Anda di halaman 1dari 8

Teknik Menyusun Resensi Buku

Opini

Teknik Menyusun Resensi Buku

B.P. Sitepu
E-mail: risona_stp@yahoo.com
Universitas Negeri Jakarta

Abstrak
eresensi buku merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk memberikan tanggapan
dan penilian terhadap isi sebuah buku. Banyak surat kabar, majalah, dan jurnal yang
menyediakan rubrik resensi buku. Di lembaga pendidikan, sering juga peserta didik diminta
menulis resensi sebuah buku sebagai salah satu tugas akademik. Penulis resensi pemula
sering mengalami kesulitan dalam membuat resensi buku. Tulisan ini membahas teknik menulis
resensi buku yang diharapkan dapat membantu calon penulis resensi dalam menyusun resensi
buku. Disadari bahwa tidak ada cara yang baku dalam meresensi buku, oleh karena itu gagasan
yang disampaikan dalam tulisan ini diharapkan tidak dipergunakan secara kaku.

Kata-kata kunci: Buku, sinopsis, resensi, teknik meresensi


Writing a Book Review
Abstract
Book review is a kind of scientific inquiry which is done to give objective comment on a book based on an
objective evaluation. Many newspapers, magazines, and journals have book review rubric and in education
instution book review becomes one of the assignments to be completed by the students. However, many beginners
find difficulties in writing the review. This article discusses the techniques of book reviewing to solve the
difficulties. Realizing there is no absolute rules in doing a book review, the introduced techniques should not
be used rigidly.
Key words: Book, synopsis, book review, techniques of reviewing a book

Pendahuluan
Buku merupakan media komunikasi konvensional yang termasuk paling tua. Tidak diketahui
secara persis kapan buku dalam bentuk cetakan
pertama sekali dibuat. Sungguhpun pembuatan
buku cetakan sangat berkaitan erat dengan
penemuan mesin cetak oleh Johanes Gutenberg
tahun 1450, tetapi tidak diketahui secara tepat
waktu pembuatan buku yang pertama. Oleh
98

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

karena itu diperkirakan, buku pertama dibuat


sesudah penemuan mesin cetak tahun 1450,
ketika kertas-kertas hasil cetakan yang berisi
informasi dalam bidang tertentu itu disusun,
dijilid, diberi kertas kulit pelindung, serta
dipotong rapi sehingga berwujud buku seperti
yang sekarang ini.
Secara definisi, buku diartikan sebagai
kumpulan kertas yang berisi informasi tercetak
dalam bidang tertentu dan disusun secara
sistematis, dijilid, dan diberikan kulit (cover)

Teknik Menyusun Resensi Buku

pelindung dengan jumlah minimal 48 halaman.


Dilihat dari kebenaran isi atau pesan di
dalamnya, buku dapat dibedakan sebagai buku
fiksi, buku nonfiksi, dan buku fiksi ilmiah. Di
lihat dari fungsinya, buku dapat dibedakan pula
sebagai buku bacaan dan buku pelajaran.
Berdasarkan isi dan penggunaannya di sekolah,
buku dapat dibedakan sebagai buku teks
pelajaran, buku pengayaan, buku panduan guru,
dan buku referensi. Buku dapat juga dibedakan
dalam jenis atau bentuk lain berdasarkan sudut
pandang tertentu.
Sebagai media, buku dapat dipergunakan
memuat berbaga jenisi informasi dan keperluan
yang berarti bahwa penulis dapat menulis
informasi di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, atau seni. Dilihat dari keperluan atau
manfaatnya, buku dapat dipergunakan sebagai
media untuk sumber belajar, dokumentasi,atau
hiburan. Sedangkan berdasarkan pembaca
sasaran (target reader), buku dapat pula
diarahkan misalnya untuk peserta didik,
pendidik, ilmuan, peneliti, kalangan tertentu
atau masyarakat umum.
Agar buku dapat berfungsi efektif, efisien,
dan menarik, penulis menyajikan pesan sesuai
dengan karakteristik pesan, pembaca sasaran/
penerima pesan, dan gaya khas penulisnya.
Dengan demikian, menyajikan fiksi berbeda
dengan non fiksi, sejarah berbeda dengan
matematika, bahasa berbeda dengan seni musik,
karena masing-masing memiliki karakteristik
sendiri. Isi atau tema yang sama dikemas dan
disajikan secara berbeda karena pembaca
sasarannya berbeda. Sebagai contoh, pendidikan
karakter agar toleran terhadap perbedaan,
berbeda untuk anak-anak, remaja, dan orang
dewasa. Di lain pihak masing-masing penulis
memiliki bahasa dan gaya penyajian yang
berbeda satu sama lain. Gaya ini merupakan
ciri khas penulis. Misalnya, Pramudya
Anantatur memiliki gaya menulis yang berbeda
dengan N. H. Dini, walaupun kedua-duanya
dikenal sebagai penulis novel. Rhenald Kasali
berbeda dengan Sondang Siagian yang keduaduanya dikenal sebagai penulis buku manajemen.
Penulis menyebarluaskan pesan atau
gagasannya kepada orang lain melalui media
cetak buku sebagai informasi atau ditanggapi.

