Kelompok 2:
Aulia Rachma
341513
Nofita Lasari
3415131019
341513
Nama Dosen
Pengertian
Iman ..................................................................................................
2.2
Wujud
Iman .........................................................................................................
2.3
Proses
Terbentuknya
Iman .................................................................................
1 Prinsip
Pembinaan
Berkesinambungan .............................................................
2 Prinsip
Internalisasi
dan
Individuasi .................................................................
3 Prinsip
Sosialisasi ...........................................................................................
...
4 Prinsip
Konsistensi
dan
Koherensi ...................................................................
5 Prinsip
Integrasi ..............................................................................................
.
2.4
Tanda-tanda
Orang
Beriman ..............................................................................
2.5
Korelasi
Keimanan
dan
Ketakwaan ...................................................................
2.6
Implementasi
Iman
dan
Takwa ...........................................................................
1 Problematika,
Tantangan,
dan
Resiko
dalam
Kehidupan
Modern ...............
2 Peran Iman dan Takwa dalam Menjawab Problema dan Tantangan
Kehidupan
Modern ................................................................................................
...........
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ...................................................................................................
...........
3.2
Saran ............................................................................................................
............
Daftar
Pustaka ........................................................................................................
........
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT. Alhamdulillah berkat
rahmat dan hidayah-Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul "Keimanan dan Ketakwaan". Makalah ini memberikan
wawasan tentang keimanan dan ketakwaan secara mendalam, sistematis
dan rasional. Iman adalah kepercayaan seseorang akan sesuatu yang
berhubungan dengan agama, keyakinan, dan kepercayaan kepada Allah,
Nabi, Kitab, dan sebagainya. Sedangkan takwa adalah terpeliharanya
sikap diri untuk setiap saat menjalankan segala perintah Allah dan
menjauhkan segala larangan-Nya.
Berdasarkan hal tersebut, tim penulis mencoba membuat makalah
ini secara sederhana, agar para pembaca dapat menambah wawasan
mengenai keimanan dan ketakwaan, sehingga pemahaman tentang
pendidikan agama islam ini bertambah luas.
Selanjutnya tim penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak -------- selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk
dan bimbingan kepada tim penulis, sehingga kesulitan-kesulitan dalam
penyusunan makalah ini dapat diatasi dengan baik.
Tim penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Tim penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu,
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang tim penulis miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dan mahasiswi mengetahui pengertian dari iman.
2. Mahasiswa dan mahasiswi memahami wujud iman.
3. Mahasiswa dan mahasiswi mampu bersikap dengan benar sesuai
dengan prinsip dalam proses pembentukan iman.
mengahadapi
tantangan
kehidupan
modern,
sehingga
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman
Iman berasal dari kata kerja amina-yamanu-amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu, iman berarti percaya menunjuk sikap batin
yang terletak di dalam hati. Percaya kepada Allah dan selainnya sesuai
dalam
rukun
iman,
walaupun
dalam
kesehariannya
tidak
diriwayatkan
Ibnu
Majah
Atthabrani,
iman
dalam
surat
an-Nisa
51
yang
dikaitkan
dengan
jibti
terhadap
sesuatu,
melainkan
sebagai
muslim
atau
buken
tergantung
akidahnya.
menginginkan
anaknya
kelak
menjadi
mukmin
yang
sikap
mental
tersebut),
bahkan
secara
tidak
sebagai
menekankan
satu
produk
pentingnya
akhir
semata-mata.
mempelajari
imam
prinsip
sebagai
ini
proses
ditangani
secara
konsisten
yaitu
secara
tetap
dan
nilai
yang
satu
dengan
nilai
lainnya.
Implikasi
kehidupan
sebagai
totalitas,
senantiasa
menjelaskan
tanda-tanda
orang
yang
beriman
sebagai berikut:
1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha
agar ilmu Allah tidaklepas dari syaraf memorinya, serta jika
dibacakan ayat al-Quran, maka bergejolak hatinya untuk segera
melaksanakannya (al-Anfal: 2). Dia akan berusaha memahami
ayat yang tidak dia pahami sebelumnya.
2. Senantiasa
tawakkal,
yaitu
bekerja
keras
berdasarkan
(al-Anfal:
3,
dan
dan
selalu
menjaga
al-Muminun:
2,
7.
yang
dinafkahkan
di
jalan
Allah
merupakan
upaya
atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah, yaitu alQuran menurut Sunnah Rasulullah.
6. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6).
Seorang mumin tidak akan berkhianat dan dia akan selalu
memegang amanah dan menempati janji.
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad
di jalan Allah adalah bersungguh-sungguh dalam menegakkan
ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun
dengan nyawa.
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur:
62). Sikap seperti itu merupakan salah satu sikap hidup seorang
mukmin, orang yang berpandangan dengan ajaran Allah dan
Sunnah Rasul.
Akidah Islam sebagai keakinan membentuk perilakubahkan
mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Abu Ala Maududi
menyebutkan tanda orang beriman sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan picik.
2. Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga
diri.
3. Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat.
4. Senantiasa jujur dan adil.
5. Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap
persoalan dan situasi.
6. Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan, dan
optimisme.
7. Mempunyai sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar
menghadapi resiko, bahkan tidak takut kepada maut.
8. Mempunyai sikap hidup damai dan ridha.
9. Patuh, taat, dan disiplin menjalankan peraturan Ilahi.
(A. Toto Suryana AF, et.al, 1996: 69).
dengan
amal
ibadah
manusia.
Tauhid
praktis
ini
pemahaman
beriman
kepada
tentang
Allah,
tauhid
Tuhan
hanyalah
Yang
dalam
Maha
Esa.
teks
dan
konteks.
Dengan
demikian
bertauhid
adalah
Tantangan,
dan
Resiko
dalam
Kehidupan Modern
yang
menempatkan
dilakukan
bangsa
bangsa
Indonesia
Indonesia
menjadi
selama
bangsa
ini,
telah
yang
semi
satu
kekuatanpun
mencegahnya.
yang
Kepercayaan
sanggup
dan
menahan
keyakinan
dan
demikian
Banyak
di
antara
manusia
yang
tidak
berani
manusia.
Allah
telah
menciptakan
manusia
serta
bahwa
mati
adalah
satu
masalah,
kemasyarakatan,
mungkin
baik
materi,
masalah
itu
kejiwaan,
terasa
atau
beratuntuk
mewujudkan
kehidupan
yang
baik
(hayatan
tayyibah)
Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang
selalu melakukan kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang
baik. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, akan
Kami
berikan
kepadanya
kehidupan
yang
baik
dan
Allah,
Tuhan semesta
alam.
(al-
Anaam,6: 162).
g. Iman memberikan keberuntungan
Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar,
karena allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup
yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang
yang beruntung dalam hiduonya. Hal ini sesuai dengan firman
Allah:
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,
dan merekalah orang-orang yang beruntung. (al-Baqarah,2: 5 ).
h. Iman mencegah penyakit
Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau
fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman.
Hal itu karena semua gerak dan kegiatan manusia, baik yang
dipengaruhi oleh kemauan seperti makan, minum, berdiri,
melihat, dan berfikir, maupun yang tidak dipengaruhi kemauan
seperti gerak jantung, proses pencernaan, dan pembuatan darah
tidak lebih dari serangkaian proses atau reaksi kimia yang terjadi
di dalam tubuh. Organ-organ tubuh yang melaksanakan proses
bio-kimia ini bekerja di bawah perintah hormon. Kerja bermacammacam hormon diatur oleh hormon yang diproduksi oleh kelenjar
hipofise, yang terletak di samping bawah otak. Pengaruh dan
keberhasilan kelenjar hipofise ditentukan oleh gen (pembawa
sifat) yang dibawa manusia semenjakia masih berbentuk zygot
dalam rahim ibu. Dalam hal ini iman mampu mengatur hormon
dan selanjutnya membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak
manusia.
Jika karena pengaruh tanggapan, baik indera maupun
akal,terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan hormon
terganggu), seperti takut, marah, putus asa,dan lemah, maka
keadaan ini dapat dinormalisir kembali oleh iman. Oleh karena
itu, orang-orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah
terkena penyakit modern, seperti darah tinggi, diabetes, dan
kanker.
Sebaliknya jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman,
tidak mengacuhkan azas moral dan akhla, merobek-robek nilai
kemanusiaan dalam setiap perbuatannya, tidak pernahingat
kepada Allah, maka orang yang seperti ini hidupnya akan
dikuasai oleh kepanikan dan ketakutan.
Hal itu akan menyebabkan tingginya produksi adrenalin dan
persenyawaan kimia lainnya. Selanjutnya akan menimbulkan
pengaruh yang negatif terhadap biologi tubuh serta lapisan otak
bagian atas. Hilangnya keseimbangan hormone dan kimiawi akan
mengakibatkan terganggunya kelancaran proses metabolisme
zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itu timbullah gejala
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahim, M.I. 1989. Kuliah Tauhid. Yayasan Sari Insan: Jakarta.
Bandung.
Sryana, T. 1996. Pendidikan Agama Islam. Tiga Mutiara: Bandung.