Anda di halaman 1dari 194

LAMPIRAN A

NERACA MASSA
Pra-perancangan pabrik pembuatan Natrium Laktat dilaksanakan untuk kapasitas
produksi sebesar 1800 ton/tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:
Waktu operasi

: 330 hari/tahun

1 hari operasi

: 24 jam/hari

Produk akhir

: Natrium Laktat dengan kemurnian 50%

Maka kapasitas produksi natrium laktat per jam adalah:

Untuk menghasilkan natrium laktat sebanyak 227,2727 kg/jam, maka dari hasil
perhitungan mundur diperoleh bahwa molase yang diperlukan adalah 113,5270
kg/jam sebagai basis perhitungan.
Diagram proses untuk pembuatan natrium laktat dari molase dapat dilihat pada
Gambar A.1.

Universitas Sumatera Utara

Ca(OH)2

Maltsprout
Diamonium
fosfat

Molasse

air

Tangki
Mixer I
(M-103)

CaCO3

monosakarida
Diamonium fosfat
Air
maltsprout

Tangki
Mixer II
(M-201)

Kultur
bakteri

Culture
Tank
(M-105)

Air

CaCO3

monosakarida
Diamonium fosfat
Air
Maltsprout
CaCO3

CO2

NH3

Ca(OH)2
Air

Monosakarida
Maltsprout
Fermentor Diamonium fosfat
(R-107) air
Kalsium laktat

Monosakarida
Tangki Maltsprout
Koagulasi Kalsium fosfat
(M-204) air
Kalsium laktat

Filter
Press I
(F-206)

Monosakarida
Maltsprout
Kalsium fosfat
air
Kalsium laktat

Air

Evaporator II
Air
Asam laktat 70%
(EV-310)

Air

Air
Asam laktat

Filter
Press II
(F-307)

Tangki
Acidifier
(M-305)

Air
Asam laktat
CaSO4
NaOH 50% =2,3574 ton/hari
(cair) 30oC

NaOH

Tangki
NaOH 50%
(T-401)
NaOH 50%
air

Reaktor
Natrium
Laktat
(R-403)

Air
Asam laktat
CaSO4

Asam laktat
Air
NaOH
Natrium Laktat

air
Kalsium laktat

air

Kalsium laktat Evaporator


air
(EV-208)

H2SO4
air

Tangki
Mixer III
(M-303)

H2SO4 98%
Air

Air

Tangki Mixer
IV (M-406)

Asam laktat
Air
NaOH
Natrium Laktat 50%

Gambar A.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Natrium Laktat dari Molase
Universitas Sumatera Utara

A.1 Neraca Tangki Mixer I (M-103)


Diamonium fosfat
Maltsprout

H2O

Molase:
2
42% monosakarida
37% sukrosa
21% air

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air

Tangki Mixer I berfungsi untuk mencampur molase dengan nutrien berupa


diamonium fosfat dan malsprout serta air.
Asumsi sukrosa yang terkandung dalam molase terhidrolisis seluruhnya menjadi
monosakarida.
C12H22O11 + H2O 2 C6H12O6
Sukrosa

air

.... reaksi 1

monosakarida

Nutrien yang ditambahkan yaitu diamonium fosfat sebanyak 0,5% berat molase dan
Maltsprout 2 % sebanyak berat LA-1
molase, dan monosakarida diencerkan hingga
konsentrasi 12% (Prescott, 1959).

Neraca massa total


(1)

F6 = F2 + F3 + F4 + F5
Neraca alur 2
F2 = 113,5270 kg/jam
Tabel A.1 Komposisi Molase
Komposisi
Glukosa
Fruktosa
Sukrosa
Air
Sumber: Hui, 2006

Kadar (%)
21
21
37
21

Dari Tabel LA.1 dapat dilihat bahwa kandungan sukrosa adalah 37%, sedangkan
kandungan monosakarida adalah 42%, di mana kandungan glukosa dan fruktosa
yang merupakan monosakarida dijumlahkan.
F2 monosakarida = 0,42 F2 = 47,6813 kg/jam
F2 sukrosa

= 0,37 F2 = 42,0050 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

F2 air

= 0,21 F2 = 23,8407 kg/jam

Mol masing-masing komponen alur 2


N2 monosakarida = 47,6813 kg/jam / MrC6H12O6
= 47,6813 kg/jam / 180,16 kg/kgmol
N2 sukrosa

= 42,0050 kg/jam / MrC12H22O11


= 42,0050 kg/jam / 320,3 kg/kgmol

N2 air

= 0,2647 kgmol/jam

= 0,1227 kgmol/jam

= 23,8407 kg/jam / MrH2O


= 23,8407 kg/jam / 18 kg/kgmol

= 1,3245 kgmol/jam

Menurut reaksi 1
C12H22O11
Sukrosa

H2O
air

2 C6H12O6
monosakarida

Asumsi seluruh sukrosa terhidrolisis sempurna menjadi monosakarida

Di mana
X = konversi
N = jumlah mol reaktan
= koefisien stoikiometri reaktan
r1 = jumlah mol reaktan yang terkonversi pada reaksi 1

Fair setelah reaksi = 1,2018 kgmol/jam Mrair = 1,2018 kgmol/jam 18 kg/kgmol


= 21,6318 kg/jam

Fmonosakarida setelah reaksi = 0,5101 kgmol/jam MrC6H12O6


= 0,5101 kgmol/jam 180,16kg/kgmol = 91,8976 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Nutrien yang ditambahkan yaitu diamonium fosfat sebanyak 0,5% berat molase dan
Maltsprout 2 % sebanyak berat molase (Prescott, 1959).
Neraca alur 3
F3 = 0,005 F2 = 0,005 113,5270 kg/jam = 0,5676 kg/jam
Neraca alur 4
F4 = 0,02 F2 = 0,02 113,5270 kg/jam = 2,2705 kg/jam
Neraca alur 6
F6 monosakarida

= Fmonosakarida setelah reaksi = 91,8976 kg/jam

Monosakarida pada alur 5 diencerkan hingga konsentrasi 12% (Prescott, 1959).


F6 monosakarida

= F6 0,12

F6

= F6 monosakarida/0,12 = 91,8976 kg/jam /0,12 = 765,8133 kg/jam

F6 diamonium fosfat = F3 = 0,5676 kg/jam


F6 maltsprout

= F4 = 2,2705

F6 air

= F5 + Fair setelah reaksi

Dari persamaan (1): F6 = F2 + F3 + F4 + F5


Diperoleh F5 = F6 F2 F3 F4
F5 = 649,4482 kg/jam
sehingga
F6 air

= 649,4482 kg/jam + 21,6318 kg/jam


= 671,0776 kg/jam

Tabel A.2 Data Laju Alir Tangki Mixer I (M-103)


Masuk (kg/jam)
Komponen
Monosakarida
Sukrosa
Air
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Total

Alur 2
47,6813
42,0050
23,8407

Alur 3

Alur 4

Alur 5

649,4482
2,2705
0,5676

113,5270

0,5676
2,2705
765,8133

Keluar
(kg/jam)
Alur 6
91,8976
671,0776
2,2705
0,5676

649,4482

765,8133
765,8133

Universitas Sumatera Utara

A.2 Neraca Culture Tank (M-106)


CaCO3
7

Culture
injection

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
CaCO3

6
9

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air

Culture Tank (M-106) berfungsi untuk mencampur bahan baku dengan kultur bakter
Lactobacillus delbrueckii dan CaCO3 sebagai pengatur pH
CaCO3 yang ditambahkan adalah 5% dari CaCO3 yang dibutuhkan
Neraca Total
F9 = F6 + F7 + F8
Menghitung CaCO3 yang dibutuhkan
Reaksi yang terjadi pada fermentor
C6H12O6

Lactobacillus delbrueckii

Monosakarida

2 CH3CHOHCOOH

reaksi 2

asam laktat

2 CH3CHOHCOOH +

CaCO3

Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2O +

CO2 ...

reaksi 3
Asam laktat

kalsium karbonat

kalsium laktat

air

karbon

dioksida

Konversi monosakarida sebesar 95% (Inskeep, 1954)

Asumsi seluruh asam laktat terkonversi menjadi kalsium laktat

F6 monosakarida = 91,8976 kg/jam


N6 monosakarida = 91,8976 kg/jam /180,16 kg/kgmol = 0,5101 kgmol/jam
Menurut reaksi 2
C6H12O6
Monosakarida

2 CH3CHOHCOOH

konversi 95% (Inskeep,1954)

asam laktat

Dengan menggunakan persamaan (2)

Universitas Sumatera Utara

Nasam laktat yang terbentuk dari reaksi 2 = 0 + (2) (0,4846 kgmol/jam) = 0,9692 kgmol/jam
Nmonosakarida yang tersisa = 0,5101 + (-1) (0,4846) = 0,0255 kgmol/jam
Fmonosakarida yang tersisa = 0,0255 kgmol/jam 180,16 kg/kgmol = 4,5949 kg/jam
Menurut reaksi 3
2 CH3CHOHCOOH +
Asam laktat

CaCO3

Ca(CH3CHOHCOO)2 +

kalsium karbonat

kalsium laktat

H2O

+ CO2

air

karbon

dioksida
Asumsi seluruh asam laktat bereaksi dengan kalsium karbonat membentuk kalsium
laktat
Dengan menggunakan persamaan (2)

FCaCO3 yang diperlukan = 0,4846 kgmol/jam 100,09 kg/kgmol = 48,4584 kg/jam


Neraca alur 7
CaCO3 pada alur 7 adalah 5% dari jumlah CaCO3 yang diperlukan, sehingga
F7 = 0,05 FCaCO3 yang diperlukan = 0,05 48,4584 kg/jam = 2,4229 kg/jam
Menghitung kultur bakteri yang diinjeksikan
x = Y (SR S)

(Stanbury, 1984)

di mana:
x = konsentrasi biomassa yang dihasilkan
Y= faktor yield
SR = konsentrasi substrat awal
S = konsentasi substrat akhir (Stanbury, 1984)

Untuk bakteri dengan substrat molase


Y = 0,51 g sel/ g substrat (Stanbury, 1984)

Universitas Sumatera Utara

SR = konsentrasi monosakarida = 12% = 0,12


x = Y (SR S)
x = 0,51 (0,12 0,006) = 0,0583

konsentrasi bakteri pada awal fasa log dapat dicari dari persamaan berikut:
ln xt = ln x0 + u t
xt = x =0,0583
u = 0,36 jam-1 (Stanbury, 1984)
t = 24 jam
ln 0,0612 = ln x0 + 0,36 (24)
x0 = 1,0310-5
F6 monosakarida = 102,1084 kg/jam
Kultur bakteri yang diinjeksikan = 91,8976 kg/jam 1,0310-5
= 0,0009 kg/jam
Neraca alur 8
F8 = 0,0009 kg/jam
Neraca alur 9
F9 = F6 + F7 + F8
F9 = 768,2372 kg/jam
F9 monosakarida = F6 monosakarida = 91,8976 kg/jam
F9 maltsprout = F6 maltsprout = 2,2705 kg/jam
F9 diamonium posfat = F6 diamonium posfat = 0,5676 kg/jam
F9 air = F6 air = 671,0776 kg/jam
F9 CaCO3 = F7 = 2,4229

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.3 Data Laju Alir Culture Tank (M-106)


Komponen
Monosakarida
Air
Maltsprout
Diamonium
fosfat
CaCO3
Kultur
Total

Alur 6
91,8976
2,2705
671,0776

Masuk (kg/jam)
Alur 7
Alur 8

Keluar (kg/jam)
Alur 9
91,8976
2,2705
671,0776

0,5676

0,5676
2,4229

765,8133

2,4229
0,0009
768,2372
768,2372

0,0009
0,0009

2,4229
768,2372

A.3 Neraca Fermentor (R-108)


CaCO3
CO2

10

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
CaCO3

11
9

12

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
Kalsium Laktat

Fermentor (R-108) berfungsi sebagai tempat fermentasi mengubah monosakarida


menjadi asam laktat dengan lama fermentasi 24 jam.
Reaksi:
C6H12O6

Lactobacillus delbrueckii

2 CH3CHOHCOOH

Monosakarida

reaksi 2

asam laktat

Konversi monosakarida sebesar 95% (Inskeep, 1954)


2 CH3CHOHCOOH + CaCO3

Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2O +

CO2 ...

reaksi 3
Asam laktat

kalsium karbonat

kalsium laktat

air

karbon

dioksida
Asumsi seluruh asam laktat terkonversi menjadi kalsium laktat
Dari LA.2 diperoleh
F6 monosakarida = 91,8976 kg/jam
N6 monosakarida = 91,8976 kg/jam /180,16 kg/kgmol = 0,5101 kgmol/jam

Universitas Sumatera Utara

Menurut reaksi 2
C6H12O6

2 CH3CHOHCOOH

Monosakarida

konversi 95% (Inskeep,1954)

asam laktat

Dengan menggunakan persamaan (2)

Nasam laktat yang terbentuk dari reaksi 2 = 0 + (2) (0,4846 kgmol/jam) = 1,0769 kgmol/jam
Nmonosakarida yang tersisa = 0,5101 + (-1) (0,4846) = 0,0255 kgmol/jam
Fmonosakarida yang tersisa = 0,0255 kgmol/jam 180,16 kg/kgmol = 4,5949 kg/jam
Menurut reaksi 3
2 CH3CHOHCOOH +
Asam laktat

CaCO3

Ca(CH3CHOHCOO)2 +

kalsium karbonat

kalsium laktat

H2O

+ CO2

air

karbon

dioksida
Asumsi seluruh asam laktat bereaksi dengan kalsium karbonat membentuk kalsium
laktat
Dengan menggunakan persamaan (2)

FCaCO3 yang diperlukan = 0,4846 kgmol/jam 100,09 kg/kgmol = 48,4584 kg/jam


Nkalsium laktat yang terbentuk = 0 + (1) r3 = 0,4846 kgmol/jam
Fkalsium laktat yang terbentuk = 0,4846 kgmol/jam Mrkalsium laktat
= 0,4846 kgmol/jam 218,212 kg/kgmol = 105,7421 kg/jam
Nair yang terbentuk

= 0 + (1) r3 = 0,4846 kgmol/jam

Fair yang terbentuk

= 0,4846 kgmol/jam Mrair


= 0,4846 kgmol/jam 18 kg/kgmol = 8,7225 kg/jam

Nkarbon dioksida yang terbentuk = 0 + (1) r3 = 0,4846 kgmol/jam


Fkarbon dioksida yang terbentuk = 0,4846 kgmol/jam Mrkarbon dioksida
= 0,4846 kgmol/jam 44 kg/kgmol = 21,3217 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca total
F9 + F10 = F11 + F12
Neraca Alur 10
Karena 5% dari jumlah CaCO3 yang diperlukan telah dimasukan pada Tangki Mixer
(M-105) di LA.2, maka sisa 95% lagi yang harus ditambahkan
F10 = 0,95 FCaCO3 yang dibutuhkan
= 0,95 48,4584 kg/jam = 46,0355kg/jam

Neraca Alur 11
F11 = Fkarbon dioksida yang terbentuk = 21,3217 kg/jam
Neraca Alur 12
F12 kalsium laktat = Fkalsium laktat yang terbentuk = 105,7421 kg/jam
F12 air

= Fair yang terbentuk + F9 air


= 8,7225kg/jam + 671,0776 kg/jam
= 679,8001 kg/jam

F12 monosakarida = Fmonosakarida yang tersisa = 4,5949 kg/jam


F12 maltsprout = F9 maltsprout = 2,2705 kg/jam
F12 diamonium posfat = F9 diamonium posfat = 5676 kg/jam
F12 = F12 kalsium laktat + F12 air+ F12 monosakarida+ F12 maltsprout+ F12 diamonium posfat
F12 = 814,2970 kg/jam
Tabel A.4 Data Laju Alir Fermentor (R-108)
Komponen
Kalsium laktat
Monosakarida
Air
Maltsprout
Diamonium
fosfat
CO2
CaCO3
Total
Reaksi
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 9
Alur 10
91,8976
671,0776
2,2705

Keluar (kg/jam)
Alur 11
Alur 12
105,7421
4,5949
679,8001
2,2705

0,5676

0,5676
21,3217

2,4229
46,0355
768,2363
46,0355
814,2718
0,0280
814,2970

21,3217
792,9753
814,2970
814,2970

Universitas Sumatera Utara

A.4 Neraca Tangki Koagulasi (M-203)


Ca(OH)2 0,1%
air

33

NH3
13

Monosakarida
Maltsprout
12
Diamonium fosfat
Air
Kalsium Laktat
14

Monosakarida
Maltsprout
kalsium fosfat
Air
Kalsium Laktat

Tangki Koagulasi (M-204) berfungsi untuk mengendapkan diamonium fosfat


menjadi endapan kalsium fosfat.
F12 = F13
Ca(OH)2 yang ditambahkan kadarnya 0,1% (Inskeep, 1954)
2(NH4)2HPO4 + 3Ca(OH)2 Ca3(PO4)2
Diamonium
fosfat

+ 6H2O

kalsium
kalsium fosfat
hidroksida

air

4NH3 reaksi 4
ammonia

Asumsi seluruh diamonium fosfat bereaksi dengan kalsium hidroksida


F12 diamonium fosfat = 0,5676 kg/jam
N12 diamonium fosfat = 0,5676 kg/jam / Mrdiamonium fosfat = 0,5676 kg/jam/132,07 kg/kgmol
= 0,0043 kgmol/jam
dengan menggunakan persamaan (2)

F Ca(OH)2 yang diperlukan = 0,0064kgmol/jamMrCa(OH)2=0,0064kgmol/jam74,1 kg/kgmol


= 0,4777 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 33
F33 Ca(OH)2 = F Ca(OH)2 yang diperlukan= 0,4777 kg/jam
Yang digunakan adalah suspensi Ca(OH)2 dengan konsentrasi 0,1%, sehingga F40
dapat dihitung
F33 = F33 Ca(OH)2/0,001= 0,4777 kg/jam /0,001 = 477,7210 kg/jam
F33 air = F33 F33 Ca(OH)2 = 477, 7210 kg/jam - 0, 4777 kg/jam= 4772432 kg/jam
Neraca Alur 14
NNH3 yang terbentuk dari reaksi 4 = 0 + 4r4 = 4 (0,0021 kgmol/jam) = 0,0086 kgmol/jam
F14 = NNH3 yang terbentuk dari reaksi 4 Mr NH3
= 0,0086 kgmol/jam 17 kg/kgmol = 0,1461 kg/jam

Neraca Alur 14
F14 monosakarida

= F12 monosakarida
= 4,5949 kg/jam

F14 maltsprout

= F12 maltsprout
= 2,2705 kg/jam

N Ca3(PO4)2 yang terbentuk dari reaksi 4 = 0 + (1)r4 = 0,0021 kgmol/jam


F14 Ca3(PO4)2

= N Ca3(PO4)2 yang terbentuk dari reaksi 4 Mr Ca3(PO4)2


=0,0021 kgmol/jam310,20kg/kgmol =0,6679 kg/jam

Nair yang terbentuk dari reaksi 4

= 0 + 6 r4 = 6 (0,0021 kgmol/jam) = 0,0129 kgmol/jam

Fair yang terbentuk dari reaksi 4

= 0,0129 kgmol/jam18kg/kgmol = 0,2321 kg/jam

F14 air

= FH2O yang terbentuk dari reaksi 4 + F12 air + F33 air


= 0,2321 kg/jam + 679,8001 kg/jam + 477,2432 kg/jam
= 1157,2754 kg/jam

F14 kalsium laktat

= F12 kalsium laktat


= 105,7421 kg/jam

F14 = F14 monosakarida + F14 maltsprout +F14 Ca3(PO4)2+ F14 air +F14 kalsium laktat
F14 = 1270,6970 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.5 Data Laju Alir Tangki Koagulasi (M-203)


Komponen
Kalsium laktat
Kalsium fosfat
Monosakarida
Air
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Ammonia
Ca(OH)2
Total
Reaksi
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 12
Alur 33
105,7421
4,5949
679,8001
2,2705

477,2432

Keluar (kg/jam)
Alur 13
Alur 14
105,7421
0,6679
4,5949
1157,2754
2,2705

0,5676
0,1461
0,4777
792,9753
477,7210
1270,6962
0,001
1270,6970

0,1461
1270,5509
1270,6970
1270,6970

A.5 Neraca Tangki Mixer II (M-201)


Air
32

Ca(OH)2
31

33

Ca(OH)2 0,1%
air

Tangki Mixer II (M-201) berfungsi untuk mencampur Ca(OH)2 serbuk dengan air
untuk membentuk suspensi Ca(OH)2 0,1%
Dari LA.4 diperoleh bahwa alur 40
Neraca Alur 33
F33 Ca(OH)2 = 0,4777 kg/jam
F33 air

= 477,2432 kg/jam

F33

= 477,7210 kg/jam

Neraca Alur 31
F31 = F33 Ca(OH)2

= 0,4777 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 32
F32 = F33 air

= 477,2432 kg/jam

Tabel A.6 Data Laju Alir Tangki Mixer II (M-201)


Masuk (kg/jam)
Alur 31
Alur 32
477,2432
0,4777
477,2432
0,4777
477,7210

Komponen
Air
Ca(OH)2
Total

Keluar (kg/jam)
Alur 33
477,2432
0,4777
477,7210
477,7210

A.6 Neraca Filter Press I (F-205)


Monosakarida
Maltsprout
14
kalsium fosfat
Air
Kalsium Laktat

16

Air
Kalsium Laktat

15

Monosakarida
Maltsprout
kalsium fosfat
Air
Kalsium Laktat

Filter Press I (F-206) berfungsi untuk memisahkan padatan berupa kalsium fosfat dan
mempunyai effisiensi alat 98%, sehingga air dan kalsium laktat masing-masing
terikut 2% pada alur 15.
Neraca Total
F14 = F15 + F16
Neraca Alur 15
F15 monosakarida = F14 monosakarida

= 4,5949 kg/jam

F15 maltsprout

= F14 maltsprout

= 2,2705 kg/jam

F15 Ca3(PO4)2

= F14 Ca3(PO4)2

= 0,6679 kg/jam

F15 air

= 2% F14 air

= 0,02 1157,2754 = 23,1455 kg/jam

F15 kalsium laktat = 2% F14 kalsium laktat = 0,02 105,7421 = 2,1148 kg/jam
F15 = F15 monosakarida+ F15 maltsprout + F15 Ca3(PO4)2 + F15 air + F15 kalsium laktat
F15 = 32,7937 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 16
F16 air

= F14 air F15 air = 1157,2754kg/jam + 23,1455kg/jam


= 1134,1299 kg/jam

F16 kalsium laktat = F14 kalsium laktat F15 kalsium laktat =105,7421 kg/jam - 2,1148 kg/jam
= 103,6273 kg/jam
F16

= F16 air - F16 kalsium laktat = 1237,7572 kg/jam

Tabel A.7 Data Laju Alir Filter Press I (F-205)


Masuk (kg/jam)
Alur 14
105,7421
0,6679
4,5949
1157,2754
2,2705
1270,5509
1270,5509

Komponen
Kalsium laktat
Kalsium fosfat
Monosakarida
Air
Maltsprout
Total

Keluar (kg/jam)
Alur 15
Alur 16
2,1148
0,6679
103,6273
4,5949
23,1455
1134,1299
2,2705
32,7937
1237,7572
1270,5509

A. 7 Evaporator I (FE-209)
17

Air

Air
16
Kalsium Laktat
18

Air
Kalsium Laktat 32%

Evaporator I (FE-209) berfungsi untuk menguapkan air, sehingga kadar kalsium


laktat mencapai 32%(Inskeep, 1954).
Dari LA.6 diperoleh
Neraca Alur 16
F16 air

= 1134,1299 kg/jam

F16 kalsium laktat = 103,6273 kg/jam


F16

= 1237,7572 kg/jam

Neraca Alur 18
F18 kalsium laktat = F16 kalsium laktat = 103,6273 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

F18 = F18 kalsium laktat /32%


F18 = 103,6273 kg/jam /32% = 323,8353 kg/jam
F18 air = F18 F18 kalsium laktat
= 323,8353 kg/jam 103,6273 kg/jam = 220,2080 kg/jam
Neraca Alur 17
F17 = F16 F18

= 1237,7572 kg/jam - 323,8353 kg/jam = 913,9219 kg/jam

Tabel A.8 Data Laju Alir Evaporator I (EV-209)


Komponen
Kalsium laktat
Air
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 16
103,6273
1134,1299
1237,7572
1237,7572

Keluar (kg/jam)
Alur 17
Alur 18
103,6273
913,9219
220,2080
913,9219
323,8353
1237,7572

A.8 Neraca Tangki Acidifier (M-305)


H2SO4 0,01M
21

Air
18
Kalsium Laktat 32%

22

Air
Asam Laktat
CaSO4

F17 = F18
Tangki Acidifier (M-305) berfungsi untuk mereaksikan kalsium laktat sehingga
menjadi asam laktat.
Reaksi
Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2SO4 CaSO4 +
Kalsium laktat

asam sulfat

2 CH3CHOHCOOH

kalsium sulfat

reaksi 5

asam laktat

Asumsi kalsium laktat seluruhnya terkonversi menjadi kalsium sulfat


F18 kalsium laktat = 103,6273 kg/jam
Nkalsium laktat = 103,6273 kg/jam / Mrkalsium laktat = 103,6273 kg/jam / 218,212kg/kgmol
= 0,4749 kgmol/jam
dengan menggunakan persamaan (2)

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 21
Mol asam sulfat yang diperlukan untuk reaksi 5

F21 H2SO4

= NH2SO4 Mr H2SO4 = 0,4749 kgmol/jam 98,08 kg/kgmol


= 46,5775 kg/jam

Konsentrasi larutan H2SO4 yang digunakan adalah 0,01M


Vlarutan H2SO4 =NH2SO4 / MH2SO4 = 0,4749 kgmol/jam / 0,01M
= 47,4893 liter/jam
Vlarutan H2SO4 = Vair + VH2SO4
Vair

= Vlarutan H2SO4 - VH2SO4


= Vlarutan H2SO4 (FH2SO4/ H2SO4)

Vair

Di mana H2SO4 = 1,84 kg/liter (Perry, 1999)


= 47,4893 liter/jam (46,5775 kg/jam / 1,84 kg/liter)

Vair

= 22,1754 liter/jam
= Vair air

F21 air

Di mana air pada 30oC = 0,99568 kg/liter (Geankoplis, 2003)


F21 air

= 22,1754 liter/jam 0,99568 kg/liter = 22,0796 kg/jam

F21

= F21 air + F21 H2SO4 = 46,5775 kg/jam+ 22,0796 kg/jam


= 68,6571 kg/jam

Neraca Alur 22
mol CaSO4 yang terbentuk dari reaksi 5 adalah
NCaSO4

= 0 + 1 r5 = 0,4749 kgmol/jam

F22 CaSO4

= NCaSO4 Mr CaSO4 = 0,4749 kgmol/jam136kg/kgmol


= 64,5854 kg/jam

mol asam laktat yang terbentuk dari reaksi 5 adalah


Nasam laktat

= 0 + 2 r5 = 2(0,4749 kgmol/jam) = 0,9498 kgmol/jam

F22 asam laktat = Nasam laktat Mr asam laktat


= 0,9498 kgmol/jam90kg/kgmol = 85,4807 kg/jam
F22 air

= F18 air + F21 air

Universitas Sumatera Utara

= 220,2080 kg/jam + 22,0796 kg/jam = 242,2876 kg/jam


F22

= F24 air + F24 asam laktat + F24 CaSO4

F22

= 392,3537 kg/jam

Tabel A.9 Data Laju Alir Tangki Acidifier (M-305)


Komponen
Kalsium laktat
Air
H2SO4
CaSO4
Asam Laktat

Masuk (kg/jam)
Alur 18
Alur 21
103,6273
220,2080
22,0796
46,5775

Keluar (kg/jam)
Alur 22
242,2876
64,5854
85,4807
392,3537
392,3537
0,1387
392,4924

323,8353
68,6571
392,4924

Total
Reaksi
Total

392,4924

A.9 Neraca Tangki Mixer III (M-303)


20

H2SO4 0,01M

air

H2SO4 98%
air

21

19

Tangki Mixer 3 (M-303) berfungsi untuk mengencerkan asam sulfat dari 98% hingga
konsentrasinya menjadi 0,01 M.
Dari LA.8 diperoleh
Neraca Alur 21
F21 asam sulfat = 46,5775 kg/jam
F21 air

= 22,0796 kg/jam

F21

= 68,6571 kg/jam

Neraca Alur 19
Kadar asam sulfat di alur 19 adalah 98%
F19 asam sulfat = F21 asam sulfat

= 46,5775 kg/jam

F19

= 46,5775 kg/jam /98% = 47,5280 kg/jam

F19 air

= 47,5280 kg/jam 2% = 0,9506 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 20
F20 = F21 F19 =68,6571 kg/jam - 47,5280 kg/jam = 21,291 kg/jam

Tabel A.10 Data Laju Alir Tangki Mixer III (M-303)


Masuk (kg/jam)
Alur 19
Alur 20
0,9506
21,1291
46,5775
47,5280
21,1291
68,6571

Komponen
Air
H2SO4
Total

Keluar (kg/jam)
Alur 21
22,0796
46,5775
68,6571
68,6571

A.10 Filter Press II (F-307)


Air
Asam Laktat
Kalsium sulfat

24

22

Air
Asam Laktat

23

Air
Asam Laktat
Kalsium sulfat

Filter Press II (F-307) berfungsi untuk memisahkan padatan berupa kalsium sulfat
dan mempunyai effisiensi alat 98%, sehingga air dan asam laktat masing-masing
terikut 2% pada alur 23.
Neraca Total
F22 =F23 + F24
Dari A.8 diperoleh
Neraca Alur 22
F22 CaSO4

= 64,5854 kg/jam

F22 asam laktat = 85,4807 kg/jam


F22 air

= 242,28764 kg/jam

F22

= 392,3537 kg/jam

Neraca Alur 23
F23 CaSO4

= F22 CaSO4 = 64,5854 kg/jam

F23 air

= 2% F22 air = 0,02 242,28764 kg/jam = 4,8458 kg/jam

F23 asam laktat = 2% F22 asam laktat = 0,02 85,4807 kg/jam = 1,7096 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

F23 = F23 CaSO4+ F23 air + F23 asam laktat


F23 = 71,1408 kg/jam
Neraca Alur 24
F24 = F22 F23 = 392,3537 kg/jam - 71,1408 kg/jam = 321,2129 kg/jam
F24 air = F22 air F23 air = 242,28764 kg/jam - 4,8458 kg/jam = 237,4419 kg/jam
F22 asam laktat = F22 asam laktat F25 asam laktat =85,4807 kg/jam - 1,7096 kg/jam
= 83,7711 kg/jam

Tabel A.11 Data Laju Alir Filter Press II (M-307)


Komponen
Air
CaSO4
Asam Laktat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 22
242,2876
64,5854
85,4807
392,3537
392,3537

Keluar (kg/jam)
Alur 23
Alur 24
4,8458
237,4419
64,5854
1,7096
83,7711
71,1408
321,2129
392,3537

A.11 Evaporator II (FE-311)

25

Air

Air
Asam Laktat
24

26

Air
Asam Laktat 70%

Evaporator I (FE-311) berfungsi untuk menguapkan air sehingga kadar asam laktat
mencapai 70%(Walsh,1939).

