Anda di halaman 1dari 51

Oleh:

Najoan Nan Warouw

Perdarahan Uterus Fungsional

Definisi :
gangguan haid dan siklusnya dalam masa
reproduksi

KLINIK
Haid HAID
perdarahan periodik & siklik dr

uterus, disertai deskuamasi endometrium


Panjang siklus haid 28 hari
bervariasi tiap wanita
Siklus < 18 hr atau > 42 hr dan tidak teratur,
biasa anovulatoar
Lama haid biasanya 3 5 hari
Jumlah darah haid 33,2 16 cc
> 80 cc patologik

Umumnya tidak ada gejala


Sebagian berat di panggul, dismenorea
Menarche 10 16 thn
dipengaruhi faktor keturunan,
keadaan gizi,
kesehatan umum.

ASPEK ENDOKRIN DALAM


SIKLUS HAID

Siklus Haid :
Fase Folikuler Saat Ovulasi Fase Luteal
Setelah haid mulai bbrp folikel berkembang
O/ pengaruh FSH (fase folikuler dini)
Berkembangnya folikel estrogen
menekan produksi FSH folikel yang akan
berovulasi melindungi dirinya serndiri terhadap
atresia, sedang folikel lain mengalami atresia.

Pada saat ini LH juga meningkat, namun


peranannya hanya membantu pembuatan
estrogen dalam folikel.
Perkembangan folikel berakhir setelah
kadar estrogen dalam plasma jelas
meninggi. Ini memberikan umpan balik
positif thp pusat siklik, dgn lonjakan LH
(LH-surge) pd pertghn siklus ovulasi

16 24 jam setelah lonjakan LH. Pada


manusia LH yang meninggi itu menetap kira
kira 24 jam dan menurun pada fase luteal.
Pecahnya folikel terjadi biasanya hanya satu
folikel yang matang.
Fase luteal sel sel granulosa membesar
+ pigmen kuning (lutein) korpus luteum.
Luteinized granulosa cells progesteron
banyak, dan luteinized theca cells
estrogen yang banyak.

Mulai 10 12 hari setelah ovulasi, korpus


luteum regeresi berangsur angsur
disertai berkurangnya kapilar kapilar dan
diikuti oleh menurunnya sekresi
progesteron dan estrogen.
Empat belas hari sesudah ovulasi, terjadi
haid.

PERUBAHAN HISTOLOGIK PADA


OVARIUM DALAM SIKLUS HAID
OVARIUM :
1. Korteks

2. Medula

Folikel dengan sel telurnya :


- Primer
- Sekunder
- Folikel de Graaf
- Atresia folikel
- Korpus rubrum
- Korpus luteum
- Korpus albikans

Pembuluh darah, serabut saraf &


jar. Ikat elastis

PERUBAHAN HISTOLOGIK PADA OVARIUM


DALAM SIKLUS HAID

(2)

ganda antara sel-sel itu rongga berisi


cairan (likuor folikuli)
Ovum terdesak ke pFSH folikel berkembang,
hanya satu yang tumbuh terus sampai matang
Pada folikel,mula-mula sel sekeliling ovum
berlipat inggir dan terdpt di tengah tumpukan sel
yg menonjol ke dlm rongga folikel (kumulus
ooforus)

Antara ovum dan sel sekitar zona


pellusida
Sel-sel lainnya yg membatasi ruangan folikel
disebut membrana granulosa.
Dgn tumbuhnya folikel, jar ovarium sekitar
folikel tsb terdesak ke luar dan membentuk 2
lap: 1. Teka interna
2. Teka eksterna

Pembentukan cairan folikel ber+ folikel


terdesak ke perm ovarium
Sel-sel pd perm ovarium makin tipis
folikel pecah cairan dan ovum keluar
(ovulasi)
Sel-sel granulosa ya mengelilingi ovum yg
bebas disebut korona radiata

Sel-sel dr membrana granulosa dan teka


intena yg tinggal di ovarium korpus
rubrum korpus luteum korpus
albikans (korpus luteum menstruasionis)
Jika ada konsepsi korpus luteum
graviditatis

PERUBAHAN HISTOLOGIK PADA


ENDOMETRIUM DALAM SIKLUS HAID

1. Fase menstruasi(deskuamasi)
2. Fase Pasca Haid(Fase Regenerasi)
3. Fase Intermenstruum(Fase Proliferasi)
A. Fase Proliferasi Dini
B. Fase Proliferasi Madya
C. Fase Proliferasi Akhir

4. Fase Prahaid(Fase Sekresi)


A. Fase Sekresi Dini
B. Fase Sekresi Lanjut

Gangguan haid dan siklusnya pd masa


reproduksi di golongkan dlm :
Kelainan dlm byknya drh & lamanya perdrhan pd
masa haid :

1.

Hipermenorea
Hipomenorea

Kelainan siklus

2.

Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea dibagi 2 ;

- amenorea primer
- amenorea sekunder

Klasifikasi Amenorea primer dan sekunder


berdasarkan patologinya :
1.
2.