Keberhasilan penyampaian pesan terlihat dari


penerima pesan, yang dalam hal ini adalah
pembaca buku. Apabila pesan diterima dan
ditanggapi oleh penerima pesan/pembaca
sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim
pesan/penulis buku, maka penyampaian pesan
itu berhasil dengan baik. Sebaliknya apabila
pesan yang diterima dan dipahami oleh
penerima pesan berbeda dengan apa yang
dimaksudkan oleh pengirim pesan, maka
penyampaian informasi itu tidak efektif dan
dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Ketepatan penyampaian pesan dipengaruhi
oleh isi, bahasa, cara mengemas, gaya menyampaikan, media yang dipergunakan, atau cara
penerima menerima pesan itu. Unsur-unsur
yang berpengaruh itulah yang perlu diperhatikan oleh penulis dalam menyampaikan
informasi/pesan melalui buku.
Keberhasilan penulis buku mencapai
tujuannya dipengaruhi oleh penguasaan
penulis atas substansi informasi yang
disampaikan, kemampuan penulis mengemas
informasi sehingga dapat meyakinkan dan
mempengaruhi pembaca, dan keterampilan
penulis menggunakan bahasa yang baik, benar,
dan tepat. Penguasaan substansi informasi
termasuk kebenaran, keakuratan, keluasan dan
kedalamaannya. Sedangkan kemampuan
mengemas informasi mencakup menyusun
gagasan secara sistematis dan logis dengan data
serta informasi yang lengkap dan meyakinkan.
Sedangkan penggunaan bahasa termasuk
menggunakan kaidah bahasa yang baku, pilihan
kata/diksi yang tepat, dan gaya bahasa yang
komunikatif sesuai dengan kemampuan
berbahasa pembaca sasaran.
Dilihat dari kepentingan penulis, buku
merupakan media untuk menyampaikan atau
menyebar luaskan informasi, sedangkan dilihat
dari sisi pembaca, buku merupakan media untuk
memperoleh informasi. Sesudah membaca dan
memahami informasi dari buku, pembaca
mungkin tidak memberikan reaksi sama sekali
dan menyimpannya semata-mata sebagai
pengetahuan. Tetapi mungkin juga pembaca
segera menindaklanjuti dengan menerapkan
pengetahuan dalam buku itu untuk memecahkan masalah, atau bahkan isi buku itu memberikan inspirasi baru untuk mengembangkannya
Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