Neraca Alur 24
F24 = 321,2129 kg/jam
F24 air = 237,4419 kg/jam
F24 asam laktat = 83,7711 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 26
Diinginkan pada alur 26 asam laktat 70%
F26 asam laktat = F24 asam laktat = 83,7711 kg/jam
F26 = F26 asam laktat /0,70 = 83,7711 kg/jam /0,70 = 119,6730 kg/jam
F26 air = F26 F26 asam laktat
F26 air = 119,6730 kg/jam 83,7711 kg/jam
F26 air = 35,9019 kg/jam
Neraca Alur 25
= F24 air F26 air = 237,4419 kg/jam - 35,9019 kg/jam = 201,5400 kg/jam

F25 air

Tabel A.12 Data Laju Alir Evaporator II (EV-311)


Masuk (kg/jam)
Alur 24
237,4419
83,7711
321,2129
321,2129

Komponen
Air
Asam Laktat
Total

Keluar (kg/jam)
Alur 25
Alur 26
201,5400
35,9019
83,7711
201,5400
119,6730
321,2129

A.12 Neraca Reaktor Natrium Laktat (R-403)


27

Air
26
Asam Laktat 70%

NaOH 50%
Air

28

Air
Asam Laktat
NaOH
Natrium Laktat

Reaktor Natrium Laktat (R-403) berfungsi untuk mereaksikan larutan asam laktat
70% dengan larutan NaOH 50%.

NaOH +

CH3CHOHCOOH CH3CHOHCOONa + H2O ....reaksi 6

Natrium hidroksida

asam laktat

natrium laktat

air

Konversi 98,5% (Walsh, 1939)


Dari A.11 diperoleh

Universitas Sumatera Utara

Neraca Alur 26
F26 asam laktat = 83,7711 kg/jam
F26 = 119,673 kg/jam
F26 air = 35,9019 kg/jam
Mol asam laktat alur 26
N26 asam laktat = F26 asam laktat / Mrasam laktat = 83,7711 kg/jam / 90kg/kgmol
N26 asam laktat = 0,9308 kgmol/jam
Neraca Alur 27
Perbandingan massa asam laktat 70% dengan NaOH 50% adalah 30:19 (Walsh, 1939)
F27 = 19/30 F26
F27 = 19/30 119,673 kg/jam = 75,7929 kg/jam
Larutan NaOH 50% merupakan persentase berat sehingga
F27 NaOH = 50% F33 = 0,575,7929 kg/jam = 37,8964 kg/jam
F27 air

= 50% F33 = 0,575,7929 kg/jam = 37,8964 kg/jam

Mol NaOH
F27 NaOH = 37,8964 kg/jam
N27 NaOH = F27 NaOH / Mr NaOH
= 37,8964 kg/jam / 40 kg/kgmol = 0,9474 kgmol/jam

Menurut reaksi 6
NaOH +

CH3CHOHCOOH CH3CHOHCOONa + H2O ....reaksi 6

Natrium hidroksida

asam laktat

natrium laktat

air

Konversi 98,5% (Walsh, 1939)


Dari persamaan (2)

Mol NaOH dan asam laktat yang tidak bereaksi


NNaOH sisa

= 0,9474 kgmol/jam + (-1) 0,9168 kgmol/jam = 0,0306kgmol/jam

Nasam laktat sisa = 0,9308 kgmol/jam + (-1) 0,9168 kgmol/jam = 0,0140 kgmol/jam

Universitas Sumatera Utara

Mol natrium laktat dan air yang terbentuk dari reaksi


Nnatrium laktat = 0 + (1) 0,9168 kgmol/jam = 0,9168kgmol/jam
Nair

= 0 + (1) 0,9168 kgmol/jam = 0,9168 kgmol/jam

Neraca Alur28
F28 NaOH

= NNaOH sisa Mr NaOH


= 0,0306kgmol/jam 40 kg/kgmol = 1,2233 kg/jam

F28 asam laktat

= Nasam laktat sisa Mr asam laktat


= 0,0140 kgmol/jam 90 kg/kgmol
= 1,2566 kg/jam

F28 natrium laktat = Nnatrium laktat sisa Mr Natrium laktat


= 0,9168kgmol/jam 112,06 kg/kgmol
= 102,7397 kg/jam
F28air

= Fair yang terbentuk dari reaksi + F26 air + F27 air


= 0,9168 kgmol/jam 18 kg/kgmol +35,9019 kg/jam+ 37,8964kg/jam
= 90,3012 kg/jam

F28

= F28 NaOH + F28 asam laktat+ F28 natrium laktat+ F28air = 195,5208 kg/jam

Kadar Natrium laktat = 102,7397 kg/jam/195,5208 kg/jam 100% = 52,55%

Tabel A.13 Data Laju Alir Reaktor Natrium Laktat (R-403)


Komponen
NaOH
Natrium Laktat
Air
Asam Laktat
Total
Reaksi
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 26
Alur 27
37,8964
83,7711
35,9019
119,673
195,4658
0,0550
195,5208

37,8964
75,7929

Keluar (kg/jam)
Alur 28
1,2233
102,7397
90,3012
1,2566
195,5208
195,5208
195,5208

Universitas Sumatera Utara

A.13 Neraca Tangki Mixer IV (M-405)


29

air

Air
Asam laktat
NaOH 28
Natrium laktat 52,55%

Air
Asam laktat
30
NaOH
Natrium laktat 50%

Tangki mixer IV (M-405) berfungsi untuk mengencerkan kadar Natrium laktat dari
52,55% (alur 35) menjadi 50% dengan penambahan air.

Dari A.12 diperoleh


Neraca Alur28
F28 NaOH

= 1,2233 kg/jam

F28 asam laktat = 1,2566 kg/jam


F28 natrium laktat = 102,7397 kg/jam
F28air

= 90,3012 kg/jam

F28

= 195,5208 kg/jam

Neraca Alur 30
F30 natrium laktat = F29 Natrium laktat = 102,7397 kg/jam
F30 50% = F30 Natrium laktat
F30

= F30 Natrium laktat /50% = 102,7397 kg/jam /0,5 = 205,4795 kg/jam

F30 NaOH

= F30 NaOH

= 1,2233 kg/jam

F30 asam laktat = F30 asam laktat = 1,2566 kg/jam


F30 air

= F30 F30 asam laktat - F30 NaOH - F30 Natrium laktat

F30 air

= 100,2598 kg/jam

Neraca Alur 29
F29 = F30 - F28
F29 = 205,4795 kg/jam - 195,5208 kg/jam = 9,9586 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Tabel A.14 Data Laju Alir Tangki Mixer IV (M-405)


Komponen
NaOH
Natrium Laktat
Air
Asam Laktat
Total

Masuk (kg/jam)
Alur 28
Alur 29
1,2233
102,7397
90,3012
9,9586
1,2566
195,5208
9,9586
205,4795

Keluar (kg/jam)
Alur 30
1,2233
102,7397
100,2598
1,2566
205,4795
205,4795

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Perhitungan neraca panas pra rancangan pabrik pembuatan natrium laktat dari
molase menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Basis perhitungan

: 1 jam operasi

Satuan operasi

: kJ/jam

Temperatur basis

: 25oC atau 298,15 K

Neraca panas ini menggunakan rumus-rumus perhitungan sebagai berikut:


Perhitungan Panas Bahan Masuk (Qin) dan Keluar (Qout) menggunakan rumus berikut
(Reklaitis, 1983):

Q m i Cp i dT

(1)

T2
Tb

Q m i Cp i (l) dT H vl i Cp i (g) dT
T

Tb
1

(2)

Persamaan (2) untuk menghitung panas bahan yang disertai dengan perubahan fasa

Perhitungan Panas Reaksi menggunakan rumus berikut (Felder, 2005)

o
H
R

o
H
fi

produk

o
H
fi

(3)

reaktan

Perhitungan energi untuk sistem yang melibatkan reaksi (Reklaitis, 1983) :


T

2
2
dQ
o m Cp dT m Cp dT
rH
R
out
in

dt
T1
T1

...(4)

Universitas Sumatera Utara

B.1 Data Kapasitas Panas dan Panas Pembentukan


Data-data kapasitas panas komponen yang digunakan ditampilkan pada Tabel B.1
dan Tabel B.2
Tabel B.1 Data Kapasitas Panas Komponen, Cp (kJ/gmoloC)= a + bT + cT2 + dT3
Komponen
a
B
-3
CO2 (g)
36,11 10
4,233 10-5
NH3 (g)
35,15 10-3 2,954 10-5
H2SO4 (l)
139,1 10-3 15,59 10-5
H2O (l)
75,4 10-3
-3
H2O (g)
33,46 10
0,688 10-5
-3
Ca(OH)2 (c)
89,5 10
CaCO3 (c)
82,34 10-3 4,975 10-5
Sumber: Felder, 2005

c
-2,877 10-8
0,4421 10-8
0,7604 10-8
-12,87 10-8

d
7,464 10-12
- 6,686 10-12
- 3,593 10-12
-

Tabel B.2 Data Kapasitas Panas Komponen, Cp (J/gK)= a + bT + cT2 + dT3


Komponen
a
b
c
Kalsium
210,99
1,5833
-0,0042359
laktat (aq)
Asam
1,1028
0,0083968 -2,2154 10-5
laktat (l)
Sumber: [1] Harbec, 2010; [2] Yaws, 2003

Sumber

5,3444 10-6

[1]

2,6347 10-8

[2]

Berikut adalah data kapasitas panas berbagai zat yang digunakan:


kcal/kgoC

Maltsprout

= 0,4

Sukrosa

= 1,2552 kJ/kgoC
o

(Hough et al, 1975)


(Cassel, 2002)

Glukosa

= 1,6967 kJ/kg C

(Von Stockar et al., 1993)

Kalsium fosfat

= 0,8956 kJ/kgoC

(Dean, 1999)

Universitas Sumatera Utara

B.1.1 Perhitungan Kapasitas Panas Padatan dengan Metode Hurst and


Harrison
Perhitungan estimasi Cps dengan menggunakan metode Hurst and Harrison dengan

rumus : Cp s J gmol 1 K 1 N i E i (Perry, 1999), di mana kontribusi elemen


i 1

atomnya dapat dilihat pada tabel B.3.


Tabel B.3 Nilai Elemen Atom pada Perhitungan Cp dengan Metode Hurst and
Harrison
Elemen atom
C
H
O
N
S
Ca
Na
P

Ei
10,89
7,56
13,42
18,74
12,36
28,25
26,19
26,63

Sumber: Perry, 1999

1. Diamonium fosfat [(NH4)2HPO4]


Cp = 2EN + 9EH + EP + 4EO
= 2(18,74) + 9 (7,56) + 26,63 + 4(13,42)
= 185, 83 J/gmol K
2. Natrium hidroksida [NaOH]
Cp

= ENa + EO + EH
= 26,19 + 13,42 + 7,56
= 47,17 J/gmol.K

3. Kalsium sulfat [CaSO4]


Cp

= ECa + ES + 4EO
= 26,25 + 12,36 + 4(13,42)
= 47,17 J/gmol.K

4. Natrium laktat [CH3CHOHCOONa]


Cp

= 3EC + 5EH + 3EO + ENa


= 3(10,89) + 5(7,56) + 3(13,42) + 26,19
= 136,92 J/gmol.K

B.1.2 Data Kapasitas Panas Berdasarkan % mol

Universitas Sumatera Utara

Data Kapasitas Panas NaOH dan H2SO4 berdasarkan % mol ditampilkan pada Tabel
B.4 dan Tabel B5.
Tabel B.4 Kapasitas Panas NaOH Berdasarkan % mol pada Suhu 20oC
%Mol NaOH
0,5
1
9,09
16,7
28,6
37,5
Sumber: Perry,1999

Cp (kal/gmoloC)
0,985
0,97
0,835
0,80
0,784
0,782

Tabel B.5 Kapasitas Panas H2SO4 Berdasarkan % mol pada Suhu 20oC
%Mol H2SO4
1,34
5,16
9,82
15,36
22,27
26,63
28,00
Sumber: Perry,1999

Cp (kal/gmoloC)
0,9877
0,9549
0,9177
0,8767
0,8275
0,7945
0,7837

Universitas Sumatera Utara

B.1.3 Data-data Panas Pembentukan


Berikut adalah nilai dari panas pembentukan standard dari beberapa senyawa yang
digunakan :
Tabel B.6 Data Panas Pembentukan Standard Komponen
Komponen

Rumus Molekul

Sumber

Sukrosa
C12H22O11
-2221,2 kJ/gmol
Glukosa
C6H12O6
-1264,2 kJ/gmol
Air
H2O
-285,84 kJ/gmol
Asam laktat
CH3CHOHCOOH
-682,96 kJ/gmol
Kalsium karbonat CaCO3
-1206,9 kJ/gmol
Kalsium laktat
Ca(CH3CHOHCOO)2
-1686,1 kJ/gmol
Karbon dioksida
CO2
-393,5 kJ/gmol
Diamonium
(NH4)2HPO4
-1556,91 kJ/gmol
Fosfat
Kalsium
Ca(OH)2
-986,59 kJ/gmol
hidroksida
Kalsium Fosfat
Ca3(PO4)2
-4138 kJ/gmol
Ammonia
NH3
-46,19 kJ/gmol
Asam Sulfat
H2SO4
-811,32 kJ/gmol
Kalsium Sulfat
CaSO4
-1432,7 kJ/gmol
Natrium
NaOH
-426,6 kJ/gmol
hidroksida
Natrium Laktat
CH3CHOHCOONa
-304 kJ/gmol
Sumber: [1] Clarke, 1939; [2] Von Stockar et al, 1993; [3] Felder, 2005;

[1]
[2]
[3]
[4]
[3]
[5]
[3]
[6]
[3]
[3]
[3]
[3]
[3]
[3]
[6]

[4] Vatani et al, 2007; [5] Cable, 1971; [6] Dean, 1999

Universitas Sumatera Utara

B.2 Perhitungan Neraca Panas Masing-masing Alat


B.2.1 Tangki Mixer I (M-103)
Diamonium fosfat
T=30oC 3
Maltsprout
T=30oC

H 2O
T=30oC

4
Saturated Steam
T = 110oC, 1,43 atm

Monosakarida
Sukrosa
2
Air
T=30 oC
6

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
T = 100 oC

Kondensat
T = 110oC, 1,43 atm

Neraca panas masuk tangki mixer I (M-103)


Tabel B.7 Perhitungan Panas Masuk Tangki Mixer I (M-103)
30o C

Alur

2
3
4
5

Komponen
monosakarida
sukrosa
Air
Diamonium
fosfat
Maltsprout
Air

mi
(kg/jam)

30o C

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

47,6813
42,0050
23,8407

(kJ/kg)
50,9010
37,6560
125,7000

(kJ/jam)
2427,0270
1581,7393
2996,7711

0,5676

426,5493

242,1242

2,2705
649,4482

50,208
125,7000
Qin total =

113,9992
816,35,6409
88997,3018

Neraca panas keluar tangki Mixer I (M-103)


Tabel B.8 Perhitungan Panas keluar Tangki Mixer I (M-103)
100o C

100o C

Alur

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
169,6700
167,3600

(kJ/jam)
15592,2661
379,9974

0,5676

525,0433

298,0328

765,8133

419,1000
Qout total =

281248,6110
297518,9074

Universitas Sumatera Utara

Reaksi yang terjadi:


C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
air

Sukrosa

glukosa

Perhitungan panas reaksi


o 2H
o
o
o
H
R
f glukosa H f air H f sukrosa

= 2(-1264200 kJ/kgmol) (-285840 kJ/kgmol) (-2221200 kJ/kgmol)


= -21360 kJ/kgmol
Dari perhitungan di bagian A.1 Neraca Massa Tangki Mixer I (M-103) diperoleh
r1 = 0,1227 kgmol/jam
Neraca energi keseluruhan
dQ
o r Q
H
R
1
out total Q in total
dT

= (-21360)(0,1227)+ 297518,9074 88997,3018


= 205900,4363 kJ/jam
Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110oC, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg

maka massa steam yang dibutuhkan


m steam
msteam

dQ
dT

205900,4363
92,3238 kg/jam
2230,2

Universitas Sumatera Utara

B.2.2 Neraca Panas Heat Exchanger (E-105)

6
Air Pendingin
T = 25 oC

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
T = 40 oC

Air Pendingin Bekas


T = 70 oC

E-105
6a

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
T = 100 oC

Neraca panas masuk heat exchanger (E-105)


Tabel B.9 Perhitungan Panas Masuk Heat Exchanger (E-105)
100o C

100o C

Alur

6a

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
169,6700
167,3600

(kJ/jam)
15592,2661
379,9974

0,5676

525,0433

298,0328

765,8133

419,1000
Qin total =

281248,6110
297518,9074

Neraca panas keluar heat exchanger (E-105)


Tabel B.10 Perhitungan Panas Keluar Heat Exchanger (E-105)
40o C

Alur

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air

mi
(kg/jam)

40o C

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
6236,9064
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

765,8133

167,5000
Qout total =

112405,4935
119044,5101

dQ/dT = Qout total Qin total


= 297518,9074 119044,5101
= -178474,3973 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara

Air pendingin yang digunakan mempunyai suhu 25oC, 1 atm dan keluar sebagai air
pendingin bekas pada suhu 70oC, 1 atm yang kemudian dialirkan ke bagian utilitas.
Data entalpi air pada suhu 25oC dan 70oC adalah sebagai berikut:
Hair

(25oC, 1 atm) = 104,89 kJ/kg

(Felder, 2005)

Hair

(70oC, 1 atm) = 293,0 kJ/kg

(Felder, 2005)

= 293,0 kJ/kg 104,89 kJ/kg =188,11 kJ/kg

maka air pendingin yang dibutuhkan:


m air

mair

dQ
dT

178474,3973
948,7771kg/jam
188,11

B.2.3 Neraca Panas Culture Tank (M-106)


7

CaCO3
T=30 oC

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
CaCO3
T = 40oC

Monosakarida 12%
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
T = 40oC

M - 106

Neraca Panas Masuk Culture Tank (M-106)


Tabel B.11 Perhitungan Panas Masuk Culture Tank (M-106)
40o C

40o C

Alur

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air
CaCO3

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
6236,9064
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

765,8133
2,4229

167,5000
4,1768
Qin total =

112405,4935
10,1200
119054,6301

Universitas Sumatera Utara

Neraca Panas Keluar Culture Tank (M-106)


Tabel B.12 Perhitungan Panas Keluar Culture Tank (M-106)
40o C

Alur

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air
CaCO3

39,87o C

Cp dT

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

25o C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
6236,9064
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

765,8133
2,4229

167,5000
4,1768
Qout total =

112405,4935
10,1200
119054,6301

B.2.4 Neraca Panas Fermentor (R-108)


CaCO3
T=30oC

CO2
T=40 oC

10

11

Saturated steam
T = 110 oC; 1,43 atm

12

R-108

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
CaCO3
T=40oC

Monosakarida
Maltsprout
Diamonium fosfat
Air
Kalsium Laktat
T=40oC

Kondensat
T = 110 oC; 1,43 atm

Neraca Panas Masuk Fermentor (R-108)


Tabel B.13 Perhitungan Panas Masuk Fermentor(R-108)
40o C

40o C

Alur

10

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air
CaCO3
CaCO3

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

91,8976
2,2705

(kJ/kg)
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
6236,9064
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

671,0776
2,4229
46,0355

167,5000
4,1768
4,1768
Qin total =

112405,4935
10,1200
192,2796
119267,2252

Universitas Sumatera Utara

Neraca Panas Keluar Fermentor (R-108)


Tabel B.14 Perhitungan Panas Keluar Fermentor(R-108)
40o C

40o C

Alur

Komponen

11

CO2
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air
Kalsium laktat

12

Cp dT

mi
(kg/jam)

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

21,3217
4,5949
2,2705

(kJ/kg)
12,7658
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
272,1895
311,8453
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

679,8001
105,7421

167,5000
17,7411
Qout total =

113866,5154
1875,9731
116728,6335

Perhitungan panas reaksi


Ada 2 reaksi yang terjadi yakni:
1. Fermentasi glukosa menjadi asam laktat
C6H12O6

Lactobacillus delbrueckii

Monosakarida

2 CH3CHOHCOOH
asam laktat

o 2H
o
o
H
R2
f asam laktat H f monosakarida

= 2(-682960 kJ/kgmol) - (-1264200 kJ/kgmol)


= -101720 kJ/kgmol

2. Reaksi asam laktat dengan kalsium karbonat


2CH3CHOHCOOH + CaCO3 Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2O + CO2
Asam laktat

kalsium karbonat

kalsium laktat

air

karbon dioksida

o H
o
o
o
o
o
H
R3
f kalsium laktat H f air H f karbon dioksida 2H f asam laktatt H f kalsium karbonat =

-1686100 + (-285840) + (-393500) 2(-682960) (-1206900)


= 207380 kJ/kgmol

Dari perhitungan di bagian A.3 Neraca Massa Fermentor (R-108) diperoleh


r2 = 0,4846 kgmol/jam dan r3 = 0,4846 kgmol/jam

Universitas Sumatera Utara

Neraca panas keseluruhan


dQ
o r H
o r Q
H
R2
2
R3
3
out total Q in total
dT

= (-101720)(0,4846) + (207380)(0,4846) + (116728,6335) (119267,2252)


= 48662,5938 kJ/jam
Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110 C, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg


maka massa steam yang dibutuhkan
m steam

msteam

dQ
dT

48662,5938
21,8189 kg/jam
2230,2

Universitas Sumatera Utara

B.2.5 Neraca Panas Tangki Koagulasi (M-203)


Ca(OH)2
Air
35
T = 30 oC

NH3
T = 85 oC
Saturated steam
T =110 oC; 1,43 atm

13

Monosakarida
Maltsprout
12
Diamonium fosfat
Air
Kalsium Laktat
T=40oC

Monosakarida
Maltsprout
kalsium fosfat
Air
Kondensat
Kalsium Laktat
T=110 oC; 1,43 atm T = 85 oC
14

Neraca Panas Masuk Tangki Koagulasi (M-203)


Tabel B.15 Perhitungan Panas Masuk Tangki Koagulasi (M-203)
40o C

40o C

Alur

12

35

Komponen
Monosakarida
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Air
Kalsium laktat
Ca(OH)2
Air

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

4,5949
2,2705

(kJ/kg)
67,8680
66,9440

(kJ/jam)
311,8453
151,9990

0,5676

440,61986

250,1112

679,8001
105,7421
0,4777
477,2433

167,5000
17,7411
6,0391
125,7000
Qin total =

113866,5154
1875,9731
2,8850
59989,4751
176448,8041

Neraca Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-203)


Tabel B.16 Perhitungan Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-203)
85o C

85o C

Alur
13

14

Komponen
NH3
Monosakarida
Maltsprout
Kalsium fosfat
Air
Kalsium laktat

mi
(kg/jam)
0,1461
4,5949
2,2705
0,6679
1157,2754
105,7421

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

(kJ/kg)
2,2073
144,2195
142,256
76,1268
355,9000
78,4029
Qout total =

(kJ/jam)
0,3226
662,6713
322,9978
50,8472
411874,3226
8290,4883
421201,6497

Reaksi yang terjadi:

Universitas Sumatera Utara

2(NH4)2HPO4
Diamonium
fosfat

+ 3Ca(OH)2
kalsium
hidroksida

Ca3(PO4)2

+ 6H2O

kalsium fosfat

air

+ 4NH3
ammonia

o H
o
o
o
o
o
H
R4
f kalsium fosfat 6H f air 4H f ammonia - 2H f diamoniumfosfat 3H f kalsium hidroksida

= -4138000 + 6(-285840) + 4(-46,190) - 2(-1556910) - 3(-986590)


= 35790 kJ/kgmol

Dari perhitungan di bagian A.4 Neraca Massa Tangki Koagulasi (M-203) diperoleh
r4 = 0,0021 kgmol/jam
Neraca panas keseluruhan
dQ
o r Q
H
R4
4
out total Q in total
dT

= (35790)(0,0021) +(421201,6497) - (176448,8041)


= 244829,7580 kJ/jam
Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110oC, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg

maka massa steam yang dibutuhkan


m steam
msteam

dQ
dT

244829,7580
109,7793 kg/jam
2230,2

Universitas Sumatera Utara

B.2.6 Neraca Panas Evaporator I (FE-209)


Saturated Steam
T =110 oC; 1,43 atm

Uap air
T =100,218 oC17

Air
16
Kalsium Laktat
T = 85 oC

Kondensat
T =110 oC; 1,43 atmAir

Kalsium Laktat
T = 100,218 oC

18

Menentukan titik didih di dalam evaporator


Dari Lampiran A bagian A.7 Neraca Massa Evaporator I (FE-209)
F16 air

= 1134,1299 kg/jam

F16 kalsium laktat = 103,6273kg/jam


Tb larutan = Tb pelarut + Tb
G 1000
Di mana, Tb

k b
BM P

(5)

(Syukri, 1999)

G = massa zat terlarut


P = massa pelarut
kb = konstanta air = 0,52

(Syukri, 1999)

103,6273 1000
Tb

218,212 1134,1299

0,52

Tb = 0,2180 oC
Tb larutan = 100 oC + 0,2180 oC = 100,2180oC
Neraca Panas Masuk Evaporator I (FE-209)
Tabel B.17 Perhitungan Panas Masuk Evaporator I (Fe-209)
85o C

85o C

Alur

16

Komponen
Air
Kalsium laktat

mi
(kg/jam)
1134,1299
103,6273

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

(kJ/kg)
355,9000
78,429
Qin total =

(kJ/jam)
403636,8361
8124,6785
411761,5146

Universitas Sumatera Utara

Neraca Panas Keluar Evaporator I (FE209)


Tabel B.18 Perhitungan Panas Keluar Evaporator I (FE-209)
100, 218o C

100, 218o C

Alur

Komponen

17

Air
Air
Kalsium laktat

18

mi
(kg/jam)
913,9219
220,2080
103,6273

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
2676,4360
420,0156
101,10168
Qout total =

(kJ/jam)
2446053,5669
92490,7863
10476,8924
2549021,2456

Neraca panas keseluruhan


dQ
Q out total Q in total
dT

= 2549021,2456 - 411761,5146 = 2137259,7310 kJ/jam


Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110oC, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg

maka massa steam yang dibutuhkan


m steam
msteam

dQ
dT

2137259,7310
958,3268 kg/jam
2230,2

Universitas Sumatera Utara

B.2.7 Neraca Panas Mixer III (M-303)


20

Air
T = 30oC

H2SO4 0,01M
T =?