Ggn organik pusat, brp rdg (ensefalitis),


tumor, trauma
Ggn kejiwaan, meliputi;
a. syok emosional
b. psikosis
c. anoreksia nervosa
d. pseudosiesis

3.

4.

Ggn poros hipotalamus-hipofisis, tdd :


- Sindrome amenorea-galaktorea
- Sindrome Stein-Leventhal
- Amenorea hipotalamik
Ggn hipofisis
a. Sindrome Sheehan&pykt Simmond
b. Tumor

Ggn gonad
a. kelainan kongenital
1. Disgenesia Ovari
2. Sindrome feminisasi testikuler
b. Menopause prematur
c. The insensitive ovary
d. penghentian fx ovarium krn operasi, radiasi, rdg
e. Tumor sel granulosa, sel teka, sel hilus, adrenal,
arenoblastoma
6. Ggn glandula suprarenalis
a. Sindrme adrenogenital
b. Sindrome Crushing
c. Pykt Addison

b. sbb2 fungsional :
- perdrhan dr uteri yg tdk berhub dgn sbb
organik
- tjd pd stiap umur antara
menarche&menopause
- >> pd masa permulaan & masa akhir fx
ovarium

Ggn lain dlm hubungan dgn haid


Dismenorea

a.

Nyeri saat haid


Dapat sampai mengganggu aktifitas sehari-hari

Premenstrual tension (tegangan prahaid)

b.

Kadang disebut juga premenstrual syndrome


Terjadi pada 2 siklus berturut-turut
Terutama berupa gangguan mood dan psikosomatis
Mengganggu aktifitas sehari-hari dan sosialisasi
Gejala : depresi, cemas, nyeri, meteorismus, nyeri payudara,
lesu, perubahan kognitif, insomnia, dll.

Vicarious menstruation :

c.

Mukosa hidung brp epistakis

d.

Salah satu contoh vicarious menstruation

Mittelschmerz dan pendrhan ovulasi :

e.

f.

Perdarahan dari mukosa selain dari mukosa


uterus pada saat menstruasi akibat peningkatan
permeabilitas kapiler saat menstruasi

Nyeri saat ovulasi


Terjadi perdarahan ringan pd cavum abdomen
akibat perdarahan pd kapsula ovarium

Mastalgia : nyeri pada mastoid

Perdarahan Uterus Disfungsional


haid abnormal >>
t.u. perimenarche & perimenopause
20%

50%

DEFINISI
Perdarahan abnormal uterus tanpa
kelainan organik, hematologik.
hanya merupakan gangguan
fungsional mekanisme kerja:
axis hipotalamus hipofise
ovarium endometrium

LATAR BELAKANG & BENTUK


KLINIS PUD
Ovulasi
Siklus
Jumlah darah

Anemia

ovulatorik & anovulatorik


metroragia, polimenorea,
oligomenorea, amenorea
menoragia, perdarahan
bercak prahaid,
perdarahan bercak
pascahaid
ringan, sedang, berat

Pengertian :
PUD ovulatorik

Oligomenorea f. proliferasi memendek


Polimenorea f. proliferasi memendek
Insufisiensi korpus luteum
Aktivitas korpus luteum memanjang

PUD anovulatorik

Gangguan fungsi sentral


Gangguan fungsi umpan balik
Gangguan fungsi ovarium

PUD Anovulatoir

Biasanya pada masa remaja / awal


menarche
Disebabkan karena imaturitas fungsi poros
hipotalamus-hipofise-ovarium
Biasanya berlangsung 2-5 bulan
Terapi: observasi

PUD Ovulatoir

Tidak disebabkan k/ gangguan poros


hipotalamus-hipofise-ovarium-endometrium
Pe- PG total (PGE2 dan PGI2) vasodilatasi
& menoragia
Kadar gonadotropin & hormon steroid normal
Biasanya k/ gangguan kontrol volume
perdarahan saat pengelupasan lapisan
endometrium saat menstruasi
(vasokonstriksi & hemostasis)

perimenopause abnormal uterine bleeding

masa antara pramenopause & pascamenopause


(usia 40-50 th)
Siklus hampir 95% siklus anovulasi
Etiologi fungsi ovarium menurun

PUD ringan : Hb 12 g/dL


PUD sedang: Hb 10-12 g/dL
PUD berat : Hb < 10 g/dL ( < 8 g/dL )

PUD akut
Darah > 80 ml/x (pertama / berulang)

PUD kronik
Darah < 30 ml, terus menerus / tidak
hilang 2 siklus berurut / 3 siklus tak
berurut, darah > 8 hr/siklus.

