Kimia Dasar - Final - Bab 1
Kimia Dasar - Final - Bab 1
BAB I
STOIKIOMETRI
Hukum perbandingan berganda dari John Dalton menyatakan bahwa zat-zat kimia tersebut
akan ada dalam proporsi yang berbentuk bilangan bulat kecil (misalnya 1:2; O:H dalam air
= H2O); walaupun dalam banyak sistem (terutama biomakromolekul dan mineral) rasio ini
cenderung membutuhkan angka besar, dan sering diberikan dalam bentuk pecahan.
Senyawa seperti ini dikenal sebagai senyawa non-stoikhiometrik.
Hukum kimia modern lain menentukan hubungan antara energi dan transformasi.
a. Dalam kesetimbangan, molekul yang ditemukan dalam campuran ditentukan oleh
transformasi yang mungkin terjadi dalam skala waktu kesetimbangan, dan memiliki
suatu rasio yang ditentukan oleh energi intrinsik molekul. Semakin kecil energi
intrinsik, semakin banyak molekul.
1
BabI.Stoikiometri
Mengubah satu struktur menjadi struktur lain membutuhkan asupan energi untuk
melampaui hambatan energi; hal ini dapat timbul karena energi intrinsik molekul
itu sendiri, atau dari sumber luar yang secara umum akan mempercepat perubahan.
Semakin besar hambatan energi, semakin lambat proses berlangsungnya
transformasi.
c. Ada struktur antara atau transisi hipotetik, yang berhubungan dengan struktur di
puncak hambatan energi. Postulat Hammond-Leffer menyatakan bahwa struktur ini
menyerupai produk atau bahan asal yang memiliki energi intrinsik yang terdekat
dengan hambatan energi. Dengan menstabilkan struktur antara hipotetik ini melalui
interaksi kimiawi adalah salah satu cara untuk mencapai katalisis.
d. Semua proses kimia adalah terbalikkan (reversible) (hukum keterbalikkan
mikroskopis) walaupun beberapa proses memiliki bias energi, mereka pada
dasarnya takterbalikkan (irreversible).
b.
KimiaDasar
Pada umur 8 tahun ia bersekolah di SD Eton, sebuah sekolah yang terkenal dan sebagian
muridnya terdiri dari anak-anak orang kaya.Tapi rupanya boyle terlalu pandai bila
bersekolah dengan anak-anak seusianya. Ia bosan di sekolah tersebut. Maka ia terpaksa
keluar dan belajar sendiri di rumah dengan bimbingan seorang guru. Kemudian ia
mengadakan perjalanan keliling Eropa, antara lain ke Prancis, Swiss, dan Itali. Di Prancis
ia membaca karya-karya Descarter. Di Itali ia membaca karya-karya Galileo. Waktu itu
Galileo masih hidup meskipun sudah tua.
Galileo meninggal pada tahun 1642 ketika boyle berumur 15 tahun. Tapi tulisan-tulisan
Galileo membakar semangat Boyle hingga seluruh hidupnya ia curahkan untuk
perkembangan ilmu dan agama. Ketika di Geneva, Swiss ia sangat terkesan oleh kilat dan
halilintar yang sangat hebat, hingga sejak itu ia kagum akan besarnya kekuasaan Tuhan.
Di Inggris ia tinggal bersama Katherine, kakak perempuanya yang sekarang sudah menjadi
nyonya Ranelagh. Katherine memperkenalkan Boyle kepada orang-orang penting, antara
lain kepada Samuel Hartlih, pembaru pendidikan dan pertanian Hartlib meyakinkan boyle
bahwa system pendidikan pada waktu itu salah, lebih-lebih di universitas-universitas di
Inggris masih membebek ajaran Aristoteles yang tidak selalu benar. Hartlib mendorong
Boyle supaya mencari kebenaran ilmiah lewat eksperimen, bukan hanya dengan teori saja.
Untunglah Boyle tidak pernah duduk di universitas. Dengan demikian,ia terselamatkan dari
sistem pendidikan yang kurang menguntungkan.
