Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
POTENSI PEMANFAATAN SEDIMEN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI
ALO SEBAGAI PENGENDALIAN SEDIMENTASI KE DANAU
LIMBOTO
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Imam Nugraha Suryana (Ketua) NIM. 471 413 009, Angkatan 2013
Rizky Hizrah Wumu (Anggota 1) NIM. 471 414 011, Angkatan 2014
I Wayan Dika Agus Sucipta (Anggota 2) NIM. 451 412 013, Angkatan 2012
Tober Mardain (Anggota 3) NIM 471 413 005, Angkatan 2013
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KOTA GORONTALO
2014

ii

Daftar Isi
Lembar pengesahan ..........................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
Ringkasan ..........................................................................................................iv
Bab 1. Pendahuluan ..........................................................................................1
Bab 2. Tinjauan Pustaka ..................................................................................3
Bab 3. Metode Penelitian ..................................................................................6
Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan ..................................................................8
Daftar Pustaka ...................................................................................................9
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ....................10
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .......17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...............................................18

iii

Potensi Pemanfaatan Sedimen di Daerah Aliran Sungai Alo Sebagai


Pengendalian Sedimentasi ke Danau Limboto
Ringkasan
Penelitian pemanfaatan material sedimen pada Daerah Aliran Sungai
(DAS) Alo ini dilakukan karena melimpahnya material sedimen, khususnya pasir
pada sepanjang DAS Alo yang tidak termanfaatkan. Material sedimen ini
menyebabkan pendangkalan pada aliran sungai Alo. Aliran sungai ini juga
bermuara langsung ke Danau Limboto, dan menjadi salah satu sungai
penyumbang terbesar material sedimen penyebab pendangkalan pada Danau
Limboto.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan material
sedimen pada DAS Alo, salah satunya sebagai alternatif sumber material
pertambangan pasir dan batu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya
pasir yang dibutuhkan untuk material pembangunan oleh masyarakat. Dimana
selama ini sebagian besar material sedimen pada lingkungan DAS tidak produktif,
dan hanya terendapkan di sepanjang aliran sungai.
Pelaksanaan penelitian pemanfaatan material sedimen ini menggunakan
metode penelitian dengan cara pemetaan permukaan dengan pengambilan sampel
dan analisis sampel. Dimana sebelumnya dilakukan studi pendahuluan dari
berbagai pustaka terkait. Lalu dilakukan pengambilan data di lapangan yang
selanjutnya akan dianalisis dan diolah sampai menghasilkan data akhir mengenai
potensi pemanfaatan sedimen di sepanjang DAS Alo Kabupaten Gorontalo,
sebagai bahan baku pembuatan bangunan.
Kata Kunci : Sedimen, Daerah Aliran Sungai Alo.

iv

BAB 1. PENDAHULUAN
Sedimen adalah material-material tanah yang terangkut oleh aliran air dari
suatu tempat yang telah mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS)
dan masuk ke dalam suatu badan air secara umum.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Alo yang terletak di Kabupaten Gorontalo
merupakan salah satu sub DAS dari DAS besar Limboto, yang merupakan salah
satu dari sepuluh DAS besar yang ada di Provinsi Gorontalo. Dimana DAS
Limboto ini merupakan daerah tangkapan air Danau Limboto.
Berdasarkan laporan Badan Pengelola DAS Bone Bolango tahun 2004,
terdapat beberapa masalah yang terdapat di wilayah DAS Limboto. Permasalahan
yang terjadi adalah adanya penurunan kualitas sumber daya alam, baik hutan,
tanah dan air, terjadinya erosi dan sedimentasi, dan terjadinya banjir yang hampir
setiap tahun melanda wilayah disekitar DAS Alo bagian hilir. Dimana bencana ini
terjadi tidak terlepas dari akibat terjadinya pendangkalan pada DAS Alo yang
disebabkan oleh masuknya material sedimen ke DAS Alo. Serta terjadinya
pendangkalan Danau Limboto yang diakibatkan oleh masuknya material sedimen
ke danau bersamaan dengan masuknya air sungai yang bermuara di Danau
Limboto. Dimana Danau Limboto sampai saat ini menjadi sumber mata
pencaharian masyarakat di sekitar Danau Limboto.
Dari penelitian Japan International Coorperation Agency (JICA) pada
tahun 2002, diketahui bahwa DAS Alo merupakan salah satu DAS yang
menyumbang material sedimen terbesar ke Danau Limboto yaitu 0,0342 kg/detik.
Berdasarkan pada data survei terakhir yang dilakukan JICA Study Team,
diperkirakan volume sedimentasi tahunan yang masuk dari DAS Alo ke Danau
Limboto mencapai 5,04 x 106 m3/tahun atau 5.500 m3/km2/tahun. Sehingga
diperkirakan Danau Limboto akan penuh terisi dengan sedimen dalam waktu 25
tahun kedepan jika volume sedimentasi yang masuk ke Danau Limboto tidak
dapat dikendalikan.
Hasil penelitian Lihawa (2009), DAS Alo memiliki sumbangan sedimen
terbesar yaitu 947.187,87 ton dengan SDR mencapai 0,59. Dari penelitian ini
menunjukkan bahwa 59% sedimen yang tererosi akan masuk ke Danau Limboto.
Akibatnya Danau Limboto akan menjadi daratan dikarenakan proses
pendangkalan danau ini.
Dengan keadaan tersebut, dimana terdapat material sedimen yang terbawa
aliran air sungai menuju muara sungai yaitu Danau Limboto, dan berpotensi besar
menjadi penyebab pendangkalan di danau tersebut, maka kegiatan penelitian ini