Metroragia
Perdarahan panjang, interval tdk teratur
Polimenorea
Perdarahan interval teratur, < 21 hr
Perdarahan antar haid
Perdarahan, jumlah beragam antara haid
yang teratur
Oligomenorea
Haid dg siklus memanjang, > 35 hr
Amenorea
Haid (-) 3 bulan berurutan

Menoragia (hipermenorea)
Perdarahan >> & memanjang, interval
teratur
Bercak prahaid
Perdarahan ringan bbrp hr - 1 mgg
sebelum haid
Bercak pascahaid
Perdarahan ringan bbrp hr 1 mgg
sesudah haid

PATOGENESIS
1. Faktor hormon steroid seks
Estrogen breaktrough bleeding
Ovulasi (-) C.L (-) Progesteron
Estrogen hiperplasia endometrium
estrogen

ggn vaskular endometrium


nekrosis & perdarahan

Estrogen withdrawal bleeding


Estrogen tidak adekuat lonjakan
(-) ovulasi (-)

LH

FSH estrogen mendadak


terkelupasnya endometrium

Progesterone breaktrough bleeding


Ggn keseimbangan progesterone &
estrogen perdarahan

Progesterone withdrawal bleeding


progesterone mendadak
iskemia endometrium f. proliferasi
nekrosis
deskuamasi endometrium

2. Prostaglandin endometrium
Yg berperan dlm mek. perdarahan: PGE2 &
PGF2.
3. Lisosom endometrium (teori enzim)
hancurnya lisosom enzim hidrolase
menghancurkan jaringan.
4. Regenerasi & epitelisasi endometrium
Bila lambat perdarahan >> & lama

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Usia menarche, siklus pasca
menarche. Lama & jumlah darah,
keteraturan interval, keadaan emosi,
kontrasepsi
Singkirkan kel. organik, patologi
kehamilan (KE), trauma, radang, kel.
sistemik, kel. hematologis

PEMERIKSAAN FISIK
Umum
KU
tanda hipo/hipertiroid
kelainan hematologis
Ginekologis
Cari kel. genitalia interna (erosi,
radang, tumor, keganasan, &
infeksi)
Virgin : RT /vaginoskopi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorik, a.l:


- Pmx darah rutin
- HCG kuantitatif
- Test fungsi tiroid
- Prolaktin
- Faktor pembekuan darah
- Pmx fungsi hati & ginjal
Biopsy endometrium
t.u perimenopause
Penentuan ovulasi
PUD anovulatorik / ovulatorik
USG, HSG, hysteroscopy kel. uterus

PENATALAKSANAAN

Perlu diperhatikan:
Umur, status pernikahan &
fertilitas
Berat, jenis & lama perdarahan
menentukan mendesak / tdk
Kelainan dasar & prognosis

1. Perbaiki KU
mis: tab Fe, transfusi darah

2. Penghentian perdarahan

Pemakaian hormon seks


estrogen, progestin, androgen, danazol
Pemakaian penghambat sintesa PG
Pemakaian antifibrinolitik
Operatif
dilatasi & kuretase, ablasi endometrium,
histerektomi

3. Pengembalian keseimbangan hormon


reproduksi

Prognosis
D/ & th/ hormonal >> membaik
Angka penyembuhan PUD anovulatorik dg
terapi hormonal: 90%.
Prognosa patofisiologi yang mendasari.
Pada wanita muda >>
pengobatan biasa, tidak
tindakan operatif.

berhasil dg
memerlukan

Edukasi
Teruskan th/ meski tdp perdarahan
pada awal th/
th/ kombinasi estrogen (25 hr) &
progesterone (10 hr) siklus haid
Usia muda + perdarahan ireguler & sdkt
observasi sblm th/
Cari cara mengatasi stress & kelabilan
emosi
Cara terbaik memantau keberhasilan
th/ kalender

Obat untuk th/ PUD

Estrogen (Premarin)
Perdarahan akut:

2.5 mg PO q6h / 25 mg IV q4h selama 48 jam


diikuti progestin stlh perdarahan akut
Perdarahan anovulatorik kronik perimenopause:
0.625-1.250 mg/hr PO selama 1 mgg
tambahkan progestin 10-12 hr/mgg.

Progestin (Provera)
DOC: PUD anovulatorik
10 mg/hr PO selama 10-12 hr/mgg

Pil Oral Kombinasi


1 tab PO qd untuk 3 mgg; dilanjutkan
pil inaktif 1 mgg

Androgen (Danazol)
200-400 mg/hr PO diberi dalam
beberapa dosis

OAINS (Naproxen)

Mulai dengan 550 mg PO; diikuti 275 mg


q6h selama 6 hari

GnRH antagonis (Lupron)

3.5-7.5 mg IM qmo; max 6 bln tanpa


tambahan estrogen dosis
rendah dan
terapi progestin.

Arginine
Vasopresin
(Desmopressin)

Derivates

Intranasal spray atau 0.3 mcg/kg


dilarutkan dalam 50 mL saline IV
selama 15-30 min

Penanganan PUD Ovulatoir


Apabila dengan obat-obatan belum dapat diatasi
kuretase bertahap (D&C)
- Sebagai terapi:
untuk menghentikan perdarahan
- u/ menegakkan dx (kelainan patologi lain)
Jika belum teratasi histerektomi sebagai pilihan
terakhir

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai