Anda di halaman 1dari 9

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from www.A-PDF.

com to remove the watermark


NAMA
NIM
FAKULTAS

1.

: I NYOMAN DENY TRYANA WIRAWAN


: 014.014.0108
: HUKUM

JELASKAN PENGERTIAN HAM DARI 7 DOKTRIN !

a. Peter R. Baehr:
menjelaskan hak asasi manusia sebagai hak dasar yang dipandang mutlak
perlu untuk perkembangan individu.
b. Muladi :
berpendapat hak asasi adalah segala hak-hak dasar yang melekat dalam
kehidupan manusia (those rights which are inherent in our nature and without
which we cannot live as human being).
c. John Locke:

berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang berasal langsung
dari Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang sempurna.
d. Menurut UU No. 39 Tahun 1999:
tentang Hak Asasi Manusia, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
e. Miriam Budiardjo :
mengemukakan

bahwa

hak

asasi

adalah

hak

manusiayangtelahdiperolehdandibawanyabersamaandengan

yang
kelahiran

dimiliki
atau

kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat.


f.

Jan Materson :
(Komisi HAM PBB) berpendapat bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak
yang sudah ada pada setiap manusia, yang merupakan tanpa adanya hak itu

manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia yang normal dan berkehidupan
sosial.
2.

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN HAM BASIC FIGHT DAN OPRAN BISA
DILIHAT DI DALAM AJARAN JOHN LOCK DAN IMMANUEL KANT !

a. Immanuel Kant :
Bahwa semua manusia harus di berlakukan sebagai tujuan-tujuan dan bukan
semata-mata sebagai alat, sebab manusia merupakan pribadi rasional yang
mempunyai tujuan dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu setiap manusia tidak
boleh diperlakukan sewenang-wenang menurut kehendak perorangan.
b. John Locke :
Bahwa semua individu dikaruniai alam hak yang inheren atas kehidupan,
kebebasan dan harta yang merupakan milik mereka sendiri, tidak dapat
dipindahkan atau dicabut oleh negara. Pada sisi lain locke juga mempostulatkan
bahwa untuk menghindari ketidakpastian dalam alam ini,manusia telah ambil
bagian dalam suatu kontrak sosial ikatan sukarela, dengan cara ini penggunaan
hak mereka yang tidak dapat dicabut itu diserahkan pada penguasa.apabila
penguasa memutauskan kontrak sosial dengan melanggar hak- hak kodrar
individu, mereka yang menyerahkan itu ,bebas untuk menyingkirkan penguasa
dan menggantinya dengan penguasa yang lain yang dapat menjamin dan
melindungi hak-hak warganya.
3. JELASKAN PERANAN DARI MAZHAB POSITIVISME?
a. Sosial
Peranan mazhab positivisme di dalam suatu negara dibidang sosial ialah untuk
mengatasi gejala-gejala sosial yang ada di dalam suatu negara, sehingga di
dalam suatu negara itu mempunyai jiwa sosial yang tinggi, tetapi negara tidak
boleh memaksa kehidupan sosial di dalam suatu negara karena kehidupan

sosial di dalam suatu negara berbeda-beda. Jadi negara tidak boleh memaksa
diri dari segi sosial karena kehidupan sosial penuh dengan masalah-masalah
sosial di dalam suatu negara.
b. Budaya
Peranan mazhab positivisme di dalam suatu negara dibidang budaya ialah
untuk melestarikan budaya di dalam suatu negara, karena budaya merupakan
ciri khas masing-masing negara yang membedakan negara yang satu dengan
yang lain. Tetapi negara tidak boleh memaksakan diri dari segi budaya di dalam
suatu negara, karena itu akan membuat rakyatnya tertekan secara individu. Jadi
suatu negara tidak boleh memaksakan diri dari segi budaya karena akan
membuat rakyatnya tertekan secara individu.
c. Ekonomi
Peranan mazhab positivisme di dalam suatu negara dibidang ekonomi ialah
untuk meningktkan ekonomi di dalam suatu negara, tetapi tidak boleh
dipaksakan karena masing-masing negara mempunyai kemampuan mengolah
ekonomi yang berbeda-beda. Jadi negara tidak boleh terlalu memaksa ekonomi
disuatu negara yang kurang mampu mengolah ekonominya sendiri.