H2SO4 98%
air
T = 30 oC

21

19

M-303

Neraca Panas Masuk Tangki Mixer III (M-303)


Tabel B.19 Perhitungan Panas Masuk Mixer III (M-303)
30o C

Alur

19
20

Komponen

Cp dT

mi
(kg/jam)

Air
Asam sulfat
Air

30o C

Q mi

25o C

(kJ/kg)
125,7000
7,3097
125,7000
Qin total =

0,9506
46,5775
21,1291

Cp dT

25o C

(kJ/jam)
119,4855
340,4678
2655,9235
3115,8768

Neraca Panas Masuk Tangki Mixer III (M-303)


n 21H 2SO4
n 21air

46,5775 kg/jam
0,4749 kgmol/jam
98,08 kg/kgmol

22,0796 kg/jam
1,2266 kgmol/jam
18 kg/kgmol

%mol H 2SO 4

n 21 H 2SO 4
n 21 H 2SO 4 n 21air

100%

0,4749
100% 27,91%
1,2266 1,4749

Dengan interpolasi dari Tabel B.5 di bagian B.1.2 Data Kapasitas Panas
Berdasarkan % mol diperoleh bahwa
Cp H2SO4, 27,91% mol = 0,784 kal/g oC = 3,2820 kJ/kg oC
Mixer bersifat adiabatis,
Qin = Qout
3115,8768 = 68,6571 (3,2820) (T2 20)
T2 = 33,8280 oC
Maka suhu larutan H2SO4 0,01 M pada alur 21 adalah 33,8280 oC

Universitas Sumatera Utara

B.2.8 Neraca Panas Tangki Acidifier(M-305)


H2SO4 0,01M
T = 33,8280 oC
21

Air Pendingin
T = 25 oC

Air
18
Kalsium Laktat
T=100,218 oC

M-305
Air
Asam Laktat
CaSO4
T=85oC

22
Air Pendingin Bekas
T = 70 oC

Neraca Panas Masuk Tangki Acidifier(M-305)


Tabel B.20 Perhitungan Panas Masuk Tangki Acidifier(M-305)
100, 218o C

100, 218o C

Alur

18

Komponen
Air
Kalsium laktat

Cp dT

mi
(kg/jam)

Q mi

25o C

(kJ/kg)
420,0156
101,10168

220,2080
103,6273

(kJ/jam)
92490,7863
10476,8924

33,8280o C

Alur
21

Komponen
H2SO4 0,01 M

33,8280o C

Cp dT

mi
(kg/jam)

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

(kJ/kg)
111,0229
Qin total =

68,6571

Cp dT

25o C

(kJ/jam)
3115,8768
106083,5555

Neraca Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-305)


Tabel B.21 Perhitungan Panas Keluar Tangki Koagulasi (M-305)
70o C

Alur

22

Komponen
Air
CaSO4
Asam laktat

70o C

Cp dT

mi
(kg/jam)

Q mi

25o C

242,2876
64,5854
85,4807

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
293,0000
237,6643
65,3122
Qout total =

(kJ/jam)
70990,2682
15349,6433
5582,9298
91922,8413

Reaksi yang terjadi:


Ca(CH3CHOHCOO)2 + H2SO4
Kalsium laktat

asam sulfat

CaSO4

+ 2 CH3CHOHCOOH

kalsium sulfat

asam laktat

Universitas Sumatera Utara

Dari perhitungan A.8 Neraca Massa Tangki Acidifier (M-305) diperoleh nilai r5 =
0,4749 kgmol/jam

Panas reaksi
o 2H
o
o
o
o
H
R5
f asam laktat Hf kalsiumsulfat Hf kalsiumlaktat Hf asam sulfat

= 2 (-682960) + (-1432700) (-1686100) (-811320)


= -570823,7974 kJ/kgmol
Neraca Panas keseluruhan
dQ
o r Q
H
R5 5
out total Qin total
dT

= (-570823,7974) (0,4749) + 91922,8413 106083,5555


= -315360,7142 kJ/jam
Air pendingin yang digunakan mempunyai suhu 25oC, 1 atm dan keluar sebagai air
pendingin bekas pada suhu 70oC, 1 atm dialirkan ke bagian utilitas. Data entalpi air
pada suhu 25oC dan 70oC adalah sebagai berikut:
(25oC, 1 atm) = 104,89kJ/kg

Hair

Hair

(70 C, 1 atm) = 293,0 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 293,0 kJ/kg 104,89 kJ/kg =188,11 kJ/kg

maka air pendingin yang dibutuhkan:


m air
mair

dQ
dT

315360,7142
188,11

1676,4697 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

B.2.9 Neraca Panas Evaporator II (FE-311)

25T

Uap Air
= 102,0366 oC
Saturated Steam
T = 110oC; 1,43 atm
Kondensat
T = 110oC; 1,43 atm

24
Air
Asam Laktat
T = 70oC
26

EV-311

Air
Asam Laktat
T = 102,0366 oC

Menentukan titik didih di dalam evaporator


F24 air

= 237,4419 kg/jam

F24 asam laktat

= 83,7711 kg/jam

Dengan menggunakan persamaan (5) pada bagian B.2.6 Neraca Panas Evaporator I
(FE-209) (Syukri, 1999)

83,7711 1000
Tb

0,52
90,08 237,4419
Tb = 2,0366 oC
Tb larutan = 100 oC + 2,0366 oC = 102,0366oC
Neraca Panas Masuk Evaporator II (FE-311)
Tabel B.22 Perhitungan Panas Masuk Evaporator II (FE-311)
70o C

Alur

24

Komponen
Air
Asam laktat

mi
(kg/jam)
237,4419
83,7711

70o C

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
293,0000
65,3122
Qin total =

(kJ/jam)
69570,4628
5471,2712
75041,7341

Universitas Sumatera Utara

Neraca Panas Keluar Evaporator II (FE-311)


Tabel B.23 Perhitungan Panas Keluar Evaporator II (FE-311)
102, 0366o C

Alur

Komponen

25

Air
Air
Asam laktat

26

mi
(kg/jam)
201,5400
35,9019
83,7711

102, 0366o C

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
2680,0733
427,5000
119,0252
Qout total =

(kJ/jam)
540141,8709
15348,0569
9970,8701
565460,7979

Neraca panas keseluruhan


dQ
Q out total Q in total
dT

= 565460,7979 75041,7341 = 490419,0638 kJ/jam


Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110oC, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg

maka massa steam yang dibutuhkan


m steam
msteam

dQ
dT

490419,0638
219,8992 kg/jam
2230,2

Universitas Sumatera Utara

B.2.10 Neraca Panas Reaktor Natrium Laktat (R-403)


NaOH 50%
27 Air
T=30oC

Saturated Steam
T=110 oC, 1,43 atm

Air
26
Asam Laktat
T=102,0366 oC

28

R-403

Air
Asam Laktat
NaOH
Natrium Laktat
T = 71 oC

Kondensat
T=110oC; 1,43 atm

Cp larutan NaOH 50% dapat dicari dengan interpolasi data dari Tabel B.4 diperoleh
sebesar 47,17 J/gmol K= 1,1793 kJ/kg K.

Neraca Panas Masuk Reaktor Natrium Laktat (R-403)


Tabel B.23 Perhitungan Panas Masuk Reaktor Natrium Laktat (R-403)
102, 0366o C

Alur

26

Komponen
Air
Asam laktat

mi
(kg/jam)
35,9019
83,7711

102, 0366o C

Cp dT

Q mi

25o C

(kJ/kg)
427,5000
119,0252

(kJ/jam)
15348,05691
9970,8701
303,15o C

303,15o C

Alur
27

Komponen
NaOH 50%

mi
(kg/jam)
75,7929

Cp dT

25o C

Cp dT

Q mi

Cp dT

298,15o C

298,15 C

(kJ/kg)
357,4896
Qin total =

(kJ/jam)
27095,1669
52414,0939

Neraca Panas Keluar Reaktor Natrium Laktat (R-403)


Tabel B.24 Perhitungan Panas Keluar Reaktor Natrium Laktat (R-403)
71o C

Alur

28

Komponen
Air
Asam laktat
NaOH
Natrium Laktat

mi
(kg/jam)
90,3012
1,2566
1,2233
102,7397

71o C

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
297,2000
66,9061
405,8389
166,0588
Qout total =

(kJ/jam)
26837,5242
84,0719
496,4723
17060,8333
44478,9016

Universitas Sumatera Utara

Reaksi yang terjadi:


NaOH +

CH3CHOHCOOH CH3CHOHCOONa + H2O

Natrium hidroksida

asam laktat

natrium laktat

air

Dari perhitungan A.12 Neraca Massa Reaktor Natrium Laktat (R-403) diperoleh nilai
r6 = 0,9168 kgmol/jam
Panas reaksi
o H
o
o
o
o
H
R6
f natrium laktat H f air H f natrium hidroksida H f asam laktat

= (-304000) + (-285840) (-426600) (-682960)


= 519720 kJ/kgmol

Neraca panas keseluruhan


dQ
o r Q
H
r6
6
out total Qin total
dT

= (519720)( 0,9168) + 44478,9016 52414,0939


= 468558,5680 kJ/jam
Media pemanas yang digunakan adalah saturated steam dengan suhu 110 oC dan
tekanan 1,43 atm, dan keluar sebagai kondensat pada suhu 110oC dan tekanan 1,43
atm.
Hsteam, (110oC, 1,43 atm) = 2691,5 kJ/kg
Hair,

(110oC, 1,43 atm) = 461,3 kJ/kg

(Felder, 2005)
(Felder, 2005)

= 2691,5 461,3 = 2230,2 kJ/kg

maka massa steam yang dibutuhkan


m steam

msteam

dQ
dT

468558,5680
2230,2

210,0972 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

B.2.11 Neraca Panas Tangki Mixer IV (M-405)


Air 29
T=30 oC
Air pendingin
T = 25oC

Air
Asam laktat
NaOH 28
Natrium laktat
T = 71 oC

30

M-405

Air
Asam laktat
NaOH
Natrium laktat
T = 30 oC

Air pendingin bekas


T = 70oC

Neraca Panas Masuk Tangki Mixer IV (M-405)


Tabel B.25 Perhitungan Panas Masuk Tangki Mixer IV (M-405)
71o C

Alur

28

Komponen
Air
Asam laktat
NaOH
Natrium Laktat

mi
(kg/jam)

71o C

Cp dT

Q mi

25o C

25 C

(kJ/kg)
297,2000
66,9061
405,8389
166,0588

90,3012
1,2566
1,2233
102,7397

(kJ/jam)
26837,5242
84,0719
496,4723
17060,8333
30o C

30o C

Alur
29

Komponen
Air

mi
(kg/jam)

Cp dT

Q mi

25o C

Cp dT

25o C

(kJ/kg)
125,7000
Qin total =

9,9586

Cp dT

(kJ/jam)
1251,7975
45730,6991

Neraca Panas Keluar Tangki Mixer IV (M-405)


Tabel B.26 Perhitungan Panas Keluar Tangki Mixer IV (M-405)
30o C

30o C

Alur

30

Komponen
Air
Asam laktat
NaOH
Natrium Laktat

mi
(kg/jam)
100,2598
1,2566
1,2233
102,7397

Cp dT

Q mi

Cp dT

25o C

25 C

(kJ/kg)
125,7000
6,5873
485,9171
70,1659
Qout total =

(kJ/jam)
12602,6615
8,2774
437,3255
7208,8028
20257,0672

Universitas Sumatera Utara

Neraca panas keseluruhan


dQ
Q out total Q in total
dT

= 20257,0672 - 45730,6991 = -25473,6319 kJ/jam


Air pendingin yang digunakan mempunyai suhu 25oC, 1 atm dan keluar sebagai air
pendingin bekas pada suhu 70oC, 1 atm dialirkan ke bagian utilitas. Data entalpi air
pada suhu 25oC dan 70oC adalah sebagai berikut:
Hair

(25oC, 1 atm) = 104,89 kJ/kg

(Felder, 2005)

Hair

(70oC, 1 atm) = 293,0 kJ/kg

(Felder, 2005)

= 293,0 kJ/kg 104,89 kJ/kg =188,11 kJ/kg

maka air pendingin yang dibutuhkan:


m air

mair

dQ
dT

25473,6319
188,1

135,4333 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
C.1 Gudang Penyimpanan Bahan Baku Padatan
Fungsi

: menyimpan bahan baku berbentuk padatan untuk keperluan

proses
Bentuk

: persegi empat

Bahan konstruksi

: dinding dari beton dan atap dari seng

Jumlah

: 1 bangunan

Perhitungan kapasitas :
Keterangan:
Semua bahan baku ditempatkan dalam sak dengan berat 50 kg/sak. Ukuran umum
sak kosong 50 kg adalah 70 cm 40 cm, disusun dalam suatu rak dengan jumlah sak
tertentu dan disusun ke atas (maksimal 10 tumpukan).
Faktor kelonggaran

: 10%

Areal bebas (jalan)

: 15%

Tabel C.1 Kapasitas bahan baku padatan


Bahan baku
CaCO3
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Ca(OH)2

F
(kg/jam)
48,4584
2,2705

Keperluan
(hari)
15
30

Berat total
(kg)
17445,04
1634,79

0,5676

30

408,70

0,4777

15

171,98
Total

Jumlah sak
(50 kg/sak)
349
33
8
3
393

Perencanaan tinggi gudang:


Tinggi sak = 30 cm 10 = 300 cm = 3 m
Tinggi gudang = (1+0,1+0,15) 3 m = 3,75 m

Tabel C.2 Perencanaan Susunan Bahan Baku


Bahan baku
CaCO3
Maltsprout
Diamonium
fosfat
Ca(OH)2
Total

Jumlah sak
349
33

Jumlah sak/rak
20
20

Jumlah rak
40
1

Deret rak
4
1

10

3
725

10

1
43

1
7

Universitas Sumatera Utara

Lebar sisi sak

= 40 cm

Lebar sak total

= 40 cm 7 = 280 cm = 2,8 m

Lebar gudang

= (1+0,1+0,15) 2,8 m = 3,5 m

Panjang sisi sak = 70 cm


Panjang sak total = 70 cm 7 = 490 cm = 4,9 m
Panjang gudang = (1+0,1+0,15) 4,9 m = 6,125 m

C.2 Tangki Penyimpanan Molase (T-101)


Fungsi

: menyimpan molase

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Penyimapanan : Suhu

: 30oC

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Kebutuhan rancangan : 15 hari
Faktor kelonggaran

: 20%

Densitas molase

: 1400 kg/m3 (Hui, 2006)

Laju alir

: 113,5270 kg/jam

a. Volume larutan, Vl
113,5270 jam 15hari 24 hari
kg

Vl

jam

kg

1400 m 3

Vl = 29,1926 m3

Volume Tangki, Vt
Vt (1 0,2) 29,1926m3

Vt = 35,0312 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3

Universitas Sumatera Utara

Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4


- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
35,0312m3

3 3
Ds Ds
3
24

3 3
Ds
8

Ds = 3,0977 m
Hs = 4,1302 m
c. Diameter dan tutup tangki
diameter tutup = diameter tangki = 3,0977 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (3,0977 m) 0,7744 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 4,1302 m + 0,7744 m = 4,9046 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)

Universitas Sumatera Utara

E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 29,1926 m3
Volume tangki = 35,0312 m3

29,1926 m3
4,9046 m 4,0872 m
Tinggi larutan dalam tangki, h =
35,0312 m3
Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1400 kg/m3 9,8 m/s2 4,0872 m
= 56114,2 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 56114,2 )
= 188927,04 Pa = 27,4016 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C,


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(27,4016 psia)(121,9546 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 27,4016 psia)

t = 0,2777 in
digunakan shell standar 5/16 in (Brownell, 1959)
e. Tebal tutup tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 5/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

C.3 Tangki Mixer I (M-103)


Fungsi

: mengencerkan dan mensterilkan molase

Jenis

: Tangki berpengaduk dengan jaket pemanas

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Penyimapanan : Suhu

: 100oC

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Waktu tinggal

: 1 jam

Faktor kelonggaran

: 20%

Laju alir

: 765,8133 kg/jam

Data

Tabel C.3 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer I (M-103)


Bahan
Monosakarida
Maltsprout
Air
Diamonium
fosfat
Total

F (kg/jam)
91,8976
2,2705
671,0776

(kg/m3)
1540
4761
995,68

V (m3/jam)
0,0597
0,0005
0,6740

0,5676

1620

0,0004

765,8133

Densitas campuran, campuran =

0,7345

765,8133 kg/jam
= 1042,6460 kg/m3
3
0,7345m /jam

a. Volume larutan, Vl
Vl = 0,7345 m3
Volume Tangki, Vt
Vt = (1+0,2) 0,7345 = 0,8814 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Universitas Sumatera Utara

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
0,8814 m3

3 3
Ds Ds
3
24

9 3
Ds
24

Ds = 0,9077 m;

Hs = 1,2103 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 1,2535 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
maka tinggi tutup, Hh =

1
(0,9077 m ) = 0,2269 m
4

Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 1,2103 m + 0,2269 m = 1,4372 m

d. Tebal shell tangki


t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency

Universitas Sumatera Utara

C = factor korosi (in/tahun)


n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 0,7345 m3
Volume tangki = 0,8814 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

0,7345 m3
1,2103 m 1,1976 m
0,8814 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1042,6460 kg/m3 9,8 m/s2 1,1976 m
= 12245,8 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 12245,8 )
= 136284,91 Pa = 19,7665 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(19,7665 psia)(35,7357 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,7665 psia)

t = 0,1573 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt

= 1/3 Da = 1/3 0,9077 m = 0,3026 m

E/Da = 1 E

= 0,3026 m

L/Da = L

= 0, 0,3026 m = 0,0756 m

W/Da = 1/5 W = 1/5 0, 0,3026 m = 0,0605 m


J/Dt = 1/12 J = 1/12 0,9077 m = 0,0756 m
di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 115 rpm = 1,9167 putaran/detik


Da = 0,3026 m =0,9926 ft
Dari tabel C.3 halaman LC-5 diperoleh campuran =1042,6460 kg/m3 = 66,1556 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

= 1,095 cP = 0,00736 lbm/ft.detik

(Kim, 2010)

bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 0,99762 1,9167 66,1556

171058,56

0,00736

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 1,91673 0,99765 66,1556


87,9172 ft lb f /detik 0,1598 hp
32,17

Efisiensi motor 80%

Universitas Sumatera Utara

Daya motor = 0,1598/0,80 = 0,998 hp


Dipilih motor standard hp (Paule et al, 2004)

Jaket pemanas
Jumlah steam (120oC, 1 atm)

= 89,7232 kg/jam

Diameter luar tangki

= Ds + 2 t
= 35,7357 in + 2 0,1875 in
= 36,1107 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 1,2103 m = 3,9706 in

Asumsi jarak jaket

= 5 in

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 36,1107 in + 2 5 in = 46,1107 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (46,1107) (3,9706) = 6905 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= 205900,4363 kJ/jam = 195115,191 Btu/jam
Suhu awal steam, T1 = 120oC = 248oF
Suhu akhir steam, T2 = 100 oC = 212oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

195155,191
14,4559 ft 2 2081,6554 in 2
375248 - 212

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj
tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

39,69646,1107
2(13700 0,8 0,6 39,696)

100,0125 0,2110 in ; Dipilih tebal in.

Universitas Sumatera Utara

C.4 Cooler (E-105)


Fungsi

: mendinginkan molase sebelum diumpan ke tangki Culture

Tank
Jenis

: Double Pipe Heat Exchanger

Dipakai

: Pipa 2 1 in IPS, 20 ft

Jumlah

: 1 unit

Fluida panas
Laju alir fluida panas, W = 765,8133 kg/jam = 1688,3121 lbm/jam
Suhu awal (T1) = 100 oC = 212 oF
Suhu akhir (T2) = 40 oC = 104oF
Fluida dingin
Laju alir fluida dingin, w = 948,7771 kg/jam = 2091,6740 lbm/jam
Suhu awal (T1) = 25 oC = 77 oF
Suhu akhir (T2) = 70 oC = 158oF
Panas yang dipindahkan, Q = 178474,3973 kJ/jam = 169160,4243 Btu/jam
(1) LMTD, tm
Fluida panas
Suhu yang
lebih tinggi
Suhu yang
T2=104 oF
lebih rendah
T1-T2 = 108 oF
Selisih
t1 t 2
LMTD, t m
t
2,3log 1
t 2
T1=212 oF

t m

Fluida dingin

Selisih

t1 = 158

t1 = 54 oF

t2 = 77

t2 = 27 oF

t1 t2 = 72oF

t1- t2= 27oF

(Walas, 1988)

27
38,9965 o F
54
2,3log
27

(2) Temperatur kalorik

TC

T1 T2 212 104

158 o F
2
2

tC

t1 t 2 158 77

117,5 o F
2
2

Universitas Sumatera Utara

Fluida panas: annulus

Fluida dingin: pipa bagian dalam

(3) luas aliran

(3) luas aliran

D2 = 2,067 in = 0,1723 ft

D = 1,38 in = 0,115 ft

D1 = 1,66 in = 0,1383 ft
aa = (D22 D12)/4

ap = D2/4

aa = 0,0083 ft2

ap = 0,0104 ft2

diameter ekuivalen, De
De = (D22 D12)/ D1
De = 0,0761 ft
(4) kecepatan massa

(4) kecepatan massa

Ga = W/aa

Gp = w/ap

Ga = 1688,3121/0,0083

Gp = 2091,6740/0,0104

Ga = 203984,3158 lbm/(jam.ft2)

Gp = 201295,3176 lbm/(jam.ft2)

(5) pada TC = 158oF

(5) Pada tC = 122 oF

= 0,56 cP = 1,3552 lbm/ft.jam

= 0,58 cP = 1,4036 lbm/ft.jam

Re a

DeG a

DG p

Re p

Rea = 11461,9

Rep = 16492

(6) jH = 35 (Walas, 1988)

(6) jH = 37 (Walas, 1988)

(7) pada TC = 158oF

(7) Pada tC = 117,5 oF

c = 0,93 Btu/lboF (Geankoplis, 2003)

c = 1 Btu/lboF (Walas,1988)

k = 0,396 Btu/jam.ft.oF (Geankoplis,2003) k=0,3706 Btu/jam ftoF (Walas,1988)


c

k

0,93 1,3552

0,396

k c
(8) h o jH

De k

1,4709

c

k

1 1,4036

0,3706

k c
(8) h i jH
D k

1,5588

ho = 35 (0,396/0,0761) (1,4709)

hi = 37 (0,3706/0,115) (1,5588)

ho = 267,7292 Btu/jam.ft2.oF

hi = 215,9943 Btu/jam.ft2.oF
(9) hio = hi ID/OD
hio = 21,9943 (1,38/1,66)
hio = 179,5615 Btu/jam.ft2.oF

(10) koefisien keseluruhan bersih, UC

Universitas Sumatera Utara

h io h o 179,5613 267,7292

113,1561 Btu/jam ft 2 o F
h io h o 179,5613 267,7292

UC

(11) Koefisien keseluruhan desain, UD


1
1

Rd
UD UC

Rd ketentuan = 0,003 (Walas, 1988)


1
1

0,003
U D 113,1561

UD = 84,4784
(12) Luas permukaan yang dibutuhkan
A

Q
169160,4243

51,3484 ft 2
U Dt m 84,478432,8054

Dari table 11 Walas 1965 diperoleh pipa 1 in IPS mempunyai luas permukaan luar
per ft linear sebesar 0,435 ft2/ft
Maka panjang pipa yang dibutuhkan

51,3484 ft 2
118,0424 ft 160 ft
0,435 ft 2 /ft

Jumlah hairpin 20 ft yang dibutuhkan adalah 4 buah


Luas permukaan sebenarnya menjadi, A= (4220ft)0,435 ft2/ft = 69,6 ft2
Koefisien desain yang sebenarnya menjadi,
UD

Q
169160,4243

84,4784 Btu/jam ft 2 o F
At m 69,638,9965

Rd hitung dapat diperoleh dengan,


Rd =

UC U D 102,9198 84,4784

0,00317
UC U D 102,9198 84,4784

Rd hitung Rd ketentuan, maka spesifikasi cooler dapat diterima


Pressure drop
Fluida panas : annulus

Fluida dingin: pipa bagian dalam

(1) De= D2 D1 = 0,0339 ft

(1) untuk Rep = 16492

Rea =

De ' G a 0,0339203984,3158

1,3552

Rea = 5105

f 0,0035

0,264

Re

0,42

f 0,0035

0,264
0,0078
18544,02210,42

Universitas Sumatera Utara

f 0,0035

0,264
0,0105
51050,42

g = 1, = 162,5 = 62,5

= 1042,6460 kg/m3 = 65,0927 lbm/ft3

4fG a2 L
13,3974 ft
(2) Fa
2g 2 De '
(3) V

(2) Fp

G
203984,3158

3600 360065,0927

Pp

2g 2 D

11,6771 ft

11,6771 62,5
5,2 psi
144

Pp yang diperbolehkan < 10 psi

V = 0,8705 fps

Fi 3

4fG 2p L

V2
0,8705
3
0,0353 ft
2g'
232,2

Pa

13,6731 0,9672 65,0927


144

Pa = 6,16 psi
Pa yang diperbolehkan < 10 psi
Pressure drop untuk cairan yang diperbolehkan adalah antara 5 hingga 10 psi (Kern,
1965), sehingga perancangan alat penukar panas di atas dapat diterima karena
pressure drop berada di antara 5 hingga 10 psi.