Pompa Hampa Udara. Karena gangguan perang saudara, pada tahun 1654 Boyle pindah ke
Oxford. Disini ia mendirikan laboratorium sederhana Ia mulai mengadakan eksperimen
dengan sungguh-sungguh. Pada tahun 1657 Boyle mendengar penemuan dan eksperimen
Guericke, ahli fisika Jerman. Guericke menemukan pompa hampa udara pada tahun 1650.
Guericke menemukan bahwa cahaya dapat menerobos tabung hampa udara tapi bunyi
tidak. Boyle segera meminta bantuan Robert Hooke untuk membuat pompa hampa
udara.Boyle dan Hooke adalah orang yang menemukan pompa hampa udara yang pertama
di Inggris. Boyle mengadakan eksperimen seperti Guericke. Ia juga menemukan bahwa
bunyi tidak dapat menerobos tabung udara Tapi eksperimen Boyle tidak berhenti hanya
sampai disini.
Hukum Boyle 1622. Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat
berkembang bila dipanaskan. Akhirya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal
sebagai hukum Boyle: bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding
terbalik dengan tekananya
Ahli kimia pertama. Dalam sejarah ilmu kimia terdapat beberapa tahap, antara lain tahap
alkemi, tahap ilmu kimia. dan tahap ilmu kimia modern Boyle adalah bapak ilmu kimia,
sedangkan Lavoisier adalah bapak ilmu kimia modern. Mengapa Boyle disebut bapak ilmu
kimia? Karena ia mengadakan eksperimen secara ilmiah. Karena ia menemukan konsep
atom. Karena ia dapat membedakan unsur senyawa dan campuran. Ia dapat membedakan
BabI.Stoikiometri
asam, basa dan alkali. Para ahli sebelumnya tidak dapat. Misalnya Aristoteles, ahli filsafat
Yunani yang terbesar, mengira air, tanah, api, dan udara, adalah unsur.
Kira-kira pada tahun 400 SM, Demokritos, ahli filsafat Yunani, mengutarakan bahwa
semua benda terdiri dari atom. Tapi selama hampir 2000 tahun pendapat itu dilupakan
orang, karena para ahli lebih suka mengikuti ajaran Aristoteles yang teryata keliru Menurut
Aristoteles semua benda terdiri dari air, tanah, udara, dan api. Paracelcus, ahli fisika Swiss
berpendapat bahwa semua benda terdiri dari merkuri, belerang dan garam. Van Helmont,
ahli kimia Belgia mengira bahwa semua benda terdiri dari udara dan air.
Pada tahun 1661 Boyle menghidupkan kembali ajaran Demokritos. Ia mengungkapkan
dalam bukunya yang berjudul The Sceptical Chymist (Ahli Kimia Yang Sangsi). Dalam
bukunya itu Boyle menyerang ajaran Aristoteles dan Paracelsus. Ia mencela Aristoteles
yang memandang benda dari segi forma dan kualitas. Boyle menyatakan bahwa semua
benda terdiri dari atom, Adanya zat yang beraneka ragam disebabkan karena jumlah atom,
kedudukan atom, gerak atom, dan susunan atom. Karena jasa Boyle, ilmu fisika dan kimia
diluruskan ke jalur yang benar.
P1.V1 = P2.V2
Contoh
: 1 mol gas CO2 dengan volume 10 liter dan tekanan 1,5 atm
1 mol gas H2 dengan volume 30 liter. Pada temperatur yang sama
dengan gas CO2, berapa tekanannya?
Jawab
: Diketahui
: P1 = 1,5 atm
V1 = 10 liter
V2 = 30 liter
Ditanya
: P2?
Jawab
: P1.V1 = P2.V2
1,5 x 10 = P2 x 30
P2 = 0,5 atm
KimiaDasar
Lomonosov (1748) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya
dalam eksperimen. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya
buoyan atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa
menjadi kunci penting dalam merubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan
memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan
studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses
dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik
kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan
massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu
sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi,
dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika
suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa
dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa
dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam
hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa
dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
Contoh:
39 gram Kalium direaksikan dengan 36,5 gram HCl.
Berapakah zat hasil reaksi?
