Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Pertama
: KEPUTUSAN
DIREKTUR
RUMAH
SAKIT
IBU
DAN
ANAK
Ketiga
Keempat
Tanggal
TRIAGE
1) Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien
dengan kebutuhan emergensi.
2) Staf dilatih menggunakan kriteria ini.
3) Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya.
4) Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil sesuai kemampuan rumah sakit dulu
sebelum dirujuk
2. PENDAFTARAN RAWAT JALAN & PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
Kebijakan Umum
1) Peralatan di unit pendaftaran pasien rawat jalan harus selalu dilakukan pemeliharaan
dan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Pelayanan di unit pendaftaran pasien rawat jalan harus selalu berorientasi kepada mutu
dan keselamatan pasien.
3) Semua petugas unit pendaftaran pasien rawat jalan wajib memiliki SK Direktur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4) Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5) Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
6) Pelayanan Pendaftaran di buka 24 jam
7) Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8) Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9) Setiap bulan wajib membuat laporan.
Kebijakan khusus :
1) Pasien diterima di poliklinik dan diberikan pelayanan medis oleh DPJP berdasarkan
2)
indikasi penyakitnya.
Kunjungan Baru yaitu pasien yang pertama kali datang kepelayanan rawat jalan pada
3)
4)
kasus baru , setiap pengunjung baru diberikan berkas rekam medis dan nomor rekam
5)
medis , nomor rekam medis diberikan hanya satu kali seumur hidup.
Pengunjung Lama adalah pasien yang datang untuk kedua kali dan seterusnya, datang
ke poliklinik yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau baru dengan kasus
6)
lama atau baru dan tidak mendapat nomor rekam medis lagi.
Pasien lama yang sudah mempunyai Nomor Rekam medik, pasien langsung menuju
7)
8)
9)
penunjang).
Bagi pasien yang membawa hasil skrining dan tes diagnostik dari layanan kesehatan
mendapatkan
3. IDENTIFIKASI PASIEN
1)
2)
Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat Darurat
(IGD), dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur
Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan
tenaga kesehatan lainnya); staf di ruang rawat, staf adrninistrasi dan staf pendukung yang
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
yang
alat, maka pasien tersebut harus segera dirujuk ke rumah sakit yang
3) Dokter instalasi gawat darurat, dokter poli umum dan spesialis, dokter gigi, dokter
anasthesi dan dokter penanggung jawab pasien
Memberikan informasi mengenai:
a. Rencana pengobatan dan tindakan kedokteran yang akan dilakukan
b. Rencana operasi yang akan dilakukan
c. Prognosa penyakit, resiko, kemungkinan penyakit dan komplikasi, alternatif
pengobatan
d. Informasi hasil pengobatan dan hasil pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
selama pasien dalam perawatan di rumah sakit
4) Bagian Administrasi
Memberikan informasi tentang biaya rumah sakit secara keseluruhan
a. Bagian penunjang seperti laboratorium, radiologi, rehabilitasi medis
b. Berikan informasi mengenai:
c. Rencana tindakan yang akan dilakukan
d. Biaya tindakan
9. HAMBATAN DI POPULASI PASIEN
Kebijakan Umum :
1) Rumah sakit berusaha mengurangi kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang
lainnya dalam memberikan pelayanan.
2) Rumah sakit sering melayani berbagai populasi masyarakat. Mungkin pasiennya tua,
cacat fisik, bicara dengan berbagai bahasa dan dialek, budaya yang berbeda atau ada
penghalang lainnya yang membuat proses asesmen dan penerimaan asuhan sangat sulit.
3) Rumah sakit sudah mengidentifikasi kesulitan tersebut dan telah melaksanakan proses
untuk mengurangi dan menghilangkan rintangan tersebut pada saat penerimaan.
4) Rumah sakit juga berusaha untuk mengurangi dampak dari rintangan tersebut dalam
memberikan pelayanan.
Kebijakan Khusus :
1) Upaya mengurangi kendala fisik:
a. Menyediakan kursi roda yang bisa digunakan oleh pasien jika ingin berobat pada
lobby rumah sakit.
b. Memberikan lampu penerangan pada area loket pendaftaran.
c. Koridor rumah sakit yang cukup lebar.
sakit,
dilengkapi
dengan
peralatan
yang
memadai,
perbekalan
dan
A. SPO
a. SPO SKRINING / TRIAGE PASIEN
b. SPO PENDAFTARAN RAWAT JALAN & PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
c. SPO PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN
d. SPO PENUNDAAN PELAYANAN ATAU PENGOBATAN
e. SPO TRANSFER DI DALAM ATAU KELUAR RUMAH SAKIT
f. SPO RENCANA PEMULANGAN PASIEN
g. SPO INFORMASI PELAYANAN
h. SPO HAMBATAN DI POPULASI PASIEN
i. SPO TRANSPORTASI RS
B. DOKUMEN IMPLEMENTASI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
REKAM MEDIS
CHECKLIST KRITERIA TRANSFER PASIEN
SERTIFIKAT PELATIHAN SKRINING/TRIAGE
SERTIFIKAT PELATHAN TRANSFER PASIEN
MOU RS RUJUKAN
BUKTI PEMELIHARAAN TRANSPORTASI RS
C. PROGRAM
a. PROGRAM DIKLAT TENTANG PELATIHAN SKRINING / TRIAGE
b. PROGRAM DIKLAT TENTANG PELATIHAN TRANSFER PASIEN