C.5 Culture Tank (M-106)


Fungsi

: Inkubasi Starter

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C


Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Jenis sambungan : double welded butt joins


Kondisi operasi : suhu

: 40oC

Tekanan : 1 atm
Tabel C.4 Komposisi Bahan Pada Culture Tank (M-106)
Bahan
F (kg/jam)
Monosakarida 91,8976
Maltsprout
2,2705
Air
671,0776
Diamonium
0,5676
fosfat
CaCO3
2,4229
culture
0,0009
Total
768,2372

(kg/m3)
1540
4761
993,69
1620
2707

V (m3/jam)
0,0597
0,0005
0,6753
0,0004
0,0009
0,7367

Universitas Sumatera Utara

Densitas campuran = 768,2372/0,7367 = 1042,7563 kg/m3 = 65,0996 lbm/ft3


Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 1 jam

a. Volume Tangki
Volume larutan, Vl

= 0,7367 m3

Volume tangki, Vt

= (1+0,2)0,7367 m3 = 0,8841 m3

b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki dengan tutup dan alas datar
Diambil Ds = Hs
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
4

(Perry, 1999)

Volume Tangki (V)

Vs

3
Ds
4

0,8841 m3

3
Ds
4

Ds = 1,0401 m;

Hs = 1,0401 m

c. Tebal shell tangki


t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)

Universitas Sumatera Utara

Volume larutan = 0,7367 m3


Volume tangki = 0,8841 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

0,7367 m3
1,0401 m 0,8668 m
0,8841 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1042,7563 kg/m3 9,8 m/s2 0,8668 m
= 8863,3646 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 8863,3646)
= 132226,04 Pa = 19,1778 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


Tebal shell tangki:
t

(19,1778 psia)(40,9489 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,2330 psia)

t = 0,1609 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt

= 1/3 Da = 1/3 1,0401 m = 0,3467 m

Universitas Sumatera Utara

E/Da = 1

= 0,3467 m

L/Da =

= 0,3467 m = 0,0867 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,3467 m = 0,0693 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 1,0401 m = 0,0867 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1,5 putaran/detik


Da = 0,3467 m =1,1375 ft
Dari halaman LC-14, diperoleh campuran = 1042,7563 kg/m3 = 65,0996 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

= 2,353 cP = 0,0016 lbm/ft.detik

(Kim, 2010)

bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 1,13752 1,567,1773

79904

0,0016

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 1,53 1,13755 67,1773


81,9249 ft lb f /detik 0,1490 hp
32,17

Efisiensi motor 80%


Daya motor = 0,1490/0,80 = 0,1862 hp
Dipilih motor standard 1/4 hp

Universitas Sumatera Utara

C.6 Fermentor (R-108)


Fungsi

: Tempat fermentasi asam laktat

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C


Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Jenis sambungan : double welded butt joins


: 40oC

Kondisi operasi : suhu

Tekanan : 1 atm
Tabel C.5 Komposisi Bahan Pada Fermentor (R-108)
Bahan

F (kg/jam)

Monosakarida 91,8976
Maltsprout
2,2705
Air
671,0776
Diamonium
0,5676
fosfat
CaCO3
48,4584
Culture
0,0009
Total
814,273

(kg/m3)
1540
4761
993,69
1620

V (m3/jam)

2707

0,0179

0,0597
0,0005
0,6753
0,0004

0,7537

Densitas campuran = 814,273/0,7537 = 1080,3053 kg/m3 = 67,4437 lbm/ft3


Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 48 jam

Jumlah

: 15 unit

a. Volume larutan, Vl
Vl =

814,273 kg/jam 48 jam


36,1797 m3
1080,3053 kg/m 3

Volume Tangki, Vt
Volume larutan per unit fermentor = 36,1797 m3/ 15 unit = 2,4120 m3/unit
Vt = (1+0,2) 2,4120m3 = 2,8944 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Universitas Sumatera Utara

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
2,8944 m3

3 3
Ds Ds
3
24

9 3
Ds
24

Ds = 1,3492 m;

Hs = 1,7989 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 1,3492 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (1,3492 m) 0,3373 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 2,1362 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)

Universitas Sumatera Utara

Volume larutan = 2,1420 m3


Volume tangki = 2,8944 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

2,4120 m3
2,1362 m 1,7802 m
2,8944 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1080,3053 kg/m3 9,8 m/s2 1,7802 m
= 18859,26 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 18859,26)
= 144221,11 Pa =20,9175 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(20,9175 psia)(53,1168 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 20,9175 psia)

t = 0,1757 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


= 1/3 Da = 1/3 1,3492 m = 0,4497 m

Da/Dt
E/Da = 1

= 0,4497m

L/Da =

= 0,4497m = 0,1124 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,4497m = 0,0899 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 1,3492 m = 0,1124 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 16 rpm = 0,275 putaran/detik


Da = 0,4497 m =1,4755 ft
Dari halaman LC-18, diperoleh campuran = 1080,3053 kg/m3 = 67,4437 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2
= 1,01 cP = 0,0007 lbm/ft.detik

(McCabe, 1999)
(Converti et al, 1999)

bilangan reynold, NRe

Da2 N 1,47552 0,27567,4437


N Re

59491

0,0007
NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
P
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 0,2753 1,47555 67,4437


P
1,9207 ft lb f /detik 0,0035 hp
32,17
Efisiensi motor 80%

Universitas Sumatera Utara

Daya motor = 0,0035/0,80 = 0,0044 hp


Dipilih motor standard hp

(Paul et al, 2004)

Jaket pemanas
Jumlah steam (110oC, 1 atm) = 21,8198 kg/jam
Diameter luar reaktor

= Ds + 2 t
= 53,4918 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 1,7989 m = 70,8224 in

Asumsi jarak jaket

= 5 in

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 53,4918 in + 2 5 in = 63,4918 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (63,4918) (80,8224) = 14132,2906 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= 48662,5938 kJ/jam = 46123,05823 Btu/jam
Suhu awal steam, T1 = 110oC = 230oF
Suhu akhir steam, T2 = 110 oC = 230oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

46123,05823
6,8330 ft 2 983,9589 in 2
375230

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj

tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

39,69663,4918
2(13700 0,8 0,6 141,6222)

100,0125 0,2402 in

Dipilih tebal standar 1/4 in.

Universitas Sumatera Utara

C.7 Tangki Karbon Dioksida (CO2) (T-111)


Fungsi

: Menyimpan Karbon Dioksida dari Fermentor

Bahan Konstruksi

: carbon steel, SA-285 Grade C

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup spherical

Jenis Sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Data Perhitungan:
Temperatur,

T = 30oC = 273,15 K

Tekanan,

P = 20 bar = 20000 kPa

Kebutuhan perancangan, t = 7 hari


Laju alir massa,

F = 21,3217 kg/jam

Laju alir mol

n = 0,4846 kgmol/jam

Konstanta gas

R = 8,31434 kPa.m3 kgmol-1 K-1

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan Ukuran Tangki:


1. Volume Tangki
V CO2 = nRT/P

0,4846
V CO2 =

kgmol
kPa m3
jam
8,31434
303,15K 7 hari 24
jam
kgmol K
hari
20000 kPa

= 10,2597 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 10,2597 m3 = 12,3116 m3

2. Diameter dan tinggi shell


Direncanakan:
Tinggi shell tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Tinggi tutup tangki : diameter tangki Hh : D = 1 : 4
Volume shell tangki (Vs)
Vs = D2Hs

Universitas Sumatera Utara

Vs =

5
D 3
16

Volume tutup tangki (Vh) spherical


Vh =

1
D 3
6

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Vh
V=

D 3 + D 3
3
16

12,3116 =

31 3
D
48

Maka diameter tangki, D = 1,8237 m = 71,7996 in


Tinggi shell tangki,

H
Hs = s D 2,2796 m
D

Tinggi tutup tangki,

H
Hh = h D 0,4559 m
D

Tinggi tangki,

Ht = Hs + 2Hh = 3,1915 m

3. Tebal shell tangki dan tutup tangki


Untuk tutup atas tangki:
Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20%:
Poperasi = 20000 kPa
Pdesain = 1,2 20000 kPa = 24000 kPa
Joint efficiency, E = 0,85
Allowable stress, S = 146170 kPa
Faktor korosi, C = 1/80 in

(Peters, dkk., 2004)


(Peters, dkk., 2004)
(Peters, dkk., 2004)

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal shell tangki :


t=

P D
nC
2SE 1,2 P

t=

24000 1,8237
10 (1 / 80)
2 146170 0,85 1,2 24000

(Peters, dkk., 2004)

Universitas Sumatera Utara

t = 0,3243 in
tebal shell standar yang digunakan = 7/16in.
Tebal tutup tangki bawah dan atas :
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
tebal shell standar yang digunakan = 7/16 in.

C.8 Tangki Mixer II (M-201)


Fungsi

: mencampurkan Ca(OH)2 dengan air sehingga menghasilkan

larutan Ca(OH)2 0,1%


Jenis

: Tangki berpengaduk

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Penyimapanan : Suhu

: 30oC

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Kebutuhan

: 1 jam

Faktor kelonggaran

: 20%

Laju alir

: 477,7210 kg/jam

Tabel C.6 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer II (M-201)


Bahan
Ca(OH)2
Air
Total

F (kg/jam)
(kg/m3)
V (m3/jam)
0,4777
2240
0,0002
477,2432
995,68
0,4793
477,7210
0,4795

Densitas campuran, campuran = 477,7210/0,4795 = 996,2334 kg/m3 = 62,1951 lb/ft3


a. Volume larutan, Vl
Vl =

477,7210 kg/jam 1 jam


=0,4795 m3
3
996,2334 kg/m

Volume Tangki, Vt
Vt = (1+0,2) 0,4795 = 0,5754 m3

Universitas Sumatera Utara

b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
0,5754 m3

3 3
Ds Ds
3
24

9 3
Ds
24

Ds = 0,7874 m;

Hs = 1,0499 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 0,7874 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (0,7874 m) 0,1969 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + 2 Hh = 1,4436 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)

Universitas Sumatera Utara

D = diameter dalam tangki (in)


S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Vl =0,4795 m3
Vt = 0,5754 m3

0,4795 m3
1,4436 m 1,2030 m
Tinggi larutan dalam tangki, h =
0,5754 m3
Tekanan hidrostatik
P =gh
= 996,2334 kg/m3 9,8 m/s2 1,2030 m
= 11753,16 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 11753,16)
= 135693,79 Pa = 19,6807 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(19,6807 psia)(31,0012 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,6807 psia)

t = 0,1529 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


= 1/3 Da = 1/3 0,7874 m = 0,2625 m

Da/Dt
E/Da = 1

= 0,2625 m

L/Da =

= 0,2625 m = 0,0656 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,2625 m = 0,0525 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 0,7874 m = 0,0656 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Da = 0, 2625 m =0,8611 ft
Dari halaman LC-23, diperoleh campuran = 996,92 kg/m3 = 62,2383 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

= 1,06 cP = 0,0007 lbm/ft.detik

(Othmer, 1998)

bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 0,86112 162,1951

64,751

0,0007

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
gc

(McCabe, 1999)

Universitas Sumatera Utara

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 13 0,86115 62,1951


5,7677 ft lb f /detik 0,0105 hp
32,17

Efisiensi motor 80%


Daya motor = 0,0105/0,80 = 0,0131 hp
Dipilih motor standard 1/4 hp

C.9 Tangki Koagulasi (M-203)


Fungsi

: tempat mereaksikan Ca(OH)2 dengan impurities

Jenis

: Tangki berpengaduk dengan jaket pemanas

Bentuk

: silinder vertikal dengan tutup datar dan alas kerucut

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Kondisi operasi

: suhu

: 85oC

Tekanan : 1 atm

Tabel C.7 Komposisi Bahan Pada Tangki Koagulasi (M-203)


Bahan
Air
Kalsium laktat
Monosakarida
Maltsprout
Kalsium fosfat
Kalsium
hidroksida
Total

F (kg/jam)
1157,0433
105,7421
4,5949
2,2705
0,6679

(kg/m3)
968,45
1494
1540
4761
3140

V (m3/jam)
1,1947
0,0708
0,0030
0,0005
0,0002

0,4777

1120,13

0,0004

1270,7965

Densitas campuran, camp.


Waktu tinggal

1,2696

1270,7965 kg/jam
1000,9336 kg/m 3
3
1,2696 m /jam

: 1 jam

a. Volume larutan, Vl
Vl = 1,2696 m3
Volume Tangki, Vt
Vt = (1+0,2)1,2696 = 1,5235 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki dengan tutup datar dan alas kerucut

Universitas Sumatera Utara

- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Diambil Ds = Hs

Vs

3
Ds
4

(Perry, 1999)

- Volume kerucut (Vk)


Vk = 0,262 Hh (D2 + Ddm + dm2)

(Walas, 1988)

Dimana :
dm = flat spot diameter
diambil = 45o
jika = 45o, dm = 0,25 m
Hh = 0,5 (D-dm)
Vk = 0,131 D3 0,000204

(Walas, 1988)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vk

3
D s 0,131 D 3s 0,00204
4

1,5235 m3 0,9167D3s 0,00204

Ds = 1,1512 m;

Hs = 1,1512 m

Hh = 0,4506 m;

Ht = 1,6018 m

c. Tebal shell tangki


t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = faktor korosi (in/tahun)

Universitas Sumatera Utara

n = umur alat (tahun)


Vl =1,2696 m3
Vt = 1,5235 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

1,2696 m3
1,6018 m 1,3349 m
1,5235 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1000,9336 kg/m3 9,8 m/s2 1,3349 m
= 13102,8284 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 13102,8284)
= 137313,3941 Pa = 19,9156 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(19,9156 psia)(45,3239 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,9516 psia)

t = 0,1662 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal kerucut
Kerucut terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai ketebalan
yang sama pula.
Tebal kerucut digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt

= 1/3 Da = 1/3 1,1923 m = 0,3837 m

E/Da = 1

= 0,3837m

L/Da =

= 0,3837 m = 0,0959 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,3837 m = 0,0767 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 1,1923 m = 0,0959 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Da = 0,3974 m =1,3039 ft
Dari halaman LC-27 diperoleh campuran = 1000,9336 kg/m3 = 62,4886 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2
= 1,06 cP = 0,0007 lbm/ft.detik

(Othmer, 1998)

bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 1,25902 162,4886

139055

0,0007

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
P
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,313 1,25905 62,4886


38,7072 ft lb f /detik 0,0704 hp
32,17

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi motor 80%


Daya motor = 0,0704/0,80 = 0,0880 hp
Dipilih motor standard hp

Jaket pemanas
Jumlah steam (120oC, 1 atm)

= 106,6871 kg/jam

Diameter luar tangki

= Ds + 2 t
= 45,3239 in + 2 0,1875 in
= 45,6989 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 1,1512 m = 45,3239 in

Asumsi jarak jaket

= 5 in

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 45,6989 in + 2 5 in = 55,6989 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (55,6989) (45,3239) = 7934,1191 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= 244829,76 kJ/jam = 232052,92 Btu/jam
Suhu awal steam, T1 = 120oC = 248oF
Suhu akhir steam, T2 = 100 oC = 212oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

232052,92
17,189 ft 2 2475 in 2
375248 - 212

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

Universitas Sumatera Utara

tj

39,69655,6989
2(13700 0,8 0,6 39,696)

100,0125 0,2261 in

Dipilih tebal in.

C.10 Filter Press I (F-205)


Fungsi

: memisahkan endapan kalsium fosfat dan impuritis dari kalsium

laktat
Tipe

: plate and frame

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-36


Jumlah

: 1 unit

Waktu

: 1 jam

Data berikut diperoleh dari Lampiran A, Tabel A-7 halaman LA-14


Tabel C.8 Komposisi Bahan pada Filtrat
Bahan
F (kg/jam)
(kg/m3)
V (m3/jam)
Air
1134,1299
968,45
1,1711
Kalsium
103,6273
1494
0,0694
laktat
Total
1237,7572
1,2404
Densitas filtrat : 1237,7572/1,2404=997,8404 kg/m3

Tabel C.9 Komposisi Bahan pada Cake


Bahan
Kalsium
fosfat
Glukosa
Maltsprout
Air
Kalsium
laktat
Total
Densitas cake
Jumlah umpan

F (kg/jam)

(kg/m3)

V (m3/jam)

0,6679

3140

0,0002

4,5949
2,2705
23,1455

1540
4761
968,45

0,0030
0,0005
0,0239

2,1148

1494

0,0014

32,7937
0,0290
: 32,7937/0,0322 = 1131,2725 kg/m3
: 1237,7572 + 32,7937 = 1270,5509 kg/jam

Luas penyaringan efektif dihitung degnan persamaan


LA(1-E)s = [V+ELA]-[W/(1-W)]

(Foust, 1979)

L = tebal cake pada frame

Universitas Sumatera Utara

A = luas penyaringan efektif


W = fraksi massa cake dalam umpan
V = volume filtrat
= densitas filtrat
s = densitas cake
E = porositas partikel = 0,1386
W

laju alir massa cake


laju alir massa umpan

32,7937
0,0258
1270,5509

(Foust, 1979)

Tebal cake diasumsi 3 cm = 0,03 m


Bila direncanakan tiap plate mempunyai luas 1 m2, maka luas penyaringan efektif
(0,03)A(1-0,1386)( 1131,2725) = (997,8404)[1,3783+(0,1386)(0,03)A]-[0,0258/(1-0,0258)]

A = 37,0763 m2
Jumlah plate (n) = 37,0763 m2/1m2 = 37,0763 unit
Faktor keamanan = 10%
Plate yang dibutuhkan = (1+0,1) 37,0763 = 40,6839 unit 41 unit

C.11 Bak penampung filtrat I (T-207)


Fungsi

: menampung filtrat dari Filter Press I

Bentuk

: persegi panjang

Bahan konstruksi : beton kedap air


Waktu tinggal

: 1 jam

Data

Tabel C.10 Komposisi Bahan Pada Bak Penampung Filtrat (T-207)


Bahan
Air
Kalsium
laktat
Total

F (kg/jam)
1134,1299

(kg/m3)
968,45

V (m3/jam)
1,1711

103,6273

1494

0,0694

1237,7572

1,2404

Densitas campuran : 1237,7572/1,2404 = 997,8404 kg/m3


Faktor kelonggaran 20%

Universitas Sumatera Utara

Volume bak
Volume filtrate, Vl = 1,2404 m3
= (1+0,2) 1,2404 = 1,4885 m3

Volume bak, Vb

Ukuran bak penampung direncanakan: P:L:T = 1:1:2/3


Vb = P.L.T
Vb = x2/ (2/3)
1,4885 m3 = x2/ (2/3)
x = 1,4943 m
panjang = 1,4943 m
lebar = 1,4943 m
tinggi = 0,9962 m

C.12 Evaporator I (FE-209)


Fungsi

: memekatkan kalsium laktat hingga 32%

Jenis

: single effect, vertical tube


: 100,218 oC = 212,39 oF

Kondisi operasi : suhu operasi

suhu umpan masuk : 85 oC


: 110 oC

suhu steam

= 230 oF

Data:
Massa steam

= 958,3268 kg/jam = 2112,7273 lb/jam

Entalpi steam

= 2691,5 kJ/kg

Entalpi kondensat= 461,3 kJ/kg


Overall heat transfer coefficient

= 1157,1440 Btu/lb
= 198,3246

Btu/lb
2

= 100 Btu/ft .jam.oF

(Kern, 1965)

Perhitungan luas permukaan pemanasan (A)


Q = U.A.T

(McCabe, 1999)

Q = m (Hsteam Hliquid)
A

2112,72731166,7658 180,1817
568,9008 ft 2
100230 212,39

Diambil panjang pipa 16 ft. OD 1 in BWG 14


Untuk OD 1 in BWG 14 diperoleh surface per linear ft = 0,3925 ft2/ft (Kern, 1965)
Jumlah Tube = 568,9008/(0,392516) = 90,5892 buah 91 buah

Universitas Sumatera Utara

C.13 Tangki Amonia (NH3) (T-212)


Fungsi

: Menyimpan Amonia dari Tangki Koagulasi

Bahan Konstruksi

: Low-Alloy Steel SA202, Grade B

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup spherical

Jenis Sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Data Perhitungan:
Temperatur,

T = 30oC = 273,15 K

Tekanan,

P = 114 psi = 786,0026 kPa

Kebutuhan perancangan, t = 7 hari


Laju alir massa,

F = 0,1461 kg/jam

Laju alir mol

n = 0,0086 kgmol/jam

Konstanta gas

R = 8,31434 kPa.m3 kgmol-1 K-1

Faktor kelonggaran

= 20%

Perhitungan Ukuran Tangki:


1. Volume Tangki
V NH3 = nRT/P

0,0086
V CO2 =

kgmol
kPa m3
jam
8,31434
303,15K 7 hari 24
jam
kgmol K
hari
786,0026 kPa

= 4,6309 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 4,6309 m3 = 5,5571 m3

2. Diameter dan tinggi shell


Direncanakan:
Tinggi shell tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Tinggi tutup tangki : diameter tangki Hh : D = 1 : 4
Volume shell tangki (Vs)
Vs = D2Hs
Vs =

5
D 3
16

Universitas Sumatera Utara

Volume tutup tangki (Vh) spherical


Vh =

1
D 3
6

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Vh
V=

D 3 + D 3
3
16

5,5571 =

31 3
D
48

Maka diameter tangki, D = 1,3989 m = 55,0765 in


Tinggi shell tangki,

H
Hs = s D 1,7487 m
D

Tinggi tutup tangki,

H
Hh = h D 0,3497 m
D

Tinggi tangki,

Ht = Hs + 2Hh = 2,4482 m

3. Tebal shell tangki dan tutup tangki


Untuk tutup atas tangki:
Tekanan operasi dengan faktor keamanan 20%:
Poperasi = 786,0026 kPa
Pdesain = 1,2 786,0026 kPa = 943,2032 kPa
Joint efficiency, E = 0,85
Allowable stress, S = 146170 kPa
Faktor korosi, C = 1/80 in

(Peters, dkk., 2004)


(Peters, dkk., 2004)
(Peters, dkk., 2004)

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal shell tangki :


t=

P D
nC
2SE 1,2 P

t=

943,2032 55,07651
10 (1 / 80)
2 146170 0,85 1,2 943,2032

(Peters, dkk., 2004)

t = 0,1303 in

Universitas Sumatera Utara

tebal shell standar yang digunakan = 3/16in.


Tebal tutup tangki bawah dan atas :
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in.

C.14 Tangki Asam Sulfat (T-301)


Fungsi

: menyimpan larutan asam sulfat 98%

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Penyimapanan : Suhu

: 30oC

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Kebutuhan rancangan : 7 hari
Faktor kelonggaran

: 20%

Densitas asam sulfat

: 1840 kg/m3 (Othmer, 1998)

Laju alir

: 47,5280 kg/jam

a. Volume larutan, Vl
47,5280 jam 7hari 24 hari
kg

Vl

jam

kg

1840 m 3

Vl = 4,3395 m3
Volume Tangki, Vt
Vt (1 0,2) 4,3395 m3

Vt = 5,2074 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Universitas Sumatera Utara

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
5,2074m3

3 3
Ds Ds
3
24

3 3
Ds
8

Ds = 1,6409 m
Hs = 2,1879 m
c. Diameter dan tutup tangki
diameter tutup = diameter tangki = 2,1879 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (2,1879 m) 0,4102 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 2,5981 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)

Universitas Sumatera Utara

Volume larutan = 4,3395 m3


Volume tangki = 5,2074 m3

4,3395 m3
2,5981 m 2,1651 m
5,2704 m3

Tinggi larutan dalam tangki, h =


Tekanan hidrostatik
P =gh

= 1840 kg/m3 9,8 m/s2 2,1651 m


= 39067,76 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 39067,76)
= 168471,32 Pa = 24,4347 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C,


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(24,4347 psia)(64,6032 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 24,4347 psia)

t = 0,1971 in
digunakan shell standar 1/4 in

(Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 1/4 in

(Brownell, 1959)

C.15 Tangki Mixer III (M-303)


Fungsi

: tempat mengencerkan asam sulfat 98% menjadi 0,01M

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C

Universitas Sumatera Utara

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Jenis sambungan : double welded butt joins


: 30oC

Kondisi operasi : suhu

Tekanan : 1 atm
Tabel C.11 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer III (M-303)
Bahan
F (kg/jam)
(kg/m3)
V (m3/jam)
Asam
46,5775
1840
0,0253
sulfat
Air
22,0796
995,68
0,0222
Total
68,6571
0,0475
Densitas campuran = 68,6571/0,0475 = 1445,7393 kg/m3 = 90,2579 lbm/ft3
Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 1 hari = 24 jam

a. Volume Tangki
68,6571 kg/jam 24 jam/hari 1hari
1,1397 m3
3
1445,7393 kg/m

Volume larutan, Vl

Volume tangki, Vt

= (1+0,2)1,1397 m3 = 1,3677 m3

b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki dengan tutup dan alas datar
Diambil Ds = Hs
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
4

(Perry, 1999)

Volume Tangki (V)

Vs

3
Ds
4

1,3677 m3

3
Ds
4

Ds = 1,2029 m;

Hs = 1,2029m

Universitas Sumatera Utara

c. Tebal shell tangki


t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 1,1397 m3
Volume tangki = 1,3677m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

1,1397 m3
1,2029 m 1,0024 m
1,3677 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1445,7393 kg/m3 9,8 m/s2 1,0024 m
= 14212,5030 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 14212,5030)
= 138645,0036 Pa = 20,1087 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Universitas Sumatera Utara

Tebal shell tangki:


t

(21,1087 psia)(47,3594 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 21,1087 psia)

t = 0,1685 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


= 1/3 Da = 1/3 1,2029 m = 0,4010 m

Da/Dt
E/Da = 1

= 0,4010 m

L/Da =

= 0,4010 m = 0,1002 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,4010 m = 0,0802 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 1,2029 m = 0,1918 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Da = 0,4010 m = 1,3155 ft
Dari halaman LC-37, campuran = 1445,7393 kg/m3 = 90,2579 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

= 6,86cP = 0,0046 lbm/ft.detik

(Othmer, 1998)

bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 1,31552 190,2579

33885

0,0046

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

Universitas Sumatera Utara

K T n 3 D 5a
P
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 13 1,31552 90,2579


P
69,6423 ft lb f /detik 0,126 hp
32,17
Efisiensi motor 80%
Daya motor = 0,126/0,80 = 0,158 hp
Dipilih motor standard 1/4 hp

(Paul et al., 2004)

C.16 Tangki Acidifier (M-305)


Fungsi

: tempat

mereaksikan

kalsium

laktat

dengan

asam

sulfat

menghasilkan asam laktat


Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C
Bentuk

: silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal

Jenis sambungan : double welded butt joins


Kondisi operasi : suhu

: 85oC

Tekanan : 1 atm
Tabel C.12 Komposisi Bahan Pada Tangki Acidifier (M-305)
Bahan

F (kg/jam)

(kg/m3)

V
(m /jam)
0,0253
3

Fraksi
berat (x)
0,1187

(cP)

Asam
46,5775
1840
6
sulfat
Air
22,0796
978,8502
0,2475
0,6173
0,8007
Kalsium
0,2640
4,800
242,2876
1494
0,0694
laktat
Total
392,4924
0,3418
1,0000
Densitas campuran = 392,4924/0,3418 = 1148,2511 kg/m3 = 71,6856 lbm/ft3
= (ln i.fraksi berat)

Ln camp

X ln i
0,7120
0,4943
1,2673
2,4736

(Reid, et all., 1977)

Viskositas campuran (campuran) = exp (Ln camp)

(Reid, et all., 1977)

= exp (2,4736) = 11,8653 cp


Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 1 jam

Universitas Sumatera Utara

a. Volume Tangki
Volume larutan, Vl

= 0,3418 m3

Volume tangki, Vt

= (1+0,2) 0,3418 m3 = 0,4102 m3

b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki dengan tutup dan alas datar
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh

3 3
Ds Ds
3
24

Hs

Ds = 0,7034 m;

Hs = 0,9379 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 0,7034 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (0,7034 m) 0,1759 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 0,7034 m + 2(0,1759) m = 1,2896 m

Universitas Sumatera Utara

d. Tebal shell tangki


t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 0,3418 m3
Volume tangki = 0,4102 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

0,3418 m3
1,2896 m 1,0746 m
0,4162 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1148,2511 kg/m3 9,8 m/s2 1,0746 m
= 12101,08 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 136111,30)
= 136111,30 Pa = 19,7413 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Universitas Sumatera Utara

Tebal shell tangki:


t

(19,7413 psia)(27,6931 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,7413 psia)

t = 0,1500 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt

= 1/3 Da = 1/3 0,7034 m = 0,2345 m

E/Da = 1

= 0,2345 m

L/Da =

= 0,2345 m = 0,0586 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,2345 m = 0,0469 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 0,7034 m = 0,0586 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 155 rpm = 2,5833 putaran/detik


Da = 0,2345 m = 0,7692 ft
Dari halaman LC-41, diperoleh campuran = 1148,2511 kg/m3 = 71,6856 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

Dari halaman LC-41, diperoleh = 11,8653 cP = 0,0080 lbm/ft.detik


bilangan reynold, NRe

Universitas Sumatera Utara

N Re

Da2 N 0,76922 2,583371,6856

13744

0,0080

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
P
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,32,58333 0,76925 71,6856


P
81,4889 ft lb f /detik 0,1482 hp
32,17
Efisiensi motor 80%
Daya motor = 0,1482/0,80 = 0,1482 hp
Dipilih motor standard hp
Jaket pendingin
Jumlah air pendinging

= 1885,0013 kg/jam

Diameter luar tangki

= Ds + 2 t
= 27,6931 in + 2 0,1875 in
= 28,0681 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 1,2896m = 50,7707 in

Asumsi jarak jaket

= 5 in

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 28,0681 in + 2 5 in = 38,0681 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (38,0681) (50,7707) = 6074 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= -315360,71 kJ/jam = -298903,109 Btu/jam
Suhu awal air pendingin, T1 = 30oC = 86oF
Suhu akhir air pendingin, T2 = 70 oC = 158oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

298903,109
11,0705 ft 2 1594 in 2
375158 - 86

Universitas Sumatera Utara

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj

tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

39,69638,0681
2(13700 0,8 0,6 39,696)

100,0125 0,1941 in

Dipilih tebal in.

