Anda di halaman 1dari 17

DEMENSIA

Pembimbing :
Dr. Rusdi Effendi, Sp.KJ

DEMENSIA
DEFINISI
Merupakan sindrom akibat penyakit
otak biasnya bersifat kronik atau
progresif yang ditandai oleh berbagai
gangguan fungsi kognitif tanpa
gangguan kesadaran.

JENIS-JENIS DEMENSIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Demensia jenis Alzheimer


Dimensia Vaskuler
Dimensia Karena kondisi medik umum lainnya
Demensia karena penggunaan substansi tertentu dalam
jangka lama
Demensia karena etiologi multipleks
Demensia yang tidak tersprsifikasi

GAMBARAN KLINIK
Gangguan memori
Afasia
Apraksia
Agnosia
Gangguan fungsi eksekutif.

Pemeriksaan Klinik
Pemeriksaan memori.
Pemeriksaan kemampuan bahasa.
Pemeriksaan apraksia.
Pemeriksaan daya abstraksi.
Mini mental state Examination.

Mini mental Satate


Examination
Orientasi
1.
Sekarang ini

2.

Saat ini

Nilai
- Tahun berapa ?
- Musin apa ?
- tanggal berapa ?
- Hari apa ?
- Bulan Apa ?
- Kita dinegara mana?
- Kita Di provinsi mana ?
- Kita di kota apa?
- Kita di rumah sakit apa ?
- Kita dilantai berapa ?

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Registrasi
3. Sebutkan nama tiga benda, dengan selang waktu masing masing 1 detik,
kemudian penderita diminta menyebut ketiga nama benda tadi.
Tiap jawaban yang benar diberi nilai 1
Perhatian dan perhitungan.
4. Kelipatan tujuh, beri satu nilai untuk jawaban yang benar. Hentikan setelah
lima jawaban.
5. Menyebut kembali ( recall )
Penderta diminta menyebutkan nama tiga benda pada pertanyaan nomor 3.
Untuk jawaban yang benar diberi nilai satu
Bahasa
6. Tunjukan sebuah pensil dan arloji
Penderita diminta menyebut nama kedua benda tadi
7. Penderita diminta mengulang anu , tetapi ( 1 )
8. Penderita diminta untuk mengikuti perintah 3 langkah : letakkan kertas itu
di tangan kanan mu, lipat kertas tadi menjadi setengahnya, kemudian
letakkan dilantai ( 3)
9. Penderita diminta membaca tulisan berikut dan kemudian mematuhinya :
TUTUPLAH MATA ANDA. (1 )

10. Penderit diminta menulis kalimat yang


dipilihnya sendiri. Kalimat harus berisi subjek dan
objek agar mempunyai arti. Abaikan bila ada
kesalahan tulis ( 1 ).
11. Penderita diminta menggambar kembali
segilima
berikut. Apabila semua sisi dan
sudut serta sisi segi empat tergambar, beri nilai 1

Kriteria diagnosis demensia


jenis Alzheimer (DSM-IV)
A.

B.

Adanya defisit kognitif yang dicirikan oleh kedua keadaan berikut:


1. Gangguan memori (gangguan kemampuan untuk mempelajari
hal baru atau menyebut kembali informasi yang baru saja
diperolehnya.
2. Satu (atau lebih) dari gangguan kognitif berikut ini :
a. Afasia.
b. Apraksia.
c. Agnosia.
d. Gangguan fungsi eksekutif.
Defisit kognitif pada A1 dan A2 masing masing menyebabkan
gangguan yang jelas dalam fungsi sosial atau okupasional dan
menggambarkan penurunan tingkat kemampuan fungsional
sebelumnya secara jelas.

C. Awitan bersifat bertahap dan fungsi kognitif


menurun terus menerus.
D. Defisit kognitif pada A1 dan A2 tidak disebabkan
oleh :
1.Gangguan sistem saraf sentral
lainnya yang
menyebabkan defisit memori dan kognisi yang
progresif (gangguan peredaran darah
otak,penyakit
parkinson, penyakit hutington,
hematoma subdural,
hidrosefalus normotensi,
tumor otak).
2.Gangguan sistemik yang dapat menyebabkan
demensia.
3.Intoksikasi bahan kimia/obat obatan.
E. Defisit yang ada tidak terjadi selama
berlangsungnya delirium.
F. Gangguan yang ada tidak menggambarkan
kelainan
aksis l (depresi mayor, skizofrenia).

Kriteria diagnosis demensia


jenis Vaskuler (DSM-IV)
A.

B.

Adanya defisit kognitif multipleks yang dicirikan oleh kedua


keadaan berikut:
1. Gangguan memori (gangguan kemampuan untuk mempelajari
hal baru atau menyebut kembali informasi yang baru saja
diperolehnya.
2. Satu (atau lebih) dari gangguan kognitif berikut ini :
a. Afasia.
b. Apraksia.
c. Agnosia.
d. Gangguan fungsi eksekutif.
Defisit kognitif pada A1 dan A2 masing masing menyebabkan
gangguan yang jelas dalam fungsi sosial atau okupasional dan
menggambarkan penurunan tingkat kemampuan fungsional
sebelumnya secara jelas.

c. Tanda dan gejala neurologik lokal ( refleks


fisokologik meningkat, reflek patalogis
positif, paralisis pseudobulbar, gangguan
langkah, kelumpuhan anggota gerak )
atau bukti radiologik yang menunjukan
adanya GPDO ( infrak miltipleks yang
melibatkan korteks dan subkorteks ) yang
dan menjelaskan kaitannya dengan
munculnya gangguan.
d. Defisit yang ada tidak terjadi selama
berlangsungnya delerium.
Disamping kriteria tersebut diatas, skor
iskemik hachinski membantu penegakan
diagnosis klinik demensia vaskular.

Skor Iskemik Hachinski


Gambaran

Awitan sangat mendadak


Perubahan bertahap
Perjalanan klinik berfluktuasi
Bingung malam hari
Kepribadian relatif baik
Depresi
Keluhan somatik
Gangguan emosional
Riwayat hipertensi
Riwayat GPDO
Bukti adanya arteriosklerosis
Gejala neurologik fokal
Tanda neurologik fokal

Nilai
2
1
2
1

1
1
1
1
1
2
1
2
2

Skor 4 mengesankan adanya demensia degeneratif


primer dan skor 8 menggambarkan adanya demensia
vaskuler

Pemeriksaan penunjang
CT Scan
MRI
Functional imaging ( PET atau
SPECT )

Diagnosa Banding
Delerium
Amnesia
Retardasi mental
Skizofrenia
Depresi

Penatalaksanaan
Secara umum terapinya :
1. Suportif : dukungan emosional, diet ,
latihan fisik yang sesuai, aktifitas.
2. Medikamentosa : Benzodiazepin
siberikan untuk ansietas dan
insomnia, anti depresan untuk
depresi, serta antipsikotik untuk
gejala waham dan halusinasi.

BRALINKERs

Anda mungkin juga menyukai