Anda di halaman 1dari 22

METODE PENELITIAN

sumber: navels blog

0VER VIEW
ciri khas manusia yang selalu ingin tau
tersebut tidaklah pernah berhenti. Setelah
puas mengetahui suatu pengetahuan manusia
akan terus mencari tau hal-hal yang baru dan
tak akan berhenti.
Hal ini juga yang mendorong manusia
mengembangkan berbagai cara/metode
untuk menjawab rasa keingintahuan
mereka

PENGETAHUAN
Pengetahuan merupakan Hasil dari proses

mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu


menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi
dapat.
Dalam proses mencari tahu ini mencakup
berbagai metode dan konsep-konsep, baik
melalui proses pendidikan maupun melalui
pengalaman

1. Teori Koherensi (Theory of Coherence)


Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar apabila
pengetahuan tersebut kehoren dengan pengetahuan yang ada
sebelumnya dan sudah dibuktikan kebenarannya. Didalam
pembelajaran matematika hal ini biasanya disebut dengan sifat
deduktif.
2. Teori Korespondensi (Theory of Corespondence)
Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar jika
pengetahuan tersebut mempunyai hubungan dengan suatu
kenyataan yang memang benar. Teori ini didasarkan pada fakta
empiris sehingga pengetahuan tersebut benar apabila ada faktafakta yang mendukung bahwa pengetahuan tersebut benar. Dengan
demikian kebenaran disini didasarkan pada kesimpulan induktif.
3. Teori Pragmatis (Theory of Pragmatism)
Menurut teori ini, pengetahuan dikatakan benar apabila
pengetahuan tersebut terlihat secara praktis benar atau memiliki
sifat kepraktisan yang benar. Pengikut teori ini berpendapat bahwa
pengetahuan itu benar apabila mempunyai keguanaan yang praktis.

Pengetahuan Ilmiah (Science)


Berbicara tentang ilmu, kita dapat memandangnya dari
2 aspek yakni aspek isi (content definition) dan proses
(process definition).
Dari segi isi, ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan
yang
bersifat
terpadu
atau
kumpulan
dari
pengetahuan-pengetahuan yang saling berkaitan dan
mengikat dalam satu kesatuan kebenaran yang sahi.
Sedangkan dalam segi proses, ilmu dapat diartikan
sebagai kegiatan yang ditujukan untuk menemukan
variabel-variabel alami yang penting dan kemudian
menerangkan dan meramalkan hubungan tersebut
(Serdamayanti ; 2002)

Dari kedua definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu


pengetahuan / Pengetahuan Ilmiah adalah kumpulan kumpulan
pengetahuan yang disusun berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Karlina Supeli Laksono dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan
(Epsitomologi) pada Pascasarjana Universitas Indonesia tahun
1998/1999, pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat,
yaitu:
1)
Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang
tersusun sebagai suatu sistem.
2)
Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif,
yaitu
teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang
lain/ahli
lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3)
Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung
kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat
diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain.

PERBEDAAN
pengetahuan dan pengetahuan ilmiah
Ernest Nagel secara rinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan
ilmu pengetahuan (science). Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)Dalam common sense informasi tentang suatu fakta jarang disertai
penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Common sense tidak melakukan
pengujian kritis hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta
lain. Sedang dalam science di samping diperlukan uraian yang sistematik, juga
dapat dikontrol dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan
pengorganisasian dan pengklarifikasian berdasarkan prinsip-prinsip atau dalildalil yang berlaku.
2) Pengetahuan ilmiah menekankan pada ciri sistematik.
Pengetahuan ilmiah didasarkan pada pengetahuan-pengetahuan yang ada
sebelumnya dan terikat satu sama lain. Sedang common sense tidak
memberikan penjelasan (eksplanasi) yang sistematis dari berbagai fakta yang
terjalin. Di samping itu, dalam common sense cara pengumpulan data bersifat
subjektif, karena common sense sarat dengan muatan-muatan emosi dan
perasaan.
3) Dalam menghadapi konflik dalam kehidupan, pengetahuan ilmiah
menjadikan konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan ilmiah berusaha untuk mencari, dan mengintroduksi pola-pola
eksplanasi sistematik sejumlah fakta untuk mempertegas aturan-aturan.
Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu dengan lainnya.

