Anda di halaman 1dari 9

Ilmu Sosial & Budaya Dasar

Tugas Individu Akhir


Kenakalan Remaja

Suriyanti
(4121230009)
Matematika nondik 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2014
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas RahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Ilmu Sosial & Budaya
Dasar dimana di dalam makalah ini, kami mencoba untuk membahas tentang Kasus
Kenakalan Remaja.
Namun demikian, makalah ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Oleh karena
itu, berbagai macam saran perbaikan dan kritik kami harapkan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat berupa
pengetahuan bagi semua pembacanya.

Medan, Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I KASUS
1.1 Kenakalan Remaja......................................................................................4
1.2 Penyimpangan.............................................................................................5
BAB II. SOLUSI......................................................................................................7
BAB III. KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
LAMPIRAN.............................................................................................................9

BAB I
KASUS

1.1 Kenakalan Remaja


Dalam kasus ini terjadi kenakalan remaja dalam aksi tawuran dan penganiayaan terhadap
fotografer Harian Waspada.
Masa remaja secara umum merupakan peralihan transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja. Sebenarnya kenakalan remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam
menghadapi tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi.
Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri anak, baik segi psikis
maupun fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori perkembangan yang memaparkan
ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan
yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat
perubahan pada lingkungan. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan psikis yang terjadi
itu akan berdampak negatif pada remaja.
Kenakalan remaja adalah perbuatan atau tingkahlaku yang dilakukan oleh seorang
remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang bersifat melanggar ketentuanketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.
1.2 Penyimpangan
Dalam kasus ini, tindak remaja bukan hanya tawuran antar remaja tetapi berbuat anarkis
yaitu penyekapan dan penganiayaan fotografer Harian Waspada, Rizky Rayanda.
Aksi tersebut telah melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,
seperti:
1. Norma agama
Dalam agama kita diperintahkan saling berbuat baik terhadap manusia dan makhluk
hidup lainnya. Sementara peristiwa diatas telah melanggar norma agama yaitu
menyakiti sesama manusia.
2. Norma hukum
4

Dalam hukum terdapat Undang-Undang yang berlaku. Dan dari kasus diatas terdapat
pelanggaran yang terjadi.
Dari peristiwa diatas telah terjadi pelanggaran etika sebagai seorang mahasiswa, yang
seharusnya sebagai generasi penerus bangsa yang disebut-sebut juga kaum intelektual,
mahasiswa seharusnya bisa mencontohkan sikap yang berpendidikan kepada masyarakat.
Mengontrol diri untuk tidak melakukan tindak kekerasaan, bukan sebaliknya bersikap
anarkis, seperti preman.
Bukan hanya itu kenakalan remaja ini juga salah satu tindak penyimpangan Hukum, dan
melanggar undang-undang hukum kenakalan remaja. Yang diipaparkan seperti berikut:
Tawuran
Pasal 358 KUHP menyatakan bahwa
Barang siapa dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian yang dilakukan
oleh beberapa orang, maka selain dari tanggungannya masing-masing atas perbuatan yang istimewa
dilakukannya dipidana:
Ke-1; dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan, jika penyerangan atau
perkelahian itu hanya berakibat ada orang luka berat;
Ke-2; dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun, jika penyerangan itu berakibat ada orang
mati.
Bab I
TENTANG PELANGGARAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG ATAU BARANG DAN
KESEHATAN
Pasal 489
(1) Kenakalan terhadap orang atau barang yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan,
diancam dengan pidana denda paling banyak dua ratus dua puluh lima rupiah.
(2) Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya peminadaan yang
menjadi tetap karena pelanggaran yang sama, pidana denda dapat diganti dengan pidana kurungan
paling lama tiga hari.
Pasal 493
Barangsiapa secara melawan hukum di jalam umum membahayakan kebebasan bergerak orang lain,
atau terus mendesakkan dirinya bersama dengan seorang atau lebih kepada orang lain yang tidak
menghendaki itu dan sudah tegas dinyatakan, atau mengikuti orang lain secara mengganggu, diancam
dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau pidana denda paling banyak seribu lima ratus
rupiah.