4.

JELASKAN SUBTANSI

APA YANG DI ATUR DI DALAM PERATURAN TSB

DAN

SEBUTKAN RATIFKASINYA DARI PERATURAN TSB DI INDONESIA?

a. ILO Convantion Concerning Forced Labour


Subtansinya yaitu tentang kerja paksa, perbudakan,dan perdagangan manusia.
Pekerja paksa sering menjadi korban diskriminasi berdasarkan etnis atau jenis
kelamin,

dan

prasangka

budaya

tentang

inferioritas

kelompok

orang

tertentu.Kerja paksa sering terjadi karena kesulitan ekonomi.Hingga 50 persen

dari semua korban kerja paksa adalah anak-anak.Eksploitasi dan seri kerja
paksa dan perdagangan manusia hingga perdagangan organ tubuh.
Konvensi ILO No. 87 Tahun 1945, diratifikasi berdasarkan Keppres No. 83
tahun 1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perindungan Hak untuk
Berorganisasi.
Konvensi ILO No. 105 Tahun 1957, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 1999 tentang Penghapusan Kerja Paksa.
Konvensi ILO No. 111 Tahun 1958, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1999 tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan.
Konvensi ILO No. 138 Tahun 1973, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 1999 tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Kerja.
Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor

Tahun

2000

tentang

Pelarangan

dan

Tindakan

Segera

Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak-Anak.


Konvensi ILO No. 88 Tahun 1948, diratifikasi berdasarkan Keppres No. 36
Tahun 2002 tentang Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja.
b. Convention on the Right of Child
Subtansinya yaitu tentang hak anak, hak anak diadopsi, dan perlinduangan
anak.

ketidakmatangan

perlindungan

dan

fisik

dan mentalnya

pengasuhan

khusus,

anak-anak,

termasuk

hukum

membutuhkan
yang

tepat.

Perlindungan, sebelum serta sesudah kelahiran.Anak adalah setiap orang yang


berusia dibawah 18 tahun. Mengingat ketentuan-ketentuan Deklarasi tentang
Prinsip-prinsip Sosial dan Hukum yang berkaitan dengan Perlindungan dan
Kesejahteraan

Anak,

dengan

Referensi

Khusus

untuk

Meningkatkan

Penempatan dan Pemakaian Secara Nasional dan Internasional, PBB


Peraturan Standar Minimum untuk Administrasi Peradilan Anak dan Deklarasi

tentang Perlindungan Perempuan dan Anak di Darurat dan konflik bersenjata,


mengakui bahwa, di semua negara di dunia, ada anak-anak yang tinggal di
sangat

kondisi

sulit,

dan

bahwa

anak-anak

tersebut

membutuhkan

pertimbangan khusus. Memperhatikan pentingnya tradisi dan nilai-nilai budaya


dari masing-masing orang untukpengembangan perlindungan dan harmonis
anak, Menyadari pentingnya kerjasama internasionaluntuk meningkatkan
kondisi kehidupan anak di setiap negara, khususnya di negara-negara
berkembang.
Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor

Tahun

2000

tentang

Pelarangan

dan

Tindakan

Segera

Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak-Anak.


Konvensi ILO No. 138 Tahun 1973, diratifikasi berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 1999 tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Kerja.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga;
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang;
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak;
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;

c. Internasional Convention on Political Right of Woman


Wanita berkeinginan untuk menerapkan prinsip persamaan hak bagi pria dan
wanita yang sering disebut dengan persamaan gender yang terkandung dalam
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Wanita ingin disamakan status pria dan
wanita dalam hal-hal politik, tanpa terjadi diskriminasi.
Hal tersebut dapat dilihat dari program serta kebijakan pemerintah antara lain
dengan pembentukan komnas perlindungan perempuan. Kebijakan yang paling
terlihat ialah terhadap quota keterwakilan perempuan di kabinet yang
ditetapkan pemerintah dan membuktikan komitmennya untuk memprioritaskan
hak-hak politik perempuan.
konvensi tentang hak-hak Politik Perempuan diratifikasi berdasarkan UU No.68
Tahun1958 tentang Persetujuan Konvensi Hak Hak Polittik Kaum Wanita.

5.

JELASKAN PELANGGARAN HAM APA SAJA YANG ADA DALAM PEPRESS TSB
DAN LAMPIRKAN PEPRES TSN DALAM TUGAS SAUDARA

Perpres No. 36 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (1) tentang Pengadaan Tanah,
Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah dilaksanakan dengan cara:
a. pelepasan atau penyerahan hak atas tanah; atau
b. pencabutan hak atas tanah.
Perpres No. 36 Tahun 2005 Pasal 18 ayat (1) tentang Musyawarah, apabila upaya
penyelesaian yang ditempuh Bupati/Walikota atau Gubernur atau Menteri Dalam
Negeri tetap tidak diterima oleh pemegang hak atas tanah dan lokasi pembangunan
yang bersangkutan tidak dapat dipindahkan, maka Bupati/Walikota atau Gubernur
atau Menteri Dalam Negeri sesuai kewenangan mengajukan usul penyelesaian

dengan cara pencabutan hak atas tanah berdasarkan Undang undang Nomor 20
Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-hak Atas Tanah Dan Benda-benda Yang Ada
Di Atasnya.
Dari Perpres No. 36 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (1) tentang Pengadaan Tanah dan
Perpres No. 36 Tahun 2005 Pasal 18 ayat (1) tentang Musyawarah, sudah
melanggar hak asasi manusia karena aparat negara sengaja melawan hukum
dengan mengurangi dan membatasi, dan mencabut hak seseorang karena
pengadaan tanah tersebut. Hal itu akan merugikan seseorang apabila seseorang itu
tidak mau menyerahkan tanahnya kepada pemerintah. Dan pemerintah akan
mencabut hak atas kepemilikan tanah, hal itu jelas sudah melanggar hak asasi
manusia. Sesuai dengan pelanggaran hak asasi manusia yang terdapat di UU No.
39 Tahun 1999 Pasal 1 ayat (6) tentang Ketentuan Umum, yang berbunyi :
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau
kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan
atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh Undangundang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme
hukum yang berlaku.

6. JELASKAN

MAKSUD

PERNYATAAN

TSB

DIATAS

DENGAN

CONTOH

PEMEGANG HAK RUANG LINGKUP , OBJEK HAK DAN PIHAK YANG


DIBERIKAN KEWAJIBAN
Hak asasi manusia ( the Human Right) itu berbeda dengan hak warga Negara ( the
citizen Right) .hak asasi manusia dewasa ini telah menjadi hak-hak konstitusional
setiap warga Negara atau constitusional Right. Karna ada juga hak konstitusional

warga Negara ( The citizen constitusioanl right) yang bukan merupakan hak asasi (
Human Right). Contohnya Hak setiap warga Negara untuk menduduki jabatan
dalam pemerintahan adalah the citizen constitusioanal right tetapi bukan
merupakan the human right tetapi bahawa semua hak asasi manusia adalah jelas
merupakan the constitusional right.

7. JELASKAN MASING2 UNSUR TSB?


1. Pemilik Hak
2. Ruang lingkup penerapan hak
3. Objek Hak
4. Pihak yang bersedia dalam penerapan Hak.
Keempat unsure ini menyatu dalam pengertian dasar dan hak. Dengan demikian,
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada dalam ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara indiavidu atau dengan instansi.
Semua hak asasi manusia adalah universal, tak terbagi, interdependent , dan saling
terkait. Pendidikan adalah alat yang paling ampuh untuk pengembangan nilai-nilai
yang berhubungan dengan hak asasi manusia.

8. JELASKAN SEMUA UNSUR NEGARA HAK TSB DIATAS?


Konsep the Rule of Law adalah konsep Negara Hukum Anglo Saxon sedangkan
Negara Eropa continental dikenal dengan Rechstaat. Di Indonesia konsep tersebut
memiliki cirri khas dan asli dri penciptaan bangsa Indonesia dengan sebutan
Negara berdasar atas Hukum.
Unsur2 yang dikembangkan oleh Anglo Saxon dengan Rule Of Law atau (
Individualistis ) dan Eropa Kontinental ( Liberalistis) dengan Rechstaatnya, bagi

Indonesia Unsur unsure itu terpenuhi dalam Negara hukum Indonesia walaupun
dalam konsepnya Indonesia memiliki ke khasan yang dalam berdasar atas cita
Negara Pancasila dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan di indonesia

Anda mungkin juga menyukai