Bila BA K = 39; BA Cl = 35,5; BA H = 1
Jawab: 2 K + 2 HCl
mol Kalium
2 KCl + H2
= 39 / 39
= 1 mol
BabI.Stoikiometri
namun Proust-lah yang mengumpulkan bukti-bukti dari hukum ini dan mengemukakannya
Pada saat Proust mengemukakan hukum ini, konsep yang jelas mengenai senyawa kimia
belum ada (misalnya bahwa air adalah H2O dsb.). Hukum ini memberikan kontribusi pada
konsep mengenai bagaimana unsur-unsur membentuk senyawa. Pada 1803 John Dalton
mengemukakan sebuah teori atom, yang berdasarkan pada hukum perbandingan tetap dan
hukum perbandingan berganda, yang menjelaskan mengenai atom dan bagaimana unsur
membentuk senyawa.
Contoh
Jawab
: Ca : O
= BA Ca : BA O
= 40 : 16
=5:2
KimiaDasar
V = bT (K)
dengan b adalah konstanta yang tidak bergantung jenis gas.
Menurut Kelvin, temperatur adalah ukuran gerakan molekular. Dari sudut pandang ini, nol
absolut khususnya menarik karena pada temperatur ini, gerakan molekular gas akan
berhenti. Nol absolut tidak pernah dicapai dengan percobaan. Temperatur terendah yang
pernah dicapai adalah sekitar 0,000001 K.
Avogadro menyatakan bahwa gas-gas bervolume sama, pada temperatur dan tekanan yang
sama, akan mengandung jumlah molekul yang sama (hukum Avogadro). Hal ini sama
dengan menyatakan bahwa volume gas nyata apapun sangat kecil dibandingkan dengan
volume yang ditempatinya. Bila anggapan ini benar, volume gas sebanding dengan jumlah
molekul gas dalam ruang tersebut. Jadi, massa relatif, yakni massa molekul atau massa
atom gas, dengan mudah didapat.
Dalam suatu reaksi kimia gas yang diukur pada P dan T yang sama volumenya
berbanding lurus dengan koefisien reaksi atau mol, dan berbanding lurus sebagai
bilangan bulat dan sederhana.
Contoh
Jawab
: V1 / V2 = n1 / n2
n1 = 2 / x
n1 =
2 /x =
X=
V1 xn2
V2
1x0,25
10
20
= 80
0,25
Penyelesaian
Diketahui
: V1 = 15 liter
BabI.Stoikiometri
P1 = 2 atm
P2 = 3 atm
Ditanya
: V2 = ?
Jawab
: P1.V1 / T1 = P2.V2 / T2
2 x 15 / 300 = 3.V2 / 303
V2 = 10,1 liter
55
x8 = 6,19 gram (dalam MnO)
55 + 16
Mn =
55
x8 = 5,05 gram (dalam MnO2)
55 + 32
Mn =
2 x55
= 3,96 gram (dalam Mn2O7)
(16 x7) + (2 x55)
KimiaDasar
Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran
atau massa dari molekul gas. Sebagai contoh, 1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan
mengandung jumlah molekul yang sama, selama suhu dan tekanannya sama.
Pada keadaan STP (0oC, 76 cmHg), 1 mol gas volumenya 22,4 liter
Contoh:
Jawab
: Mol C4H10
= 29 / 54 = 0,5 mol
Mol O2
= 40 / 32 = 1,25 mol
1 mol C4H10
2
BabI.Stoikiometri
Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan ini dapat
digabungkan menjadi satu persamaan:
V = RTn/P (6.4)
atau
PV = nRT (6.5)
R adalah tetapan baru. Persamaan di atas disebut dengan persamaan keadaan gas ideal
atau lebih sederhana persamaan gas ideal.
Nilai R bila n = 1 disebut dengan konstanta gas, yang merupakan satu dari konstanta
fundamental fisika. Nilai R beragam bergantung pada satuan yang digunakan. Dalam
sistem metrik, R = 8,2056 x102 dm3 atm mol-1 K-1. Kini, nilai R = 8,3145 J mol-1 K-1 lebih
sering digunakan.
PV = n.R.T
Keterangan: V = Volume
P = Tekanan
10
KimiaDasar
n = mol
R = Konstanta (0,082)
T = Temperatur
Contoh:
Hitung volume 1 mol gas pada keadaan standar
(0oC pada tekanan 1 atm = 273oK).
Jawab
: PV = n. RT
1 x V = 1 x 0,082 x 273
V = 22,4
11