Anda di halaman 1dari 13

2ah

2b

4.1 Analisis Nomor 3 (Lereng Single Slope Dengan Tinggi 6 Meter dan Dip Lereng 700)
4.1.1 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan

Bila dibandingkan nilai faktor keamanan lereng dengan adanya tiga jenis lapisan batuan
dengan lereng yang homogen (satu jenis batuan), lereng dengan tiga jenis lapisan batuan
memiliki nilai faktor keamanan yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan struktur perlapisan
batuan termasuk kedalam bidang lemah yang mengakibatkan adanya zona-zona dimana
interaksi antar material penyusun lereng menurun atau lebih kecil dibanding daerah lain.

Fenomena ini akan mempermudah terjadinya pergerakan antar material penyusun lereng.
Namun nilai yang didapan masih tergolong aman. Hal ini berarti bahwa geometri lereng
sangat aman sehingga adanya bidang perlapisan batuan tidak terlalu berpengaruh jauh
terhadap kemantapan lereng.

4.1.2 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan dan Terdapat Muka Air Tanah Pada Kedalaman 1
meter

Fenomena hidrologi di bawah permukaan lereng mempengaruhi kemantapan satu lereng yaitu
nilai faktor keamanan lereng menurun. Hal ini dikarenakan dengan adanya air tanah pada
material penyusun lereng, tekanan pori pada material akan naik sehingga akan terdapat
peregangan jarak antar material penyusun dan mengakibatkan semakin mudahnya terjadi
pergerakan antar material penyusun lereng. Hal ini akan memicu terjadinya longsor.
Nilai faktor keamanan turun cukup signifikan dari 4.120 menjadi 3.674. Jadi, kondisi muka air
tanah akan sangat mempengaruhi kestabilan suatu lereng.

4.1.3 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan, Terdapat Muka Air Tanah Pada Kedalaman 1 meter
dan Memperhitungkan Faktor Gempa

Adanya pengaruh gempa bumi tidak boleh kita abaikan karena gempa bumi dapat terjadi
kapanpun dan dimanapun. Berdasarkan hasil interpretasi dengan software slide, didapat
bahwa gempa bumi akan menurunkan kestabilan suatu lereng dimana nilai faktor keamanan
turun dari 3.674 menjadi 3.155. Hal ini dikarenakan pada saat gempa, material penyusun
lereng akan mendapat gaya eksternal dari gempa yang mengakibatkan berkurangnya gayagaya perekat antar partikel penyusun lereng. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya
longsor akan semakin beesar.

4.1.4 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan, Terdapat Muka Air Tanah Pada Kedalaman 1 meter,
Memperhitungkan Faktor Gempa dan Ditambah Perkuatan
Perkuatan rock bolt

Perkuatan geotekstil

Dapat dilihat bahwa perkuatan yang cocok dilakukan adalah perkuatan dengan bolt anchor.
Perkuatan jenis ini akan menambah media pendukung untuk merekatkan antar materian yang
berada di atas bidang gelincir dengan material yang berada di bawahnya. Nilai FK yang
dihasilkan meningkat sangat drastis, maka dapat disimpulkan perkuatan ini sangat cocok.
Selain itu, untuk mereduksi pengaruh daripada keterdapatan air tanah, dapat dilakukan
proteksi berupa drainase untuk menurunkan muka air tanah.

4.2 Analisis Nomor 3 (Lereng Single Slope Dengan Koordinat Yang Sudah Ditentukan Di Soal)
4.2.1 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack

Bila dibandingkan dengan keadaan tanpa adanya tension crack yang kering, dapat dilihat
bahwa tension crack tersebut menurunkan kestabilan lereng. Sama dengan batas antar
lapisan, tension crack juga merupakan bidang lemah. Hal ini mengakibatkan adanya zonazona dimana interaksi antar material penyusun lereng menurun atau lebih kecil dibanding
daerah lain. Fenomena ini akan mempermudah terjadinya pergerakan antar material
penyusun lereng. Namun nilai yang didapan masih tergolong aman. Hal ini berarti bahwa
geometri lereng sangat aman sehingga adanya tension crack yang kering tidak terlalu
berpengaruh jauh terhadap kemantapan lereng.

4.2.2 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter

Dengan keterdapatan air yang mengisi tension crack hanya menghasilkan perbedaan
kestabilan lereng dengan tension crack yang kering. Namun tetap saja keberadaan air lebih
menurunkan kestabilan lereng. Hal ini sama dengan pengaruh adanya muka air tanah, yaitu
menaikkan tekanan pori dan mempermudah material untuk saling bergerak sehingga
kemungkinan longsor akan semakin besar.

4.2.3 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter Dan
Adanya Beban Statik Di Atas Lereng

Penambahan beban sangat mempengaruhi kestabilan lereng. Hal ini dapat dilihat dari
penurunan kestabilan lereng yang sangat signifikan. Semakin besar beban yang diberikan
maka semakin menurun pula kestabilan suatu lereng. Oleh karena itu, perlu diperhitungkan
dengan tepat berapa jumlah alat atau manusia atau bangunan yang boleh ditempatkan
diatan sebuah lereng untuk mencegah terjadinya longsor akibat overload beban. Nilai faktor
keamanan yang dihasilkan masih tergolong aman. Faktor geometri lereng yaitu hanya
setinggi 7 meter dan sudut yang tidak terlalu curam yang mengakibatkan lereng masih
aman.

4.2.4 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter, Adanya
Beban Statik Di Atas Lereng dan Diberi Perkuatan
Perkuatan anchor

Perkuatan yang cocok dilakukan adalah dengan bolt anchor. Perkuatan jenis ini akan
meningkatkan kontak interaksi antar material penyusun yang dipisahkan oleh bidang-bidang
lemah seperti bidang gelincir, bidang perlapisan, dan tension crack. Nilai faktor keamanan
yang dihasilkan meningkat dengan signifikan sehingga dapat disimpulkan perkuatan jenis ini
sangat cocok.

Anda mungkin juga menyukai