dilaksanakan sebagai upaya mencari pencegahan dan upaya pengendalian


sedimentasi yang masuk ke Danau Limboto.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mencari penyebaran
endapan sedimen yang terdapat di sepanjang DAS Alo, sehingga dapat diketahui
penyebaran endapan sedimennya. Kemudian dapat ditentukan pemanfaatan dari
material sedimen berdasarkan jenisnya sebagai pengendalian sedimentasi, dan
untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, salah satunya sebagai sumber bahan
bangunan.
Luaran dari penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah dan peta penyebaran
titik pengendapan sedimen beserta jenis materialnya yang kemudian dapat
digunakan sebagai acuan lokasi pemanfaatan sedimen di DAS Alo.
Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan material
sedimen dan lokasinya pengendapannya berdasarkan jenisnya, sehingga akan
menjadi salah satu upaya pengendalian sedimentasi pada DAS Alo dan juga
Danau Limboto.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Karakteristik Sungai
Air permukaan yang terdapat di daerah penelitian merupakan sungai, rawa
dan danau. Sungai-sungai yang ada merupakan suatu sistem Sungai Alo. Sungaisungai yang bermuara ke Sungai Alo bersifat perennial yaitu sungai-sungai yang
mengalirkan airnya sepanjang tahun, dan intermittent yaitu kondisi air sungai
dipengaruhi oleh musim hujan. Pada umumnya anak sungai pada DAS Alo
bersifat intermittent yaitu sungai yang memiliki sifat aliran terputus. Sungai
seperti ini mengalirkan air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau
(Lihawa, 2013).
Sungai-sungai pada DAS Alo mengikuti suatu jaringan satu arah dimana
cabang dan anak sungai mengalir ke dalam suatu sungai utama yang lebih besar
dan membentuk suatu pola aliran tertentu. Pola aliran ini dipengaruhi oleh kondisi
topografi, geologi, iklim, dan vegetasi yang terdapat dalam suatu DAS. Pola aliran
di DAS Alo pada umumnya membentuk suatu pola aliran dendritik. Pola ini pada
umumnya terdapat pada daerah dengan batuan sejenis dan penyebarannya luas
(Lihawa, 2013).
Daerah aliran sungai dibagi menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Daerah
hulu merupakan daerah konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi,
merupakan daerah dengan kemiringan lereng lebih besar dari 15%, bukan
merupakan daerah banjir, jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.
Daerah hilir DAS merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil,
daerah yang memiliki kemiringan lereng kecil (kurang dari 8%), pada beberapa
tempat merupakan daerah banjir (genangan) dan jenis vegetasi didominasi
tanaman pertanian. Daerah aliran sungai bagian tengah merupakan transisi dari
kedua ciri tersebut (Seyhan, 1990; Asdak, 2002).
Ekosistem DAS hulu memiliki fungsi perlindungan terhadap seluruh
bagian DAS, antara lain fungsi perlindungan terhadap tata air dalam ekosistem
DAS tersebut. Daerah hulu dan hilir dalam suatu DAS memiliki keterkaitan
biofisik melalui daur hidrologi. Oleh karena itu, daerah hulu seringkali menjadi
fokus dalam perencanaan pengelolaan DAS.
2.2 Geologi Regional
Salah satu aspek geologi yang berperan dalam proses penentuan batuan
penyusun daerah penelitian adalah litologi batuan. Litologi menjadi dasar untuk
memperoleh informasi dan karakteristik tanah dan hidrologi, seperti pola aliran

sungai dan kerapatan aliran. Deskripsi formasi batuan penyusun pada DAS Alo
didasarkan pada Peta Geologi Tahun 1994 Skala 1:250.000 Lembar Tilamuta
(S.Bachri, dkk. 1994). DAS Alo tersusun atas batuan yang berumur Tersier dan
Kuarter. Formasi batuan penyusun pada DAS Alo diuraikan sebagai berikut:
a) Diorit Bone (Tmb)
Diorit Bone dapat dijumpai di sub DAS Molamahu dan sub DAS Alo yang
tersusun atas diorit, diorit kuarsa, dan granodiorit. Umur satuan ini sekitar
Miosen Akhir.
b) Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv)
Terdiri dari breksi, tuf dan lava bersusunan andesit, dasit dan riolit. Tebal
satuan diperkirakan lebih dari 1000 m, sedang umurnya adalah Miosen
Bawah- Miosen Akhir. Dapat dijumpai di sub DAS Alo.
c) Formasi Dolokapa (Tmd)
Formasi Dolokapa tersusun atas batulanau, batulumpur, konglomerat, tuf,
tuflapili, aglomerat, breksi gunungapi, lava andesit sampai basal.
d) Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv)
Batuan gunungapi Pinogu berumur Tersier, tersusun atas aglomerat, tuf,
lava andesit-basal. Umur geologinya adalah Pliosen.
e) Batu Gamping Terumbu (Ql)
Sebagian DAS Alo tersusun atas batu gamping terumbu berumur Kuarter
yang terdiri dari batu gamping koral. Umur geologinya adalah Holosen.
Adanya struktur geologi yang terdapat di daerah ini menyebabkan batuan
pada daerah ini relatif sudah lapuk. Sehingga sangat mudah tererosi dan
tersedimentasi ke sungai. Struktur geologi yang menyebabkan ini adalah adanya
sesar yang berupa sesar normal dengan jurus mendatar. Sesar normal
menunjukkan pola memancar, sedangkan sesar jurus mendatar umumnya bersifat
menganan dan ada pula yang mengiri.
2.3 Sedimentasi
Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat
yang mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk ke dalam
suatu badan air secara umum disebut sedimen. Sedimen yang terbawa masuk ke
dalam sungai hanya sebagian saja dari tanah yang tererosi dari tempatnya.
Sebagian lagi dari tanah yang terbawa erosi akan mengendap pada suatu tempat di
lahan di bagian bawah tempat erosi pada DAS tersebut.
Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi dan terbawa oleh aliran air akan
diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau terhenti.
Peristiwa pengendapan ini dikenal dengan peristiwa atau proses sedimentasi, yaitu
proses yang bertanggungjawab atas terbentuknya dataran-dataran alluvial yang

luas dan banyak terdapat di dunia, merupakan suatu keuntungan oleh karena dapat
memberikan lahan untuk perluasan pertanian atau permukiman (Sitanala, 2010).
Dampak lainnya dari proses sedimentasi di sungai adalah terjadinya
pengendapan sedimen di dasar sungai yang menyebabkan naiknya dasar sungai,
kemudian menyebabkan tingginya muka air sehingga berakibat sering terjadi
banjir yang menimpa lahan-lahan yang tidak dilindungi. Erosi tanah tidak hanya
berpengaruh negatif pada lahan dimana terjadi erosi, tetapi juga di daerah hilirnya
dimana material sedimen diendapkan. Banyak bangunan-bangunan sipil di daerah
hilir akan terganggu, saluran-saluran, jalur navigasi air, waduk-waduk akan
mengalami pengendapan sedimen. Disamping itu kandungan sedimen yang tinggi
pada air sungai juga akan merugikan pada penyediaan air bersih yang bersumber
dari air permukaan, biaya pengelolaan akan menjadi lebih mahal (Suripin, 2001).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat Penelitian
Pelaksaan penelitian ini dilakukan di sepanjang Daerah Aliran Sungai
Alo di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Pengambilan lokasi ini
didasari oleh keadaan material sedimen yang cukup banyak tersebar di
sepanjang aliran sungai sebagai hasil dari erosi yang terjadi pada daerah aliran
sungai tersebut yang berpotensi besar menyebabkan pendangkalan.
3.2 Tahapan Penelitian
a. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan merupakan tahap dilakukannya persiapan
penelitian berupa persiapan materi dan persiapan perlengkapan seperti
kompas geologi, GPS, palu geologi, lup geologi, larutan HCl, buku catatan
lapangan, sketcer, alat tulis, peta topografi daerah penelitian dengan skala
1: 25.000 dan perlengkapan lainnya. Persiapan materi dilakukan dengan
mempelajari literatur yang berkaitan, dan interpretasi peta topografi lokasi
penelitian.
b. Tahap Pengambilan Data
Tahap ini merupakan tahap dilakukannya pencarian dan
pengumpulan data primer dan data sekunder. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap pengumpulan data primer adalah pemetaan geologi permukaan
dengan skala 1:25.000.
c. Tahap Analisis dan Pengolahan Data
Tahapan ini merupakan tahapan dilakukannya analisis dan
pengolahan data yang dilakukan di Laboratorium Geologi Kampus disertai
diskusi dengan pembimbing. Analisis dan pengolahan data ini harus
berdasarkan atas konsep-konsep geologi dan juga didukung dari studi
referensi tentang topik terkait.
d. Tahap Pembuatan Peta dan Laporan Hasil Penelitian
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penyusunan laporan
berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengambilan data di lapangan,
kemudian dianalisis dan diinterpretasi yang diwujudkan dalam satu
kesimpulan. Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk peta
penyebaran potensi pemanfaatan sedimen di Daerah Aliran Sungai Alo
dan laporan akhir penelitian, serta artikel ilmiah.

e. Tahap Publikasi
Tahap ini merupakan tahapan publikasi hasil dari penelitian kepada
masyarakat dalam forum-forum seminar ilmiah, sebagai upaya
penyampaian hasil penelitian kepada masyarakat dan juga instansi-instansi
pemerintahan sebagai solusi dalam pengendalian sedimentasi di Sungai
Alo dan Danau Limboto.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang
Rp. 2.580.000,2. Bahan habis pakai
Rp. 3.670.000,3. Perjalanan
Rp. 2.607.000,4. Lain-lain
Rp. 1.650.000,Jumlah
Rp. 10.507.000,4.2 Jadwal Kegiatan
No.

Jenis Kegiatan

1.
2.

Studi pendahuluan
Pengambilan data lapangan
Analisis dan pengolahan
data dari lapangan
Pembuatan peta hasil
penelitian
Pembuatan laporan hasil
penelitian
Publikasi hasil penelitian

3.
4.
5.
6.

Ke-1

Waktu (Bulan)
Ke-2 Ke-3 Ke-4

Ke-5

Ket.

DAFTAR PUSTAKA

Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta :


Gadjah Mada University Press.
Bachri S., Sukido & Ratman N. 1994. Peta Geologi Regional Lembar Tilamuta
Skala 1 : 250.000. : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Japan International Coorperation Agency The Government of Indonesia. 2002.
The Study on Flood Control and Water Management in Limboto-Bolango-Bone
Basin in The Republic of Indonesia. Nikken Consultants, Inc and Nippon Koei
CO., LTD.
Lihawa F., Patuti I.M. & Nurfaika. 2013. Tipe Dan Sebaran Longsoran Di Das
Alo Provinsi Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.
Sitanala A., 2010. Konservasi Air dan Tanah. Bogor : IPB Press.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Semarang.

10

11

12

13

14

15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Harga
Material
Kuantitas
Jumlah (Rp)
Pemakaian
Satuan (Rp)
Kompas Geologi Digunakan untuk
12
Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-

GPS Oregon

Palu Geologi

Lup

Peta Topografi
Roll Meter

mengukur
arah
penyebaran
sedimen
Digunakan untuk
mengambil
kordinat
di
lapangan
Digunakan untuk
mempermudah
pengambilan
sampel
Digunakan untuk
membantu
pengamatan
sedimen
Digunakan sebagai
peta dasar daerah
penelitian
Digunakan untuk
mengukur
luas
penyebaran
sedimen

12

Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-

12

Rp. 40.000,- Rp. 480.000,-

12

Rp. 25.000,- Rp. 300.000,-

Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-

12

Rp. 25.000,- Rp. 300.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.580.000,2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi
Harga
Material
Kuantitas
Pemakaian
Satuan (Rp)
Digunakan untuk
HCl
6
Rp. 60.000,Kertas HVS A4

Tinta Print

Alat Tulis
Lapangan
Kantong Sampel

Baterai GPS

menguji kandungan
sampel
Digunakan untuk
mencetak file-file
penunjang
penelitian
Digunakan untuk
mengisi
tinta
printer
Digunakan untuk
pencatatan
data
yang
didapatkan
dari
lokasi
penelitian
Digunakan untuk
tempat sampel yang
diambil dari lokasi
penelitian
Digunakan untuk
menunjang
penggunaan GPS

Jumlah (Rp)
Rp. 360.000,-

Rp. 40.000,-

Rp. 160.000,-

Rp. 30.000,-

Rp. 150.000,-

24

Rp. 50.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 30.000,-

Rp. 180.000,-

12

Rp. 20.000,-

Rp. 240.000,-

16

Logistik
Air Mineral

Peralatan P3K

Digunakan untuk
keperluan
di
lapangan
Digunakan
pada
penelitian
di
lapangan
dan
laboratorium
Digunakan untuk
melakukan
pertolongan
pertama
pada
kecelakaan

Rp. 100.000,-

Rp. 600.000,-

Rp. 30.000,-

Rp. 180.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 600.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.670.000,3. Perjalanan


Material
Sewa Mobil
Sewa Sopir
Bensin

Justifikasi
Pemakaian

Harga
Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
Rp. 250.000,- Rp. 1.500.000,-

Rp. 100.000,- Rp. 600.000,-

78

Rp. 6.500,-

Kuantitas

Untuk perjalanan dari


Kota Gorontalo ke
lokasi penelitian
Sebagai driver pada
saat
kegiatan
lapangan
Sebagai bahan bakar
untuk mobil

Rp. 507.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.607.000,4. Lain-lain


Material
Pembuatan
Laporan
Pembuatan Peta

Publikasi/Seminar

Justifikasi
Pemakaian
Dilakukan
setelah selesai
melakukan
penelitian
Dibuat sebagai
pelengkap
laporan / luaran
penelitian
Digunakan untuk
biaya publikasi /
seminar
hasil
penelitian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Rp. 50.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 750.000,-

Rp. 650.000,-

Rp. 650.000,-

SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.650.000,Total (Keseluruhan) Rp. 10.507.000,-

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

Imam Nugraha
Suryana
/
471413009

Program
Studi
Teknik
Geologi

Bidang
Ilmu
Geologi

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
2
1

6
2

Rizky Hizrah
Wumu
/
471414011

Teknik
Geologi

Geologi

1
1

1
3

I Wayan Dika
Agus Sucipta /
451412013

Pendidikan
Geografi

Geografi

1
1
1

1
4

Tober Mardain
/ 471413005

Teknik
Geologi

Geologi

1
1

Uraian Tugas
Bertanggungjawab
dalam
pelaksanaan penelitian
Mengkordinir jalannya penelitian
di daerah penelitian dan analisis
di Laboratorium
Melakukan
rapat
bersama
anggota pada setiap minggu dan
sebelum melaksanakan kegiatan
Merencanakan
kegiatan
penelitian di lapangan dan di
laboratorium
Melakukan penelitian lapangan,
analisis
laboratorium,
pengolahan data bersama-sama
dengan anggota
Bersama-sama dengan ketua
dalam melaksanakan penelitian
Melakukan rapat bersama dengan
ketua pada setiap minggu dan
sebelum melakukan kegiatan
Melakukan penelitian lapangan,
pekerjaan
laboratorium,
pengolahan data, dan pelaporan
bersama-sama dengan ketua
Melakukan dokumentasi kegiatan
penelitian
Bersama-sama dengan ketua
dalam melaksanakan penelitian
Melakukan rapat bersama dengan
ketua pada setiap minggu dan
sebelum melakukan kegiatan
Membuat peta topografi lokasi
penelitian
Melakukan penelitian lapangan,
pekerjaan
laboratorium,
pengolahan data, dan pelaporan
bersama-sama dengan ketua
Membuat peta hasil hasil
penelitian
Bersama-sama dengan ketua
dalam melaksanakan penelitian
Melakukan rapat bersama dengan
ketua pada setiap minggu dan
sebelum melakukan kegiatan
Melakukan penelitian lapangan,
pekerjaan
laboratorium,
pengolahan data, dan pelaporan
bersama-sama dengan ketua

18

Anda mungkin juga menyukai