99

Teknik Menyusun Resensi Buku

lebih lanjut. Kemungkinan lain ialah setelah kelemahan, serta ciri khas isi sebuah buku yang
merenungkan, melakukan internalisasi atau biasanya terbitan baru. Apabila bedah buku
refleksi atas informasi yang baru diperolehnya, dilakukan tanpa forum diskusi tetapi secara
pembaca memberikan tanggapan atas informasi tertulis, bedah buku itu lazim disebut resensi,
yang diperolehnya dalam buku itu. Ia mungkin tinjauan, kajian, atau timbangan buku yang pada
setuju atas informasi itu, mendukung serta ingin umumnya apabila dipublikasikan juga bertujuan
menyebarluaskannya kepada orang lain. Atau untuk menyebarluaskan dan menanggapi
mungkin juga ia menyanggah sebagian atau gagasan penulis buku. Untuk keperluan kajian
sepenuhnya dengan memberikan argumentasi ilmiah di lembaga pendidikan, resensi buku
beradasarkan pengalamannya. Tanggapan sering juga disebut telaahan kritis (critical review).
pembaca tersebut dipublikasikan untuk Tulisan ini menggunakan istilah resensi dalam
diketahui orang lain, khsusunya untuk yang pembahasan lebih lanjut.
ingin membeli atau membaca buku itu.
Dalam berbagai terbitan media masa (surat
Dilihat dari isi dan bentuknya, tanggapan kabar, majalah, atau jurnal), sering dimuat resenpembaca atas isi sebuah buku dapat dikate- si buku. Jurnal Pendidikan Penabur sejak terbitan
gorikan sebagai sinopsis, bedah buku, atau pertama (2002) menyediakan rubrik Resensi
resensi. Sinopsis buku merupakan tulisan yang Buku. Akan tetapi teknik dan gaya penulisan
me ng ga mb ar ka n
resensi buku berbeda
secara ringkas isi
di surat kabar, majapokok dan hal yang
lah, atau jurnal sesuai
Melalui bedah buku dapat
baru dan menarik
dengan ciri dan tujudiketahui keunggulan,
dalam buku itu unan masing-masing
kelemahan, serta ciri khas isi
tuk diketahui orang
jenis media massa itu,
lain. Sinopsis disewalaupun ada kesasebuah buku yang biasanya
but juga dengan
maan prinsip yakni
terbitan baru.
istilah ikhtisar,
memberikan tangringkasan, atau abgapan atas isi buku.
strak, walaupun unPenulis resensi tentu
tuk keperluan tertentu dibedakan satu sama lain. perlu mencermati prinsip-prinsip penulisan
Apabila buku diterbitkan, penulis atau penerbit resensi serta ciri masing-masing media massa
biasanya memuat sinopsis pada kulit luar agar resensinya itu dapat dimuat tanpa harus
belakang buku yang tujuannya memberikan banyak perbaikan.
informasi singkat tentang isi buku serta
Pengalaman dalam menelaah dan memuat
memotivasi orang membacanya. Sinopsis dapat naskah resensi buku dalam Jurnal Pendidikan
juga dibuat oleh orang lain (bukan penulis atau Penabur memberikan kesan, calon penulis belum
penerbit), dengan mendeskripsikan secara memperhatikan secara cermat prinsip (1)
singkat isi buku tanpa memberikan pendapat penulisan resensi dan (2) ciri penerbitan. Tidak
atas isi buku dengan menggunakan bahasa jarang tulisan berisi hanya ringkasan isi buku
sendiri. Walaupun pada awalnya dibuat untuk atau hal-hal yang menarik menurut penulis
buku-buku fiksi atau karya sastra, dalam resensi serta diakhiri dengan saran agar buku
perkembangannya sinopsis juga dipergunakan itu dibaca. Menulis resensi tentu tidak hanya
untuk buku-buku nonfiksi.
sekedar demikian, sehingga untuk dapat dimuat,
Bedah buku ialah menelaah secara menda- penulis diminta menyempurnakan tulisannya.
lam dan ilmiah tentang isi buku, termasuk latar
Pengalaman yang sama juga terjadi dalam
belakang penulis menulis, tema/masalah yang memberikan tugas kepada siswa dan mahasisdiangkat atau latar belakang penerbit menerbit- wa untuk membuat resensi artikel/tulisan/
kan buku tersebut. Membedah buku dapat makalah atau buku. Mereka belum memahami
dilakukan melalui diskusi yang diikuti oleh benar teknik menulis resensi secara benar
pengamat buku dan masyarakat umum. Melalui sehingga hasil tulisan mereka lebih bersifat
bedah buku dapat diketahui keunggulan, deskriptif daripada analitis. Oleh karena itu,
100

