotometri UV-Vis
216,63
86,65

10 | G 4 4 1 2 0 0 1 6

Anda mungkin juga menyukai

  • Pengukuran Arus Puncak
    Pengukuran Arus Puncak
    Dokumen7 halaman
    Pengukuran Arus Puncak
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • Sensor Kimia
    Sensor Kimia
    Dokumen8 halaman
    Sensor Kimia
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • FTIR
    FTIR
    Dokumen10 halaman
    FTIR
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • Pengukuran Arus Puncak
    Pengukuran Arus Puncak
    Dokumen7 halaman
    Pengukuran Arus Puncak
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • Rangkaian Listrik Fix
    Rangkaian Listrik Fix
    Dokumen10 halaman
    Rangkaian Listrik Fix
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • FTIR
    FTIR
    Dokumen10 halaman
    FTIR
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • FTIR
    FTIR
    Dokumen10 halaman
    FTIR
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • FTIR
    FTIR
    Dokumen10 halaman
    FTIR
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • Rangkaian Listrik Fix
    Rangkaian Listrik Fix
    Dokumen10 halaman
    Rangkaian Listrik Fix
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat
  • SPEKTRAL
    SPEKTRAL
    Dokumen4 halaman
    SPEKTRAL
    Titiez Utami
    Belum ada peringkat