4) Kebenaran yang diakui oleh common sense bersifat tetap,


sedang kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu diusik oleh
pengujian kritis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu
dihadapkan pada pengujian melalui observasi maupun eksperimen
dan sewaktu-waktu dapat diperbaharui atau diganti.
5)Perbedaan selanjutnya terletak pada segi bahasa yang digunakan
untuk memberikan penjelasan pengungkapan fakta. Istilah dalam
common sense biasanya mengandung pengertian ganda dan
samar-samar. Sedang ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep
yang tajam yang harus dapat diverifikasi secara empirik.
6) Perbedaan yang mendasar terletak pada prosedur. Pengetahuan
ilmiah didasarkan pada metode ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan
alam (sains), metoda yang dipergunakan adalah metoda
pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedang ilmu
sosial dan budaya juga menggunakan metode pengamatan,
wawancara, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Dalam
common sense cara mendapatkan pengetahuan hanya melalui
pengamatan dengan panca indera.

Penelitian Ilmiah
Penelitian berasal dari kata Inggris, research. Research itu

sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali, dan to


search yang berarti mencari. Dengan demikian, arti
sebenarnya dari research adalah mencari kembali.
Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang
sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.
Sedangkan menurut Mohamad Ali dalam Cholid, penelitian
adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui
penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan
secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian penelitian diatas, dapat


kita simpulkan bahwa penelitian adalah kegiatan ilmiah
seseorang yg dilakukan secara sistematis danmengikuti
aturan-aturan metodologi.
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang
mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
tertentu.
Fungsi penelitian ilmiah, antara lain :
1. Menemukan suatu pengetahuan baru.
2. Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang
ditemukan sebelumnya (mengadakan verifikasi).
3. Mengembangkan pengatahuan (hasil penelitian) yang telah
teruji kebenarannya.
4. Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan
dengan pengetahuan yang lain.
5. Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan
(hubungan sebab akibat) dengan pengetahuan-pengetahuan yang
mendahuluinya.

Uma Sekaran (1992) Karakteristik utama penelitian ilmiah:


Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah
Keseriusan Penelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian
Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik
tertentu
Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang
pada kondisi yang sama
Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian
dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari.
Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran
estimasi yang dilakukan.
Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada
data yang aktual
Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan
pada berbagai keadaan.
Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel
yg dapat menjelaskan suatu kejadian

Berdasarkan Tujuannya :
Murni; Pengembangan; Terapan ;
Berdasarkan pendekatannya :
Eksperimen
Action Research
JENIS JENIS
Evaluation Research
PENELITIAN
Sejarah ;
Berdasarkan tingkat eksplanasi :
Deskriptif;

Komparatif; Asosiatif

Berdasarkan jenis datanya :


Kuantitatif; Kualitatif;
Berdasarkan desainya :
Survey; Studi Kasus; Eksperimen

1. Penelitian Murni (pure research)


Adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya
kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun
dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
2. Penelitian Pengembangan
Adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
percobaandan penyempurnaan terhadap suatu sistem.
3. Penelitian Terapan
Adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan
masalah masalah kehidupan praktis. Hasil dari penelitian
ini tidak harus merupakan penemuan yang baru, tetapi
merupakan aplikasi baru dari penemuan yang sudah ada.

4. Penelitian Deskriptif
Adalah suatu metode dalam pencarian fakta status
sekelompk manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
system pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa
sekarang dengan interpretasi yang tepat.
5. Penelitian Komparatif
Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
6. Penelitian Asosiatif
Adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara
suatu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris,
kausal, dan interaktif.

