Phenylephrine 10%.
3. Angiografi fluoresin
disini akan terlihat jelas gambaran neovaskularisasi koroid, dan dapat
menentukan tindakan/pengobatan dan prognosis pasca pengobatan.
Penatalaksanaan : Tidak ada pengobatan dan pencegahan yang baik pada AMD non
eksudatif, kecuali kontrol yang teratur untuk mengetahui perubahan fungsi makula
dengan pemeriksaan Amsler Grid .
Untuk pengobatan AMD eksudatif juga tidak menghasilkan visus yang baik,
kecuali jika terdapat neovaskularisasi yang masih dini dan jauh dari daerah fovea
dapat dilakukan fotokoagulasi Argon Laser.
# Kelainan refraksi
1. Myopia
Kelainan ini tentu sudah tidak asing ya di telinga kita. SD, SMP, SMA, pasti
membahas alat indera, dan gangguan pada mata biasanya disebutlah myopia. Atau
malah diantara kita mengalaminya. Myopia terjadi jika bola mata terlalu panjang
dari depan ke belakang, dan berkas cahaya menjadi terfokus di depan retina
dan
mengakibatkan
penglihatan
kabur
atau
buram.
Mereka yang mengalami myopia biasanya dapat melihat jelas bila menggunakan
kacamata atau lensa kontak yang berlensa cekung atau biasa disebut lensa minus.
Kebanyakan kasus myopia, pemanjangan bola mata hanya sedikit dan tidak terus
memanjang. Tapi dalam jumlah kecil, ada bola mata yang terus memanjang, disebut
proggressive myopia. Mereka yang mengalami proggressive myopia tidak bisa
mendapatkan ketajaman penglihatan meski sudah dibantu kacamata dan lensa kontak.
Pemelaran retina karena tumbuhnya bola mata ini bisa berakibatan sobeknya retina
dan resiko terlepas retina. Dan perlu penanganan khusus dari dokter mata.
2. Hyperopia
Ini adalah kebalikan dari myopia. Terjadi jika bola mata lebih kecil dari normal
atau lensa tidak bisa berakomodasi dengan baik, hal ini berakibat objek yang
terlihat difokuskan ke belakang retina dan penglihatan menjadi kabur. Mereka
sulit melihat dengan jarak dekat, tapi tidak masalah dengan jarak jauh. Mereka dapat
dibantu dengan lensa cembung (plus).
3. Presbyopia
Presbyopia adalah gangguan penglihatan karena usia. Biasanya menyerang mereka
yang memasuki 40 tahun ke atas. Hal ini karena penurunan fungsi akomodasi
seperti lemahnya elastisitas lensa dan cairan lensa dan mengeras.
4. Astigmatism
Penyebab utama astigmatism adalah bervariasinya daya refraksi kornea atau lensa
karena kelainan bentuk permukaannya. Kemudian berakibat distorsi pada image
yang terbentuk pada macula. Biasanya dibantu dengan kacamata lensa silindris.
Kondisi Astigmatism biasanya jadi lebih berat kalau mengalami myopia atau
hyperopia.
# Evaluasi pupil:
- ukuran pupil (midriasis >5mm, miosis <2mm)
- bentuk pupil
- isokor/anisokor
- warna pupil
- refleks pupil, meliputi:
# evaluasi lensa
Pemeriksaan lensa pada katarak
1. Sinari pupil dari depan. Perhatikan warna pupil.
a. Pupil berwarna hitam
i. Lensa jernih
ii. Aphakia
b. Pupil putih/abu-abu: keruh/katarak
2. Ubah sinar dari samping (kurang lebih 45 derrajat), dan sinari iris. Kembali
lihat pupil.
Perhatikan perubahan kekeruhan lensa:
a. Seluruh pupil tetap putih katarak matur (tes shadow -)
b. Sebagian pupil menjadi hitam katarak imatur (tes shadow +)
# Macam hiperemi
Hiperemi adalah suatu keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam
pembuluh yang melebar pada suatu alat atau bagian tubuh.
Macam hiperemi pada konjungtiva :
# Isi catalent
1.
2.
3.
4.