Indonesia merupakan negara terbesar penghasil kelapa sawit. Kelapa sawit dapat
digunakan sebagai minyak masak,minyak industri,maupun bahan bakar. Salah satu produk
olahan minyak sawit adalah gliserida. Gliserol merupakan komponen yang menyusun
berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol ditemukan untuk memiliki berbagai
macam kegunaan dalam pembuatan berbagai produk dalam negeri, industri, dan farmasi.
Saat ini, nama gliserol mengacu pada senyawa kimia murni dan komersial dikenal sebagai
gliserin. Gliserol (CH2OH.CHOH.CH2OH atau propana-1, 2, 3-triol), dalam bentuk murni,
adalah, bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan kental manis. Ini benar-benar larut
dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam banyak pelarut umum seperti eter dan dioksan,
dan tidak larut dalam hidrokarbon. Pada suhu rendah, gliserol kadang-kadang membentuk
kristal yang cenderung meleleh pada 17,9 C. Gliserol cair mendidih pada 290 C di bawah
tekanan atmosfer normal. Berat jenis 1.26 dan berat molekul adalah 92,09.
Key words: kelapa sawit,gliserol
BAB 1.PENDAHULUAN
CH2OH
CHOH
CH2OH
Gambar 2. Struktur Kimia gliserol
Dalam istilahnya, gliserin dan gliserol adalah sama tetapi pemakaian kata gliserol
biasa dipakai jika kemurnian rendah (masih terkandung dalam air manis) sedangkan
pemakaian kata gliserin dipakai untuk kemurnian yang tinggi. Istilah gliserol hanya berlaku
pada senyawa kimia murni 1, 2, 3-propanatriol. Sedangkan, istilah gliserin berlaku untuk
produk yang dimurnikan, biasanya mengandung >95% gliserol. Tetapi secara umum, gliserin
merupakan nama dagang dari gliserol. Gliserol merupakan suatu produk samping (byproduct) cukup besar yang dihasilkan dari proses produksi biodiesel. Gliserol yang dihasilkan
pada setiap proses produksi biodiesel mencapai 10%. Pencucian gliserol pada limbah
biodiesel menggunakan air (rasio 1 : 3, 1 : 4, dan 1 : 5) dan dilanjutkan dengan proses
pemisahan gliserol merupakan suatu proses penting berkaitan dengan kualitas produk yang
dihasilkan (Karaosmanoglu et al., 1996).
Beberapa jenis gliserin tersedia dalam pasaran, berbeda dalam hal kandungan gliserol
serta karakteristik-karakteristik lain seperti: warna, bau, dan jumlah pengotor. Gliserol
merupakan suatu senyawa jernih, kental, dan bersifat higroskopis pada temperatur ruangan di
atas titik didihnya. Gliserol terlarut dalam air dan alkohol; sedikit terlarut dalam dietil eter,
etil asetat, dan dioksan; serta tidak terlarut dalam hidrokarbon (Knothe et al.,2005). Beberapa
sifat fisik gliserol terdapat pada Tabel 1
Tabel 1. Sifat fisik gliserol
Sifat
Nilai
titik Lebur (C)
18,17
titik didih (C), 101,3 kPa
290
spesific gravity (25.25) (C)
1,2620
tegangan Permukaan (20C, Mn/M)
63,4
konduktivitas thermal (W/(Mk))
0,28
H pembentukan (kJ/mol)
667,8
titik nyala (C)
117
titik api (C)
204
Sumber: Knothe et al., 2005
Pengembangan gliserol yang merupakan suatu produk samping industri biodiesel
sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan luasnya aplikasi gliserol pada berbagai industri.
Beberapa aplikasi gliserol dalam industri antara lain: sebagai emulsifier, agen pelembut,
plasticizer, dan stabilizeres krim; sebagai pelembab kulit, pasta gigi, dan obat batuk; sebagai
media pencegahan pada reaksi pembekuan sel darah merah, sperma, kornea, dan jaringan
lainnya; sebagai tinta printingdan bahan aditif pada industri pelapis dan cat; sebagai bahan
antibeku, sumber nutrisi dalam proses fermentasi, dan bahan baku untuk nitrogliserin (Syarif,
2002).
3. Hidrolisa CPO menggunakan H2O yaitu dengan menghidrolisis CPO dengan H2O
merupakan metode yang umum dipakai untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak.
Proses hidrolisa minyak atau lemak ini masih menghasilkan gliserol yang terkandung
dalam air manis. Kandungan gliserol dalam air manis harus diuapkan untuk mendapatkan
gliserol yang murni. Proses pemurnian gliserol dilakukan dengan tahapan tahapan berikut:
1. Pemurnian menggunkan sentrifuge
2. Evaporasi
3. Filtrasi
Sentifuse dilakukan dengan tujuan menghilangkan asam lemak bebas sisa dan
kotoran padat yang masih ada pada air, Pada proses recovery gliserol dari sweet water
dilakukan dengan menggunakan triple effect evaporator. Untuk menguapkan 1 kg air
diperlukan 1,1 kg uap. Tekanan evaporator pertama 1 at, evaporator kedua 3 atm dan
evaporator ketiga 5 atm.
Proses atau diagram alir pembuatan gliserol dapat dilihat pada gambar dibawah
berikut :
.
Crude Gliserin
Pre-Heater
Distilasi
Gliserin +Air
Distilasi
gliserin
Carbon aktif
Bleaching
Filtrasi
Gliserin
Air
karbon aktif sebagai adsorben untuk memurnikan minyak jelantah menjadi biodiesel.
Maka dalam hal ini peneliti menggunakan karbon aktif untuk memurnikan gliserin karena
karbon aktif adalah adsorben alternatif untuk menyerap zat organik yang menyebab warna
kuning kemerahan pada crude glycerine yaitu minyak, posphoric acid, air.
d. Textile oils dalam operasi penenunan dan perajutan pada industri tekstil.
6. Lain-lain
a. Campuran semen, sabun, detergen, aspal, keramik, pengolahan kayu dan kulit,
emulsifier, jangka, komponen patri.
3.5 Sasaran Pasar
Penggunaan gliserol sangat ber macam-macam, mulai dari untuk pangan, kosmetik,
pengolahan tembakau, semen, pelumas, dan banyak lainnya. Kegunaan ini akan memberikan
prosepek pasar yang sangat baik dari segi sektor industri besar hingga industri farmasi.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari artikel yang telah disusun, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas 3 atom karbon. Jadi tiap atom
karbon mempunyai gugus OH.
2. Proses produksi gliserol dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
sapoonifikasi, penggunaan enzim lipase, dan Hidrolisa CPO menggunakan H2O.
3. Beberapa aplikasi gliserol dalam industri antara lain: sebagai emulsifier, agen
pelembut, plasticizer, dan stabilizeres krim; sebagai pelembab kulit, pasta gigi, dan
obat batuk; sebagai media pencegahan pada reaksi pembekuan sel darah merah,
sperma, kornea, dan jaringan lainnya.
4. Penggunaan gliserol sangat ber macam-macam, mulai dari untuk pangan, kosmetik,
pengolahan tembakau, semen, pelumas, dan banyak lainnya. Kegunaan ini akan
memberikan prosepek pasar yang sangat baik dari segi sektor industri besar hingga
industri farmasi.