Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

(WSBM)

Pembangunan Benua Maritim


Indonesia pada hakekatnya
adalah Pembangunan Nasional
yang lebih menekankan
pemanfaatan unsur maritime dan
dirgantara. Pengertian ini lahir
Tahun 1966 setelah dicanangkan
sebagai Tahun Bahari dan
Dirgantara oleh Presiden Republik
Indonesia. Pembangunan Maritim
Indonesia pada dasarnya adalah
bagian Integral dari pembangunan
Nasional dalam pendayagunaan
dan pemanfaatan lautan
Indonesia untuk mencapai cita
cita nasional.

Pada dasarnya wilayah negara kesatuan Republik Indonesia jika


ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi geografi sampai dengan social
budaya serta ekonomi, maka layak diebut sebuah benua. Dan karena di
dalamnya terdapat massa air yang mencapai lebih dari tiga perempat
luas wilayah RI, maka sebutan yang cocok untuk Indonesia adalah benua
maritime Inonesia, atau disingkat BMI.

Pembangunan Maritim Indonesia harus


dapat menggali potensi maritime untuk
membulatkan akselarasi Pembangunan
Nasional yang diselenggarakan.
Kenyataanya selama ini potensi maritime
belum mendapatkan prioritas penangan
secara proporsional sehingga berbagai
kendala tak pernah dapat diatasi secara
tuntas, terutama yang menyangkut upaya
memelihara langkah dan keterpaduan
pembangunan

BERBAGAI MASALAH
DAN
PENUNTASANNYA

1) Masing masing pelaku pembangunan dalam menyusun


perencanaanya sangat terikat pada sektornya sendiri tanpa
adanya sistem koordinasi baku lintas sektor
2) Belum adanya lembaga yang berwenang penuh baik di pusat
maupun di daerah yang memepunyai wewenang penentu dalam
pembangunan maritim secara utuh
3) Belum lengkapnya peraturan perundang undangan yang
mengatur kewenangan pengelolaan sumberdaya maritim

4) Belum lengkapnya tata ruang yang mencakup wilayah pesisir


laut dan laut nasional yang dapat dijadikan sebagai induk
perencanaan bagi daerah

Lautan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dasar manusia,


pemanfaatn laut terutama sebagai sumber pangan belum optimal
Lautan dan dasar laut sebagai sumber bahan dasar sumber energy.
Berbagai mineral dan baahan baku industry letaknya pada laut yang
kedalamannya lebih dari 200 m
Lautan sebagai medan kegiatan industri. Pemanfataan laut sebagai medan
kegiatan industri belum efektif dan efisien
Laut sebagai tempat bermukim dan bermain. Pemanfaatan laut sebagai
tempat bermukim bagi sebagian suku laut seperti suku badjo, suku anaklaut
Laut sebagai badan Hankanmas. Bidang Hankanmas sangat dominan pada
laut sebagai media penting dalam kegiatan Hankanmas
Laut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif di Indonesia

FUNGSI DAN KEDUDUKAN LAUT

Lautan sebagai sumber pemenuhan


kebutuhan dasar manusia, pemanfaatn
laut terutama sebagai sumber pangan
belum optimal
Lautan dan dasar laut sebagai sumber
bahan dasar sumber energy. Berbagai
mineral dan baahan baku industry
letaknya pada laut yang kedalamannya
lebih dari 200 m
Lautan sebagai medan kegiatan industri.
Pemanfataan laut sebagai medan kegiatan
industri belum efektif dan efisien
Laut sebagai tempat bermukim dan
bermain. Pemanfaatan laut sebagai
tempat bermukim bagi sebagian suku laut
seperti suku badjo, suku anak-laut
Laut sebagai badan Hankanmas. Bidang
Hankanmas sangat dominan pada laut
sebagai media penting dalam kegiatan
Hankanmas
Laut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif di
Indonesia

Pembangunan Maritim Indonesia Jangka Panjang


Tujuan pembangunan Maritim
Indonesia pada hakekatnya adalah
bagian integral dari tujuan
pembangunan nasional dengan
lebih memanfaatkan unsur
maritime. Sedangkan sasaran
pembngunan Maritim Indonesia
adalah terciptanya kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia
yang mandiri serta mamapu
mentransformasikan potensi
maritim menjadi kekuatan maritim
nasional melalui serangkaian
pembangunan nasional yang
dilaksanakan berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945

Dalam PJP II Pembangunan Maritim Indoneisa


dilakukan secara bertahap, dengan waktu yang
masih tersisa 4 pelita (20 tahun) pertahapannya
dilakukan sebagai berikut:

1) Pelita VII penekanan dilakukan pada perikanan dan pariwisata


bahari dengan tanpa mengesampingkan pengembangan sumberdaya
manusia dan iptek maritim yang sesuai,
2) Pelita VIII penekanan diletakkan pada perikanan, perhubungan laut
dan pariwisata bahari sering dengan pengembangan Iptek dan SDM
yang diperlukan.
3) Pelita IX penekanannya diletakkan pada perhubungan laut,
pariwisata bahari seiring dengan peningkatan iptek dan SDM
4) Pelita X penekanan diletakkan pada pertambangan dan energy
seiring dengan pengembangan SDM dan iptek yang diperlukan

Khusus dalam pelita VII, kelima elemen


pembangunan Maritim Indonesia
diarahkan pada:

Perikanan
Saran dan prasarana perikanan
Perhubungan laut
Industri maritim
Pertambangan dan Energi
Pariwisata bahari

Anda mungkin juga menyukai