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

Teknik Menyusun Resensi Buku

tulisan ini membahas tentang teknik menulis


resensi buku untuk keperluan penerbitan ilmiah
atau jurnal. Diharapkan gagasan yang
disampaikan dalam tulisan ini dapat dijadikan
wacana untuk memperkaya pengetahuan serta
membantu calon penulis resensi dalam
menyusun resensi buku.

Pembahasan
Hakikat Resensi
Dalam pendahuluan tulisan ini secara umum
telah dikemukakan pengertian resensi. Apabila
dikaji secara etimologi dari bahasa Latin
(recensere atau revidere) dan bahasa Inggris
(review), resensi mengandung makna dasar
memeriksa, mencermati, meninjau atau melihat
kembali sesuatu. Dengan pengertian dasar yang
demikian, objek resensi tidak hanya terbatas
pada buku tetapi dapat berupa film, drama,
pameran, dan berbagai bentuk/tampilan tulisan.
Setelah membaca, mencermati, dan menelaah/
menganalisis, penulis resensi memberikan
tanggapan dengan mengungkapkan keunggulan dan kelemahan isi buku. Aspek yang
dicermati dan ditanggapi bisa tentang latar
belakang, tujuan, isi, bahasa, gaya penyajian dan
manfaat buku itu.
Mengacu pada kegiatan yang dilakukan
dalam meresensi buku maka dapat diartikan,
merisensi buku adalah kegiatan membaca,
memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan
mengungkapkan keunggulan dan kelemahan
sebuah buku sebagai informasi untuk orang lain.
Hasil proses meresensi buku itu disebut resensi
buku. Dengan demikian, resensi buku merupakan sebuah deskripsi, analisis kritis, dan evaluasi atas mutu, makna, dan signifikansi sebuah
buku dan bukan sekedar sinopsis atau menceritakan kembali isi buku. Kajian dalam resensi
buku berfokus pada tujuan, isi, dan penyajian
isi buku. Sedangkan kedalaman dan keluasan
atau panjang pendeknya sebuah resensi
bergantung kepada penulis resensi dan
persyaratan media yang akan menerbitkannya.
Dengan perkataan lain panjangnya naskah
tulisan tidak merupakan persyaratan utama
resensi. Resensi dapat ditulis hanya dalam satu
paragraf atau lebih dengan jumlah 100 kata atau
lebih. Jurnal Pendidikan Penabur misalnya

mensyaratkan panjang resensi berkisar antara


1.000 3.000 kata. Jumlah kata ini didasarkan
pada pertimbangan kelayakan atau kepatutan
untuk penerbitannya saja.
Meresensi buku dilakukan oleh peminat,
pengamat, atau pakar dalam bidang yang sesuai
dengan isi buku. Kegiatan ini juga dilakukan
oleh siswa atau mahasiswa dalam hubungannya
dengan tugas akademik. Untuk dapat menyusun
resensi buku yang bermutu tentang sebuah
buku, penulis resensi perlu memiliki setidaktidaknya pengetahuan/wawasan yang berkaitan dengan isi buku, bahasa yang digunakan
dalam buku, dan, cara menyajikan gagasan.
Sungguhpun bebas memberikan analisis dan
penilaian tentang asapek-aspek yang dikritisi,
setiap penulis resensi seharusnya memiliki
kemampuan berpikir secara objektif dan realistis
dengan penalaran yang kuat. Dengan kemampuan yang demikian, resensi yang dihasilkan
dapat memberikan pengaruh kepada pembacanya.
Tujuan utama resensi buku ialah memberikan tanggapan atas isi buku sebagai informasi
kepada calon pembaca buku itu. Tanggapan itu
dapat memotivasi pembaca resensi atau menjadi
tidak berminat membaca buku yang diresensi itu.
Di samping itu resensi buku merupakan umpan
balik bagi penulis buku untuk menyempurnakan
isi buku itu pada edisi terbitan berikutnya.
Tujuan meresensi buku hendaknya menjadi
acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan resensi yang disusunnya dan juga
sebagai salah satu kriteria bagi media yang akan
mempublikasikannya.

