Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

ANALISIS

4.1 Analisis Nomor 3 (Lereng Single Slope Dengan Tinggi 6 Meter dan Dip Lereng 700)
4.1.1 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan

Faktor keamanan lereng dengan tiga lapisan, di mana pada gambar pertama dip lapisannya
menghadap ke belakang lereng, dan pada gambar kedua dip lapisannya menghadap ke muka
lereng. Faktor keamanan dari lereng dengan dip lapisannya menghadap ke belakang lereng
sedikit lebih besar (4,46) daripada faktor keamanan dari lereng dengan dip lapisannya
menghadap ke muka lereng (4,429). Hal ini dikarenakan lereng dengan dip lapisan menghadap
ke muka lereng lebih mudah longsor (lapisannya mudah menggelincir di atas lapisan lainnya,
kemungkinan besar menghasilkan longsoran bidang).
4.1.2 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan dan Terdapat Muka Air Tanah Pada
Kedalaman 1 meter

Jika di lereng dengan tiga lapisan batuan (batulempung, batulanau dan batupasir) terdapat muka
air tanah dengan kedalaman 1 meter, ternyata faktor keamanan lerengnya meningkat, yaitu 4,747.
Hal ini dikarenakan pada bagian bawah yaitu batupasir di mana terdapatnya air tanah, merupakan
lapisan batuan yang permeabel sehingga air tanah tersebut akan diloloskan ke lapisan berikutnya.
Karena air tanah tersebut dibiarkan mengalir ke lapisan batuan selanjutnya, membuat lereng
menjadi tidak jenuh, sehingga faktor keamanannya menjadi lebih tinggi daripada hanya terdapat
tiga lapisan batuan saja seperti bagian 4.1.1.

4.1.3 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan, Terdapat Muka Air Tanah Pada
Kedalaman 1 meter dan Memperhitungkan Faktor Gempa

Memperhitungkan faktor gempa sangat berdampak pada faktor keamanan dari lereng tersebut.
Dapat dilihat pada gambar di atas, faktor keamanan lerengnya menjadi 3.925, menurun dari
faktor keamanan lereng tersebut sebelumnya yang hanya memperhitungkan muka air tanah. Arah
gempa horisontal sangat berdampak terhadap kestabilan lereng daripada arah gempa yang
vertikal, karena arah gempa horisontal akan cenderung membuat lereng dengan banyak lapisan
batuan menjadi mudah tergelincir dari lapisan batuan di bawahnya.
4.1.4 Lereng Single Slope Dengan Tiga Perlapisan, Terdapat Muka Air Tanah Pada
Kedalaman 1 meter, Memperhitungkan Faktor Gempa dan Ditambah Perkuatan

Jika lereng tersebut diberikan perkuatan dengan menggunakan rock anchor seperti dapat dilihat
pada gambar di atas, faktor keamanan lerengnya menjadi meningkat menjadi 11,291. Hal ini
karena rock anchor akan mengikat massa batuan tersebut ke lapisan lainnya yang lebih kuat.
Tetapi jika perkuatan menggunakan geotekstil yang dipasang pada batas antar lapisan batuan,
faktor keamanannya hanya 6,061. Perkuatan dengan geotekstil dapat dilihat pada gambar berikut.

4.2 Analisis Nomor 3 (Lereng Single Slope Dengan Koordinat Yang Sudah Ditentukan Di
Soal)
4.2.1 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack

Faktor keamanan dari lereng dengan tiga lapisan batuan (batulempung, batulanau, dan batupasir)
yaitu 4,091. Apabila pada lereng dengan tiga lapis batuan tersebut terdapat tension crack seperti

dapat dilihat pada gambar di atas, faktor keamanannya turun menjadi 3,859. Hal ini terjadi
karena tension crack berpotensi untuk membuat bidang release di belakang crest sehingga lereng
semakin mudah menggelincir.
4.2.2 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter

Apabila tension crack pada lereng tersebut terisi dengan air, faktor keamanannya turun menjadi
3,834. Hal ini karena tension crack yang terisi air akan membasahi bidang gelincir lewat bagian
bawah bidang rekahan tarik. Hal ini akan membuat lapisan batuan yang berada di atas lapisan
batuan lainnya semakin mudah menggelincir menghasilkan longsoran bidang.

4.2.3 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter
Dan Adanya Beban Statik Di Atas Lereng

Apabila pada lereng dengan tiga lapisan batuan dan terdapat tension crack yang terisi air dengan
kedalaman 1 meter, diberikan beban statik seberat 100 kN/m2, 200 kN/m2 dan 300 kN/m2 yang
berjarak 3 meter dari crest, maka faktor keamanannya turun menjadi 2,069. Hal ini terjadi karena
penambahan beban di atas lereng akan mengurangi kekuatan batuan yang menyusun lereng
tersebut. Dan pada suatu ketika saat beban statik tersebut lebih besar daripada kekuatan batuan
penyusun lereng, maka lereng tersebut akan longsor.

4.2.4 Apabila Di Lereng Terdapat Tension Crack Yang Terisi Air Dengan Kedalaman 1 Meter,
Adanya Beban Statik Di Atas Lereng dan Diberi Perkuatan

Apabila lereng tersebut diberikan perkuatan berupa rock anchor yang dipasang di sepanjang
bidang tension crack, faktor keamanannya naik menjadi 2,898. Hal ini terjadi karena rock anchor
akan mengikat semua bidang tension crack tersebut ke massa batuan yang lebih kuat sehingga
kemungkinan untuk menghasilkan bidang release di belakang crest semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai