Anda di halaman 1dari 30

Ujung

daun (Afex folli)


Ujung dan pangkal daun memperlihatkan
bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh
bentuk ujung daun yang sering kita jumpai
yaitu
runcing
(acutus),
meruncing
(acuminatus), tumpul (obtusus), membulat
(rotundatus), rompang (truncatus), terbelah
(retusus), dan berduri (mucronatus).

Bentuk-bentuk ujung daun yang sering dijumpai di Kebun ialah


sebagai berikut:
a. Runcing (acutus), jika kedua tepi daun kanan kiri ibu tulang
sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak
daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90o). Daun
dengan ujung runcing dapat kita jumpai pada kersen (Muntingia
carabula L.), durian (Durio zibethinus Murr.), nangka (Artocarpus
heterophyllus Lam), dan mangga (Mangifera indica)

Gambar: Ujung daun runcing pada A. Daun Muntingia carabulaL.;


B. Daun Durio zibethinusMurr.; C. Daun Artocarpus
heterophyllusLam.;
dan D. DaunMangifera indica

b. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing,


tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi, hingga
ujung Nampak sempit panjang dan runcing misalnya pada daun
belimbing(Averrhoa carambola L.), jambu dersono (Syzygium
malaccense), duku (Lansium domesticum Corr), dan kepel
(Stelechocarpus burahol)

Gambar: Ujung daun meruncing pada A. Daun Averrhoa carambola L.;


B. Daun Syzygium malaccense; C. Daun Lansium domesticum Corr;
dan
D. Daun Stelechocarpus burahol

c. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari
ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk
sudut yang tumpul (lebih besar dari 90 derajat). Daun tumpul dapat
kita jumpai pada daun kuweni (Mangifera odorata), jambu batu
(Psidium guajava L.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jambu air
(Eugenia aquea).

Gambar: Ujung daun tumpul pada A. Daun Mangifera odorata;


B. Daun Psidium guajava L.; C. Daun Citrus aurantifolia; dan
D. Daun Eugenia aquea.

d. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi


tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan
semacam suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong,
atau pada bangun ginjal, misalnya pada daun jambu mete
(Anacardium occidentale L.) dan rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Gambar: Ujung daun membulat pada


A. Daun Anacardium occidentale L.;
B. Daun Nephelium lappaceum L.

Rompang

(Truncatus)
Contoh: Daun Semanggi
Berduri (Mucronatus)
Contoh: Daun Nanas
Terbelah (Retusus)
Contoh: Daun Sidaguri

Pertulangan Daun (Nervatio)


Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi
menjadi: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang
(nervus lateralis), urat-urat daun (vena).
Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4,
yaitu :
1. Menyirip (Penninervis)
Contoh: Daun Mangga (Mangifera indica)
2. Menjari (Palminervis)
Contoh: Daun Pepaya (Carica papaya)
3. Melengkung (Curninervis)
Contoh: Daun Genjer
4. Sejajar (Rectinervis)
Contoh: Daun Teki (Cyperus rotundus)

B. Daun Majemuk
adalah daun yang memiliki helaian daun lebih dari
satu, helaian-helaian daun ini duduk pada cabangcabang tangkai daun.

Pelepah daun hanya dijumpai pada beberapa tumbuhan


jasa contoh : Pinang (Areca catechu)

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya,


daun majemuk dapatdibedakan menjadi :

1.
Daun
Menyirip
(pinnatus), jika anak
daun tersusun seperti
sirip di kanan kiri ibu
tangkai

2. Daun Menjari (palmatus), jika anak daun


tersusun menyebar seperti jari-jari tangan

3. Daun Majemuk
Bangun Kaki
(Pedatus), serupa
dengan daun
majemuk menjari
tetapi 2 anak
daun paling tepi
duduk pada
tangkai yang
menyatu

4. Daun
Majemuk
campuran
(digitato
pinnatus), jika
anak daun
tersusun
menyirip tetapi
cabang-cabang
ibu tangkai
memencar
seperti jari-jari

Daun majemuk Menyirip (Pinnatus)


Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi
3:
1.

2.

3.

Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai,


daun majemuk menyirip dibedakan menjadi 3 :
1.

Contoh : mahoni
Uganda (Khaya
antotheca)

2.

Contoh :
Sonokeling
(Dalbergia

3.

Bagian-bagian yang dapat dijumpai pada daun


majemuk yaitu:
a. Ibu tangkai daun (petiolus communis)
Yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat
duduknya anak daun. Ibu tangkai daun dapat
dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun
tunggal ditambah dengan ibu tulangnya. Oleh sebab
itu, kuncup ketiak yang daunnya merupakan daun
majemuk letaknya juga pada ketiak ibu tangkai pada
batang.
b. Tangkai anak daun (petiololus)
Yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak
daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan
pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal, oleh
sebab itu pada ketiaknya tidak pernah muncul suatu
kuncup.

c.

Anak daun (foliolum)


Bagian inilah yang dipandang sebagai lamina daun yang
karena dalamnya torehan sehingga terpisah menjadi laminalamina kecil. Anak daun pada daun majemuk lazimnya
memiliki tangkai daun yang kecil sehingga seolah duduk
pada ibu tangkai.
d. Upih daun (vagina)
Yaitu baigian bawah ibu tangkai yang biasanya melebar dan
memeluk batang.
Beberapa hal lain yang biasanya nampak pada daun
majemuk yaitu: Pada daun majemuk semua anak daun
terjadi bersama-sama dan runtuh bersama-sama, sedangkan
pada daun tunggal tidak memiliki umur maupun besar yang
sama sehingga tentu saja tidak akan runtuh bersama-sama.

Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal juga


terdapat pertumbuhan yang terbatas, artinya tidak
bertambah panjang lagi dan tidak memiliki kuncup.Tidak ada
kuncup pada ketiak anak daun.

Anda mungkin juga menyukai