BAB II
5

SOLUSI

Solusi yang dapat dilakukan untuk

mencegah aksi anarkis anak USU terhadap

penyekapan dan penganiayaan fotografer Harian Waspada tersebut adalah:


Jangan pernah sendiri saat meliput peristiwa yang berbahaya seperti peristiwa aksi
tawuran. Agar seandainya terjadi aksi penganiayaan lagi, ada orang/teman yang
menolong.
Sebelumnya melihat keadaan, jika memungkinkan peristiwa tersebut diliput secara
dekat maka kita dapat meliputnya. Tetapi jika terlihat anarkis sebaiknya meliputnya
dengan jarak yang tidak terlalu dekat.
Adapun Solusi yang dapat mencegah terjadinya kenakalan remaja adalah:
Sikap orang tua yang tepat yaitu dapat bersikap hangat, menerima, memberikan
aturan dan norma serta nilai-nilai secara jelas dan bijaksana. Menyediakan waktu
untuk mendengar, menjelaskan, berunding dan bisa memberikan dukungan pada
pendapat anak yang benar.
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik.
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga
yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Orang tua perlu juga memberikan pelajaran dari dini mengenai betapa pemahaman
mengenai agama sangat penting agar ketika beranjak remaja merek bisa mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk.

BAB III

KESIMPULAN

Agar tidak terjadi peristiwa seperti dalam kasus di atas maka sebaiknya untuk:

Seorang fotografer
1. Jangan pernah sendiri saat meliput peristiwa yang berbahaya seperti peristiwa aksi
tawuran. Agar seandainya terjadi aksi penganiayaan lagi, ada orang/teman yang
menolong.
2. Sebelumnya melihat keadaan, jika memungkinkan peristiwa tersebut diliput
secara dekat maka kita dapat meliputnya. Tetapi jika terlihat anarkis sebaiknya
meliputnya dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Dan mengevaluasi orang yang memprovokasi terjadinya tawuran, agar tidak terjadi tawuran.

DAFTAR PUSTAKA

www.waspada.co.id

http://hukum-dan-lainnya.blogspot.com/2012/11/akibat-hukum-kenakalan-remajavol2.html
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Kenakalan%20Remaja%20Atau
%20Kenakalan%20Orang%20Tua&&nomorurut_artikel=72

LAMPIRAN
7

Saturday, 15 November 2014 11:45


Usut tuntas preman kampus!
Ragam
ARIANDA TANJUNG & DIO UTAMA
Kontributor WASPADA ONLINE
MEDAN - Sebagai generasi penerus bangsa yang disebut-sebut jgua kaum intelektual, mahasiswa
seharusnya bisa mencontohkan sikap yang berpendidikan kepada masyarakat. Mengontrol diri untuk
tidak melakukan tindak kekerasaan, bukan sebaliknya bersikap anarkis, seperti preman.
Pada Rabu (12/11) lalu, sebuah tindakan anarkis diperlihatkan sekumpulan mahasiswa Universitas
Sumatera Utara (USU). Kejadian tawuran yang berlangsung antara mahasiswa Fakultas Teknik dan
Fakultas Hukum berbuntut penyekapan dan penganiayaan fotografer Harian Waspada, Rizky
Rayanda.
Rizky, juga mahasiswa semester lima di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P)
Medan, sedang menjalankan tugas jurnalistiknya. Namun, Rizky justru menjadi bulan-bulanan para
preman kampus.
Mirisnya, kekerasan dilakukan mahasiswa karena malu aksi tawurannya bakal dipublikasi lewat
media. Alhasil, kamera Rizky pun disita dan sejumlah fotonya dihapus oleh mahasiswa tersebut.
Keesokan harinya, puluhan jurnalis dari Harian Waspada, Waspada Online ditambah Pewarta Foto
Indonesia (PFI) Medan, dan mahasiswa STIK-P sepakat menggelar aksi damai di Mapolresta Medan.
Kegiatan itu didasari mereka tidak terima sesama jurnalis dan rekan mahasiswa tidak dihargai dan
dihalangi saat melakukan tugas di lapangan. Dalam aksinya, massa meminta agar pihak kepolisian
mengusut tuntas pelaku penganiayaan terhadap Rizky.
Sejumlah poster bertuliskan Save Journalist, Usut Tuntas Premanisme Kampus, Pak Polisi,
Jangan Biarkan Kawan Kami Dianiaya pun terpajang. Belum lagi ditambah yel-yel seperti Tangkap
Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan! senantiasa terdengar. Menanti selama satu jam lebih, para
jurnalis diterima Wakapolresta Medan, AKBP Y Hondawan Naibaho SH MSi.
Kami mau para pelaku dapat segera ditangkap, apalagi penganiayaan seperti ini bukan baru pertama
terjadi. Ini jelas sudah tindakan kriminalisasi terhadap wartawan dan tidak bisa ditolerir, sebut para
jurnalis dan mahasiswa STIK-P.
Editor: AUSTIN ANTARIKSA
(dat06/wol/waspada)

Anda mungkin juga menyukai