C.17 Filter Press II (F-307)


Fungsi

: memisahkan endapan kalsium sulfat dari asam laktat

Tipe

: plate and frame

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-36


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi : suhu

: 30 oC

Tekanan : 1 atm
Waktu

: 1 jam

Dari perhitungan Lampiran A, Tabel A-11, Halaman A-19, diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel C.13 Komposisi Bahan Pada Filtrat
Bahan
Air
Asam laktat
Total
Densitas filtrat

F (kg/jam)
(kg/m3)
V (m3/jam)
237,4419
1181,3
0,0283
83,7711
978,8502
0,2426
321,2129
0,2709
3
: 321,2129/0,2709=1185,8422 kg/m

Tabel C.14 Komposisi Bahan Pada Filtrat


Bahan
Kalsium sulfat
Air
Asam laktat
Total
Densitas cake

F (kg/jam)
(kg/m3)
V (m3/jam)
64,5854
2960
0,0218
4,8457
978,8502
0,0050
1,7096
1167,1
0,0015
71,1408
0,0282
3
: 71,1408/0,0282 = 2519,6232 kg/m

Universitas Sumatera Utara

Jumlah umpan

: 356,9032 + 79,0453 = 435,9485 kg/jam

Luas penyaringan efektif dihitung degnan persamaan


LA(1-E)s = [V+ELA]-[W/(1-W)]

(Foust, 1979)

L = tebal cake pada frame


A = luas penyaringan efektif
W = fraksi massa cake dalam umpan
V = volume filtrat
= densitas filtrat
s = densitas cake
E = porositas partikel = 0,1386
W

laju alir massa cake


laju alir massa umpan

79,0453
0,1813
435,9485

(Foust, 1979)

Tebal cake diasumsi 3 cm = 0,03 m


Bila direncanakan tiap plate mempunyai luas 1 m2, maka luas penyaringan efektif
(0,03)A(1-0,1386)(2519,6232) = (1185,8422)[ 0,3010+(0,1386)(0,03)A]-[0,1813/(1-0,1813)]

A = 4,5828 m2
Jumlah plate (n) = 4,5828 m2/1m2 = 4,5828 unit
Faktor keamanan = 10%
Plate yang dibutuhkan = (1+0,1) 4,5828 = 5,0411 unit 5 unit
C.18 Bak penampung filtrat II (T-309)
Fungsi

: menampung filtrat dari Filter Press II

Bentuk

: persegi panjang

Kondisi operasi : suhu = 30oC


Tekanan = 1 atm
Bahan konstruksi : beton kedap air
Waktu tinggal

: 1 jam

Data

Tabel C.15 Komposisi Bahan Pada Bak Penampung Filtrat (T-309)


Bahan
Air
Asam laktat
Total

F (kg/jam)
263,8242
83,7711
356,9032

(kg/m3)
1181,3
978,8502

V (m3/jam)
0,2426
0,0283
0,2709

Universitas Sumatera Utara

Densitas campuran : 356,9032/0,2709 = 1185,8422 kg/m3


Faktor kelonggaran 20%

Volume bak
Volume filtrat, Vl = 0,2709 m3
= (1+0,2) 0,2709 = 0,3250 m3

Volume bak, Vb

Ukuran bak penampung direncanakan: P:L:T = 1:1:2/3


Vb = P.L.T
Vb = x2/ (2/3)
0,3250 m3 = x2/ (2/3)
x = 0,6983 m
panjang = 0,6983 m
lebar = 0,6983 m
tinggi = 0,4655 m

C.19 Evaporator II (FE-311)


Fungsi

: memekatkan asam laktat hingga 70%

Jenis

: single effect, vertical tube

Kondisi operasi : suhu operasi

: 102,3166 oC = 215,67 oF

suhu umpan masuk : 70 oC


suhu steam

: 110 oC

= 230 oF

Data:
Massa steam

= 213,7051 kg/jam = 471,1343

Entalpi steam

= 2691,5kJ/kg

lb/jam

= 1157,1440 Btu/lb

Entalpi kondensat= 461,3 kJ/kg

= 198,3246

Btu/lb

Overall heat transfer coefficient

= 100 Btu/ft2.jam.oF

(Kern, 1965)

Perhitungan luas permukaan pemanasan (A)


Q = U.A.T

(McCabe, 1999)

Q = m (Hsteam Hliquid)
A

471,13431157,1440 198,3246
324,2805 ft 2
100230 215,67

Diambil panjang pipa 16 ft. OD 1 in BWG 14

Universitas Sumatera Utara

Untuk OD 1 in BWG 14 diperoleh surface per linear ft = 0,3925 ft2/ft (Kern, 1965)
Jumlah Tube = 324,2805/(0,392516) = 51,6370 buah 52 buah
C.20 Tangki Larutan NaOH 50% (T-401)
Fungsi

: menyimpan larutan NaOH 50%

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Penyimapanan : Suhu

: 30oC

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Kebutuhan rancangan : 7 hari
Faktor kelonggaran

: 20%

Densitas

: 1525,3 kg/m3 (Othmer, 1998)

Laju alir

: 75,7929 kg/jam

a. Volume larutan, Vl
75,7929 jam 7 hari 24 hari
kg

Vl

jam

kg

1525,3 m 3

Vl = 8,3480 m3
Volume Tangki, Vt
Vt (1 0,2) 8,3480 m3

Vt = 10,0176 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

Universitas Sumatera Utara

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
10,0176m3

3 3
Ds Ds
3
24

3 3
Ds
8

Ds = 2,0408 m
Hs = 3,2313 m
c. Diameter dan tutup tangki
diameter tutup = diameter tangki = 2,0408 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (2,0408 m) 0,5102 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 3,2313 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 8,3480 m3
Volume tangki = 10,0176 m3

Universitas Sumatera Utara

8,3480 m3
3,2313 m 2,6927 m
Tinggi larutan dalam tangki, h =
10,0716 m3
Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1525,3 kg/m3 9,8 m/s2 2,6927 m
= 40278,17 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 40278,17)
= 169923,79 Pa = 24,6454 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C,


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(24,6454 psia)(80,3467 in)


100,0125 in/tahun = 0,2115 in
2(13700 0,8 0,6 24,6454 psia)

digunakan shell standar 1/4 in

(Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 1/4 in

(Brownell, 1959)

C.21 Reaktor Natrium Laktat (R-403)


Fungsi

: Tempat reaksi antara natrium hidroksida dengan asam laktat

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C


Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Jenis sambungan : double welded butt joins


Kondisi operasi : suhu

: 30oC

Universitas Sumatera Utara

Tekanan : 1 atm
Tabel C.16 Komposisi Bahan Pada Reaktor Natrium Laktat (R-403)
Bahan

F (kg/jam)

(kg/m3)

V (m3/jam)

Fraksi
berat (X)
0,0063
0,0064

(cp)

NaOH
1,2233
999,2
0,0012
0,4126
Asam
1,2566
1181,3
0,0011
6,3180
laktat
Natrium
102,7397
1310
0,0784
0,5255
56,8100
laktat
Air
90,3012
978,16
0,0923
0,4618
0,4076
Total
195,5208
0,1730
1,0000
Densitas campuran = 195,5208/0,1730 = 1129,9625 kg/m3 = 70,5439 lbm/ft3
= (ln i.fraksi berat)

Ln camp

X ln i
-0,0055
0,0118
2,1227
-0,4145
1,7145

(Reid, et all., 1977)

Viskositas campuran (campuran) = exp (Ln camp)

(Reid, et all., 1977)

= exp (1,7145) = 5,5539 cp


Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 2 jam

a. Volume larutan, Vl
Vl =

195,5208kg/jam 2 jam
0,3461 m3
3
1129,9625 kg/m

Volume Tangki, Vt
Vt = (1+0,2) 0,3461 = 0,4153 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6
Hs

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
0,4153 m3

3 3
Ds Ds
3
24

9 3
Ds
24

Ds = 0,7063 m;

Hs = 0,9417 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 0,7063 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (0,7063 m) 0,1766 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 1,1183 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 0,3461 m3
Volume tangki = 0,4153 m3
Tinggi larutan dalam tangki, h =

0,3461 m3
1,1183 m 0,9319 m
0,4153 m3

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1153,9666 kg/m3 9,8 m/s2 0,9319 m
= 10326,9160 Pa

Universitas Sumatera Utara

Faktor kelonggaran 20%,


Maka tekanan desain,
Pdesain = (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 +10326,9160 )
= 133982,2992 Pa = 19,4325 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(194325 psia)(27,8074 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,4325 psia)

t = 0,1497 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt

= 1/3 Da = 1/3 0,7063 m = 0,2354 m

E/Da = 1

= 0, 0,2354 m

L/Da =

= 0,2354 m = 0,0589 m

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,2354 m = 0,0471 m

J/Dt = 1/12

= 1/12 0,7063 m = 0,0589 m

Universitas Sumatera Utara

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Da = 0,5390 m = 0,7724 ft
Dari halaman LC-52 diperoleh campuran = 1129,9625 kg/m3 = 70,5439 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

Dari halaman LC-52, diperoleh = 5,5539 cP = 0,0037 lbm/ft.detik


bilangan reynold, NRe

N Re

Da2 N 0,77242 170,5439

11278

0,0037

NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 13 0,77245 72,0424


3,7895 ft lb f /detik 0,0069 hp
32,17

Efisiensi motor 80%


Daya motor = 0,0069/0,80 = 0,0086 hp
Dipilih motor standard 1 hp
Jaket pemanas
Jumlah steam (110oC, 1 atm)

= 210,0972 kg/jam

Diameter luar reaktor

= Ds + 2 t
= 28,1824 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 0,9417 m = 37,0765 in

Asumsi jarak jaket

= 5 in

Universitas Sumatera Utara

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 28,1824 in + 2 5 in = 38,1824 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (28,1824) (37,0765) = 4449,25 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= 468558,57 kJ/jam = 444106,09 Btu/jam
Suhu awal steam, T1 = 110oC = 230oF
Suhu akhir steam, T2 = 110 oC = 230oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

444106,09
26,317 ft 2 3789,71 in 2
375230

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj

tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

39,69638,1824
2(13700 0,8 0,6 39,696)

100,0125 0,1943 in

Dipilih tebal 1/4 in.

C.22 Tangki Mixer IV (M-405)


Fungsi

: tempat mengencerkan natrium laktat menjadi konsentrasi 50%

Bahan konstruksi : carbon steel, SA-285 Grade C


Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Jenis sambungan : double welded butt joins


Kondisi operasi : suhu

: 30oC

Tekanan : 1 atm

Universitas Sumatera Utara

Tabel C.17 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer IV (M-303)


Bahan

F (kg/jam)

NaOH
Asam
laktat
Natrium
laktat
Air
Total

1,2233

999,1725

0,0012

Fraksi
berat (X)
0,0060

1,2566

1218,3

0,0010

0,0061

102,7397

1310

0,0784

0,5000

100,2598
205,4795

978,1570

0,1025
0,1832

0,4879
1,0000

(kg/m3)

V (m3/jam)

(cp)

X ln i

0,4315
6,3180

-0,0050
0,0113

579,1400

3,1808

0,4076

-0,4380
2,7491

Densitas campuran = 205,4795/0,1832 = 1121,7246 kg/m3 = 70,0296 lbm/ft3


= (ln i.fraksi berat)

Ln camp

(Reid, et all., 1977)

Viskositas campuran (campuran) = exp (Ln camp)

(Reid, et all., 1977)

= exp (2,7491) = 15,6283 cp


Faktor kelonggaran

: 20%

Waktu tinggal

: 2 jam

a. Volume Tangki
205,4795 kg/jam 2 jam
0,3664 m3
3
1121,7246 kg/m

Volume larutan, Vl

Volume tangki, Vt

= (1+0,2)0,3664 m3 = 0,4396 m3

b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

Universitas Sumatera Utara

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
0,4396 m3

3 3
Ds Ds
3
24

9 3
Ds
24

Ds = 0,7199 m;

Hs = 0,9598 m

c. Diameter dan tutup tangki


diameter tutup = diameter tangki = 0,9598 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (0,9598 m) 0,1800 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 1,1398 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 0,3664m3
Volume tangki = 0,4396m3

0,3664 m3
1,1398 m 0,9498 m
Tinggi larutan dalam tangki, h =
0,4396 m3

Universitas Sumatera Utara

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1121,7246 kg/m3 9,8 m/s2 0,9498 m
= 10448,2586 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 10448,2586)
= 134127,91 Pa = 19,4536 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(19,4536 psia)(28,3407 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 19,4536 psia)

t = 0,1502 in
digunakan shell standar 3/16 in (Brownell, 1959)
e. Tebal tutup tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan sistem pengaduk


Jenis Pengaduk

: flat 6 blade turbine impeller

Jumlah baffle

: 4 unit

Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:


Da/Dt
E/Da = 1

= 1/3 Da = 1/3 0,7199 m = 0,2400 m


E

= 0,2400 m

Universitas Sumatera Utara

L/Da =

W/Da = 1/5

W = 1/5 0,2400 m = 0,0480 m

J/Dt = 1/12

= 0,2400 m = 0,0600 m

= 1/12 0,7199 m = 0,1373 m

di mana:
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Da = 0,2400m =0,7872 ft
Dari halaman LC-56, diperoleh campuran = 1121,7246 kg/m3 = 70,0296 lbm/ft3
gc = 32,17 lbm.ft/lbf.detik2

(McCabe, 1999)

Dari halaman LC-57, diperoleh = 15,6283cP = 0,0105 lbm/ft.detik


bilangan reynold, NRe

Da2 N 0,78722 170,0296


N Re

12398

0,0105
NRe > 10.000, maka perhitungan daya pengadukan menggunakan rumus:

K T n 3 D 5a
P
gc

(McCabe, 1999)

Untuk flat 6 blade turbin impeller, nilai KT= 6,3

(McCabe, 1999)

Maka daya yang dibutuhkan adalah:

6,3 13 0,78725 70,0296


111,9584 ft lb f /detik 0,2036 hp
32,17

Efisiensi motor 80%


Daya motor = 0,2036/0,80 = 0,2445 hp
Dipilih motor standard 1/4 hp

(Paul et al., 2004)

Jaket pendingin
Jumlah air pendingin

= 135,4333 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Diameter luar tangki

= Ds + 2 t
= 28,7157 in

Tinggi jaket = tinggi tangki

= 0,9598 m = 37,7877 in

Asumsi jarak jaket

= 1 in

Diameter luar tangki dengan jaket (D) = 28,7157 in + 2 1 in = 30,7157 in


Luas perpindahan panas jaket,
A= .D.h = (30,7157) (37,7877) = 18321 in2
Luas perpindahan panas yang dibutuhkan,
Panas yang dipindahkan oleh steam,Q= 25473,63 kJ/jam = 24144,25 Btu/jam
Suhu awal air pendingin, T1 = 25oC = 77oF
Suhu akhir air pendingin, T2 = 70 oC = 158oF
Dari Tabel 8. Kern, 1965, diperoleh UD = 250 500
Diambil UD = 375 Btu/(jam.ft2.oF)
A

Q
U D T

24144,25
114,4617 in 2
375158 - 77

Luas perpindahan panas jaket > luas perpindahan panas yang dibutuhkan, maka
rancangan jaket tangki sudah layak.
Tebal dinding jaket (tj)
Bahan Carbon steel, SA-285 grade C
Tekanan maksimum diambil sebesar 25 Psi lebih besar dari tekanan normal sehingga:
Pdesain= 14,696 + 25 = 39,696 psi
tj

tj

PD
nC
2(SE 0,6P)

39,69630,7157
2(13700 0,8 0,6 39,696)

100,0125 0,1807 in

Dipilih tebal 3/16 in.

C.23 Tangki Penyimpanan Natrium Laktat (T-408)


Fungsi

: menyimpan produk natrium laktat

Bentuk

: silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal

Universitas Sumatera Utara

Bahan konstruksi

: carbon steel SA-285 Grade C

Jumlah

: 1 unit
: 30oC

Kondisi Penyimapanan : Suhu

Tekanan : 1 atm = 14,696 psia


Kebutuhan rancangan : 7 hari
Faktor kelonggaran

: 20%

Tabel C.18 Komposisi Bahan Pada Tangki Mixer IV (M-303)


Bahan
NaOH
Asam
laktat
Natrium
laktat
Air
Total

F (kg/jam)
1,2233
1,2566

(kg/m3)
999,1725
1218,3

V (m3/jam)
0,0012
0,0010

102,7397

1310

0,0784

100,2598
205,4795

995,5828

0,1007
0,1814

Densitas campuran

: 205,4795/0,1814 = 1132,8192 kg/m3

Laju alir

: 205,4795 kg/jam

a. Volume larutan, Vl
205,4795 kg/jam 7hari 24 hari

jam

Vl

1132,8192 kg/m 3

Vl = 30,4731 m3
Volume Tangki, Vt
Vt = (1+0,2) 30,4731
Vt = 36,5678 m3
b. Spesifikasi Tangki
Direncanakan tangki beralas datar dan bertutup ellipsoidal dengan perbandingan:
Tinggi silinder : diameter (Hs : Ds) = 4 : 3
Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4
- Volume shell tangki (Vs)

Vs

2
Ds H s
4

Vs

3
Ds
3

(Perry, 1999)

Universitas Sumatera Utara

- Volume tutup tangki (Vh)

Vh

2
Ds H h
6

Vh

3
Ds
24

(Brownell, 1959)

Volume Tangki (V)

Vt Vs Vh
36,5678 m3

3 3
Ds Ds
3
24

3 3
Ds
8

Ds = 3,1423 m
Hs = 4,1897 m
c. Diameter dan tutup tangki
diameter tutup = diameter tangki = 3,1423 m
direncanakan Tinggi head : diameter (Hh : Ds) = 1 : 4

1
maka tinggi tutup, Hh = (3,1423 m) 0,7856 m
4
Tinggi total tangki, Ht = Hs + Hh = 4,9753 m
d. Tebal shell tangki
t

PD
nC
2(SE 0,6P)

(Perry, 1999)

di mana:
t = tebal shell tangki (in)
P = tekanan desain (psia)
D = diameter dalam tangki (in)
S = allowable stress (psia)
E = joint efficiency
C = factor korosi (in/tahun)
n = umur alat (tahun)
Volume larutan = 30,4731 m3
Volume tangki = 36,5678 m3

30,4731 m3
4,9753 m 4,1461 m
Tinggi larutan dalam tangki, h =
36,5678 m3

Universitas Sumatera Utara

Tekanan hidrostatik
P =gh
= 1132,8192 kg/m3 9,8 m/s2 4,1461 m
= 46059,6 Pa
Faktor kelonggaran 20%,
Maka tekanan desain,
Pdesain

= (1+0,2) Poperasi
= (1+0,2) (101325 + 46059,6)
= 176,8615 Pa = 25,6517 psi

Direncanakan bahan konstruksi carbon steel SA-285 Grade C,


Dari Tabel 13.1, Brownell, 1959, diperoleh data
Allowable stress (S)

: 13700 psia

Joint efficiency (E) : 0,80


Faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun
Umur alat (n)

: 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

(25,6517 psia)(123,7123 in)


100,0125 in/tahun
2(13700 0,8 0,6 25,6517 psia)

t = 0,2711 in
digunakan shell standar 5/16 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell tangki dan mempunyai
ketebalan yang sama pula.
Tebal tutup tangki digunakan 5/16 in

(Brownell, 1959)

C.24 Conveyor (JC-102)


Fungsi :

Mengangkut Molase ke dari tangki molase (T-101) tangki Mixer I (M-

103)
Bentuk :

Screw conveyor

Bahan konstruksi

Self-Lubricated Bronze

Universitas Sumatera Utara

Jumlah :

1 unit

Jarak angkut :

3,5 m = 11,4828 ft

Laju alir massa, F

= 126,1410 kg/jam

Densitas,

= 1400 kg/m3

Viskositas,

= 100 cP

= 0,1 Pas

= 0,0811 m3/jam

= 2,8637 ft3/jam

Laju volumetrik, Q =

(Hui, 2006)
(Hui, 2006)

Perhitungan daya motor screw conveyor


Direncanakan screw conveyor berdiameter = 4 in
Dari Tabel 6.39; 6.40; dan 6.41 (Chopey, 2004) diperoleh nilai A, N, dan F
A = 54 ; N = 30 rpm ; F = 6
P = 10-6 (A.L.N + Q..L.F)
dimana :

A = faktor ukuran (size factor)


L = jarak angkut (ft)
N = maksimal (r/menit) untuk ukuran diameter yang
direncanakan
Q = Laju alir volumetrik (ft3/jam)

= densitas material (lbm/ft3)

F = faktor material (material factor)


Maka : P = 10-6 (5411,482830 + 2,863787,402411,48286) = 0,0358 hp
Untuk efisiensi daya motor screw conveyor 80 %, maka :
Daya motor yang dibutuhkan = 0,0358 / 0,8 = 0,0448 hp
Dipilih daya motor 1/20 hp.

C.25 Kompresor Tangki Karbon Dioksida(JC-110)


Fungsi

: Menaikkan tekanan gas karbon dioksida dari tangki

fermentor (R-108) ke tangki karbon dioksida (T-111)


Jenis

: Reciprocating Compressor

Jumlah

: 1 unit dengan 4 tahap

Cadangan

: 1 unit

Data perhitungan :
Laju alir gas masuk = 21,3217 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

k 1 / k Nst

k P 2
Pad = 2,78 10-4 Nst mvl P1
1

k 1 P1

(Peters ,dkk., 2004)

Dimana :
Nst

= jumlah tahap kompresi

mvl

= laju alir gas volumetrik (m3/jam)

P1

= tekanan masuk (101,325 kPa)

P2

= tekanan keluar (20 bar = 20000 kPa)

= efisiensi kompresor = 80%

(Peters, dkk., 2004)

= rasio panas spesifik gas H2O = 1,1809

(Geankoplis, 2003)

mvl

21,3217
0,0030 m3/s
3600 x1,9769

1,1891 / 1,189x 4

1,1809 20000
Pad = 2,78 10 (4) (0,0033) (101,325)
1

1,1809 1 101,325

-4

Pad = 0,0005 hp
P =

Pad

0,0005
0,0006 hp.
0,80

Digunakan kompresor dengan daya motor standar hp.

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :


De = 0,363 (mvl)0,45()0,13

(Peters, dkk., 2004)

De = 0,363 (0,0030)0,45(1,9769)0,13
De = 0,0290 m = 1,1429 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 in Sch 40 :

Diameter dalam (ID)

= 1,380 in

Diameter luar (OD)

= 1,660 in

Luas penampang (A)

= 0,0104 ft2

(Geankoplis, 2003)

C.26 Kompresor Tangki Amonia(JC-211)


Fungsi

: Menaikkan tekanan gas ammonia dari tangki

koagulasi (M-203) ke tangki amonia (J-212)

Universitas Sumatera Utara

Jenis

: Reciprocating Compressor

Jumlah

: 1 unit dengan 4 tahap

Cadangan

: 1 unit

Data perhitungan :
Laju alir gas masuk = 0,1461 kg/jam
k 1 / k Nst

k P 2
Pad = 2,78 10 Nst mvl P1
1

k 1 P1

-4

(Peters ,dkk., 2004)

Dimana :
Nst

= jumlah tahap kompresi

mvl

= laju alir gas volumetrik (m3/jam)

P1

= tekanan masuk (101,325 kPa)

P2

= tekanan keluar (114 psi = 786,0026 kPa)

= efisiensi kompresor = 80%

(Peters, dkk., 2004)

= rasio panas spesifik gas H2O = 1,407

(Geankoplis, 2003)

mvl

0,1461
0,00005 m3/s
3600 x0,73

1, 4071 / 1, 407x 4

1,407 786,0026
1
Pad = 2,78 10 (4) (0,00005) (101,325)

1,407 1 101,325

-4

Pad = 0,00035 hp
P =

Pad

0,00035
0,0004 hp.
0,80

Digunakan kompresor dengan daya motor standar hp.


Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De = 0,363 (mvl)0,45()0,13

(Peters, dkk., 2004)

De = 0,363 (0,0004)0,45(0,73)0,13
De = 0,0042 m = 0,1670 in
Dipilih material pipa commercial steel 1/8 in Sch 40 :

Diameter dalam (ID)

= 0,269 in

Diameter luar (OD)

= 0,405 in

Luas penampang (A)

= 0,00040 ft2

(Geankoplis, 2003)

Universitas Sumatera Utara

C.27 Pompa Tangki Mixer I (J-104)


Fungsi

: memompa molase dari Tangki Mixer I (M-103) ke Culture

Tank (M-106)
Jenis

: Pompa sentrifugal

Bahan konstruksi

: commercial steel

Jumlah

: 1 unit

Kondisi Operasi

Suhu

= 30 oC

Laju alir massa, F

= 765,8133 kg/jam

= 0,4690 lbm/s

Dari halaman LC-5 diperoleh data sebagai berikut,


Densitas,

= 1042,6460 kg/m3 = 65,0927 lbm/ft3

Viskositas,

= 1,0950 cP = 0,0007 lbm/fts = 0,0011 Pa.s (Kim, 2010)

Laju volumetrik, Q =

= 0,7345 m3/jam

= 0,0072 ft3/s = 0,0002 m3/s

Perencanaa pompa,
Asumsi aliran turbulen
Diameter optimum, Di opt
= 0,363 Q0,450,13

Di opt

0,45

= 0,363 (0,0002)

(Peters et al, 2004)


(1042,6460)0,13

= 0,0196 m = 0,7705 in
Digunakan pipa dengan spesifikasi (Geankoplis, 2003):
Ukuran pipa nominal

= 3/4 in

Schedule

= 40

Diameter dalam, ID

= 0,824 in

= 0,0687 ft = 0,0209 m

Diameter luar , OD

= 0,105 in

= 0,0875 ft

Luas penampang, a

= 0,00371 ft2

Kecepatan linear, v =

Q
a

Bilangan Reynold, NRe

= 1,9420 ft/s = 0,5919 m/s


=
=

vD

1072,62490,59190,0209
0,0011

= 11796,51

Universitas Sumatera Utara

Karena NRe > 2100, aliran bersifat turbulen,


Dari Fig. 2.3-10 (Geankoplis, 2003) diperoleh nilai = 4,6 10-5
sehingga

4,6 105

0,002
D 0,0209m

Dari Fig. 2.3-10 (Geankoplis, 2003), untuk NRe = 11796,51 dan

0,002
D

Diperoleh f = 0,0081

Friction Loss (Geankoplis, 2003)


1.

Contraction loss pada keluaran tangki

A v 2
0,59192
0,0964 J/kg
h c 0,551 2 0,551 0
A1 2
21

2.

Friction loss pada pipa lurus


Panjang pipa lurus = 175 ft = 53,3406 m

L v
Ff 4f

D 2

3.

53,3406 0,59192
40,0081
14,4656 J/kg

0,0209 2

Friction loss pada 6 buah elbow 90o

v2
0,59192

37,6656 J/kg
h f nk f 60,75

2
2
0,0209

4.

Friction loss pada 1 buah check valve

v2
0,59192
12
16,7403 J/kg
h f nk f
2D
20,0209
5.

Expansion loss pada masukan tangki

A 2 v 2
0,59192
1 0
0,1752 J/kg
h c 1
A1 2
2

Total friction loss (f) = 69,1430 J/kg


Dari persamaan Bernoulli

P P
1
Ws v 22 v12 gz 2 z1 2 1 f
2

(Geankoplis, 2003)

di mana:
diameter pipa konstan, v1 = v2
tekanan masuk = tekanan keluar, P1 = P2

Universitas Sumatera Utara

tinggi pemompaan z2 z1 = 4 ft = 1,2192 m

Ws 0 9,806651,2192 0 69,1430 J/kg


Ws = 81,0995 J/kg
Daya pompa, P = Q Ws

(Geankoplis, 2003)

= 0,0002 m /s 1042,6460 kg/m 81,0995 J/kg


= 17,2520 J/s = 0,01725 kW = 0,023 hp
Bila efisiensi pompa = 80%, maka
P

0,023 hp
= 0,029 hp
0,80

Digunakan pompa standard 1/20 hp

Dengan perhitungan seperti di atas, maka diperoleh daya pompa sebagai berikut:
Tabel C.19 Data Pompa
Nama Alat

Kode

Laju massa

Daya (hp)

(kg/jam)
Pompa Culture Tank

J-107

853,5968

1/20

Pompa Fermentor

J-109

904,7743

1/20

Pompa Tangki Mixer II

J-202

530,8010

1/20

Pompa Tangki Koagulasi

J-204

1411,7230

1/20

Pompa Bak Penampung Filter

J-208

1375,2855

1/20

Pompa Evaporator I

J-210

359,8169

1/20

Pompa Tangki Asam Sulfat

J-302

52,8089

1/20

Pompa Tangki Mixer III

J-304

76,2857

1/20

Pompa Tangki Acidifier

J-306

4336,1025

1/10

Pompa Bak Penampung Filtrat J-310

359,8169

1/20

J-312

132,9699

1/20

Pompa Tangki Larutan NaOH J-402

84,2143

1/20

Press I

Filter Press II
Pompa Evaporator II

50%
Pompa Reaktor Natrium Laktat

J-404

217,2453

1/20

Pompa Tangki Mixer IV

J-406

228,3105

1/20

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
D.1

Screening (SC-01)
Fungsi

: Menyaring partikel-partikel padat yang besar.

Jenis

: Bar screen

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi

: Stainless steel
2m

20 mm
2m

20 mm

Gambar D.1 Sketsa Sebagian Bar Screen (dilihat dari atas)


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30 oC

Densitas air ()

= 995,5 kg/m3

Laju alir massa (F)

= 2778,3654 kg/jam

Laju alir volumetrik (Q)

(Geankoplis, 2003)

2778,3654 kg/jam
= 0,00077 m3/s
3
995,5 kg/m 3600 s/jam

Dari Tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater,


Sincero, 2002
Ukuran bar :
lebar bar = 5 mm ; tebal bar = 20 mm ; bar clear spacing = 20 mm ; slope =
30o
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen

= 2m

Lebar screen

= 2m

Misalkan, jumlah bar = x

Maka,

20x + 20 (x + 1) = 2000

Universitas Sumatera Utara

40x = 1980
x = 49,5 50 buah
Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2040000 mm2 = 2,04 m2
Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,6
dan 30 % screen tersumbat.
Head loss (h)

Q2
2

2 g Cd A 2

0,000772
2
2
2 9,80,6 2,04

= 2,06810-8 m dari air

D.2

Pompa Screening (PU-01)


Fungsi

: Memompa air dari sungai menuju Water Reservoir


(V-01)

Jenis

: Centrifugal pump

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Commercial steel

V-01
SC-01

PU-01

Gambar D.2 Sketsa pompa PU-01 (dilihat dari samping)

Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 2778,3654kg/jam

= 62,1474 lbm/s

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1470 lbm/ft3 (Geankkoplis, 2003)

Viskositas air ()

= 0,8007 cP

Laju alir volumetrik (Q)

= 0,0005 lbm/ft.s (Geankoplis,2003)

1,7104 lb m /s
62,1474 lb m /ft 3

= 0,0274 ft3/s

Desain pompa pada aliran turbulen :


Di,opt = 3,9 Q 0,45 0,13

(Peter at, al, 2004)

Universitas Sumatera Utara

= 3,9 (0,0274 ft3/s )0,45 ( 62,1474 lbm/ft3)0,13


= 1,3245 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,2003, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal

: 1 in

Schedule number

: 40

Diameter Dalam (ID)

: 1,38 in = 0,115 ft = 0,0351 m

Diameter Luar (OD)

: 1,66 in = 0,1383 ft

Inside sectional area

: 0,0687 ft2

Kecepatan linear, v = Q/A

0,0274 ft 3 /s
=
= 2,6325 ft/s
0,0104 ft 2

Bilangan Reynold : NRe

vD

(62,1474 lb m /ft 3 )(2,6325 ft/s)(0,115ft)


=
0,0005 lb m /ft.s
= 34965,8727 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 34965,8727 dan /D =
maka harga f = 0,007

0,00015 ft
= 0,0013
0,115 ft
(Peters et al, 2004)

Friction Loss
1. Contraction loss pada keluaran tangki

A v2
h c 0,55 1 1
A 2 2 gc
= 0,55 1 0

(Geankoplis, 2003)

2,63252
0,0592 ft.lbf/lbm
2 132,17

2. Friction pada pipa lurus


Panjang pipa lurus = 20 m = 65,616 ft

L v 2
Ff = 4f
2Dgc

(Geankoplis, 2003)

65,616.2,6325
= 4 (0,007)
2 0,115(32,174)
2

Universitas Sumatera Utara

= 0,1615 ft lbf/lbm
3. Friction pada 2 buah elbow 90o
hf = n.kf

v2
2 gc

= 2.(0,75)

(Geankoplis, 2003)

2,63252
2 32,174

= 0,2154 ft lbf/lbm
4. Friction pada 1 buah check valve
hf = n.kf

v2
2 gc

= 1.(2)

(Geankoplis, 2003)

2,63252
2 32,174

= 0,17206ft lbf/lbm
5. Expansion loss pada tank entrance
2

A v2
hex=kex 1 1
A2 2 gc

(Geankoplis, 2003)

(2,6325) 2
=1
2.(32,174)
= 0,1077 ft.lbf/lbm
Sehingga total frictional loss, F:
F = 2,2644 ft.lbf/lbm
Energi mekanik yang diterima fluida, -Ws:
-Ws =

(Geankoplis, 2003)

Dimana:
diameter pipa konstan, v1 = v2
selisih tinggi pipa, z2 z1 = 10 m = 32,808 ft
tekanan konstan, p2 = p1
Sehingga,
-Ws =

1
(0) 32,808 0 2,2644
2

Ws = -35,0724 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara

Energi pompa, Wp:


Ws = -.Wp

(Geankoplis, 2003)

Bila efisiensi pompa 80%, maka:


Wp =

- 35,0724
= 43,8406 ft.lbf/lbm
0,8

Daya pompa, P:
P = m.Wp

(Geankoplis, 2003)

Laju alir massa, m = 1,7015 lbm/s


Sehingga daya pompa adalah:
P = (1,7015 lbm/s 44,2617 ft.lbf/lbm) / 550
= 0,1356 hp
Maka daya pompa yang digunakan adalah hp.
Dengan perhitungan seperti di atas, maka diperoleh daya pompa sebagai berikut:
Tabel D.1 Data Pompa Utilitas
Nama Alat
Pompa water reservoir
Pompa bak sedimentasi
Pompa Alum
Pompa Soda Abu
Pompa Tangki Penampung
Pompa Filtrasi
Pompa Tangki Air I
Pompa Asam Sulfat
Pompa cation exchanger
Pompa NaOH
Pompa anion exchanger
Pompa Deaerator
Pompa Tangki air II
Pompa Water Cooling Tower
Pompa tangki air III
Pompa Kaporit
Pompa Air Domestik
Pompa Air proses
Pompa tangki bahan bakar I
Pompa tangki bahan bakar II
D.3

Kode
PU-02
PU-03
PU-04
PU-05
PU-06
PU-07
PU-08
PU-09
PU-10
PU-11
PU-12
PU-13
PU-14
PU-15
PU-16
PU-17
PU-18
PU-19
PU-20
PU-21

Laju massa
(kg/jam)
2778,3654
2778,3654
0,1389
0,0750
2778,3654
2778,3654
419,1840
0,0087
419,1840
0,0316
419,1840
2095,9201
211,5299
2760,6800
989,8719
0,0028
989,8719
1157,7796
17,2076
9,4902

Daya (hp)
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/10
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20
1/20

Water Reservoir (V-01)


Fungsi

: Tempat penampungan air sementara

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Bahan kontruksi

: Beton kedap air

546

V-01

L1
P1

Gambar D.3 Sketsa Water Reservoir


Kondisi operasi :
Temperatur

= 30 oC

Densitas air ()

= 995,5 kg/m3

Laju alir massa (F)

= 2778,3654 kg/jam

Lama penampungan

= 24 jam

Faktor keamanan (fk)

= 20%

(Geankoplis, 2003)

Sehingga:
= 24 jam 2778,3654 kg/jam / 995,5 kg/m3

Volume air (V)

= 66,9822 m3
= (1+0,2) 67,3341 m3

Volume bak

= 80,3786 m3
Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang dengan ketentuan
Panjang bak (P)

= 2 lebar bak (L)

Tinggi bak (T)

= lebar bak (L)

Perhitungan ukuran bak :


Volume bak

= PLT
= (2L) (L) (L)

80,3786 m3

= 2 L3
L

= (80,3786/2)1/3

= 3,4253 m

Sehingga, dari ukuran tinggi bak (T) didapat dimensi lainnya sebagai berikut:
P

= 2L

Universitas Sumatera Utara

= 2 3,4253
P

= 6,8507 m

= L
= 3,4253 m

D.4

Bak Sedimentasi (V-02)

Fungsi

: untuk mengendapkan partikel-partikel padatan kecil yang tidak


tersaring dan terikut dengan air.

Jumlah

:1

Jenis

: beton kedap air

Data :
Kondisi operasi

= 30 oC

: suhu
tekanan

waktu tinggal

= 1 atm

: 24 jam

Laju massa air : F = 2778,3654 kg/jam


Densitas air

: = 995,50 kg/m3

= 1,7015 lbm/detik
= 62,1477 lbm/ft3 (Geankoplis, 2003)

= 24 jam 2778,3654 kg/jam / 995,5 kg/m3

Volume air (V)

= 66,9822 m3
= (1+0,2) 67,3341 m3

Volume bak

= 80,3786 m3

Desain Perancangan :
Bak dibuat persegi panjang dengan ketentuan
Panjang bak (P)

= 2 lebar bak (L)

Tinggi bak (T)

= lebar bak (L)

Perhitungan ukuran bak :


Volume bak

= PLT
= (2L) (L) (L)

80,3786 m3

= 2 L3
L

= (80,3786/2)1/3

= 3,4253 m

Sehingga, dari ukuran tinggi bak (T) didapat dimensi lainnya sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

= 2L
= 2 3,4253

= 6,8507 m

= L
= 3,4253 m

D.5 Tangki Pelarutan Alum (V-03)


Fungsi

: Membuat larutan alum Al2(SO4)3

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1,01325 bar = 1,01325 kPa

Al2(SO4)3 yang digunakan

= 50 ppm

Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat)


Laju massa Al2(SO4)3 (F)

= 0,1389 kg/jam

Densitas Al2(SO4)3 30 ()

= 1363 kg/m3 = 85,090216 lbm/ft3

Viskositas Al2(SO4)3 30 () = 6,7210-4 lbm/ft s = 1 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1999)

(Othmer, 1998)

= 60 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,1389 kg/jam 60 hari 24 jam/hari


= 0,4892 m3
0,3 1363 kg/m 3

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,4892 m3 = 0,5871 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs

Universitas Sumatera Utara

Vt =
0,5871 =

3
D3
8

3
D3
8

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,7929 m = 31,2181 in

H
Ht = Hs = s D = 1,1894 m = 46,8272 in
D

3. Tebal shell tangki


Tinggi cairan dalam tangki, h =

0,4892 m3
1,1894 m = 0,9912 m
0,5871 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1363 kg/m3 9,8 m/det2 0,9912 m = 13,2395 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 13,2395 kPa = 114,5645 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (114,5645 kPa) = 137,4775 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in/tahun

(Peters et al, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(137,4775 kPa) (31,2181 in)

10 (0,0125 in/tahun)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(137,4775 kPa)
0,1537 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,7929 m = 0,2643 m

Universitas Sumatera Utara

E/Da = 1

; E = 0,2643 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,2643 m = 0,0661 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,2643 m = 0,0528 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,7929 m = 0,0676 m

di mana : Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik

N (Da)2 1363(1)(0,2643) 2

95222
Bilangan Reynold, NRe =

10- 3
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N3 Da

(Geankoplis, 2003)

Np = 5

(Geankoplis, 2003)

untuk NRe = 95222

P 51 0,2643 1363
3

= 8,7916 watt = 0,0118 hp

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,0118 hp
Digunakan daya motor standar 1/4 hp

D.6

Tangki Pelarutan Soda Abu (V-04)

Fungsi

: Membuat larutan soda abu Na2CO3

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

Na2CO3 yang digunakan

= 27 ppm

Na2CO3 yang digunakan berupa larutan 30 ( berat)

Universitas Sumatera Utara

Laju massa Na2CO3 (F)

= 0,0750 kg/jam

Densitas Na2CO3 30 ()

= 1327 kg/m3 = 82,8428 lbm/ft3

Viskositas Na2CO3 30 ()

= 3,6910-4 lbm/ft s = 0,549 cP (Othmer, 1998)

Kebutuhan perancangan

= 60 hari

(Perry, 1999)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,0750 kg/jam 60 hari 24 jam/hari


= 0,2713 m3
3
0,3 1327 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,2713 m3 = 0,3256 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,3256 = D 3
8

Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,6515 m = 25,6495 in

H
Ht = Hs = s D = 0,9772 m = 38,4743 in
D

3. Tebal shell tangki


Tinggi cairan dalam tangki, h =

0,2713 m3
0,979 m = 0,8144 m
0,3256 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1327 kg/m3 9,8 m/det2 0,8144 m = 10,5906 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 10,5906 kPa = 111,9156 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (111,9156 kPa) = 134,2987 kPa

Universitas Sumatera Utara

Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(134,2987 kPa) (25,6495 in)

10 (0,0125 in )
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(134,2987 kPa)
0,1479 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 1997), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,6515 m = 0,2172 m

E/Da = 1

; E = 0,2172 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,2172 m = 0,0543 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,2172 m = 0,0434 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,6515 m = 0,0544 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1327(1)(0,2172) 2

113995
10-3

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N3 Da

(Geankoplis, 2003)

Np = 5

(Geankoplis, 2003)

untuk NRe = 113995

Universitas Sumatera Utara

P 51 0,2172 1327
3

= 3,2048 watt = 0,0043 hp

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,0054 hp
Digunakan daya motor standar 1/20 hp

D.7

Clarifier (V-05)

Fungsi

: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena


penambahan alum dan soda abu

Jenis

: External Solid Recirculation Clarifier

Jumlah

: 1 unit

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Data :
Laju massa air (F1)

= 2778,3654 kg/jam

Laju massa Al2(SO4)3 (F2)

= 0,1389 kg/jam

Laju massa Na2CO3 (F3)

= 0,0750 kg/jam

Laju massa total, m

= 2778,5793 kg/jam = 0,7718 kg/s

Densitas Al2(SO4)3

= 2710 kg/m3

(Perry, 1999)

Densitas Na2CO3

= 2533 kg/m3

(Perry, 1999)

Densitas air

= 995,50 kg/m3

(Geankoplis,2003)

Reaksi koagulasi :
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Diameter dan tinggi clarifier
Dari Metcalf, 1991, untuk clarifier tipe upflow diperoleh :
Kedalaman air = 3-10 m
Settling time

= 1-3 jam

Dipilih : kedalaman air (h) = 3 m, waktu pengendapan = 2,5 jam


Diameter dan Tinggi clarifier
Densitas larutan,

Volume cairan, V =

2778,5793
= 995,5478 kg/m3
2778,5793 0,1396 0,0754

995,50
2710
2533
2778,5793 kg/jam 2,5 jam
6,9775 m3
3
995,5478 kg/m

Universitas Sumatera Utara

Faktor kelonggaran

= 20%

Volume clarifier

= 1,2 x 6,9775 m3 = 8,3730 m3

a.

Diameter dan tinggi clarifier

Hs

Volume silinder clarifier (Vs) = Vs =

(Brownell & Young,

1959)
Perbandingan tinggi silinder dengan diameter tangki (Hs : D) = 4:3
Vs =

Volume alas clarifier kerucut (Vc)


D
Hc

Vs =

........................................................................ (Perry, 1999)

Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter kerucut (Hc : D) = 1:2


Vc =

............................................................................... (Perry, 1999)

Volume clarifier (V)


V = Vs + V e =
8,3730 m3 = 1,926 D3
D
b.

= 1,9227 m = 75,695 ft

; Hs = (4/3) D = 2,568 m

Diameter dan tinggi kerucut

Universitas Sumatera Utara

Perbandingan tinggi kerucut dengan diameter clarifier (Hh : D) = 1: 2


Diameter tutup = diameter tangki = 1,9227 m
1,9227 m
Tinggi tutup =
= 0,9613 m
2

Tinggi total clarifier = 3,5248 m

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x h
= 995,5478 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,5248 m
= 29,2691 kPa
Tekanan udara, Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 29,2691 kPa + 101,325 kPa = 130,5941 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %
Maka, Pdesign = (1,2) (130,5941 kPa) = 156,7129 kPa
Joint efficiency = 0,8

(Brownell & Young,1959)

Allowable stress = 13600 psia = 93768,6956 kPa


Faktor korosi

= 0,0125 in

Umur alat

= 10 tahun

(Brownell & Young,1959)


(Peters et al., 2004)

Tebal shell tangki:

PD
nc
2SE 1,2P
(156,7129 kPa) (75,695in)

+ 0,012510
2(120658,25 kPa)(0,8) 1,2(156,7129 kPa)
0,2043 in

Maka tebal shell standar yang dibutuhkan

c.

= 1/4 in

Daya Pengaduk
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 ............................................................................... (Ulrich, 1984)
Dimana :
P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga,

Universitas Sumatera Utara

P = 0,006 x (1,926)2 = 0,02225 kW = 0,0298 hp


Bila efisiensi motor = 60%, maka :
P

0,0298 hp
0,049 hp
0,6

Maka dipilih motor dengan daya 1/4 hp.

D.12

Tangki Penampung (V-06)

Fungsi

: Menampung air dari clarifier (V-05)

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Laju massa air (F)

= 2778,3654 kg/jam

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1477 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 3 jam

(Geankoplis, 2003)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

2778,3654 kg/jam 3 jam


= 8,3728 m3
3
995,50 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 8,3728 m3 = 10,0473 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
5
D3
16
5
10,0473 =
D3
16

Vt =

Maka, diameter tangki

D = 2,1715 m = 85,4914 in

Universitas Sumatera Utara

H
Ht = Hs = s D = 2,7143 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

8,3728 m3
2,7143 m = 2,2619 m
10,0473 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 2,2619 = 22,07 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 22,07 kPa = 123,39 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (123,39 kPa) = 148,071 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al., 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(148,071 kPa) (85,4914)

10 (0,0125 in )
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(148,071 kPa)
0,2095 in

Tebal shell standar yang digunakan = in


D.13

(Brownell, 1959)

Tangki Filtrasi (V-07)

Fungsi

: Menyaring endapan (flok-flok) yang masih terikut dengan air


yang keluar dari Clarifier (V-05)

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Laju massa air (F)

= 2778,3654 kg/jam

Universitas Sumatera Utara

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1477 lbm/ft3

(Geankoplis, 2003)

Tangki Filtrasi dirancang untuk penampungan 1 jam operasi.


Direncanakan Volume bahan penyaring = 1/3 Volume tangki
= 20

Faktor keamanan
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, Va

2778,3654 kg/jam 1 jam


= 2,7909 m3
3
995,50 kg/m

Volume tangki = 1,2 2,7909 m3 = 3,7212 m3

a. Diameter tangki

Volume silinder tangki (Vs)

Vs =
Hs

.....................................................................................

Perbandingan tinggi silinder dengan diameter


tangki (Hs : D) = 4 : 3

Vs =

Volume ellipsoidal (Ve)

He

Perbandingan tinggi ellipsoidal dengan diameter tangki (He : D) = 1:4


Ve =

................................................................................ (Perry, 1999)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2Ve =
3,7212 m3 = 1,308997 D3
D

= 1,4166 m = 55,7718 in

Universitas Sumatera Utara

Hs = (4/3) x D = 0,3542 m
b. Diameter ellipsoidal = diameter tangki = 1,4166 m
1,4166 m
Tinggi tutup =
= 0,3542 m
4

Tinggi total tangki = 1,4166 + (2 x 0,3542 m) = 2,5971 m


Tinggi penyaring = 1/4 x 2,5971 m = 0,6493 m
Tinggi air dalam tangki = 3/4 2,5971 m = 1,9478 m
c. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 1,9478 = 19,0029 kPa
Tekanan operasi : Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 19,0029 kPa = 120,3279 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (120,3279 kPa) = 144,3934 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al., 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(144,4333kPa) (55,7718 in)

10 (0,0125 in )
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(144,4333 kPa)
0,1788 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

D.16

(Brownell, 1959)

Tangki Air (V-08)

Fungsi

: Menampung air untuk didistribusikan

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :

Universitas Sumatera Utara

Temperatur

= 30oC

Laju massa air (F)

= 2778,3654 kg/jam

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1477 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 3 jam

(Geankoplis, 2003)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

2778,3654 kg/jam 3 jam


= 8,3728 m3
3
995,50 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 8,3728 m3 = 10,0473 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
5
D3
16
5
10,0473 =
D3
16

Vt =

Maka, diameter tangki

D = 2,1714 m = 85,491 in

H
Ht = Hs = s D = 2,7144 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

8,3728 m3
2,1714 m = 2,2619 m
10,0473 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 2,2619 = 22,0765 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 22,0765 kPa = 123,3925 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (123,3925 kPa) = 148,0710 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Universitas Sumatera Utara

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al., 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(148,0710 kPa) (85,491)

10 (0,0125 in )
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(148,0710 kPa)
0,2096 in

(Brownell, 1959)

Tebal shell standar yang digunakan = in

D.18

Tangki Pelarutan Asam Sulfat (V-09)


Fungsi

: Membuat larutan asam sulfat H2SO4

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Low-alloy steel SA-353

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

H2SO4 yang digunakan berupa larutan 5 ( berat)


Laju massa H2SO4 (F)

= 0,0087 kg/jam

Densitas H2SO4 5 ()

= 1028,86 kg/m3 = 66,2801 lbm/ft3

Viskositas H2SO4 5 () = 3,5 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1999)
(Othmer, 1998)

= 30 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,0087 kg/jam 30 hari 24 jam/hari


= 0,1215 m3
3
0,05 1028,86 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,1215 m3 = 0,1458 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :

Universitas Sumatera Utara

Tinggi tangki : diameter tangki

Hs : D = 3 : 2

Volume tangki (Vt)


Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,1458 = D 3
8

Vt =

Maka, diameter tangki


tinggi tangki

D = 0,4985 m = 19,624 in

H
Ht = Hs = s
D

D = 0,7477 m

3. Tebal shell tangki

0,1215 m3
Tinggi cairan dalam tangki, h =
0,7477 m = 0,6230 m
0,1458 m3
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1028,86 kg/m3 9,8 m/det2 0,6230 = 6,2824 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 6,2824 kPa = 107,6074 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (107,6074 kPa) = 129,1288 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 22500 psia = 155132,0331 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al., 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(129,1288 kPa) (19,624)

10 (0,0125 in )
2(155131,0331 kPa)(0,8) 1,2(129,1288 kPa)
0,1352 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Universitas Sumatera Utara

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :


Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,4985 = 0,1662 m

E/Da = 1

; E = 0,1662 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,1662 = 0,0415 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,1662 = 0,0332 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,4985 = 0,0415 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1028,86(2)(0,1662) 2
16231
3,5

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N 3 Da

(Geankoplis, 2003)

Np = 5 untuk NRe = 16231

(Geankoplis, 2003)

P 52 0,1646 1028,86 = 5,2115 watt = 0,007 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,0087 hp
Digunakan daya motor standar 1/4 hp

D.19

Cation Exchanger (V-10)

Fungsi

: Mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :

Universitas Sumatera Utara

Temperatur

= 30oC

Laju massa air (F)

= 419,1840 kg/jam

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,0670 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

(Geankoplis, 2003)

Ukuran Cation Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh :
- Diameter penukar kation

= 2 ft = 0,6096 m

- Luas penampang penukar kation

= 3,14 ft2

Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin

= 2,5 ft = 0,76201 m

Tinggi silinder = 1,2 2,5 ft = 3 ft = 0,9144 m


Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m = 2 ft = 24,0002 in
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4
Tinggi tutup

= 0,6096 m= 0,1524 m

Tinggi cation exchanger = 0,9144 + 2 (0,1524) = 4 ft = 1,2192 m


Tebal dinding tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 0,76201 = 7,4341 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 7,4341 kPa = 108,7591 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,7591 kPa) = 130,5109 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6596 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al., 2004)

Umur alat : n = 10 tahun

Tebal shell tangki :

Universitas Sumatera Utara

PD
nC
2SE 1,2P
(130,51090 kPa) (24,0002)

10 (0,0125 in)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(130,51090 kPa)
0,1459 in

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

D.20

(Brownell, 1959)

Tangki Pelarutan NaOH (V-11)

Fungsi

: Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH)

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

NaOH yang digunakan berupa larutan 4 ( berat)


Laju massa NaOH (F)

= 0,03161 kg/jam

Densitas NaOH 4 ()

= 1039,76 kg/m3 = 94,7662 lbm/ft3

Viskositas NaOH 4 ()

= 0,00043 lbm/ft s = 0,64 cP

Kebutuhan perancangan

= 30 hari

(Perry, 1999)
(Othmer, 1998)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,03161 kg/jam 30 hari 24 jam/hari


= 0,5471 m3
3
0,04 1039,76 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,5471 m3 = 0,6566 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
Vt =

3
D3
8

Universitas Sumatera Utara

0,6566 =

3
D3
8

Maka, diameter tangki

D = 0,8231 m = 2,7003 ft = 32,405 in

H
Ht = Hs = s D = 1,2346 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

0,5471 m3
1,2346 m = 1,0192 m
06566 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1039,76 kg/m3 9,8 m/det2 1,0192 = 10,4835 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 10,4835 kPa = 111,81 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (111,71 kPa) = 134,052 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(134,052 kPa) (32,1)

10 (0,0125 in)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(134,052 kPa)
0,1540 in

Tebal standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :

Universitas Sumatera Utara

Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,8231 = 0,2744 m

E/Da = 1

; E = 0,2744 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,2744 = 0,0686 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,2744 = 0,0549 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,8231 = 0,074 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da) 2

1039,76(1)(0,2744) 2
122290
0,00064

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N3 Da
5

(Geankoplis, 2003)

Np = 5 untuk NRe = 12001

(Geankoplis, 2003)

P 50,4 0,2744 1039,76 = 8,0817 watt = 0,0135 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 0,0135 hp
Digunakan daya motor standar 1/4 hp

D.21

Anion Exchanger (V-12)

Fungsi

: Mengikat anion yang terdapat di dalam air

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Universitas Sumatera Utara

Laju massa air (F)

= 419,1840 kg/jam

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1477 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 1 jam

(Geankoplis, 2003)

Ukuran Anion Exchanger


Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, 1988 diperoleh :
- Diameter penukar kation

= 3 ft 6 in = 1,0668114 m

- Luas penampang penukar kation

= 9,62 ft2

Faktor keamanan : 20 %
Tinggi resin

= 2,5 ft = 0,76201 m

Tinggi silinder = 1,2 2,5 ft = 3 ft = 0,91441 m


Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m = 2 ft
Direncanakan rasio Tinggi tutup : Diameter tangki = 1 : 4
Tinggi tutup

= 0,6096 m= 0,152 m

Tinggi anion exchanger = 0,91441 + 2 (0,152) = 4 ft = 1,219 m


Tebal dinding tangki
Tekanan hidrostatik :
P = g h = 996,24 kg/m3 9,8 m/det2 0,76201 = 7,4341 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 7,4341 kPa = 108,759 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (108,76461 kPa) = 130,759 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 17500 psia = 120658,248 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125in