7. Penelitian Kuantitatif
Adalah suatu penelitian yang didasarkan pada
filsafat positivisme yakni ilmu yang valid, ilmu yang
dibangu
dari
empiris,
teramati,
terukur,
menggunakan logika matematika dan membuat
suatu generalisasi.
8. Penelitian Naturalitik / Kualitatif
Adalah penelitian dengan kondisi objek yang alami,
peneliti
sebagai
instrument
kunci,
teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan,
data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisi
data dilakukan dengan cara induktif dan penelitian
ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

9. Penelitian Survey
Adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, sehingga data yang diperoleh diambil pada
populasi tersebut dan kemudian dapat ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel sosiologis maupu psikoogis.
10. Studi Kasus
Penelitian tentang suatu subjek penelitian yang berkenan
dengan suatu subjek spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas.
11. Penelitian Eksperimental
Adalah penelitian yang berupaya mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap suatu variabel yang lain dengan
control yang tepat.

12. Penelitian Eksploratif


Adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari
sebab ataupun hal hal yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu.
13. Penelitian Tindakan
Adalah penelitian seseorang atau kelompok yang
menghendaki perubahan dalam situasi tertentu
untuk
menguji
prosedur
yang
diperkirakan
menghasilkan perubahan-perubahan.
14. Penelitian Evaluasi
Adalah
penelitian
yang
dilakukan
dengan
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dengan standar dan program yang telah
ditetapkan.

15. Penelitian Kausal Komparatif


Adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti
peristiwa yang terjadi kemudian menurut
kebelakang melalui data, untuk menemukan
faktor yang mendahului atau menemukan
kemungkinan sebab atau peristiwa yang diteliti.
16. Penelitian Sejarah / Historis
Adalah penelitian kritis terhadap keadaan,
perkembangan, serta keadaan dimasa lampau
dan menimbangkan secara teliti dan hati-hati
tentang bukti validitas dan sumber sejarah serta
interpretasi dari sumber sumber tersebut

VARIABEL DALAMPENELITIAN
Istilah variabel dapat diartikan bermacam macam. Dalam

tulisan ini variable diartikan sebagai segala sesuatu yang


akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan variabeL penelitian itu sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti.
Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti, maka
jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi
variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan.
Sedang
Direktorat
Pendidikan
Tinggii
Depdikbud
menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut
dapatlah dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang kan diteliti.

KLASIFIKASI VARIABEL
Variabel-variabel yang telah diidentifikasikan perlu

diklasifikasikan, sesuai dengan jenis dan peranannya


dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk
penentuan alat pengambilan data apa yang akan
digunakan dan metode analisis mana yang sesuai
untuk diterapkan.
Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa
digolongkan menjadi 4 jenis yaitu (a). Data Nominal,
(b). Data Ordinal, (c). Data Interval dan, (d). Data
ratio.
Demikianlah pula variabel, kalau dilihat dari segi ini
biasa dibedakan dengan cara yang sama

Variabel

Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan


berdasar atas proses penggolongan; variabel ini bersifat
diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori
yang satu dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin,
status perkawinan, jenis pekerjaan
Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan
atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa
diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di
bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya. (ranking)
Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari
pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan
terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh:
variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap
sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan
sebagainya.
Variabel ratio,adalah variabel yang dalam kuantifikasinya
mempunyai nol mutlak.
(Drs. Sumadi Suryabrata .Metologi Penelitian. hal. 26-27)

MENURUT FUNGSINYA variabel dapat dibedakan:


a).Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul
ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti
variabel bebas.
Menurut fungsinya variabel ini dipengaruhi oleh variabel
lain, karenanya juga sering disebut variabel yang
dipengaruhi atau variabel terpengaruhi.
b).Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang
oleh
peneliti
dimanipulasi
dalam
rangka
untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang
diobservasi.
Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab
berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas
berpengaruh terhadap variabel lain.

Anda mungkin juga menyukai