Langkah-langkah Meresensi
Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) langkah
pokok dalam meresensi buku: (1) persiapan, (2)
membaca, (3) menganalisis, (4) mengevaluasi, (5)
menulis, dan (6) menyunting. Sebagai langkah
pertama, penulis resensi perlu melakukan
persiapan dengan memilih buku yang akan
diresensi. Dalam langkah ini, perlu dipilih isi
buku yang sesuai dengan keahlian dan minat
penulis resensi serta terbitan termutakhir,
sebaiknya dalam tahun terakhir. Penulis juga
perlu yakin bahwa buku itu belum pernah
diresensi orang lain. Setelah mendapat buku
Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

101

Teknik Menyusun Resensi Buku

yang diinginkan, penulis mencatat identitas


buku itu secara lengkap seperti, judul,
pengarang, penerbit, tempat dan tahun terbit,
cetakan, ukuran, jumlah halaman, ISBN dan
harga buku. Sebagai contoh:
Judul
: Penulisan Buku Teks Pelajaran
Pengarang : Prof. Dr. B.P. Sitepu, MA
Penerbit
: PT Remaja Rosdakarya
Tempat Terbit: Bandung
Tahun Terbit : 2012
Cetakan
: Pertama, Agustus 2012
Ukuran
: 16,5 x 24 cm
Jumlah Halaman : vii, 188
ISBN
: 978-979-692-095-2
Harga
: Rp. 35.000,00
Sebagai persiapan penulis resensi perlu
mengumpulkan beberapa buku sejenis untuk
dipergunakan sebagai bahan perbandingan
melihat persamaan dan perbedaan gagasan yang
disampaikan.
Kedua membaca buku secara cermat
sehingga benar-benar memahami tidak hanya
informasi yang tersurat tetapi juga yang tersirat.
Dalam langkah kedua ini, penulis resensi perlu
mengenal dengan baik penulis buku, mengetahui latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, buku-buku yang pernah ditulisnya, serta
tujuannya menulis buku itu. Tujuan penulis
buku biasanya tertera pada kata pengantar buku
atau kalau tidak tertulis secara jelas, penulis
resensi dapat menyimpulkan setelah memahami
isi buku secara keseluruhan. Dengan mengacu
pada tujuan penulis buku, penulis resensi
menelusuri bagaimana cara penulis buku
mencapai tujuan, apakah informasi dalam buku
serta pengemasan dan penyajiannya mendukung. Tujuan penulisan buku juga dijadikan
rujukan dalam memahami dan mendalami isi
buku. Gambaran isi buku dapat dilihat pada
daftar isi dan kata pengantar.
Dalam membaca dan memahami isi buku,
penulis resensi dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Apa alasan penulis buku memilih tema dan
judul buku itu?
b. Dari sudut pandang apa penulis buku
menulis buku?

102

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

c.