(Peters, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(130,759 kPa) (42,00037)

10 (0,0125 in )
2(120658,248 kPa)(0,8) 1,2(130,759 kPa)
0,1412 in

Universitas Sumatera Utara

Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in

D.22

(Brownell, 1959)

Deaerator (V-13)

Fungsi

: Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air

Bentuk

: Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 3 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 90oC

Laju massa air (F)

= 2095,9201 kg/jam / 3 unit = 698,6400 kg/jam

Densitas air ()

= 963,1 kg/m3

Kebutuhan perancangan

= 24 jam

(Geankoplis, 2003)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

698,6400 kg/jam 24 jam


= 17,4098 m3
3
963,1 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 17,4098 m3 = 20,8917 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan :
Tinggi shell tangki : diameter tangki

; Hs : D = 3 : 1

Tinggi tutup tangki : diameter tangki

; Hh : D = 1 : 4

Volume shell tangki (Vs)


Vs = D2 Hs =

3
D3
4

Volume tutup tangki (Vh) elipsoidal


Vh =

3
D
24

(Brownell,1959)

Volume tangki (V)


V = Vs + 2 Vh

Universitas Sumatera Utara

20,8917 m3 =

5
D3
6

Maka, diameter tangki

D = 1,9987 m = 6,5573 ft

tinggi shell tangki

H
Hs = s D = 5,996 m
D

tinggi tutup tangki

H
Hh = h D = 0,4997 m
D

tinggi tangki

Ht = Hs + 2 Hh = 6,9954 m

3. Tebal shell tangki


Tinggi cairan dalam tangki, h =

17,4098 m3
6,9954 m = 5,8295 m
20,8917 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 963,1 kg/m3 9,8 m/det2 5,8295 = 55,0207 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 55,0207 kPa = 156,3457 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (156,3457 kPa) = 187,6149 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(187,6149 kPa) (78,6878)

10 (0,0125in)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(187,6149 kPa)
0,2270 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

D.23

(Brownell, 1959)

Ketel Uap (V-14)

Fungsi

: Menyediakan uap untuk keperluan proses

Jenis

: Ketel pipa api

Universitas Sumatera Utara

Bahan konstruksi : Carbon steel


Jumlah

: 1 unit

Data :
H = jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 90oC menjadi 110oC
= 2691,5 kJ/kg 461,3 = 2230,2 kJ/kg = 1005,5890 Btu/lbm
Total kebutuhan uap (W) = 2095,92 kg/jam = 4620,7369 lbm/jam

Daya Ketel Uap


34,5 P 970,3
H

(Caplan, 1980)

dimana: P = daya ketel uap (hp)


W = kebutuhan uap (lbm/jam)
H = kalor steam (Btu/lbm)

4620,7369 1005,5890
= 132,3489 hp
34,5 970,3

Jumlah Tube
Luas permukaan perpindahan panas, A = P 10 ft2/hp
= 132,3489 hp 10 ft2/hp = 1323,4886 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube, L = 25 ft
- Diameter tube, 1 in
- Luas permukaan pipa, a = 0,3925 ft2/ft

(Kern, 1965)

Jumlah tube

Nt

A
1323,4886

= 134,8778 135 buah


'
La
25 0,3925

D.30

Water Cooling Tower (V-15)

Fungsi

: Mendinginkan air dari temperatur 57oC menjadi 30oC

Jenis

: Mechanical draft cooling tower

Bahan konstruksi : Carbon steel


Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2)

= 57 C = 134,6 F

Universitas Sumatera Utara

Suhu air keluar menara (TL1)

= 25C = 77 F

Suhu udara (TG1)

= 34 C = 93,2F

Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh suhu wet bulb, Tw = 143,6F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,0325 kg uap air/kg udara kering
Dari Gambar 12-4 Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 5 gal/ft2menit
Densitas air (57C)

= 984,716 kg/m3

Laju massa air pendingin

= 2760,6801 kg/jam

Laju volumetrik air pendingin = 2760,6801 / 984,716 = 2,7732 m3/jam


Kapasitas air, Q = 2,7732 m3/jam 264,17 gal/m3 / (60 menit/jam)
= 12,2097 gal/menit
Faktor keamanan : 20 %
Luas menara, A = 1,2 (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 (12,2097 gal/menit) / (5 gal/ft2 menit)
= 2,9303 ft2
Laju alir air tiap satuan luas (L) =

(2760,6801 kg/jam).(1 jam).(3,2808 ft)2


(3,2948 ft 2 ).(3600 s).(1m2 )

= 2,8168 kg/s m2
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Laju alir gas tiap satuan luas (G) = 3,3802 kg/s m2

Tinggi menara :
Dari Persamaan 9.3-8 Geankoplis, 2003:
Hy1 = (1,005 + 1,88 0,0325).103 (34 0) + 2,501 106 (0,0325)
Hy1 = 117529,9 J/kg
Dari Persamaan 10.5-2, Geankoplis, 2003:
3,3464 (Hy2 117529,9) = 2,7887 (4,187.103).(57-34)
Hy2 = 211737,4 J/kg

Universitas Sumatera Utara

Gambar L.D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Hy

Ketinggian menara, z =

2
G
dHy
MkG a Hy1 Hy * Hy

(Geankoplis, 2003)

Tabel L.D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin


Hy*
122,3
199,15
348,9676
476,8833

Hy
117,5299
158,4897
199,4495
211,7374

1/(Hy*-Hy)
0,2096
0,0246
0,0066
0,0037

Gambar L.D.3 Kurva Hy terhadap 1/(Hy* Hy)

Universitas Sumatera Utara

Hy 2

Luas daerah di bawah kurva dari pada Gambar L.D.3 ;

Hy1

dHy
= 5,1027
Hy * Hy

Estimasi kG.a = 6,06 10-7 kg.mol /s.m3 (Geankoplis, 2003).


Tinggi menara , Z =

0,935,1027
29 6,06 10 7 101300

Diambil performance menara 90 %, maka dari Gambar 12-15 Perry, 2003,


diperoleh tenaga kipas 0,03 Hp/ft2.
Daya menara = 0,03 Hp/ft2 3,2948 ft2 = 0,088 hp
Digunakan daya standar 0,1 hp

D.24

Tangki Pelarutan Kaporit (V-16)


Fungsi

: Membuat larutan kaporit Ca(ClO)2

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-212, Grade C

Jenis sambungan

: Double welded butt joints

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Tekanan

= 1 atm

Ca(ClO)2 yang digunakan

= 2 ppm

Laju massa Ca(ClO)2 (F)

= 0,00283 kg/jam

Densitas Ca(ClO)2 70 ()

= 1272 kg/m3 = 79,4088 lbm/ft3

Viskositas Ca(ClO)2 70 () = 0,00067 lbm/ft s = 1 cP


Kebutuhan perancangan

(Perry, 1999)
(Othmer, 1998)

= 90 hari

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vlarutan =

0,00283 kg/jam 90 hari 24 jam/hari


= 0,0048 m3
3
1272 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0048 m3 = 0,00576 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 3 : 2
Volume tangki (Vt)

Universitas Sumatera Utara

Vt = D2 Hs
3
D3
8
3
0,00576 = D 3
8

Vt =

Maka, diameter tangki

D = 0,1698 m = 6,6844 in

H
Ht = Hs = s D = 0,2547 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

0,0048 m3
0,2547 m = 0,2122 m
0,00576 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 1272 kg/m3 9,8 m/det2 0,2122 = 2,6456 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 2,6456 kPa = 103,9706 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (103,9706 kPa) = 124,7647 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al, 2004)

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(124,7467 kPa) (6,6844 in)

10 (0,0125 in)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(124,7467 kPa)
0,1306 in

Tebal standar yang digunakan = 3/16 in

(Brownell, 1959)

Perancangan Sistem Pengaduk


Jenis pengaduk

: flat 6 blade turbin impeller

Jumlah baffle

: 4 buah

Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :

Universitas Sumatera Utara

Da/Dt = 1/3

; Da = 1/3 0,1698 m = 0,0566 m

E/Da = 1

; E = 0,0566 m

L/Da = 1/4

; L = 1/4 0,0566 m = 0,0142 m

W/Da = 1/5

; W = 1/5 0,0566 m = 0,0113 m

J/Dt = 1/12

; J = 1/12 0,1698 m = 0,0142 m

dimana :

Dt = D = diameter tangki (m)


Da = Diameter impeller (m)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (m)
L = panjang blade pada turbin (m)
W = lebar blade pada turbin (m)
J = lebar baffle (m)

Kecepatan pengadukan, N = 2,5 putaran/detik


Bilangan Reynold,
NRe =

N ( Da)2

1272(2,5)(0,0566)2

10185,5
10-3

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan daya pengaduk menggunakan rumus:
P Np N 3 Da
5

(Geankoplis, 2003)

Np = 5 untuk NRe = 10185,5

(Geankoplis, 2003)

P 52,5 0,0566 1276 = 0,0577 watt = 7,7.10-5 hp


3

Efisiensi motor = 80 %
Daya motor = 9,7.10-5 hp
Digunakan daya motor standar hp

D.25

Tangki Utilitas (V-17)

Fungsi

: Menampung air untuk didistribusikan untuk kebutuhan domestik

Bentuk

: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade C


Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi :
Temperatur

= 30oC

Universitas Sumatera Utara

Laju massa air (F)

= 989,8719 kg/jam

Densitas air ()

= 995,50 kg/m3 = 62,1477 lbm/ft3

Kebutuhan perancangan

= 24 jam

(Geankoplis, 2003)

Perhitungan ukuran tangki :


1. Volume tangki
Vair =

989,8719 kg/jam 24 jam


= 23,8466 m3
3
995,50 kg/m

Faktor kelonggaran : 20 %
Volume tangki, Vt = 1,2 23,8466 m3 = 28,6159 m3
2. Diameter dan tinggi tangki
Direncanakan : Tinggi tangki : diameter tangki Hs : D = 5 : 4
Volume tangki (Vt)
Vt = D2 Hs
5
D3
16
5
28,6159 =
D3
16

Vt =

D = 3,0781 m

Maka, diameter tangki

H
Ht = Hs = s D = 3,8476 m
D

tinggi tangki
3. Tebal shell tangki
Tinggi cairan dalam tangki, h =

23,8466 m3
3,8476 m = 3,2063 m
28,6159 m3

Tekanan hidrostatik :
P = g h = 995,50 kg/m3 9,8 m/det2 3,2063 = 31,3036 kPa
Tekanan operasi :
Poperasi = 1 atm = 101,325 kPa
Ptotal = 101,325 kPa + 31,3036 kPa = 132,6286 kPa
Faktor keamanan : 20 %
Pdesign = (1,2) (132,6286 kPa) = 159,1544 kPa
Joint efficiency : E = 0,8

(Brownell, 1959)

Allowable stress : S = 13600 psia = 93768,6956 kPa

(Brownell, 1959)

Faktor korosi : C = 0,0125 in

(Peters et al, 2004)

Universitas Sumatera Utara

Umur alat : n = 10 tahun


Tebal shell tangki :

PD
nC
2SE 1,2P
(159,1544 kPa) (3,0781)

10 (0,0125 in)
2(93768,6956 kPa)(0,8) 1,2(159,1544 kPa)
0,2537 in

Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in

(Brownell, 1959)

D.26 Tangki Bahan Bakar (TB)


Fungsi

: Menyimpan bahan bakar Solar

Bentuk

: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan konstruksi

: Carbon steel SA-283, grade C

Jumlah

: 1 unit

Kondisi operasi

: Temperatur 30C dan tekanan 1 atm

Laju volume solar

= 29,5015 liter/jam

Densitas solar

= 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3

(Bab VII)
(Perry, 1999)

Kebutuhan perancangan = 7 hari


Perhitungan Ukuran Tangki :
Volume solar (Va) = 29,5015 L/jam 7 hari 24 jam/hari
= 4956,2538 L = 4,9563 m3
volume tangki, Vt = 1,2 4,9563 m3 = 5,9475 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2
1
D 2 H
4
1
5,9475 m3 D 2 2D
4
3
5,9475 m 1,5708 D3
V

D = 1,0823 m = 43,7953 in;

H = 2,1647 m

Diameter tangki = diameter tutup = 1,0823 m


Tinggi tutup : diameter tutup = 1 : 6
Tinggi tutup = 1/6 x 1,0823 m = 0,1804 m
Tinggi total tangki = 2,1647 m + (2 0,1804) = 2,5255 m

Universitas Sumatera Utara

Tinggi cairan dalam tangki

volume cairan x tinggi silinder


volume silinder

(4,9563)(2,5255)
= 1,8039 m
(5,9475)

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l = 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,8039 m = 15,7350 kPa
Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 15,7350 + 101,325 kPa = 117,0680 kPa
Faktor kelonggaran = 20 %.
Maka, Pdesign = (1,2)( 117,0680 kPa) = 140,4720 kPa
Joint efficiency

= 0,8

(Brownell & Young,1959)

Allowable stress = 13600 psia = 93768,6952 kPa (Brownell & Young,1959)


Faktor korosi (C)

= 0,0125 in

(Perry, 1999)

Umur alat (n) = 10 tahun

Tebal shell tangki:


t

PD
n.C
2SE 1,2P

(140,4720 kPa) (42,6121 in)


10 0,0125
2(93768,6952 kPa)(0,8) 1,2(140,4720 kPa)

0,1675 in

Tebal yang digunakan adalah 3/16 in

(Brownell & Young,1959)

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan natrium laktat digunakan
asumsi sebagai berikut :
1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun
2. Kapasitas maksimum adalah 1800 ton/tahun
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchasedequipment delivered (Peters et al, 2004)
4. Harga alat disesuaikan dengan basis 16 Oktober 2012, dimana nilai tukar dollar
terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.635,00. (Bank Indonesia, 16 Oktober 2012)

E.1

Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)

E.1.1

Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)

E.1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik (A)


Harga tanah untuk kebutuhan pabrik dan industri di daerah Cilegon, Banten adalah
Rp. 400.000,- /m2 (www.berniaga.com).
Luas tanah seluruhnya

= 4179 m2

Harga tanah seluruhnya

= 4179 m2 Rp. 400.000,- /m2 = Rp. 1.671.600.000,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya (Peters et al,
2004).
Biaya perataan tanah

= 0,05 Rp. 1.671.600.000,= Rp. 83.580.000,-

Total biaya tanah (A)

= Rp. 1.671.600.000,- + Rp. 83.580.000,= Rp 1.755.180.000,-

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.2 Harga Bangunan (B)


Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya
No

Nama Bangunan

Pos Keamanan

Tempat parkir mobil*

Tempat parkir sepeda motor*

Luas (m2)

Harga (per m2)


1.000.000

16.000.000

600.000

120.000.000

150

600.000

90.000.000

Perkantoran

150

1.000.000

80.000.000

Area Proses

220

1.500.000

330.000.000

Area Utilitas

220

1.500.000

330.000.000

Area Produk

80

1.000.000

80.000.000

Laboratorium

100

1.000.000

100.000.000

Daerah Perluasan

500

600.000

300.000.000

10

Stasiun Operator

32

1.000.000

32.000.000

11

Pembangkit Listrik

40

1.000.000

40.000.000

12

Rumah Timbangan

60

1.000.000

60.000.000

13

Bengkel

100

1.000.000

100.000.000

14

Gudang Utilitas dan Peralatan

60

1.000.000

60.000.000

15

Kantin

80

1.000.000

80.000.000

16

Poliklinik

80

1.000.000

80.000.000

17

Perpustakaan

80

1.000.000

80.000.000

18

Tempat Ibadah

100

1.000.000

100.000.000

19

300

1.000.000

300.000.000

20

Perumahan Karyawan
Sarana Olahraga*

200

500.000

100.000.000

21

Jalan*

800

1.000.000

800.000.000

22

Taman*

611

500.000

305.500.000

4209

20.800.000

3.653.500.000

TOTAL

16

Total

200

Keterangan *: untuk sarana (non bangunan)


Total Biaya Bangunan saja =Rp. 1.938.000.000,Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp. 3.653.500.000,-

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.3 Perincian Harga Peralatan (C)


E.1.1.3.1 Perinician Harga Pompa Proses
Perincian harga untuk pompa proses (non-impor) ditampilkan pada tabel di bawah
berikut
Tabel E.2 Harga Pompa Proses Non-Impor
Nama Alat
Pompa Culture
Tank
Pompa
Fermentor
Pompa Tangki
Mixer II
Pompa Tangki
Koagulasi
Pompa Bak
Penampung
Filter Press I
Pompa
Evaporator I
Pompa Tangki
Asam Sulfat
Pompa Tangki
Mixer III
Pompa Tangki
Acidifier
Pompa Bak
Penampung
Filtrat Filter
Press II
Pompa
Evaporator II
Pompa Tangki
Larutan NaOH
50%
Pompa Reaktor
Natrium Laktat
Pompa Tangki
Mixer IV

Kode

Jumlah (unit)

Harga/unit

Harga

(Rupiah)

Total(Rupiah)

J-104

2.500.000,-

2.500.000,-

J-107

2.500.000,-

2.500.000,-

J-109

2.500.000,-

2.500.000,-

J-204

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

J-210

2.500.000,-

2.500.000,-

J-302

2.500.000,-

2.500.000,-

J-304

2.500.000,-

2.500.000,-

J-306

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

2.500.000,-

J-404

2.500.000,-

2.500.000,-

J-406

2.500.000,-

2.500.000,-

Total

37.500.000,-

J-208

J-310

J-312
J-402

Sumber: PT. Aneka Pompa Teknik Perkasa, 2012

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.3.2 Perinician Harga Peralatan Proses


Untuk peralatan proses non impor seperti pada Tabel E.3, harga per alat merupakan
total harga dari tiap bagian peralatan.
Contoh estimasi harga tangki molase (T-101), berbentuk silinder vertikal dengan alas
datar dan tutup elipsoidal

Silinder
Diameter = 3,0977 m r = 1,5489 m
Tinggi = 4,1302 m
Tebal = 0,0079 m = 5/16 in
Maka volume dinding silinder dapat dihitung sebagai

V 3,14(1,5489 0,0079)2 - 3,14 1,57892 4,1302 0,3200 m3

Densitas carbon steel = 7850 kg/m3

(Lide, 1994)

Maka massa silinder = 0,3200 m3 7850 kg/m3 = 2511,8571 kg


Harga carbon steel per kg = Rp. 30.000,-

(PT. Krakatau Steel, 2012)

Maka harga silinder = 2511,8571 kg Rp. 30000/kg = Rp. 75.355.714,

Tutup atas

Diameter = 3,2084 m r = 1,5489 m


Tinggi (H) = 0,7744 m
Tebal (a) = 0,0079 m = 5/16 in
H
r

Volume tutup dapat dicari dengan rumus segmen bola


V

H 2
3r H 2
6

(Keith, 1997)

Maka volume untuk pelat tutup atas

0,7744 0,0079
0,7744
2
2
2
31,5489 0,0079 0,7744 0,0079
31,5489 0,77442
6
6
V = 0,0727 m3
V

Densitas carbon steel = 7850 kg/m3


3

(Lide, 1994)
3

Maka massa silinder = 0,0678 m 7850 kg/m = 532,1101kg


Harga carbon steel per kg = Rp. 30.000,-

(PT. Krakatau Steel, 2012)

Maka harga silinder = 532,1101 kg Rp. 30000/kg = Rp. 15.963.303,-

Universitas Sumatera Utara

Maka harga total = harga silinder + harga tutup atas = Rp. 91.319.017,-

Perkiraan harga untuk alat-alat non-impor lainnya (dengan metode perhitungan yang
sama seperti di atas) ditabelkan pada Tabel E.3.

Tabel E.3 Estimasi Harga Peralatan Proses Non-Impor


Nama
Alat

Kode

Jumlah
(unit)

Harga/unit (Rupiah)

Harga Total(Rupiah)

Tangki
Molase
Tangki
Mixer I
Culture
Tank
Fermentor

T-101

91.319.017,-

91.319.040

M-103

4.720.862,-

4.720.863,-

M-106

4.316.239,-

4.316.239,-

R-108

10.406.874,-

156.103.114,-

Tangki
Mixer II
Tangki
Koagulasi
Tangki
asm sulfat
Tangki
Mixer III
Tangki
Acidifier
Tangki
larutan
NaOH
50%
Reaktor
natrium
laktat
Tangki
mixer IV
Tangki
natrium
laktat
Tangki
CO2
Tangki
NH3

M-201

3.556.479,-

3.556.479,-

M-203

6.564.452,-

6.564.452,-

T-301

20.534.981,-

20.534.981,-

M-303

5.120.940,-

5.120.940,-

M-305

2.840.605,-

2.840.605,-

31.732.021,-

31.732.021,-

2.863.992,-

2.863.992,-

2.974.425,-

2.974.425,-

93.965.851,-

93.965.851,-

T-111

42.221.878,-

42.221.878,-

T-212

10.610.300,-

10.610.300,-

T-401

R-403

M-405
T-408

Total

479.445.187,-

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.3.3 Perinician Harga Pompa Utilitas


Perincian harga untuk pompa utilitas (non-impor) ditampilkan pada tabel di bawah
berikut
Tabel E.4 Harga Pompa Utilitas Non-Impor

Pompa water
reservoir
Pompa bak
sedimentasi
Pompa Alum

PU-01

Jumlah
(unit)
1

PU-02

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-03

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa Soda Abu

PU-04

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa Tangki
Penampung
Pompa Filtrasi

PU-05

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-06

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa Tangki Air


I
Pompa Asam
Sulfat
Pompa cation
exchanger
Pompa NaOH

PU-07

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-08

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-09

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-10

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa anion
exchanger
Pompa Deaerator

PU-11

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-12

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa Tangki air


II
Pompa Water
Cooling Tower
Pompa tangki air
III
Pompa Kaporit

PU-13

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-14

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-15

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-16

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa Air
Domestik
Pompa Air proses

PU-17

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-18

2.500.000,-

2.500.000,-

Pompa tangki
bahan bakar I
Pompa tangki
bahan bakar II
Pompa Air
Domestik

PU-19

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-20

2.500.000,-

2.500.000,-

PU-21

2.500.000,-

2.500.000,-

Nama Alat

Kode

Harga/unit (Rupiah)

Harga Total(Rupiah)

2.500.000,-

2.500.000,-

Total

52.500.000

Sumber: PT. Aneka Pompa Teknik Perkasa, 2012

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.3.4 Perinician Harga Peralatan Utilitas


Untuk peralatan utilitas non impor seperti pada Tabel E.5, harga per alat merupakan
total harga dari tiap bagian peralatan. Contoh perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran E bagian E.1.1.3.2.

Tabel E.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Non-Impor


Nama Alat
Tangki
pelarutan
alum
Tangki
pelarutan
Na2CO3
Clarifier
Tangki
Penampung
air
Tangki asam
sulfat
Tangki
NaOH
Deaerator
Tangki
pelarutan
kaporit
Tangki air
domestik
Tangki
bahan bakar

Kode

Jumlah (unit)

Harga/unit (Rupiah)

Harga Total(Rupiah)

V-03

3.356.132,-

3.356.132,-

V-04

2.268.540,-

2.268.540,-

V-05

32.097.368,-

32.097.368,-

V-06

27.880.274,-

27.880.274,-

V-09

1.301.562,-

1.301.562,-

V-11

3.535.466,-

3.535.466,-

V-13

182.019.277,-

182.019.277,-

V-17

156.695,-

156.695,-

V-16

55.775.961,-

55.775.961,-

TB

9.742.945,-

9.742.945,378.807.318,-

Total

Harga peralatan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :

X
Cx Cy 2
X1
dimana: Cx

Ix

I y

(Peter, et al, 2004)

= harga alat pada tahun 2012

Cy

= harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia

X1

= kapasitas alat yang tersedia

X2

= kapasitas alat yang diinginkan

Ix

= indeks harga pada tahun 2012

Iy

= indeks harga pada tahun yang tersedia

Universitas Sumatera Utara

= faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)

Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi
koefisien korelasi :

n X i Yi X i Yi
n X i 2 X i 2 n Yi 2 Yi 2

(Montgomery, 1992)

Tabel E.6 Harga Indeks Marshall dan Swift


No
1
2
3
4
5
6
7
8
Total

Tahun (Xi)
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
16036

Indeks (Yi)
1093,9
1104,2
1123,6
1178,5
1244,5
1302,3
1373,3
1449,3
9869,6

(Sumber : CEPCI, 2009)


Data :
n
=8

Xi

Xi.Yi
2188893,9
2210608,4
2250570,8
2361714
2495222,5
2612413,8
2756213,1
2910194,4
19785830,9
= 16036

XiYi = 19785830,9 Xi = 32144204

Xi
4004001
4008004
4012009
4016016
4020025
4024036
4028049
4032064
32144204

Yi
1196617,21
1219257,64
1262476,96
1388862,25
1548780,25
1695985,29
1885952,89
2100470,49
12298403

Yi = 9869,6
Yi = 12298403

Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel E.6, maka diperoleh harga


koefisien korelasi :

Gambar E.1 Linearisasi cost index dari tahun 2001 2008


R2

= 0,9971 1

Universitas Sumatera Utara

Harga koefisien yang mendekati 1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar
variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan
regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X
dengan:

= indeks harga pada tahun yang dicari (2012)

= variabel tahun ke n

a, b = tetapan persamaan regresi

Tetapan regresi ditentukan oleh :


b

n X i Yi X i Yi
n X i 2 X i 2

Yi. Xi 2 Xi. Xi.Yi


n.Xi 2 (Xi) 2

(Montgomery, 1992)

Maka :

819785830,9 160369869,6 52,8024


832144204 160362
9869,632144204 1603619785830,9 104608,6726
a
2
832144204 16036
b

Sehingga persamaan regresi liniernya adalah :


Y=a+bX
Y = 104608,6726 + 52,8024 X
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 adalah :
Y = 104608,6726 + 52,8024 (2012)
Y = 1629,7178
Perhitungan harga peralatan menggunakan adalah harga faktor eksponsial (m)
Marshall dan Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters,
2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya diasumsikan sebesar 0,6
(Peters at al, 2004).

Universitas Sumatera Utara

Contoh perhitungan harga peralatan:


a. Cooler (E-105)
= 69,6 ft2. Dari Gambar 14-17 (Peters et al,

Luas yang dibutuhkan, X2

2004) diperoleh untuk harga luas perpindahan panas (X1) 60 ft2 adalah (Cy) US$
3000. Dari tabel 6-4, Peters, et al., 2004, faktor eksponen untuk cooler adalah (m)
0,44. Indeks harga pada tahun 2002 (Iy) 1104,2.
Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1629,7178. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 69,6 ft2 adalah :
0 , 44

1629,7178 Rp. 9.635


69,6

Cx = US$ 3000
1104,2
1 US$
60
Cx = Rp 45.540.645,-/unit

Tabel E.7 Estimasi Harga Peralatan Proses


No

Nama alat

Kode

Unit

Ket*)

Harga / Unit (Rp)

Harga Total (Rp)

Cooler

E-105

45.540.644,-

45.540.644,-

Filter Press I

F-205

9.025.865,-

9.025.865,-

F-307

1.115.636,-

1.115.636,-

T-207

NI

213.718,-

213.718,-

T-309

NI

46.669,-

46.669,-

Filter Press II
Bak Penampung Filtrat
Filter Press I
Bak Penampung Filtrat
Filter Press II
Evaporator I

FE-209

561.269.751,-

561.269.751,-

Evaporator II

FE-311

319.930.738,-

319.930.738,-

4
5

Total

937.143.024,-

Impor (I)

936.882.635,-

Non impor (NI)

260.388,-

*)

Keterangan : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non -impor.

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.8 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah


No

Nama alat

Kode

Unit

Ket*)

1
2
3
4
5

Screening
Tangki filtrasi
Cation exchanger
Anion exchanger
Ketel uap
Bak
Penampungan
Bak
Pengendapan
awal
Bak netralisasi
Aerasi
Tangki
sedimentasi

SC
V-07
V-10
V-12
V-14

1
1
1
1
1

NI
I
I
I
I

BP

NI

BPA
BN
AR

1
1
1

NI
NI
NI

TS

NI

7
8
9
10

Harga / Unit
(Rp)
2.065.275
3.175.570
20.150.541
20.150.541
283.514.739

Harga Total
(Rp)
2.065.275
3.175.570
20.150.541
20.150.541
315.016.318

2.712.649

2.712.649

494.437

494.437

247.739
6.395.222

247.739
6.395.222

1.127.649

1.127.649

Total

348.185.818

Impor (I)

335.143.203

Non impor (NI)

13.042.614

Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non -impor.

Tabel E.9 Estimasi Harga Pembangkit Listrik


No

Nama

Unit

Generator

Harga / Unit (Rp)

Total

Harga Total (Rp)

213.367.075

426.734.150
426.734.150

Sumber : PT Narwata Kurnia Putra, 2012

Universitas Sumatera Utara

Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
-

Biaya transportasi

= 5

Biaya asuransi

= 1

Bea masuk

= 15

(Rusjdi, 2004)

PPn

= 10

(Rusjdi, 2004)

PPh

= 10

(Rusjdi, 2004)

Biaya gudang di pelabuhan

= 0,5

Biaya administrasi pelabuhan = 0,5

Transportasi lokal

= 0,5

Biaya tak terduga

= 0,5

Total

= 43

Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut:
-

PPn

= 10

(Rusjdi, 2004)

PPh

= 10

(Rusjdi, 2004)

Transportasi lokal

= 0,5

Biaya tak terduga

= 0,5

Total

= 21

Universitas Sumatera Utara

Total harga peralatan non-impor (Penjumlahan dari Total pada Tabel E.2; Tabel E.3;
Tabel E.4; Tabel E.5; Tabel E.7; Tabel E.8; dan Tabel E.9) = Rp. 1.188.260.406,Total harga peralatan impor (Penjumlahan dari Total Impor pada Tabel E.7; Tabel
E.8) = Rp. 1.758.416.429,-

Maka, total harga peralatan adalah:


Harga impor = 1,43 (Rp. 1.273.525.839,-)

= Rp 1.821.141.951,-

Harga non impor = 1,21 x (Rp. 1.395.068.780,-)

= Rp 1.688.033.224,Rp 3.509.175.175,-

Biaya pemasangan diperkirakan 39 dari total harga peralatan (Peters, et al 2004).


Biaya pemasangan = 0,39 3.509.175.175,-= Rp 1.368.578.318
Harga peralatan + biaya pemasangan (C) :
= Rp 3.509.175.175,-+ Rp 1.368.578.318
= Rp 4.877.753.493,E.1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol (D)
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 26 dari total harga
peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,26 Rp. 3.509.175.175,-,= Rp 912.385.545,E.1.1.5 Biaya Perpipaan (E)
Diperkirakan biaya perpipaan 31 dari total harga peralatan (Peters, et al,
2004).
Biaya perpipaan (E) = 0,31 Rp 3.509.175.175,= Rp 1.087.844.304,E.1.1.6 Biaya Instalasi Listrik (F)
Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 dari total harga peralatan (Peters, et
al, 2004).
Biaya instalasi listrik (F) = 0,1 Rp 3.509.175.175,= Rp 350.917.517,-

Universitas Sumatera Utara

E.1.1.7 Biaya Insulasi (G)


Diperkirakan biaya insulasi 12 dari total harga peralatan (Peters, et al,
2004).
Biaya insulasi (G)

= 0,12 Rp 3.509.175.175,= Rp 421.101.021,-

E.1.1.8 Biaya Inventaris Kantor (H)


Diperkirakan biaya inventaris kantor 3 dari total harga peralatan (Peters, et
al, 2004).
Biaya inventaris kantor (H)

= 0,03 3.509.175.175,= Rp 105.275.255,-

E.1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan (I)


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2 dari total
harga peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan ( I )
= 0,02 Rp 3.509.175.175,- = Rp 70.183.503,E.1.1.10 Sarana Transportasi (J)
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan memberi fasilitas sarana
transportasi ( J ) seperti pada tabel berikut :
Tabel E.10 Biaya Sarana Transportasi
No.

Jenis Kendaraan

Unit

Tipe

Harga/ Unit

Harga Total

(Rp)

(Rp)

Direktur

Honda CR-V

359.000.000

359.000.000

Manajer

Daihatsu Xenia

130.000.000

520.000.000

Bus Karyawan

Bus

350.000.000

350.000.000

Truk

Truk

260.000.000

1.200.000.000

Mobil Pemasaran

Pick-up

160.000.000

480.000.000

Sepeda motor

Yamaha

12.500.000

50.000.000
2.189.000.000

Total
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 15.480.740.640

Universitas Sumatera Utara

E.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


E.1.2.1 Biaya Pra Investasi
Diperkirakan 7 dari total harga peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya Pra Investasi (K)

= 0,07 Rp 3.509.175.175,= Rp 245.642.262 ,-

E.1.2.2 Biaya Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 30 dari total harga peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,30 Rp 3.509.175.175,= Rp 1.052.752.552,E.1.2.3 Biaya Legalitas
Diperkirakan 4 dari total harga peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya Legalitas (M)

= 0,04 Rp 3.509.175.175,= Rp 14.0367.007,-

E.1.2.4 Biaya Kontraktor


Diperkirakan 19 dari total harga peralatan (Peters, et al, 2004).
Biaya Kontraktor (N)

= 0,19 Rp 3.509.175.175,= Rp 666.743.283

E.1.2.5 Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 37 dari total harga peralatan (Peters, et al, 2004) .
Biaya Tak Terduga (O)

= 0,37 Rp 3.509.175.175,= Rp 1.298.394.814,-

Total MITTL = K + L + M + N+O


= Rp 3.403.899.919,Total MIT

= MITL + MITTL
= Rp 15.480.740.640,- + Rp 3.403.899.919,= Rp 18.884.640.560,-

Universitas Sumatera Utara

E.2. Modal Kerja


Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 (tiga) bulan (90 hari).
E.2.1 Persediaan Bahan Baku Proses
1.

Molase
Kebutuhan

= 113,5270 kg/jam

Harga

= Rp 1800,- kg-1

Harga total

jam
= 90 hari 24
113,5270 kg jam Rp 1800/kg
hari

(PT. Jawamanis Rafinasi, 2012)

= Rp 441.392.976,2.

Maltsprout
Kebutuhan

= 2,2705 kg/jam

Harga

= Rp 1108,-/kg

Harga total

= (90 hari) (24 jam/hari) (2,2750 kg/jam) (Rp 1108,-/kg)

(Imperial Malt, Ltd., 2012)

= Rp 5.434.160,3.

H2SO4 98,5%
Kebutuhan

= 47,5281 kg/jam

Harga

= Rp 2.800,- L-1

(PT. Indonesian Acids Industry, 2012)

Densitas

= 1840 kg/m3

(Othmer, 1998)

Harga total

jam 47,5280 kg jam Rp 2800/L


-3 3
= 90 hari 24

3
hari 1840 kg m 10 m /L
= Rp 156.222.645,-

4.

NaOH
Kebutuhan

= 75.7929 kg/jam

Harga

= Rp. 3.227,-Kg-1 (PT. Asahimas Subentra Chemical, 2012)

Harga total

= (90 hari) (24 jam/hari) (75.7929 kg/jam) ( Rp 3.250,- /kg)


= Rp 528.419.468,-

5.

CaCO3
Kebutuhan

= 48,4584 kg/jam

Harga

= Rp. 1.470,-Kg-1

Harga total

= (90 hari) (24 jam/hari) (48,4854 kg/jam) (Rp 1470,- /kg)

(Haicheng Talc Powder Factory, 2012)

= Rp 153.795.944,-

Universitas Sumatera Utara

6.

Diamonium fosfat
Kebutuhan

= 0,5676 kg/jam

Harga

= Rp. 3420,-Kg-1

Harga total

= (90 hari) (24 jam/hari) (0,5676 kg/jam) ( Rp 3420,- /kg)

(EnolTech Australia Pty. Ltd., 2012)

= Rp 4.193.233,-

E.2.2 Persediaan Bahan Baku Utilitas


1.

Alum [Al2(SO4)3]
Kebutuhan

= 0,1389 kg/jam

Harga

= Rp 4.500,- kg-1

Harga total

= (90 hari)(24 jam/hari)( 0,1389 kg/jam)( Rp 4.500,- kg-1)

(PT. UTAKI, 2012)

= Rp 56.261,2.

Soda Abu (Na2CO3)


Kebutuhan

= 0,0750 kg/jam

Harga

= Rp 5.000,- kg-1

Harga total

= (90 hari)(24 jam/hari)( 0,0750 kg/jam)( Rp 5.000,- kg-1)

(Sinar Bintang Chemical, 2012)

= Rp 810.171,3.

Kaporit
Kebutuhan

= 0,0028 kg/jam

Harga

= Rp 15.000,- kg-1

Harga total

= (90 hari)(24 jam/hari)( 0,0028 kg/jam)(Rp 15.000,- kg-1)

(PT. Bratachem, 2012)

= Rp 91.633,4.

Asam Sulfat (H2SO4)


Kebutuhan

= 0,0087 kg/jam

Harga

= Rp 2.800,- L-1

(PT. Indonesian Acids Industry, 2012)

Densitas

= 1840 kg/m3

(Othmer, 1998)

Harga total

jam 0,0087 kg jam Rp 2800/L

= 90 hari 24

3
-3
3
hari 1840 kg m 10 m /L
= Rp 27.742,-

Universitas Sumatera Utara

5.

Natrium Hidroksida (NaOH)


Kebutuhan

= 0,0316 kg/jam

Harga

= Rp 3.250,- kg-1 (PT. Asahimas Subentra Chemical, 2012)

Harga total

= (90 hari)(24 jam/hari)(0,0316 kg/jam)( Rp 3.250,- kg-1)


= Rp 220.350,-

6.

Solar
Kebutuhan = 29.5015 L/jam
Harga

= Rp 8.800,-L-1

(PT.Pertamina ,2012)

Harga total= (90 hari)(24 jam/hari)( 29.5015 L/jam) (Rp 9.800 L-1)
= Rp 560.764.713,Sehingga total biaya persediaan bahan baku proses dan bahan baku utilitas
selama 3bulan (90 hari) adalah Rp 1.851.430.098,-

E.2.3 Kas
E.2.3.1 Gaji Pegawai
Tabel E.11 Perincian Gaji Pegawai
Jabatan
Dewan Komisaris
Direktur
Sekretaris
Staf Ahli
Manajer Produksi
Manajer Teknik
Manajer Umum dan Keuangan
Manajer Pembelian dan Pemasaran
Kepala Bagian Proses
Kepala Bagian Laboratorium
Kepala Bagian Utilitas
Kepala Bagian Instrumentasi
Kepala Bagian Maintenance dan
Listrik
Kepala Bagian Personalia
Kepala Bagian General Affair
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Keamanan
Kepala Bagian Pembelian
Kepala Bagian Marketing

Jumlah

Gaji/bulan

Jumlah gaji/bulan

(Rp)

(Rp)

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

24.000.000
30.000.000
7.000.000
15.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000

24.000.000
30.000.000
7.000.000
15.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000

8.000.000

8.000.000

1
1
1
1
1
1

6.000.000
6.000.000
6.000.000
5.000.000
6.000.000
6.000.000

6.000.000
6.000.000
6.000.000
5.000.000
6.000.000
6.000.000

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.11 Perincian Gaji Pegawai ( Lanjutan)


Jabatan
Kepala Bagian Gudang
Karyawan Proses
Karyawan Laboratorium
Karyawan Utilitas
Karyawan Instrumentasi
Karyawan Maintenance dan Listrik
Karyawan Umum dan Keuangan
Karyawan Pembelian dan
Pemasaran
Karyawan Gudang
Dokter
Perawat
Petugas Keamanan
Petugas Kebersihan
Supir

Gaji pegawai selama 1 (satu) bulan

Jumlah

Gaji/bulan

Jumlah gaji/bulan

(Rp)

(Rp)

1
20
6
6
6
8
9

6.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
3.000.000

6.000.000
80.000.000
24.000.000
24.000.000
24.000.000
32.000.000
27.000.000

14

3.000.000

42.000.000

8
1
2
8
8
5

3.000.000
7.000.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
2.200.000
Total

24.000.000
7.000.000
6.000.000
20.000.000
16.000.000
13.200.000
544.200.000

= Rp 544.200.000,-

Total gaji pegawai selama 3 (tiga) bulan = Rp 1.632.600.000,E.2.3.2 Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 Rp 1.632.600.000,= Rp 326.520.000,E.2.3.3 Biaya Pemasaran
Diperkirakan 20 dari gaji pegawai = 0,2 Rp 1.632.600.000,= Rp 326.520.000,Tabel E.12 Perincian Biaya Kas
No.
1.
2.
3.

Jenis Biaya
Gaji Pegawai
Administrasi Umum
Pemasaran
Total

Jumlah (Rp)/ 3 bulan


1.632.600.000,326.520.000,326.520.000,Rp. 2.285.640.000,-

Universitas Sumatera Utara

E.2.4 Biaya Start Up


Diperkirakan 8 dari Modal Investasi Tetap (Peters, et al, 2004).
= 0,08 Rp 18.821.349.809,= Rp 1.505.707.984,E.2.5 Piutang Dagang

PD

IP
HPT
12

dimana:

PD

= piutang dagang

IP

= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)

HPT

= hasil penjualan tahunan

Penjualan :
Harga jual natrium laktat = Rp 28905,-/kg (www.alibaba.com, 2012)
Produksi natrium laktat = 205,4795 kg/jam
Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 205,4795 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 28905,- /kg
= Rp 47.039.935.401,Harga jual CO2

= Rp 2500,-/kg (www.alibaba.com, 2012)

Produksi natrium laktat = 21,3217 kg/jam


Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 21,3217 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 2500,- /kg
= Rp 422.170.066,Harga jual NH3

= Rp 7708,-/kg (www.alibaba.com, 2012)

Produksi natrium laktat = 0,1461 kg/jam


Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 0,1461 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 7708,- /kg
= Rp 8.920.943,Harga jual CaSO4 dan Ca3(PO4)2 = Rp 800,-/kg (www.alibaba.com, 2012)
Produksi natrium laktat = 65,2534 kg/jam
Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 65,2534kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 800,- /kg
= Rp 413.445.278,Total penjualan tahunan = Rp. 47.884.471.689,-

Universitas Sumatera Utara

Piutang Dagang =

3
Rp 47.884.471.689,12

= Rp 11.971.117.922,-

Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Tabel E.13 Perincian Modal Kerja
No.
Jumlah (Rp)/ 3 bulan
1.
Bahan baku proses dan utilitas
1.815.430.098,2.
Kas
2.285.640.000,3.
Start up
1.505.707.984,4.
Piutang Dagang
11.971.117.992,Total
17.613.896.006,Total Modal Investasi
= Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 18.821.349.809,- + Rp 17.613.896.006,= Rp 36.435.245.815,Modal ini berasal dari:
- Modal sendiri

= 60 dari total modal investasi


= 0,6 Rp 36.435.245.815,= Rp 21.861.147.489,-

- Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi


= 0,4 Rp 36.435.245.815,= Rp 8.744.458.995,-

E.3

Biaya Produksi Total

E.3.1

Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)

E.3.1.1 Gaji Tetap Karyawan


Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga (P)
Gaji total = (12 + 2) Rp 544.200.000,= Rp 7.618.800.000,E.3.1.2 Bunga Pinjaman Bank
Bunga pinjaman bank adalah 10 % dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012).
Bunga bank (Q)

= 0,1 Rp Rp 8.744.458.995,= Rp 874.445.899,-

Universitas Sumatera Utara

E.3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi


Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk
mendapatkan,

menagih,

dan

memelihara

penghasilan

melalui

penyusutan

(Rusdji,2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight
line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan
sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia

No. 17 Tahun 2000 Pasal 11

ayat 6 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel E.14 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000
Kelompok Harta
Berwujud
I. Bukan Bangunan
1.Kelompok 1
2. Kelompok 2
3. Kelompok 3
II. Bangunan Permanen

Masa Tarif
(tahun) (%)
4

25

8
17
20

12,5
6,25
5

Beberapa Jenis Harta


Mesin kantor, perlengkapan, alat
perangkat/ tools industri
Mobil, truk kerja, perlengkapan
Mesin industri kimia, mesin industri mesin
Bangunan sarana dan penunjang

Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004


Depresiasi dihitung berdasarkan tarif (%) penyusutan untuk setiap kelompok harta
berwujud sesuai dengan umur peralatan.
D Px %

dimana: D
P
%

= Depresiasi per tahun


= Harga peralatan
= Tarif penyusutan

Universitas Sumatera Utara

Tabel E.15 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000
Umur
Komponen
Biaya (Rp)
Depresiasi (Rp)
(tahun)
3.698.500.000
184.925.000
Bangunan
20
3.489.396.815
218.087.300
Peralatan proses dan utilitas
17
907.243.172
113.405.396
Instrumentrasi dan pengendalian proses
5
1.081.713.012
135.214.126
Perpipaan
5
348.939.681
43.617.460
Instalasi listrik
5
418.727.617
52.340.952
Insulasi
5
104.681.904
26.170.476
Inventaris kantor
4
69.787.936
8.723.492
Perlengkapan keamanan dan kebakaran
5
2.189.000.0000
273.625.000
Sarana transportasi
10
Rp 1.056.109.204,TOTAL
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung
(MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan
menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak
menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa
manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak
berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Dari Tabel E.14, halaman LE-20 untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah
25 dari MITTL. sehingga :
Biaya amortisasi

= 0,25 Rp 3.384.714.910,- = Rp 846.178.727,-

Total biaya depresiasi dan amortisasi (R)


= Rp 1.056.109.204,-+ Rp 846.178.727,= Rp 1.902.287.932,-

Universitas Sumatera Utara

E.3.1.4 Biaya Tetap Perawatan


1. Perawatan mesin dan alat-alat proses
Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%,
diambil 5% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Peters, et al,2004).
Biaya perawatan mesin

= 0,1 Rp 3.489.396.815,= Rp 348.939.681,-

2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 dari harga bangunan (Peters, et al, 2004).
= 0,1 Rp 3.698.500.000,-

Perawatan bangunan

= Rp 369.850.000,3. Perawatan kendaraan


Diperkirakan 10 dari harga kendaraan (Peters, et al, 2004).
= 0,1 Rp 2.189.000.000,-

Perawatan kenderaan

= Rp 218.900.000,4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol


Diperkirakan 10 dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters, et al,
2004).
= 0,1 Rp 907.243.172,-

Perawatan instrumen

= Rp 90.724.317,5. Perawatan perpipaan


Diperkirakan 10 dari harga perpipaan (Peters, et al, 2004).
= 0,1 Rp 1.081.713.012,-

Perawatan perpipaan

= Rp 108.171.301,6. Perawatan instalasi listrik


Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik (Peters, et al, 2004).
Perawatan listrik

= 0,1 Rp 348.939.681,= Rp 34.893.968,-

7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 dari harga insulasi (Peters, et al, 2004).
Perawatan insulasi

= 0,1 Rp 418.727.617,= Rp 41.872.761,-

Universitas Sumatera Utara

8. Perawatan inventaris kantor


Diperkirakan 10 dari harga inventaris kantor (Peters, et al, 2004).
Perawatan inventaris kantor = 0,1 Rp 104.681.904,= Rp 10.468.190,9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 dari harga perlengkapan kebakaran (Peters, et al, 2004).
Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1 Rp 69.787.936,= Rp 6.978.793,Total biaya perawatan (S)

= Rp 1.056.329.173,-

E.3.1.5 Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)


Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 dari modal investasi tetap
(Peters, et al, 2004).
Plant Overhead Cost (T)

= 0,2 x Rp 18.821.349.809,= Rp 3.764.269.961,-

E.3.1.6 Biaya Administrasi Umum


Dari Tabel E.12 diperoleh biaya administrasi umum selama 3 bulan (90 hari)
adalah Rp. 326.520.000,Sehingga Biaya administrasi umum selama 1 tahun (330 hari) (U)
= Rp.108.840.000,- 330hari/90hari = Rp 1.197.240.000,-

E.3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi


Dari Tabel E.12 diperoleh biaya pemasaran selama 3 bulan (90 hari) adalah
Rp. 326.520.000,Sehingga Biaya administrasi umum selama 1 tahun (330 hari) (V)
Rp. 326.520.000,- 330hari/90hari = Rp 1.197.240.000,Biaya distribusi diperkirakan 50 % dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 11.197.240.000,- = Rp 598.620.000,Biaya pemasaran dan distribusi (V)

= Rp 1.795.860.000,-

E.3.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan


Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri (Peters, et al, 2004).
Biaya laboratorium (W)

= 0,05 x Rp 3.764.269.961,= Rp 188.213.498,-

Universitas Sumatera Utara

E.3.1.9 Hak Paten dan Royalti


Diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (Peters, et al, 2004).
Biaya hak paten dan royalti (X) = 0,01 x Rp 3.764.269.961,= Rp 188.213.498,-

Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2012).
= 0,0031 Rp 18.821.349.809,= Rp 58.346.184,2. Biaya asuransi karyawan.
Biaya asuransi pabrik adalah 2% dari gaji (PT. Jamsostek, 2012).
Maka biaya asuransi karyawan

= 0,02 x Rp 544.200.000,= Rp 10.884.000,-

Total biaya asuransi (Y)

= Rp 69.230.184,-

E.3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan


Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:

Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).

Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).

Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).

Universitas Sumatera Utara

Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :


Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Natrium Laktat
Nilai Perolehan Objek Pajak
- Tanah

Rp 1.683.600.000

- Bangunan

Rp 1.983.000.000

Total NJOP

Rp

Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

(Rp.

Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

Rp

3.636.600.000,-

Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP) (Z)

Rp

181.830.000,-

Total Biaya Tetap

3.666.600.000,30.000.000,- )

= P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y +Z
= Rp 18.836.720.147,-

E.3.2

Biaya Variabel

E.3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Dari tabel E.13, biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90
hari adalah Rp 1.851.430.098,Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama setahun (330 hari)
adalah = 330hari/90hari Rp 1.851.430.098,- = Rp. 6.788.577.029,Biaya Variabel Tambahan
1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan
Diperkirakan 1 dari biaya variabel bahan baku
Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan:
= 0,01 Rp 6.788.577.029,= Rp 678.857.702,2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi
Diperkirakan 10 dari biaya variabel bahan baku
Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 Rp 6.788.577.029,= Rp678.857.702,Total biaya variabel tambahan

= Rp 746.743.473,-

E.3.2.2 Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 5 dari biaya variabel tambahan
= 0,05 Rp 746.743.473,- = Rp 37.337.173,-

Universitas Sumatera Utara

Total biaya variabel selama setahun = Rp 7.572.657.676,Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 18.836.720.147,- + Rp 7.572.657.676,= Rp 26.409.377.824,E.4

Total Penjualan
Harga jual natrium laktat

= Rp 28905,-/kg (www.alibaba.com, 2012)

Produksi natrium laktat = 205,4795 kg/jam


Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 205,4795 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 28905,- /kg
= Rp 47.039.935.401,Harga jual CO2

= Rp 2500,-/kg (www.alibaba.com, 2012)

Produksi natrium laktat = 21,3217 kg/jam


Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 21,3217 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 2500,- /kg
= Rp 422.170.066,Harga jual NH3

= Rp 7708,-/kg (www.alibaba.com, 2012)

Produksi natrium laktat = 0,1461 kg/jam


Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 0,1461 kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 7708,- /kg
= Rp 8.920.943,Harga jual CaSO4 dan Ca3(PO4)2 = Rp 800,-/kg (www.alibaba.com, 2012)
Produksi natrium laktat = 65,2534 kg/jam
Hasil penjualan natrium laktat tahunan
= 65,2534kg/jam 24 jam/hari 330 hari/tahun Rp 800,- /kg
= Rp 413.445.278,Total penjualan tahunan = Rp. 47.884.471.689,E.5

Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan

E.5.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto)


Laba atas penjualan

= total penjualan total biaya produksi


= Rp 47.884.471.689,- Rp. 18.836.720.147,= Rp 26.409.377.824,-

Universitas Sumatera Utara

Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 % dari keuntungan perusahaan


= 0,005 x Rp 26.409.377.824,- = Rp 107.375.469,Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00
Pasal 6 ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 26.409.377.824,- Rp 107.375.469,= Rp 21.367.718.396,E.5.2 Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 36 Pasal 17 ayat 1b Tahun 2008, Tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang
Pajak Penghasilan (http://www.dpr.go.id/undang2/uu08/uu08-36, 2012),
wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%.
Undang-undang ini mulai berlaku terhitung tanggal 1 Januari 2009.
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
28 Rp 21.367.718.396,- = Rp 5.982.961.151,Laba setelah pajak
Laba setelah pajak

= laba sebelum pajak PPh


= Rp 21.367.718.396,- Rp 5.982.961.151,= Rp 15.384.757.245,-

E.6

Analisa Aspek Ekonomi

E.6.1 Profit Margin (PM)


PM =

Laba sebelum pajak


100
total penjualan

PM =

21.367.718.396
x 100 %
47.884.471.689

= 44,6235 %
E.6.2 Break Even Point (BEP)
BEP =

Biaya Tetap
100
Total Penjualan Biaya Variabel

BEP =

18.836.720.147
x 100 %
47.884.471.689 7.572.657.676

= 46,7275 %

Universitas Sumatera Utara

Kapasitas produksi pada titik BEP

= 46,7275 % 1800 ton/tahun


= 841,0958 ton/tahun

Nilai penjualan pada titik BEP

= 46,7275 % x Rp 47.884.471.689,= Rp 22.375.237.004,-

E.6.3 Return on Investment (ROI)


ROI

Laba setelah pajak


100
Total modal investasi

ROI

15.384.757.245
x 100 %
36.435.245.815

= 42,2249 %
E.6.4 Pay Out Time (POT)
1
1
1 tahun
1 tahun
ROI
42,2249

POT

POT

= 2,37 tahun

E.6.5 Return on Network (RON)


RON =

Laba setelah pajak


100
Modal sendiri

RON =

15.384.757.245
x 100 %
21.861.147.489

RON = 70,3692 %

E.6.6

Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk
memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
- Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Dari Tabel E.16, diperoleh nilai IRR = 41,2300

Universitas Sumatera Utara

Tabel E. 15 Data Perhitungan Internal Return Rate (IRR)


Tahun

Laba sebelum
pajak (Rp)

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

15.384.251.193
16.922.676.313
18.614.943.944
20.476.438.338
22.524.082.172
24.776.490.389
27.254.139.428
29.979.553.371
32.977.508.708
36.275.259.579

IRR

Pajak (Rp)

Laba Sesudah
pajak (Rp)

Penyusutan
(Rp)

Net Cash Flow


(Rp)

P/F
pada i
= 40%

4.307.590.334
4.738.349.368
5.212.184.304
5.733.402.735
6.306.743.008
6.937.417.309
7.631.159.040
8.394.274.944
9.233.702.438
10.157.072.682

11.076.660.859
12.184.326.945
13.402.759.640
14.743.035.603
16.217.339.164
17.839.073.080
19.622.980.388
21.585.278.427
23.743.806.270
26.118.186.897

1.902.494.854
1.902.494.854
1.902.494.854
1.902.494.854
1.030.020.622
676.668.558
676.668.558
676.668.558
676.668.558
676.668.558

-36.436.982.450
12.979.155.713
14.086.821.799
15.305.254.493
16.645.530.457
17.247.359.786
18.515.741.638
20.299.648.946
22.261.946.985
24.420.474.828
26.794.855.455

1
0,7092
0,5030
0,3567
0,2530
0,1794
0,1273
0,0903
0,0640
0,0454
0,0322

PV pada i
=40%
-36.436.982.450
9.205.074.974
7.085.570.041
5.459.881.505
4.211.348.570
3.094.760.604
2.356.277.500
1.832.123.473
1.424.984.836
1.108.618.420
862.700.981
204.358.455

P/F
pada i
=
41%
1,0000
0,7042
0,4959
0,3492
0,2459
0,1732
0,1220
0,0859
0,0605
0,0426
0,0300

PV pada i =
41%
-36.436.982.450
9.140.250.502
6.986.124.677
5.345.342.310
4.093.966.289
2.987.314.185
2.258.452.942
1.743.693.372
1.346.655.128
1.040.300.973
803.836.967
-691.045.104

204.358.455
42% 41%
204.358.455 691.045.104
= 41,2300%

= 41%

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai