Tidak
ada.
7
lanj.
Alternatif Langkah-langkah
Berpikir Kritis
1)
2)
3)
4)
dan kehendak.
Pikiran menyimpulkan sesuatu setelah
mempertimbangkan perasaan dan
kehendak.
Pikiran yang mengabaikan perasaan dan
kehendak cenderung menghasilkan
kesimpulan yang tidak realistis dan
mengarahkan manusia menjadi tidak
seimbang.
12
13
14
16
17
2.
19
Penalaran Verbal
Analisis Argumen
Uji Hipotesis
Metakognisi (pemahaman tentang pikiran sendiri)
Diferensiasi (melihat satu hal dari berbagai sudut
pandang)
Integrasi (memadukan berbagai sudut pandang untuk
membuat satu kesimpulan)
Pembuatan Kesimpulan
Semuanya melibatkan juga kemampuan ABSTRAKSI
21
(pikiran)
Afektif (perasaan)
Psikomotor/konatif (tindakan)
Dengan demikian melibatkan juga:
Kecerdasan emosional
22
Penggunaan Metakognisi
Dengan metakognisi, pemikir kritis:
Memahami diri; kelebihan dan
kekurangannya; tahu batas-batas diri
Memahami faktor-faktor di luar kendali
dan kesadarannya
Memahami hal-hal apa saja yang
diperlukan sebagai bantuan dalam menilai
sesuatu.
23
24
2.
3.
Artinya:
Kritis
banyak orang.
Belajar untuk membiasakan diri mengenal,
mencermati, mengevaluasi dan
memperbaiki diri sendiri.
Membiasakan diri untuk memahami
proses terjadinya sesuatu, bertanya
mengapa sesuatu terjadi; memahami alur
dari proses berpikir mulai dari input,
proses, hingga output.
27
Kurikulum Berdasarkan
Berpikir Kritis:
Memfasilitasi
30
31
Secara singkat
Berpikir kritis adalah berpikir yang self-directed, selfdisciplined, self-monitored, dan self-corrective.
Berpikir kritis mengandaikan kesediaan untuk
mengikuti aturan yang sesuai dengan standar
kesempurnaan dan pikiran yang awas dalam
melakukannya.
Berpikir kritis mensyaratkan komunikasi efektif dan
kemampuan problem solving, serta komitmen untuk
mengatasi dan melampaui kecenderungan
egosentrisme dan sosiosentrisme yang dibentuk oleh
alam dan lingkungan.
32