Apa acuan yang dipakai dalam menulis


buku?
d. Siapa pembaca sasaran?
e. Dalam bidang apa isi buku itu?
f. Apa isi pokok buku?
Hendaknya diperhatikan bahwa perlu
dibedakan antara judul, bidang, tema, dan isi
pokok buku. Contoh berikut menunjukkan
perbedaan itu.
Judul
: Penulisan Puku Teks Pelajaran
Bidang : Teknik penulisan naskah buku
Tema
: Tata cara menulis buku teks pelajaran
untuk pendidikan dasar dan
menengah
Isi Pokok : Dalam menulis buku teks pelajaran
pendidikan dasar dan menengah
perlu diikuti ketentuan yang berbeda
dengan penulisan buku secara
umum.
Di samping memahami isi buku, penulis
resensi perlu pula mencermati bagaimana cara
penulis menyampaikan gagasan dalam
menjabarkan tema buku, apakah dengan
menggunakan deskripsi, narasi, eksposisi, dan
argumentasi atau campuran. Masih dalam
kaitannya dengan isi buku, perlu pula diperhatikan kelengkapan anatomi buku seperti,
informasi yang ada pada kulit depan dan
belakang, halaman prancis, halaman judul,
halaman katalog, daftar isi, kata pengantar, bab,
sub bab, glosarium, daftar pustaka, dan indeks.
Sewaktu membaca buku, penulis resensi
hendaknya menandai hal pokok dalam buku
serta membuat catatan yang berkaitan dengan
jawaban masing-masing pertanyaan yang
disebutkan di atas. Catatan itu akan bermanfaat
ketika memberikan deskripsi tentang isi buku.
Ketiga, melakukan analisis dengan mencermati keunggulan dan kelemahan (1) isi, (2)
penyajian, dan (3) bahasa yang dipergunakan.
1. Isi buku
Isi buku dapat dikritisi dengan menggunakan
pertanyaan berikut sebagai rambu-rambu.
a. Apakah tujuan penulisan buku itu jelas?
b. Apakah pembaca sasaran buku itu jelas dan
spesifik?

Teknik Menyusun Resensi Buku

c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.

Apakah tema buku menarik untuk pembaca


sasaran?
Sejauh mana isi buku itu diperlukan oleh
pembaca sasaran yang dimaksudkan?
Apakah informasi yang disampaikan benar
dan mutakhir?
Apakah informasi dalam buku itu cukup
lengkap untuk mencapai tujuan penulis
buku?
Hal-hal apa yang baru dalam isi buku itu?
Apa kelebihan isi buku itu dibandingkan
dengan buku sejenis lainnya?
Apa kekurangan isi buku itu dilihat dari
tema dan tujuannya?

2. Penyajian
Berkaitan dengan penyajian isi buku, pertanyaan berikut dapat dijadikan rujukan.
a. Apakah isi buku disajikan secara sistematis
dan logis?
b. Apakah terdapat keterkaitan antarbab?
c. Apakah terdapat keterkaitan antarsub-bab
dalam bab yang sama?
d. Sejauh mana kesesuaian teknik (deskripsi,
narasi, eksposisi, argumen, atau campuran)
yang digunakan dalam menjabarkan tema?
e. Apakah deskripsi yang dipergunakan
cukup jelas dan masuk akal?
f. Apakah narasi yang dipergunakan
memberikan informasi tentang setiap
peristiwa secara kronologis dan lengkap?
g. Apakah penggunaan eksposisi dapat
memberikan informasi atau fakta yang rinci,
jelas, lengkap, dan objektif?
h. Apakah argumentasi yang dipergunakan
didukung oleh data, fakta, dan alasan yang
meyakinkan?
i. Sejauh mana ilustrasi dalam buku memperjelas konsep/gagasan penulis buku?
j.
Sejauh mana terlihat latar belakang penulis
buku mempengaruhi gaya penyajian isi
buku?
k. Apakah penyajian isi buku memotivasi
pembaca untuk terus membaca atau
mempelajari isi buku?
l. Apakah rujukan/kepustakaan yang
dipergunakan mutakhir dan relevan?

m. Apakah dilengkapi dengan glosarium dan


indeks? Kalau ada, sejauh mana glosarium
atau indeks itu membantu pembaca untuk
menggunakan buku itu?
3. Bahasa
Penggunaan bahasa dapat dikaitkan dengan penyajian isi buku dengan mencermati hal berikut.
a. Apakah menggunakan kaidah bahasa
yang baik dan benar, seperti kelengkapan unsur kalimat, penggunaan tanda baca
dan ejaan?
b. Apakah masing-masing paragraf memiliki
gagasan pokok yang dijelaskan dengan
sejumlah kalimat pendukung?
c. Apakah pemilihan kata, panjang dan
susunan kalimat sesuai dengan kemampuan membaca pembaca sasaran?
Keempat, mengevaluasi isi buku dilakukan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh
dari mencermati isi, penyajian, dan bahasa yang
dipergunakan dan membandingkannya dengan
yang seharusnya (patokan). Misalnya, dapat
dimulai dari pertanyaan berikut. Hasil evaluasi
ini dapat dijadikan sebagai kesimpulan resensi.
a. Sejauh mana tema buku itu menarik bagi
pembaca sasaran?
b. Sejauh mana penulis buku berhasil
mencapai tujuannya dengan informasi
dalam buku itu?
c. Apa keunggulan dan kelemahan isi,
penyajian, dan bahasa dalam buku itu?
d. Apa rekomendasi penulis resensi terhadap
buku itu?
Untuk memperkuat analisis, penulis resensi
dapat mengutip bagian-bagian dalam buku
sebagai contoh atau bukti. Akan tetapi kutipan
yang demikian biasanya singkat dan sangat
diperlukan dengan tetap mencantumkan
halaman bagian yang dikutip dalam buku.
Kelima, menulis naskah resensi dengan
sistematika judul resensi, data buku, pendahuluan, isi resensi, dan penutup. Pendahuluan
dapat dimulai dengan tema, penulis, atau
penerbit buku. Penulis resensi dapat memilih
yang mana sesuai. Contoh pendahuluan resensi
dari tema adalah sebagai berikut.

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

103

Teknik Menyusun Resensi Buku

Penulisan Buku Teks Pelajaran


Buku pelajaran memegang peranan penting dan
strategis dalam proses pembelajaran. Sulit dapat
dibayangkan bagaimana proses pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa menggunakan buku
pelajaran. Di tempat-tempat yang masih sulit
dijangkau teknologi komunikasi, buku pelajaran
masih merupakan sumber belajar utama di samping
guru.
Dewasa ini tersebar banyak buku pelajaran untuk
pendidikan dasar dan menengah, akan tetapi tidak
semua buku itu dapat dijadikan sebagai buku teks
pelajaran untuk mata pelajaran yang sesuai.
Berdasarkan hasil penilaian Badan Standar Nasional
Pendidikan, belum pernah terdapat buku pelajaran
yang dapat disyahkan sebagai buku teks pelajaran
tanpa perbaikan yang cukup berarti. Bahkan dalam 5
(lima) tahun belakangan ini banyak buku pelajaran
tidak lolos penilaian, karena tidak memenuhi syarat
minimal.
Untuk dapat ditetapkan menjadi buku teks
pelajaran, diperlukan persyaratan tertentu yang harus
dipenuhi sejak penulis buku merencanakan, menulis,
dan mengembangkan naskah bukunya. Dalam kondisi
perbukuan sekolah di Indonesia seperti ini, buku
Penulisan Buku Teks Pelajaran, karya Prof. Dr.
B.P Sitepu, MA ini memperkaya buku-buku tentang
penulisan buku pada umumnya, buku teks pelajaran
pada khususnya.
(Kemudian dapat dilanjutkan dengan
mendeskripsikan, menganalisis,
dan
mengevaluasi buku)
Pendahuluan resensi dapat juga diawali
dengan mendiskripsikan penulis buku dengan
contoh sebagai berikut.
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Setelah bekerja lebih dari 20 tahun di bidang
perbukuan pendidikan dasar dan menengah di
lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Prof. Dr. B.P Sitepu, MA mengabdikan
dirinya sebagai dosen di Universitas Negeri Jakarta
sampai sekarang ini. Setelah menulis buku Industri
Buku Di Indonesia (1997) dan Buku Sebagai
Sumber Belajar (1997) yang diterbitkan oleh Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, dia menulis pula buku Penyusunan
Buku Pelajaran (2006) yang diterbitkan oleh

104

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

Verbum Publishing di Jakarta. Pengalaman selama


bekerja di bidang perbukuan sekolah serta dosen mata
kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak sejak tahun
1995 sampai sekarang, mendorong ia menulis buku
Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012) yang
diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya di Bandung.
(Kemudian dapat dilanjutkan dengan
mendeskripsikan, menganalisis,
dan
mengevaluasi isi buku)
Resensi dapat pula diawali dengan
pendahuluan yang mendeskripsikan penerbit
buku dengan contoh sebagai berikut.
Penulisan Buku Teks Pelajaran
PT Remaja Rosdakarya yang berlokasi di Bandung
dikenal sebagai sebuah penerbit lama dan
berpengalaman dalam menerbitkan berbagai jenis
buku pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi. Sejak berdirinya, Penerbit ini sudah
menerbitkan ratusan judul buku yang dapat dilihat
di perpustakaan dan toko buku di seluruh Indonesia.
Banyak di antara buku terbitannya itu menjadi buku
rujukan di sekolah atau perguruan tinggi. Buku
dengan judul Penulisan Buku Teks Pelajaran
karya Prof. Dr. B.P. Sitepu merupakan salah satu
terbitan PT Remaja Rosdakarya dalam tahun 2012.
(Kemudian dapat dilanjutkan dengan
mendeskripsikan, menganalisis,
dan
mengevaluasi isi buku).
Keenam, menyunting naskah resensi. Penulis
hendaknya membaca kembali naskah resensi
yang sudah selesai ditulis. Secara umum
decermati apakah diskripsi tentang isi buku
yang diresensi cukup jelas, analisis yang
dilakukan cukup lengkap dan tajam, dan
penilaian yang dilakukan objektif dan
meyakinkan. Bahasa yang digunakan dalam
resensi biasanya padat, singkat, tidak berbelitbelit, menarik dan enak dibaca.
Di samping itu perlu pula diperhatikan
kembali apakah isi tulisan disajikan secara
sistematis, tajam, dan mudah dipahami. Resensi
untuk dipublikasikan biasanya tidak menggunakan daftar pustaka, oleh karena itu data
rujukan yang dipergunakan dalam tulisan
hendaknya dicantumkan secara lengkap.

Teknik Menyusun Resensi Buku

Simpulan
Kesimpulan
Menulis resensi buku tidak semata-mata
menceritrakan kembali atau mendiskripsikan isi
buku secara singkat akan tetapi merupakan
proses membaca, memahami, menganalisis, dan
menilai isi buku. Hasil meresensi buku
menunjukkan keunggulan dan kelemahan isi
buku yang berguna untuk orang yang berniat
membaca atau membeli buku itu serta sekali gus
merupakan masukan bagi penulis buku yang
diresensi. Buku yang diresensi biasanya adalah
buku terbitan baru.

Saran
Agar menghasilkan resensi yang bermutu dan
bermanfaat, penulis resensi buku hendaknya
memilih isi buku yang sesuai dengan keahlian
atau pengalamannya. Penulis resensi buku perlu
pula membandingkan isi buku yang diresensi

dengan buku-buku lain yang sejenis. Dalam


memberikan penilian terhadap isi, penyajian,
dan bahasa buku, penulis resensi diharapkan
cermat dan objektif serta menghindarkan hal-hal
yang bersifat subjektif.

Daftar Pustaka
Butler, Linda. (2007). Fundamentals of academic
writing. New York: Pearson Education
Harmer, Jeremy. (2007). The practice of English
language teaching. New York: Pearson
Education
Samad, Daniel. (1997). Dasar-dasar meresensi buku.
Jakarta: Grasindo
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Trimmer, Joseph F. (2004). The new writing with a
purpose. Boston: Houghton Mifflin

Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013

105

Anda mungkin juga menyukai